Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

PENGAUDITAN SIKLUS JASA


PERSONALIA

Kelompok 3 :
Your Picture Here And Send To Back
1. RAIHAN DWIKA WIDYAWAN (B200190041)
2. ANGELIA FAUZIAH AZ-ZAHRA (B200190042)
3. DEVI RAHMAWATI (B200190043)
4. AULIA KIRANA INDRASARI (B200190044)

Nashirotun Nisa Nurharjanti, SE., M.Acc.


Sub Judul
1. Jelaskan kaitan antara siklus personalia dengan siklus pengeluaran produksi! 
Jawab : Nama Poin
Siklus jasa personalia ini berkaitan dengan siklus pembelanjaan
Deskripsi singkatdan
poin siklus produksi. Kaitan

siklus ini dengan siklus pengeluaran adalah adanya fakta bahwa pembayaran gaji dan upah
dilakukan dengan menggunakan uang atau kas perusahaan. Kaitan siklus ini dengan siklus
produksi adalah adanya kenyataan bahwa pembayaran gaji dan upah dilakukan sebagai imbalan
atau balas jasa atas tenaga karyawan yang diberikan dalam proses produksi. Tenaga karyawan
digunakan untuk menghasilkan produk.Nama Poin
Deskripsi singkat poin

Nama Poin
Deskripsi singkat poin
Sub Judul
2. Apakah yang menjadi penekanan pemeriksaan siklus personalia pada asersi
Nama Poin
keberadaan/keterjadian? Deskripsi singkat poin
Jawab :
Berkaitan dengan asersi keberadaan/keterjadian, auditor menekankan pada
apakah seluruh saldo biaya gaji dan upah, utang gaji dan upah, tunjangan,
bonus, dan saldo rekening lain yang terkait, benar-benar eksis pada tanggal
neraca. Di samping itu, asersi ini juga menekankan pada apakah seluruh
Nama Poin
transaksi gaji dan upah yang tercatat benar-benar
Deskripsi singkat pointerjadi dan tidak ada
transaksi pembayaran gaji dan upah fiktif.

Nama Poin
Deskripsi singkat poin
3. Jelaskan penerapan konsep materialitas pada siklus personalia?
Jawab :
Alokasi materialitas pada rekening-rekening yang dipengaruhi oleh transaksi-transaksi dalam
siklus ini sangat beranekaragam tergantung pada berbagai faktor. Hal utama yang harus
diperhatikan dalam menilai pengalokasian materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang
akan bisa mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan. Pertimbangan kedua adalah
berkaitan dengan adanya biaya untuk mendeteksi kekeliruan. Audit atas persediaan termasuk
observasi keberadaan persediaan dan pengauditan penilaian persediaan,biasanya cukup mahal.
Oleh sebab itu auditor biasanya mengalokasikan materialitas dalam jumlah yang besar untuk
mengaudit persediaan dengan tidak melebihi jumlah yang ia yakini akan mempengaruhi analisis
yang dibuat pemakai laporan keuangan. Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan
professional, jasa personalia biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-
lembaga pendidikan, jasa personalia pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama.
Perkembangan yang pesat pada perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya
peranan tenaga kerja, sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang
audit yang material. Di lain pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu
signifikan, namun pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun
biasanya merupakan pengungkapan yang material.
4. Sebutkan dokumen yang digunakan pada siklus personalia!
Jawab :
Dokumen dokumen yang digunakan dalam siklus jasa personalia adalah sebagai
berikut :
a. Otorisasi personil
b. Clock card atau time card
c. Time ticket
d. Register gaji dan upah
e. Cek gaji dan upah
f. Ringkasan distribusi gaji dan upah tenaga kerja
g. Rekening di bank yang khusus dipakai untuk membayar gaji dan upah
h. Catatan personalia
i. Dokumen atau formulir otorisasi pengurangan gaji
j. Formulir otorisasi penentuan tarif gaji dan upah
5. Bagaimanakah penerapan pengendalian pada fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan
upah!
Jawab :
Fungsi ini dipegang oleh departemen personalia. Supervisor (pengawas) karyawan atau
atasan karyawan tersebut, dapat mengusulkan perubahan tarif gaji dan upah atau kenaikan
jabatan. Fungsi ini bertugas untuk menentukan layak tidaknya usul tersebut diterima.
Pengendalian yang diterapkan pada fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan upah adalah
sebagai berikut :
a. Pemisahan tugas dengan fungsi lain terutama fungsi pengotorisasi cek gaji dan upah
dan fungsi pencatatan.
b. Pembatasan akses ke time card, file komputer yang berkaitan dengan gaji dan upah,
serta catatan gaji dan upah.
6. Jelaskan proses penentuan risiko pengendalian dalam siklus personalia!
Jawab :
Proses penentuan risiko pengendalian meliputi identifikasi salah siji potensial,
pengendalian yang perlu, dan tes pengendalian. Dalam menentukan risiko
pengendalian, auditor perlu menyadari bahwa salah saji gaji dan upah dapat disebabkan
karena kesalahan yang tidak di sengaja maupun manipulasi. Auditor perlu
memperhatikan adanya risiko overstatement gahji dan upah. Risiko overstatement
(asersi kelengkapan) dapat dikatakan sangat kecil karena tenaga kerja akan mengklaim
apabila gajinya dibayar dalam jumlah lebih kecil dari semestinya.
Risiko overstatement meliputi:
 Pembayaran tenaga kerja fiktif,
 Pembayaran tidak fiktif tapi karyawan yang bersangkutan tidak bekerja,
 Pembayaran melebihi tarif.
Kedua risiko pertama di atas berhubungan erat dengan asersi keberadaan atau
keterjadian. Sedangkan risiko Ketika berkaitan dengan asersi penilaian atau
pengalokasian.
7. Sebutkan kemungkinan-kemungkinan salah saji potensial pada
siklus personalia!
Jawab :
• Karyawan fiktif (yang tidak bekerja) dimasukkan dalam data gaji
dan upah.
• Karyawan menerima pembayaran gaji melebihi yang semestinya,
dan tenaga kerja yang berhenti tetap menerima pembayaran.
• Karyawan dibayar atas jam dimana dia tidak bekerja.
• Data karyawan hilang saat pemasukan data ke computer.

