Anda di halaman 1dari 19

AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

MAKALAH JURNAL

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


ANGELA ANGGRAINI GENGU
INES THERESIA BIGHA TAWA
YOHANES DON BOSCO REGA
ERMELINDA BHALA
FRANSISKA MINDA
YOKRIANUS GOA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS FLORES
2022
AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Ghea Eka Putri, Yuyun Anggrahini, Vivin Nurlaili Putri, A an Andriani, Hety Kustriani Harianti,
Nony Saraswati Gendis
Jurusan Akuntansi-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

ABSTRAK
Didalam masyarakat modern, kekayaaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi aliran
kekayaan antar individu didalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk mendapat
berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat modern memerlukan uang sebagai ukuran
transaksi. Penggunaan uang telah menerobos kesemua aspek kehidupan. Manusia mmerlukan
akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar individu didalam masyarakat. Kebutuhan akan
informasi akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan kekayaaan yang dimiliki oleh
masyarakat. Biaya gaji merupakan masalah yang sangat penting, biaya gaji yang membutuhkan
jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya penggajian guna
menghindari berbagai macam kecurangan dalam pelaksanaan siklus penggajian. Tujuannya
adalah untuk mengetahui akun dan dokumen yang terkait dalam audit siklus penggajian dan
personalia,fungsi dari audit siklus penggajian dan personalia,pertimbangan struktur pengendalian
audit siklus penggajian dan personalia,menentukan resiko pengendalian audit siklus penggajian
dan personalia, pengujian pengendalian audit,dan pengujian substantif audit. Penelitian ini
dikatakan bahwa audit penggajian dan personalia memilki peran yang cukup besar terhadap
pengendalian internal penggajian dan personali.

Kata kunci : Pengendalian internal, Audit Internal, Penggajian dan Personalia


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa
juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh matakuliah pengauditan II yang telah
memberikan tugas tentang “AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA “
Makalah ini merupakan suatu pembelajaran untuk kami dan diharapkan dengan adanya makalah
ini dapat meningkatkan pemahaman tentang Audit siklus penggajian dan personalia. Selain itu,
dapat digunakan sebagai pembelajaraan dan refrensi bagi mahasiswa.
Dengan penuh kesadaran, bahwa makalah ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran
dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam penulisan
makalah ini.

Ende, 19 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Siklus Penggajian Dan Personalia
2.2 Akun Dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian Dan Personalia
2.3 Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penggajian Dan Personalia
2.4 Tujuan Audit Terhadap Siklus Penggajian Dan Personalia
2.5 Program Audit
2.6 Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern
2.7 Aktivitas Pengendalian
2.8 Penghimpunan Dan Pendokumentasian Pemahaman
2.9 Penentuan Resiko Pengendalian
2.10 Metodologi Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
2.11 Metodologi Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas Saldo
2.12 Menilai Materialitas, Resiko Dan Strategi Audit
