Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami mampu
menyelesaikan makalah berjudul “Audit Siklus Penggajian dan Personalia”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Auditing II.
Makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini pkami menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
teman-teman
Kelompok 6
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 26
2
BAB I
PENDAHULUAN
Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan
pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam penilaian
persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industry lainnya. Penilaian dan
pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material.
Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapat terbuang akibat ketidak
efisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan personalia juga
mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko
pengendalian, pengujianpengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, prosedur analisis, serta
pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan
personalia serta siklus lainnya meliputi :
Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya memasukkan
setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan penagihan memasukkan baik
transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali melibatkan retur penjualan serta
penghapusan piutangtak tertagih. Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari
karyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang
singkat.
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun akun yang
terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan pajak biasanya bernilai kecil
dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua perusahaa, bahkan
perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah Negara bagian federal telah
mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu,
masalah moral karyawan juga dapat mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang
kecil.
3
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan
proseduranalitis.pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar
akun yang berhubungan dengan penggajian.
1. Apa saja akun dan transaksi dalam siklus penggajian dan personalia ?
2. Bagaimana fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait dalam siklus penggajian dan
personalia ?
3. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantive
atas transaksi untuk siklus penggajian dan personalia ?
4. Bagaimana merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian dan
personalia ?
5. Bagaimana merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun-akun dalam
siklus penggajian dan personalia ?
4
BAB II
PEMBAHASA
Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan
pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang sangat penting
dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, konstruksi dan industri lainnya. Penilaian
dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih
yang material. Penggajian juga dapat mengakibatkan sumber daya perusahaan terbuang karena
ketidakefisienan atau pencurian melalui kecurangan (Arens, 2015: 248).
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan serta siklus akuisisi dan pembayaran,
siklus ini mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian,
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi, prosedur analitis, serta
pengujian atas rincian saldo.
Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya adalah
sebagai berikut (Arens, 2015: 248):
5
3. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua perusahaan
Ketatnya peraturan perundang-undangan telah mendorong pengendalian yang efektif
atas pemotongan dan pembayaran pajak penghasilan. Selain itu, ini merupakan masalah
moral jika karyawan tidak diberi gaji atau gaji yang diberikan terlalu kecil.
Dikarenakan ketiga karakteristik yang telah disebutkan diatas, maka auditor ketika
mengaudit siklus penggajian dan personalia, menekankan pada pengujian pengendalian,
pengujian subtantif atas transaksi dan prosedur analitis.
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya digunakan pada
akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila
karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual
untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi
setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
Gambar 2.1
6
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia Serta Dokumen dan Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan
membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh
pemerintah serta institusi lain dan pajak penghasilan serta manfaat akrual.
Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen serta catatan tersebut sebelum dapat
menilai risiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian serta pengujian subtantif atas
transaksi.
Tabel 2.1
Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, dan Dokumen serta Catatan Terkait untuk Siklus Penggaji
Kelas Fungsi
Akun Dokumen dan Catatan
Transaksi Bisnis
Penggajian Kas penggajian Sumber Catatan sumber daya manusia
Semua akun beban daya Formulir otorisasi pengurangan
gaji manusia dan Formulir otorisasi tingkat
Semua akun kesempatan pembayaran
pemotongan pajak kerja
gaji Pencatatan Kartu waktu
Semua akun gaji waktu dan Tiket waktu kerja
akrual persiapan Jurnal atau daftar penggajian
penggajian File induk penggajian
Pembayaran Cek atau setoran langsung gaji
gaji Rekonsiliasi akun bank penggajian
Penyusunan Formulir W-2
SPT pajak SPT pajak gaji
gaji dan
pembayaran
pajak
7
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personil yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal dan informasi upah,
termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
Berikut adalah dokumen dan catatan fungsi bisnis sumber daya manusia:
8
Berikut adalah dokumen dan catatan fungsi bisnis pencatatan waktu dan persiapan penggajian:
9
2.2.3 Pembayaran Penggajian
Persetujuan dan distribusi penggajian harus dikendalikan secara hati-hati untuk
mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, pengeluaran gaji umumnya diproses
secara terpisah dari pengeluaran lainnya.
1. Pembayaran gaji
Pembayaran diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang
dilaksanakan. Pembayaran dapat dilakukan dengan cek, tetapi biasanya disetorkan secara
langsung ke rekening bank setiap karyawan. Jumlah yang dibayar merupakan pembayaran
kotor dikurangi pajak dan pengurangan lainnya.
2. Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Rekonsiliasi bank independen meruapakan hal ayng penting bagi semua akun kas,
termasuk penggajian, untuk menentukan kesalahan dan kecurangan. Akun penggajian
imprest (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah di mana saldo bernilai
kecil dipertahankan. Jumlah setiap gaji bersih yang tepat ditransfer berdasarkan cek atau
transfer dana elektronik dari akun umum kea kun imprest segera sebelum distribusi
penggajian. Akun imprest membatasai exposure klien terhadap kecurangan penggajian dan
memisahkan pengeluaran gaji rutin dari pengeluaran lainnya. Hal tersebut juga
menyederhanakan rekonsiliasi rekening bank penggajian
10
b) SPT Pajak Penghasilan
Ini merupakan formulir yang diserahkan ke pemerintah untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
2.3 Meodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
bagi siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2.2
Metodelogi Merancang Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif ats Transaksi
Prosedur Audit
Merancang pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi untuk siklus Besarnya Sample
penggajian dan personalia agar memenuhi
transaksi terkait sasaran audit Unsur yang dipilih
Penetapan Waktu
11
Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan
terkendali dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan
ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan
semua jurnal yang terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh komputer.
Karena perihal pembayaran gaji relatif umum dari perusahaan ke perusahaan, maka
harus tersedia sistem komputer yang berkualitas tinggi. Karena memproses penggajian
serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus dimodifikasi setiap tahun
terhadap perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan
jasa penggajian dari luar untuk memroses penggajian. Biasanya tidaklah sulit bagi
perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang baik dalam siklus penggajian dan
personalia, besarnya transaksi relatif homogen dan berjumlah kecil. Sebagai akibatnya
auditor jarang menemukan pengecualian ketika menguji transaksi penggajian. Kadang-
kadang, terjadi deviasi pengujian pengendalian, tetapi sebagian besar salah saji moneter
dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal atau ketika merespons keluhan karyawan.
Meskipun ada salah saji, salah saji tersebut jarang bersifat material.
Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah atau
minimal walaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total
beban, disebabkan karena tiga alasan berikut:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka
dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal
menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan pajak pengangguran.
Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang dari
deskripsinya pada tabel berikut :
12
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tabel 2.2
Ikthisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
13
Transaksi penggajian -Cek gaji telah -Memperhitungkan -Merekonsiliasi
yang adal telah dicatat dipranomori dan urutan cek gaji. pengeluaran dalam
(kelengkapan) diperhitungkan. -Membahas dengan jumlah penggajian
-Akun bank telah karyawan dan dengan pengeluaran
direkonsiliasi secara mengamati rekonsiliasi. pada rekening bank
independen. penggajian.
-membuktikan
rekonsiliasi bank.
14
telah dimasukkan dengan penggajian telah verifikasi internal. klerikal dengan
benar dalam file induk diverifikasi secara -Memeriksa laporan menfooting jurnal
penggajian dan internal. total ikhtisar awal yang penggajian dan
diikhtisarkan dengan -Total file induk menunjukkan bahwa menelusuri posting ke
benar (posting dan penggajian telah di perbandingan telah buku besar umum serta
pengikhtisaran). bandingkan dengan dilakukan. file induk penggajian.
total buku besar .
umum.
15
Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan Personalia
Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan personalia, hal-hal yang
harus kita pahami adalah:
16
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok
digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar per jam, namun tidak untuk
karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar menurut tingkat potongan atau sistem
intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk lainnya. Karena tujuan kelengkapan tidak
terlalu diperhatikan, dokumen yang telah dipranomori tidak terlalu diperlukan untuk
sistem penggajian.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh karyawan yang
bertanggungjawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang yang
independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak
dicairkan harus langsung disetor kembali. Jika cek ditandatangani oleh mesin, maka
akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
Pengecekan yang independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap penghitungan
penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau karyawan lain harus
mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika
tenaga kerja manufaktur mempengaruhi persediaan, atau jika akumulasi biaya
dihitung berdasarkan pekerjaan, maka dibutuhkan pengendalian memadai untuk
menghitung memferifikasi pembebanan yang tepat.
2. Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian
Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak
lainnya. Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat
lalai menyerahkan formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban
yang berat.
Penyiapan formulir pajak penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian.
Jika klien lalai menyiapkan laporan dengan benar, akan muncul kewajiban berupa
pajak yang belum dibayar, denda, atau bunga. Formulir pajak yang dimaksud
adalah pajak penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa SPT disiapkan secara tidak
benar, auditor butuh rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada di SPT dan butuh
catatan penggajian. Indikasi penyajian tidak benar tersebut mencakup pembayaran
17
bunga dan denda masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil yang
menyiapkan dokumen tersebut adalah orang baru, tidak ada verifikasi internal, dan
masalah arus kas yang dikadapi klien.
Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat
waktu. Auditor harus menguji apakah bagian penggajian telah menyetorkan
potongan pajak atas karyawan, walaupun biasanya dilakukan dari pengeluaran kas
umum. Pengujian tersebut termasuk potongan pajak, iuran pensiun, JHT, JKK,
Potongan asuransi, dan tabungan penggajian. Pertama tama, auditor harus tau
aturan pajak nya berdasarkan undang undang dan aturan turunannya, termasuk
kontran kerja karyawan. Setelah itu, auditor dapat dengan mudah untuk
menentukan apakah klien telah melakukan pepembayaran dengan jumlah benar
dan tepat waktu dengan membandingkannya dengan catatan penggajian.