• Adanya kesalahan pengolahan pencatatan gaji dan upah.

• Cek gaji diberikan kepada orang yang tidak berhak.


• Perusahaan terlambat memotong dan menyetorkan pajak
penghasilan karyawan
8. Bagaimanakah prosedur pungujian substantif atas gaji dan upah?
Jawab :
• Tujuan audit : Keterjadian Penilaian
Prosedur : Menentukan dengan prosedur analitis kelayakan biaya gaji dan
distribusinya
• Tujuan audit : Kewajiban, Penilaian, Kelengkapan
Prosedur : Menentukan kelayakan upah yang masih harus dibayar, gaji dan akun
yang terkait
• Tujuan audit : Penyajian dan Pengungkapan
Prosedur : Menelaah laporan keuangan untuk menentukan apakah :
- Gaji dan upah yang masih harus dibayar telah diklasifikasikan secara layak
- Pengungkapannya mencukupi
9. Bagaimanakah langkah-langkah pengujian pengendalian biaya gaji dan upah?
Jawab :
Langkah langkah pengujian pengendalian biaya gaji dan upah :
1) Himpun register gaji dan upah dari bagian gaji dan upah dan memeriksa ketepatan
penghitungan matematis.
2) Himpun ringkasan gaji dan upah, dan ringkasan distribusi tenaga kerja yang terkait :
a. Periksa ketepatan matematis kedua dokumen tersebut.
b. Bandingkan dengan total dalam register gaji dan upah.
c. Mengusut total dalam register gaji ke catatan akuntansi termasuk akuntansi biaya.
1) Pilih sampel karyawan secara random dari register gaji.
2) Himpun arsip personalianya, kemudian:
a. Periksa kelengkapan arsip karyawan tersebut.
b. Bandingkan informasi pengurangan gaji dan upah dalam catatan personalia dengan
penjurnalan dalam register gaji, himpun laporan waktu dan hitung penerimaan kotornya.
c. Mengusut Penjurnalan dalam register gaki tersebut dengan posting-nya.
Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui ke empat
langkah di atas.
10. Jelaskan penerapan prosedur analitis pada pengauditan biaya
gaji!
Jawab :
Penerapan prosedur analitis saldo gaji dan upah meliputi:
 Perbandingan antara saldo biaya gaji dan upah tahun ini dengan
saldo tahun sebelumnya.
 Perbandingan antara saldo biaya gaji dan upah tahun ini dengan
jumlah yang dianggarkan dalam anggaran pembelanjaan
perusahaan.
 Perbandingan antara saldo utang gaji dan upah yang
dibebankan dengan tahun sebelumnya.
 Menghitung rasio total biaya gaji dan upah dibagi dengan
penjualan bersih. Rasio ini kemudian dibandingkan dengan
rasio tahun sebelumnya.
Perbandingan antara biaya komisi yang dibebankan dengan tahun
sebelumnya.
Te r i m a k a s i h

Anda mungkin juga menyukai