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi aliran
kekayaan antar individu didalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk mendapatkan
berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat modern memerlukan uang sebagai
ukuran transaksi. Penggunaan uang telah menerobos kesemua aspek kehidupan. Manusia
modern memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar individu didalam
masyarakat. Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan
kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Dalam mempertanggungjawabkan kekayaan, manajemen perusahaan menggunakan
akuntansi sebagai bahasa komunikasi. Untuk itu, perusahaan perlu menyelenggarakan
akuntansi yang memungkinkan disajikan laporan pertanggungjawaban kepada para investor.
Pertanggungjawaban keuangan memerlukan dua unsur yaitu : kompentensi dalam bidang
akuntansi dan keandalan informasi akuntansi yang dihasilkan.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompenten untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam profesi
akuntan public mampu menghasilkan jasa yang menjadikan masyarakat dapat memperoleh
informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bagi masyarkat penting
dalam mengambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efesien.
Dalam makalah ini siklus kegiataan perusahaan akan digunakan sebagai objek pengujian
pengendalian khusunya jasa penggajian atau personalia yang berhubungan langsung dengan
sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan factor penting perusahaan dalam
menjalankan segala aktifitas perusahaan. Salah satu kewjiban perusahaan adalah pemberian
gaji sebagai balas jasa perusahaan. Pemberian jasa ini merupakan proses yang dalam
pelaksanaan nya butuh suatu pengendalian yang memadai agar tidak terjadi penyimpangan.
Biaya gaji merupakan suatu masalah yang sangat penting, biaya gaji merupakan biaya yang
membutuhkan jumlah yang cukup besar dibandingkan yang lain. Sehingga perlu adanya audit
atas penggajian guna menghindari berbagai macam kecurangan dalam pelaksanaan siklus
penggajian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dibuat adalah
sebgagai berikut
1. Akun dan dokumen apasaja yang terkait dalam audit siklus penggajian dan
personalia?
2. Fungsi apasaja yang terkait dalam siklus penggajian dan personalia ?
3. Apa tujuan dari audit sikluas penggajian dan personalia?
4. Apasaja yang menjadi bahan pertimbangan stuktur pengendalian intern?
5. Bagaimana menentukan resiko pengendalian dalam audit sklus penggajian dan
persoanalia?
6. Bagaimana pengujian pengendalian dalam audit siklus penggajian dan personalia?
7. Bagaimana pengujian subtantif dalam audit siklus penggajian dan personalia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui dokumen apasaja yang terkait dalam audit siklus penggajian dan
personalia
2. Untuk mengetahui fungsi yang terkait dalam siklus penggajian dan personalia
3. Untuk mengetahui tujuan dari audit siklus penggajian dan personalia
4. Untuk mengetahui apasaja bahan pertimbangan struktur pengendalian intern
5. Untuk mengetahui resiko pengendalian dalam audit siklus penggajian dan personalia
6. Untuk mengetahui pengujian pengendalian dalam audit siklus penggajian dan
personalia
7. Untuk mengetahui pengujian subtantif dalam audit siklus penggajian dan personalia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Siklus Penggajian dan Personalia


Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan
pembayaran kepada semua kariyawan. Ketidaktepatan dalam penilaian dan pengalokasian biaya
tenaga kerja dapat mengakibatkan salah saji laba bersih yang material.
Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya :
1. Hanya ada satu kelas untuk penggajian: penggajian hanya memiliki satu kelas karena
penerimaan jasa dari kariyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian
biasanya terjadi periode waktu yang singkat.
2. Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan dari pada akun neraca terkait; akun – akun
yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan pajak biasanya
bernilai kecil di bandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan
3. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan,
bahkan perusahaan kecil sekalipun. Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan
pembayaran pajak penggajian di atur oleh pemeritah. Adanya ketidak adilan dalam
pembagian gaji karyawan dapat menimbulkan masalah moral.
Audit penggajian menekankan pada pengujian pengendalian, pengujian subtantif atas transaksi
dan prosedur analitis.
2.2 akun dan transakai dalam siklus pengajian dan persoanalia
Tujuan keseluruhan dari audit siklus pengajian dan personalia adalah untuk mengevaluasi apakah
saldo akun yang terpengaruh dalam siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akun yang umum dalam siklis penggajian dan personalia umumnya dijelaskan dengan akun T
yang menggambarkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus
penggajian dan personalia.
Dalam sebagian besar system, akun gaji dan upah akrual hanya digunakan pada pada akhir
periode akuntansi. Selama periode berjalan,beban baru akan dicatat apabila karyawan telah
benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja
dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang
dihasilkan tetapi belum dibayar.
2.3 fungsi bisnis dalam penggajian dan personalia serta dokumen dan catatan yang terkait.
2.3.1 akun dalam siklus penggajian dan personalia.
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten
dengan tujuan perusahaan,dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Transaksi utama siklus
ini adalah transaksi gaji dan upah.transaksi ini mempangaruhi beberapa rekening berikut:
1. biaya gaji dan upah
2. berbagai bentuk tunjangan hari raya,tunjangan kesehatan,tunjangan hari tua dan
sebagainya.
3. Biaya tenaga kerja langsung
4. Utang gaji dan upah
5. Pajak penghasilan dan karyawan.
6. Rekening kas di bank,dengan system impres atau dana tetap,yang khusus digunakan
untuk membayar gaji dan upah.
2.3.2 catatan dan dokumen dalam siklus penggajian dan personalia
Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penggajian antara lain
sebagai berikut;
a) Catatan personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,investigasi personil,tingkat
pembayaran,pengurangan yang diotorisasi,evaluasi kinerja dan berhenti bekerja.
b) Formulir otorisai
Adalah surat keputusan yang berisi penempatan dan penugasan seseorang karyawan
dalam posisi dan jabatan tertentu.
c) Pencatatan waktu dan persiapan penggajian
Merupakan hal yang penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara
langsung beban penggajian dalam setiap periode.untuk mencegah salah saji dalam tepat
aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai:
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengiktisaran dan penghitungan pembayaran kotor,pengeurangan dan
pembayaran bersih
 Penyiapan cek gaji
 Penyiapan catatan gaji
d) Kartu waktu
Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai dan berhenti
bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan.kartu waktu ini dapat berupa formulir
kertas atau elektronik, dan dapat di siapkan secara otomatis oleh jam waktu atau pembaca
kartu identifikasi
2.3.3 fungsi-fungsi yang terkait pada siklus penggajian personalia
Fungsi personalia melibatkan aktifitas bagian – bagian lain yang berkaitan dengan pemberian
kompensasi kepada seseorang karyawan perusahaan. Kerja sama di antara berbagai bagian
tersebut menunjukkan fungsi tertentu yang antara lain:
a. Fungsi penerimaan karyawan baru
Fungsi inilah yang bertugas untuk menentukan layak atau tidak nya seseorang diterima
sebagai karyawan baru perusahaan.
b. Fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan upah
Fungsi ini dipegang oleh departemen personalia supervisor (pengawas) karyawan atau
