DAFTAR ISI
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa—Allah SWT., Jurnal PENAMAS (Penelitian Keagamaan
dan Kemasyarakatan) Volume 28 Nomor 3, Oktober-Desember Tahun 2015 dapat diterbitkan
dan hadir di hadapan pembaca. Jurnal PENAMAS edisi kali menyajikan sebanyak 10 artikel,
yang kesemuanya terkait dengan kehidupan keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan,
serta lektur dan khazanah keagamaan. Ketiga bidang penelitian atau kajian ini tetap menjadi
fokus Jurnal PENAMAS, karena sesuai dengan Tugas dan Fungsi (TUSI) kami sebagai lembaga
penelitian dan pengembangan di lingkungan Kementerian Agama.
Segenap Dewan Redaksi Jurnal PENAMAS (Penelitian Keagamaan dan Kemasyarakatan)
mengucapkan terima kasih kepada para Mitra Bestari Jurnal PENAMAS (Penelitian Keagamaan
dan Kemasyarakatan), terutama mereka yang memberikan koreksi dan saran perbaikan
(review) untuk artikel-artikel Volume 28 Nomor 3 Tahun 2015 ini, yakni: Prof. Dr. M. Bambang
Pranowo (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Prof. Dr. Achmad Fedyani Syaifuddin (Departemen
Antropologi Universitas Indonesia Depok), dan Dr. Arief Subhan (UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
Kami berharap, artikel-artikel yang disajikan pada edisi kali ini dapat memberikan
kontribusi, baik sebagai bahan/dasar pertimbangan kebijakan di bidang pembangunan
agama maupun pengembangan ilmu pengetahuan agama dan masyarakat secara umum.
Selamat membaca!
ACHMAD NIDJAM
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan efektivitas pelaksanaan prosedur
pendaftaran haji dan kendala-kendala yang seringkali dan mungkin muncul
melalui rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering). Kajian
Rekayasa Proses Bisnis dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik melalui penyederhanaan prosedur pendaftaran haji, sehingga pelayanan
pendaftaran calon haji dapat dilakukan secara efektif dan efesien. Penelitian
ini menggunakan metode wawancara, studi dokumen, dan observasi. Subjek
penelitian dalam kajian ini adalah kebijakan prosedur pendaftaran haji yang
diterapkan oleh Kementerian Agama sejak diberlakukannya sampai dengan
saat ini. Hasil analisis menunjukkan, bahwa proses rekayasa ulang serta
rancangan baru prosedur pendaftaran haji lebih baik dari sistem lama terkait
dengan beberapa aspek pelayanan dalam penyelenggaraan haji. Karenanya,
hasil penelitian ini memiliki signifikansi penting terkait penyelenggaraan
ibadah haji secara keseluruhan.
413 413
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
414
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
haji dari pemangku kepentingan, salah pelayanan pada tiap kelompok pasien
satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan penambahan aktivitas, continuous
melakukan kajian rekayasa ulang terhadap process improvement dilakukan dengan
prosedur pendaftaran haji. Oleh karena itu, menciptakan program-program baru secara
rumusan permasalahan dalam penelitian berkelanjutan sesuai dengan target yang
ini difokuskan pada satu pertanyaan, ditetapkan manajemen.
bagaimana merancang mekanisme prosedur
Berbeda dengan dua penelitian
pendaftaran haji yang efektif sebagai upaya
di atas, penelitian ini bertujuan untuk
penyempurnaan sistem pendaftaran haji?
merancang suatu mekanisme prosedur
Penelitian tentang penyelenggaraan pendaftaran haji dengan menggunakan
haji pernah dilakukan Puslitbang Kehidupan analisis Business Process Reengineering,
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat sehingga pelayanan pendaftaran calon haji
Kementerian Agama RI, namun dengan dapat dilakukan secara efektif, efesien, dan
topik manajemen pelayanan haji yang mudah. Penelitian ini diharapkan dapat
memotret dan memfokuskan pada: digunakan sebagai bahan pertimbangan
Pertama, bagaimana organisasi pelaksana dalam rangka menentukan strategi rekayasa
dalam melaksanakan manajemen pelayanan ulang mekanisme pendaftaran haji dan
haji, yang meliputi: aspek perencanaan, memberikan saran serta masukan untuk
pengorganisasian, pengarahan, pengkoor- peningkatan kualitas pelayanan publik
dinasian dan pengawasan yang terkait dalam pendaftaran calon haji.