18
untuk menentukan apakah karyawan telah benar-benar bekerja selama periode
penggajian
Pengujian atas Kecurangan Waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan
melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena
kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan
kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah merekonsiliasi total jam yang dibayar
menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja yang independen. Akan tetapi
biasanya jauh lebih mudah bagi klien untuk mencegah jenis penipuan ini dengan
pengendalian yang memadai ketimbang bagi auditor untuk mendeteksinya.
Selama kedua tahap audit yang pertama,auditor menilai resiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian subtansif atas transaksi. Setelah
melesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji akun laporan
keuangan dalam siklus penggajian dan personalia,auditor akan mengikuti metodologi
untuk merancang pengujian atas rincian saldo.
Gambar 2.3
Metodologi untuk menrancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban penggajian
19
Mengidentifikasi resiko bisnis bisnis klien yang mempengaruhi penggajian (tahap I)
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi,resiko bisnis kien itu mungkin saja
terjadi pada kesempatan kompensasi yang kompleks,yang mencakup bisnis dan rencana
opsi saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.
Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren (tahap I)
Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait (tahap I dan II)
20
2.4 Merancang dan Melaksanakan Prosedur Anlitis untuk Siklus Penggajian dan Personalia
Table 2.3
Proseur Analitis untuk Siklus Penggajian dan Personalia
Prosedur Analitis Salah saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)
Membaningkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan perseiaan
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Membandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi an kewajiban komisi
dari penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian sebagai Salah saji beban pajak penggajian dan kewajiban
persentase dari gaji dan upah engan tahun-tahun pajak penggajian
sebelumnya (isesuaikan dengan perubahan tariff
pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual da beban [ajak
dengan tahun-tahun sebelumnya penggajian
2.5 Mernacang dan Melaksanakan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun-akun Kewajiban
dan Beban dalam siklus penggajian dan personalia
21
secara akurat serta pajak ibayar tepat waktu, pengujian atas rincin saldo tidak akan menghabiskan
banyak waktu. Dua tujuan audit yang berkaitan dengan salo yang utama alam mengujian kewajiban
pengajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatkan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah icatat paa perioe yang benar (pisah
batas)
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah memastikan bahwa tidak aa kurang saji
atau akrual yang dihilangkan.
Akun-akun kewajiban yang utama alam siklus penggajian dan personalia sebagai berikut:
22
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga
dapat diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada umumnya lebih sulit
diverifikasi karena perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengankomisi lainnya. Dalam memverifikasi
komisi akrual, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan sifat perjanjian
komisi dan kemuian menguji perhitungan berdasarkan perjanjian tersebut. Auditor
harus membandingkan metode untuk mengakrualkan komisi dengan tahun-tahun
sebelumnya demi tujuan konsistensi.
4. Bonus Akrual
Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para pejabat dan
karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan
menimbulkan salah saji yang material. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya
dapat dicapai dengan membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada
risalahrapat dewan direksi.
23
Pengujian atas rincian Saldo Akun Beban sebagai berikut :
Auditor pada umunya hanya memerlukan pengujian yang relative sedikit terkait akun
pada laba rugi khususnya beban penggajian dan personali karena sebagai telah dibahas pada
akun kewajiban yang memiliki keterkaitan. Pengujian tambahan diperlukan apabila auditor
mengungkapkan defisiensi yang signifikan, kelemahan pengendalian internal, salah saji
signifikan atau varians utama yang belum aa pada prosedur analitis, hal tersebut anatar lain:
1. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah
yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam
laporan K-10 SEC, dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi konfensasi pajak juga
dijamin karena beberapa individu mungkin saja mampu membayardirinya sendiri dngan
jumlah yang lebih besar dari jumlah yang diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah
untuk memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari risalah rapat dewan direksi
dan membandingkannya dengan catatan pendapatan yang terhubung.
2. Komisi
Auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relative mudah jika tingkat
komisi sama untuk setiap jenis penjualan daninformasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.beban koisi total dapat diverifikasi dengan
mengendalikan tingkat komisi untuk setiap jenispenjualan dengan jumlah penjualan
dalam kategoro tersebut. Jika informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu
untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan
terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
24
suatu bagian dari penggaian dan tingkat tersebut mungkin berubah ditengah tengah
tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti dasar tahun kalender.
4. Total Penggajian
Penggajian yang berhubunganerat dengan pengujian pajak penggajian adalah
rekonsilisasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak
penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan
apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dalam jurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapan kedua jenis salah saji
tersebut dalam sebagai besar auit.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam siklus
penggajian dan personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun
akun tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi ditekankan
karena signifikan dari transaksi karena kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian
perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas pada prosedur analitis dan
verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.Pengujian pengendalian
merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau
prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk
menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah
saji material dalam suatu asersi laporan keuangan.Siklus ini terdiri dari dua system informasi
akuntansi: sistem informasi akuntansi penggajian dan sistem informasi akuntansi pengupahan.
Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan perhitungan,
pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap bulanan.
26