atasan karyawan tersebut dapat mengusulkan perubahan tariff gaji dan upah atau
kenaikan jabatan.
c. Fungsi pelaksana absesi dan data waktu kerja
Fumgsi ini sangat pentig dalam audit gaji dan upah kerena secara langsung
mempengaruhi biaya gaji dan upah suatu periode tertentu.
d. Fungsi pelaksana gaji dan upah
Fungsi ini dipegang oleh departemen gaji dan upah. Departemen ini mengolah data jam
kerja karyawan dan untuk menentukan gaji dan upah yang didukung dengan voucher gaji
dan upah.
e. Fungsi pencatat gaji dan upah
Fungsi ini dipegang oleh bagian accounting. Pengendalian yang dilakukan oleh fungsi ini
berupa pencatatan biaya gaji dan upah berdasar salinan cek gaji dan upah yang di dukung
dengan voucer gaji dan upah.
f. Fungsi pembayar gaji dan upah
Bendahara kantor biasanya memegang fungsi ini. Bendahara kantor memegang copy
register voucer dan cek gaji dan upah. Personel bendahara karyawan kantor kemudian
mengecek kesesuaian nama dan jumlah cek dan voucher register apabila sesuai, maka
karyawan yang berwenang menandatangani cek dan menyerahkan cek pada karyawan
yang berhak.
g. Fungsi penyiapan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan
Sesuai dengan peraturan per UU pajak penghasilan, perusahaan harus memotong gaji dan
upah karyawannya
2.4 Tujuan audit terhadap siklus gaji dan personalia
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan keuangan
1) Asersi keberadaan atau keterjadian
Berkaitan dengan asersi keberadaan atau kejadian, auditor menekankan apakah seluruh saldo
biaya gaji dan upah, utang gaji dan upah, tunjangan,bonus, dan saldo lain yang terkait, benar-
benar eksis pada tanggal neraca. Selain itu, asersi ini juga menenkankan pada apakah seluruh
transaksi gaji dan upah yang tercatat benar-benar terjadi dan tidak ada transaksi pembayaran gaji
dan upah fiktif.
2) Asersi kelengkapan
Asersi kelengkapan menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar di catat dan di sajikan. Auditor
akan mencoba mendeteksi apakah ada transaksi pembayaran gaji dan upah yang
belum tercatat.
3) Asersi hak dan kewajiban
Berkaitan dengan asersi ini, auditor berusaha memastikan apakah perusahaan
mempunyai kewajiban legal atas biaya dan utang gaji dan upah, dan pajak
penghasilan karyawan.
4) Asersi penilian dan pengalokasian
Berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperoleh bukti mengenai
apakah saldo biaya gaji dan upah, bonus karyawan,tunjangan,utang gaji dan upah,dan
pajak penghasilan karyawan telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah
yang tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui
penilaian dan pengalokasian sesuai dengan prisnsip akuntansi yang berlaku umum.
5) Asersi pelaporan dan pengungkapan
Selain memperoleh bukti mengenai keempat asersi tersebut, auditor perlu menhimpun
bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah tepat diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan.
2.5 Program Audit
Prosedur mengujian pengendalian yang dapat diterapkan untuk siklus gaji dan upah dibedakan
atas prosedur :
1. Penggujian pengendalian
 Penggujian pengendalian biaya gaji dan upah
Langkah-langkahnya :
1. Himpun register gaji dan upah dari bagian gaji dan upah, dan memeriksa ketepatan
perhitungan matematis.
2. Himpun ringkasan gaji dan upah, dan ringkasan ditribusi tenaga kerja terkait.
3. Pilih sampel karyawan secara random dari register gaji.
4. Himpun arsip personalianya, kemudian :
Periksa kelengkapan arsip karyawan tersebut.
Bandingkan informasi pengurangan gaji dan upah dalam catatatan personalia
dengan penjurnalan dalam register gaji, himpun laporan waktu dan hitung
penerimaan kotornya.
Mengusut penjurnalan dalam register gaji tersebut dengan postingnya.
5. Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui keempat
langkah diatas.
 Penggujian pengendalian pendistribusian gaji dan upah.
Langkah-langkahnya :
1. Pilih dan minta sampel cek gaji yang sudah yang sudah di- cancelled.
2. Mengusut rincian dalam cek dengan penjurnalan dalam register gaji dan upah.
3. Membandingkan tanda tangan penerima cek dengan tanda tangan dalam
catatan personalia.
4. Mengamati pendistribusian cek secara langsung.
5. Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yan diperoleh melalui
keempat langkah diatas.
2. Penggujian Substantif
 Program audit awal
1. Buat top schedule
2. Minta rincian biaya gaji, upah dan rekening terkait.