dengan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan pelaksanaan ibadah
haji. Kedua, mengetahui apakah faktor Kerangka Konsep
pendukung dan penghambat pelaksanaan Istilah Business Process Reengineering atau
manajemen pelayanan haji (Syaukani 2009, Rekayasa Ulang Proses Bisnis memuat dua
3-4). frase, yakni: rekayasa ulang dan proses
Penelitian lainnya tentang rekayasa bisnis. Secara sederhana, istilah ini berusaha
ulang proses bisnis (business process mengajukan konsep rekayasa ulang
reengineering) yang dilakukan oleh terhadap proses bisnis, yaitu proses bisnis
Endang Setyowati (2009) adalah mengenai merupakan objek rekayasa ulang. Hammer
gambaran implementasi business process dan Champy (1993) mengemukakan, bahwa
reengineering dan evaluasi implementasi rekayasa ulang adalah pemikiran ulang
continuous process improvement di unit mendasar dan perancangan ulang radikal
rawat jalan instalasi farmasi Rumah Sakit atas proses-proses bisnis guna memperoleh
PKU Muḥammadiyah Yogyakarta. Hasil perbaikan dramatis dari situasi kritis
penelitian menunjukkan, penerapan Business dalam takaran kinerja yang penting dan
Process Reengineering di farmasi unit rawat berkelanjutan, seperti [menyangkut] biaya,
jalan dilakukan dengan menetapkan visi kualitas, pelayanan, dan kecepatan.
dan misi serta membuat struktur organisasi Pengertian ini mengimplikasikan empat
untuk pertama kalinya. Selain itu, juga kata kunci (keywords) konsep business
menyatukan standard operating procedure
415
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
416
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
417
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
418
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
419
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
mengeluarkan biaya tambahan untuk 25 juta rupiah dan mendapat nomor porsi,
ongkos perjalanan dari Bank ke Kankemenag sementara kekurangannya dapat dicicil
kemudian ke Bank lagi dan terakhir lapor ke
Kankemenag” dengan jumlah dan waktu tertentu sesuai
Hal demikian juga dirasakan oleh kesepakatan. Karena cicilan dengan pihak
Direktur Pelayanan Haji, Sri Ilham Lubis yang bank banyak yang belum lunas, hal ini
menyampaikan: berimplikasi pada semakin banyaknya
calon jamaah haji yang tidak mampu
“Sebagaimana dimaklumi, bahwa prosedur
pendaftaran yang berjalan sekarang ini melunasi BPIH, sementara mereka sudah
dirasakan oleh masyarakat rumit sekali dan masuk ke dalam kuota berangkat. Hal ini
tidak efektif. Pendaftar calon haji harus bolak mengakibatkan terjadinya pembengkakan
balik ke BPS BPIH, Kankemenag kabupaten/
kota, BPS BPIH dan kembali ke Kankemenag jumlah pendaftar calon haji yang masuk
kabupaten/kota. Saat ini sedang dikaji dalam daftar tunggu (waiting list) dalam
prosedur tersebut dapat dipersingkat, varian rentang waktu yang rata-rata
misalnya kalau saat ini empat kali bolak-
cukup panjang antara 5-14 tahun. Kondisi
balik ke depan bagaimana bisa hanya satu
atau dua kali saja bolak-baliknya”. demikian menghilangkan unsur kepastian
Kedua, aspek organisasi, dalam aktifitas keberangkatan calon haji, karena ketika
sistem birokrasi internal terdapat kegiatan pelunasan BPIH berlangsung banyak yang
pembayaran setoran awal BPIH sebesar tidak dapat melunasi BPIH disebabkan belum
25 juta rupiah yang dalam praktiknya terpenuhinya pembayaran dana talangan
menimbulkan beberapa permasalahan, kepada bank pemberi dana talangan.
yaitu: pengelolaan setoran awal BPIH yang
telah dibayarkan oleh calon jemaah haji
dinilai belum transparan, sehingga diprediksi Rancangan Prosedur Pendaftaran
dan/atau dicurigai rawan penyimpangan Haji dengan Business Process
atau penyelewengan; munculnya opini Reengineering
publik terjadinya penyimpangan terhadap Secara garis besar, prosedur pendaftaran
pengelolaan dana setoran awal yang hingga calon haji meliputi: registrasi dan
saat ini telah mencapai sekitar Rp 44 triliun; pendataan, pemberian nomor porsi dan
serta adanya ketidakadilan distribusi subsidi pengelompokan, serta pembayaran BPIH.