3. Lakukan test matematis
4. Cocokan.
 Prosedur analitis
1. Bandingkan saldo gaji, upah dan rekening terkait dengan saldo tahun
sebelummnya.
2. Bandingkan saldo dan anggaran
3. Hitung rasio.
 Detail transaksi
1. Telusuri nama dan tariff gaji dan upah untuk dasar pencatatannya.
2. Telusuri waktu yang tampak pada kartu hadir dan pulang serta laporan yang
ditandatangani mandor.
3. Temukan dasar pengurangan dan penggajian dan bandingakn dengan catatan
pengurangan yang telah diotorisasi.
4. Bandingkan total gaji dan upah dan rekening terkait dari data yang dibuat.
5. Adakan observasi pengadaan mesin absensi dan kartu absensi yang tidak
digunakan.
 Detail saldo
1. Buat ringkasan daftar kompensasi staff atau pimpinan dan telusuri ke
kontrolnya.
2. Periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan dan test perhitungan PPh
apakah sesuai Undang-Undang.
3. Bandingkan total biaya gaji, upah dan rekening terkait dalam laporan laba rugi
dan SPT.
4. Bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dan upah dengan catatan
personal.
5. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji dan upah.
 Penyajian dan pengungkapan
1. Periksa penyajian dan pengunkapan dalam neraca dan laporan laba rugi
apakah sudah tepat.
2.6 Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern
Auditor harus memperoleh pemahaman struktur pengendalian interen transaksi gaji dan
upah. Pemahamanan tersebut meliputi :
1. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian
yaitu:
Pertanggungjawaban urusan karyawan ada pada direktur hubungan
industrial atau personalia
Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standard an
anggaran serta perhitungan varians
Adanya internal auditor
Praktek dan kebijakan ketenagakerjaan
2. Penaksiran resiko
Sebagai unsur dari perhitungan resiko, manjaemn harus mempertimbangkan
resiko yang telah dibahas pada uraian tentang resiko bawaan dan perancangan
pengendalian diatas.
3. Informasi dan komunikasi ( system akuntansi)
Dalam pemahaman system akuntansi, akuntan harus kompoten dalam
menggunakan computer karena transaksi gaji dan upah yang biasanya
pertaman kali diterapkan dalam computerisasi.
4. Pemantauan
Pengendalian dan pemantauan yang dilakukan manjemen dalam siklus
personalia mencakup umpan balik dari para karyawan seperti misalnya
informasi mengenai data karyawan itu sendiri yang nantinya berkaitan erat
dengan proses penentuan tunjangan untuknya.
2.7 Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi penggajian dan
pengupahan dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan :
1. Reviuw kinerja. Aktivitas pengendalian ini mencakup reviuw atas kinerja
sesungguhnya dari transaksi yang berkaitan dengan penggajian dan
pengupahan periode sebelumnya.
2. Pengolahan informasi. Dua pengelompokan untuk aktivitas pengendalian
jenis ini adalah pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
Pengendalian umum ini terkait dengan pengendalian atas operasional dari
transaksi penggajian dan pengupahan, pengembangan dan pemeliharaan
system aplikasi. Pengendalian aplikasi berlaku untuk pengolahan aplikasi
secara individual untuk masing-masing transaksi tersebut.
3. Pengendalian fisik. Untuk menggendalikan penggunaan uang yang tidak
seharusnya dan biaya tenaga kerja yang tidak terotorisasi, manajemen
harus menentukan kebijakan untuk membatasi akses kepersonel dan
catatan gaji.
4. Pemisahan tugas. Pembebanan tanggungjawab keorang yang berbeda
untuk memberikan otorisasi transaksi penggajian dan pengupahan,
pencatatan transaksi penggajian dan pengupahan,menyelenggarakan
penyimpanan aktiva yang dikelola dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan atau kesempatan orang untuk berbuat jurang.
2.8 Penghimpunan Dan Pendokumentasian Pemahaman
1. Reviuw pengendalian
Dalam reviuw pengendalian, auditor mengembangkan pemahaman umum
mengenai lingkungan pengendalian perusahaan, alur personel dan
transaksi gaji serta pencatatan semua system akuntansinya.
2. Dokumentasi system
Auditor dapat menggunakan flowchart atau kuesioner untuk
mendokumentasikan pemahamannya dan menyiapkan narasi deskriptif
pelaksanaan pembayaran gaji dan upah bagi karyawan perusahaan.
3. Menganalisa alur transaksi
Untuk menguatkan pemahamannya akan pengendalian interen perusahaan
klien, auditor dapat memilih salah satu lini pemrosesan transaksi gaji dan
upah dan melakukan tracing terhadapnya.

2.9 Penentuan Resiko Pengendalian


Proses penentuan resiko pengendalian meliputi identifikasi salah saji pontensial,
pengendalian yang perlu, dan test pengendalian. Dalam menentukan resiko pengendalian,
auditor perlu menyadari bahwa salah saji gaji dan upah dapat disebabkan karna kesalahan
yang tidak disengaja maupun manipulasi. Auditor perlu memperhatikan adanya resiko
overstatement gaji dan upah. Resiko understantement ( asersi kelengkapan ) dapat dikatakan
sangat kecil karna tenaga kerja akan mengklaim apabila gajinya dibayar dalam jumlah lebih
kecil dari semestinya.
Resiko overstatement meliputi :
1. Pembayaran tenaga kerja fiftif,
2. Pembayaran tidak fiftif tapi karyawan yang bersangkutan tidak bekerja,
3. Pembayaran melebihi tariff.
Kedua resiko pertama diatas berhubungan erat dengan arsesi keberadaan atau keterjadian.
Sedangkan resiko ketiga berkaitan dengan arsesi penilaian dan pengalokasian. Penggujian
pengendalian dititik beratkan kepada pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi
overstatement. Prosedur pengujian yang sangat berguna adalah vouching. Auditor pertama kali
melihat catatan gaji dan upah, kemudian dilanjutkan dengan memeriksa keberadaan dokumen
pendukungnya. Disamping itu auditor dapat mengamati distribusi gaji dan upah. Dalam hal ini
auditor dapat mengamati pelaksanan pemisahan tugas, dan pembayaran gaji dan upah.
2.10 Metodologi Untuk Merancang Penggujian Pengendalian dan Penggujian Subsantif atas
Transaksi
Pengendalian internal untuk pengujian biasanya sangat struktur dan terkendali dengan baik
untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan para karyawan,
serta meminimalkan kecurangan pengajian. Karena memproses pengajian serupa pada
sebagian besar organisasi, dan program penggajian computer harus dimodifikasi setiap tahun
terhadap perubahan schedule pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa
penggajian dari luar untuk memproses penggajian.
Penggujian pengendalian dan penggujian subsantif atas transaksi merupakan bagian paling
penting dalam menguji pengajian, namun hal ini tidak bersifat ekstensif. Banyak auditor
menghadapi resiko salah saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi
bagaian yang signifikan dari total beban.
Ada alasan untuk hal ini :
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada
manajemen jika mereka dibayar terlalu rendah
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian
dan federal menyangkut pemotongan oajak pengahasilan, jaminan sosial,
dan pajak pengganguran.
Untuk penggujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal, penggujian
pengendalian, dan penggujian subsantif, atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi, kita harus mengenal hal-hal berikut :
1. Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ; karena itu,auditor harus
mengidentifikasi pengembalian, devisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang material
untuk setiap organisasi.
2. Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian resiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian.
3. Jika klien merupakan perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan
pengendalian interal terhadap laporan keuangan.
4. Penggujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada resiko pengendalian yang
dinilai dan pertimbangan audit lainnya.
5. Penggujian pengendalian dan penggujian substantif atas transaksi akan digabungkan jika
memungkinkan dan dilaksanakan dengan cara yang senyaman mungkin, dengan
menggunakan program audit format kinerja.
Pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan personalia untuk menilai resiko pengendalian:
a. Pemisahan tugas yang memadai
Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan
personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada
karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi pengajian harus tetap independen dari
depertemen sumber daya manusia, yang mengendalikan aktivitas penggajian kunci,
seperti menghapus atau menambahkan karyawan. Pemrosesan penggajian harus
terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.
b. Otorisasi yang tepat
Hanya depertemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi untuk menambah
dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta
potongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi oleh
bagian personalia. Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau
dilakukan atas dasar pengecualian hanya untuk jam lembur saja.
c. Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen dan catatan yang memadai tergantung pada sifat system penggajian. Kartu
waktu dan catatan diperlukan untuk karyawan perjam atau peruwaktu. Untuk
karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat potongan atau system intesif lainnya,
diperlukan catatan yang berbeda. Bagi banyak perusahaan, catatan waktu harus
memadai untuk mengakumulasi biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan.
d. Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan
Akses kecek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani
oleh karyawan yang bertanggunjawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh
seseorang yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek
yang tidak diklaim harus dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani
oleh mesin tanda tangan, akses kemesin tersebut harus dibatasi.
e. Pengecekan yang independen atas kinerja
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan
total batch dengan laporan ikhtisar. Anggota manajemen atau karyawan lain yang
bertanggungjawab harus mereviuw output penggajian untuk melihat setiap salah saji
atau jumlah yang tidak biasa.
f. Penyiapan formulir pajak penggajian
Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor harus mereviuw
pengisian dari setidaknya salah satu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan
tanggungjawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar,denda,dan
bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar.
g. Pengujian atas karyawan yang tidak ada
Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan
seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah
berhenti bekerja.
h. Pengujian atas kecurangan waktu
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih
banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia,
biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu
prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian
dengan catatan jam kerja yang independen.
2.11 Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo
Auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo setelah
menyelesaikan penilaian resiko pengendalian dan melaksanakan pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji akun
laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia.