kepada calon jamaah haji yang belum sesuai Berkaitan dengan pembayaran BPIH,
dengan lamanya masa tunggu berbanding terdapat permasalahan yang memiliki
dengan besaran optimalisasi dana setoran implikasi yang beragam serta memungkinkan
awal BPIH. munculnya permasalahan-permasalahan
Ketiga, aspek kepastian, adanya setoran dalam penyelenggaraan ibadah haji secara
awal memunculkan sistem dana talangan keseluruhan. Berbagai permasalahan yang
yang diberikan oleh pihak bank penerima timbul berkaitan dengan pendaftaran dan
setoran biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), terkait erat dengan penerapan setoran awal
dengan jumlah setoran tertentu (antara dalam pembayaran BPIH adalah satu orang
500 ribu rupiah hingga 5 juta rupiah). Dana pendaftar haji dapat memperoleh lebih dari
talangan diberikan kepada calon jamaah haji satu nomor porsi, sehingga menimbulkan
yang menyerahkan setoran awal sebesar waiting list semu. Masalah lainnya adalah
420
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
421
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
422
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
Tabel 5 3) Pencetak-
Perbandingan Prosedur Pendaftaran Haji Existing an Bukti
dengan Rancangan Baru Setoran
Waktu Awal BPIH
Objek Waktu Aktifitas Proses Menerima
No Pengamatan Proses Rancangan Ran- Bukti Setoran
Existing Existing Baru cangan 9 13.00*)
Awal BPIH dan
Baru Nomor Porsi
Aktivitas 1 Aktivitas 4
Berangkat dari Berangkat dari Sampai di
1 08.00**) 08.00**) 10 13.30
rumah rumah Kankemenag
Sampai di Sampai di 1) Proses
2 09.30**)
Bank Bank verifikasi
Membuka Membuka dan
tabungan dan tabungan dan penyerah-
09.30 – an Bukti
3 menerima menerima
10.00**) Setoran
buku buku 13.30 –
tabungan tabungan Awal
13.45
2) Menerima
Aktivitas 2 tanda
Sampai di Sampai di pendaftar-
4 11.00 09.30**) an dari
Kankemenag Kankemenag
Kan-
1) Menyerah- 1) Menyerah- kemenag
kan kan
persyaratan persyaratan Aktivitas 5 Aktivitas 3
pendaf- pendaf- Kembali Kembali
taran taran 11 ke tempat 14.00**) ke tempat 10.00
2) Menulis 2) Menulis tinggal tinggal
biodata biodata
pada SPPH pada SPPH Aktivitas 6 Aktivitas 4
5 11.05 09.35
3) Input data 3) Input data Menunggu Menunggu
kedalam kedalam pelunasan pelunasan
SISKOHAT SISKOHAT sesuai tahun sesuai tahun
4) Pengam- 4) Pengam- pemberang- pemberang-
bilan foto bilan foto 12 PM PM
katan dan katan dan
5) Pengam- 5) Pengam- mengikuti mengikuti
bilan sidik bilan sidik bombingan bombingan
jari jari manasik haji manasik haji
Calon haji
Calon haji menerima
menerima Tanda
6 SPPH yang 12.00 Pendaftar- 10.00
Secara keseluruhan, perbandingan
ditanda- an Haji dan tahapan prosedur pendaftaran haji existing
tangani mendapat
Nomor Porsi dengan rancangan baru hasil analisis
Aktivitas 3 business process reengineering dapat dilihat
7
Sampai di BPS
12.30**) dalam tabel di bawah ini.
BPIH
1) Menyerah-
kan SPPH
dan Buku
Tabungan
untuk
membayar
8
setoran
awal
2) Konfirmasi
data ke
dalam
SISKOHAT
Bersambung pada kolom berikut
423
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
424
Efektifitas Prosedur Pendaftaran Haji Melalui Rekayasa Ulang Proses Bisnis ... (Achmad Nidjam)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Davenport, T.H. & Short, J.E. 1990. “The New Industrial Engineering: Information Technology and Business
Process Redesign.” Sloan Management Review, Summer: 11-27.
Hammer, Michael and James Champy. 1993. Reengineering the Corporation: A Manifesto for Business
Revolution. New York: Harper Collins.
Moenir, HAS. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nidjam, Achmad dan Alatief Hanan. Manajemen Haji. Edisi revisi. Jakarta: Media Cita, 2006.
Syaukani, Imam. (Ed). Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama RI, 2009.
425
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 413 - 426
Setyowati, Endang, Wakhid Slamet Ciptono. 2009. Gambaran Implementasi Business Process
Reengineering dan Evaluasi Implementasi Continuous Process Improvement di Unit Rawat Jalan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muḥammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Peraturan Menteri Agama tentang 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler.
Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama.
Peraturan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2010 tentang Prosedur dan Persyaratan Pendaftaran Calon
Jemaah Haji.
Internet
http://haji.kemenag.go.id/v2/content/laporan-posisi-saldo-keuangan-haji-bulan-oktober-
tahun-2014, diakses tanggal 9 Januari 2015.
426
Pedoman Menulis Jurnal Penelitian Keagamaan dan Kemasyarakatan
427
Jurnal PENAMAS Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015, Halaman 529 - 532
428