Tahapan metodologi untuk merancang pengujian ats rincian saldo untuk kewajiban
pengujian adalah sebagai berikut :
 Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang memepengaruhi akun kewajiban
penggajian.
Resiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak
mungkin terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi, resiko bisnis klien
itu mungkin saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang kompleks,yang
mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang
ditangguhkan lainnya.
 Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko interen untuk
akun kewajiaban penggajian.
2.12 Menjelaskan dan Menilai Materialitas, Resiko, dan Strategi Audit
Oleh karena biaya gaji dan upah umumnya merupakan biaya operasi terbesar, maka
rekening biaya gaji dan upah sangat material bagi laporan laba rugi.
Resiko bawaan asersi penilaian atau alokasi mungkin saja tinggi karena adanya
kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya volume, perhitungan
gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja,
serta penentuan jumlah gaji berikut bonus dan kompensasi yang berdasar prestasi
karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun tidak material. Kebanyakan perusahaan
memperluas struktur pengendalian internal atas transaksi gaji dan upah. Oleh karena itu,
auditor menerapkan pendekatan tingkat resiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah untuk
sebagian besar asersi.
Kecurangan dalam pembuatan daftar gaji menjadi perhatian auditor.
Kecurangan semacam ini timbul dari adanya pegawai fiktif yang dimasukan dalam daftar
gaji, dan kemungkinan kesalahan yang disengaja dalam menyusun klarifikasi daftar gaji.
Ini berarti ada karyawan yang dihitung dengan tariff yang lebih tinggi.
Disamping adanya kecurangan tersebut,akuntan harus memperhatikan ketelitian
perhitungan sejak perhitungan waktu hadir,insentif sampai dengan pembuatan daftar gaji
dan pembuatan slip gaji. Berbagai aspek resiko diatas akan mempengaruhi strategi audit
siklus penggajian dan personalia, oleh karena itu hal-hal yang harus dipertimbangkan
adalah :
a. Resiko audit yang utama timbul dari pemerosesan transaksi penggajian
b. Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi
penggajian
Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material:
c. Resiko audit yang utama timbul dari pemerosesan transaksi penggajian
d. Perusahaan pada umumnya memperluas cakupan pengendalian intern untuk transaksi
penggajian
e. Saldo hutang gaji pada akhir tahun kadang kala tidak material
Teknis audit yang disarankan :
1. Verifikasi kecermatan penyajian berbagai saldo,daftar dan buku pembantu
2. Terapkan prosedur analitikal
3. Lakukan inspeksi proses perhitungand daftar gaji dan hutang
4. Hitung kembali dan lakukan pengujian terhadap daftar gaji dan upah
5. Bandingkan penyajian statement dengan GAAP
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang


berkaitan dengan kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi
tersebut meliputi gaji, upah per jam, dan insentif lembur (upah lembur),
komisi, bonus dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.
Tujuan audit jasa personalia meliputi : (1) asersi keberadaan dan
keterjadian, (2) asersi kelengkapan, (3) asersi hak dan kewajiban, (4)
asersi penilaian dan pengalokasian, dan (5) asersi pelaporan dan
pengunkapan. Resiko bawaan asersi penilaian atau alokasi pada siklus
jasa personalia mungkin saja tinggi karena adanya kompleksitas
perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya volume, perhitungan
gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk yang dihasilkan maupun
jumlah jam kerja,serta penentuan jumlah gaji berikut bonus dan
kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir
tahun sering tidak material. Pertimbangan struktur pengendalian intern
meliputi : (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran resiko, (3) system
akuntansi, dan (4) pemantauan. Penghimpunan dan pendokumentasian
pemahaman pada audit siklus jasa personalia meliputi : (1) reviuw
pwndahuluan, ( 2) dokumentasi system, (3) menganalisa alur transaksi,
dan (4) identifikasi pengendalian untuk memperoleh keyakianan. Dalam
menentukan resiko pengendalian, auditor perlu menyadari bahwa salah
saji gaji dan upah dapat di sebabkan karena kesalahan yang tidak
disengaja maupun manipulasi. Auditor perlu memperhatikan adanya
resiko overstatement gaji dan upah. Resiko understatement dapat
dikatakan sangat kecil karena tenaga kerja akan mengklaim apabila
gajinya dibayar dalam jumlah lebih kecil dari semestinya.
Pengujian substantif saldo utang gaji dan upah meliputi : prosedur
analitis, perhitungan kembali utang gaji dan upah yang dibebankan,
verifikasi kompensasi eksekutif, dan menganalisis penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arens,Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley.2008. Auditing dan


Jasa Assurance Edisi 12- Jilid 2. Erlangga. Jakarta

https://andinurhasanah.wordpress.com/2013/05/18/audit-siklus-
penggajian-dan-personalia

https://www.academia.edu/32176335/
Pengauditan_Siklus_Jasa_Personalia.docx

Anda mungkin juga menyukai