PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK VALUE FOR MONEY AUDIT
Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas, pada dasarnya merupakan perluasan dari audit
keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Pada audit
keuangan dan audit kinerja, tidak terdapat perbedaan definisi
yang tajam karena definisi audit kinerja sebagai suatu proses
dapat diturunkan dari definisi audit keuangan. Pengertian audit
dalam audit keuangan adalah suatu proses yang sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai
asersi atas tindakan dan kejadian ekonomi, kesesuaiannya
dengan kinerja/standar yang telah ditetapkan dan kemudian
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna
laporan tersebut (Malan, 1984).
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan
C. AUDIT EFEKTIVITAS
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan. Menurut
Audit Commission (1986), efektivitas berarti menyediakan jasajasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang berwenang
untuk mengimplementasikan kebijakan dan tujuannya. Audit
efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan: (1)
tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan (2)
kesesuaian hasil dengan tujuan ditetapkan sebelumnya (3)
apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative
lain yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling
rendah.
Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau
audit program adalah untuk:
pekerjaan ini biasanya berupaya untuk mencari penghematanpenghematan dengan jalan melakukan sedikit perubahan
dalam praktik kerja. Perubaha yang dilakukan mungkin hanya
sebagian kecil tapi seringkali memiliki manfaat yang
substansial.
2) AnArrangement Review
Pekerjaan value for money audit yang dilakukan untuk
menjamin/memastikan bahwa klien telah melakukan tugas
administrasi yang diperlukan untuk mencapai value for money.
Dalam organisasi yang memberikan jasa yang kompleks,
operasi yang ekonomis, efisien, dan efektif
hanya dapat
dilakukan jika terdapat serangkaian peraturan formal untuk
mengontrol penggunaan sumber daya. Auditor dapat
mengecek dan menilai keberadaan peraturan formal semacam
ini. Arrangement Review akan memberikan gambaran bagi
auditor untuk me review kinerja dan me review jasa-jasa
tertentu/khusus.
3) Performance Review
Pekerjaan yang dilakukan untuk menilai secara obyektif value
for
money
yang
telah
di
capai
oleh
klien
dan
membandingkannya dengan kriteria (pembanding) yang valid.
Penilaian terhadap kinerja klien dapat dilakukan dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kinerja masa
lalu, target yang telah ditetapkan sebelumnya atau kinerja
organisasi sejenis lainnya.
Untuk melaksanakan proses audit kinerja pada organisasi
sektor publik (pemerintahan) diperlukan beberapa prasyarat.
Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit kinerja
yaitu:
1. Auditor (orang/lembaga yang melalukan audit), auditee (pihak
yang diaudit), recipent (pihak yang menerima hasil audit)
2. Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan audit
recipent (otoritas yang lebih tinggi)
3. Independensi antara auditor dan auditee
sektor publik,
masyarakat.
terutama
untuk
memenuhi
kepentingan
b. Supermisi
Staf harus diawasi (disupervisi) dengan baik.
c. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan
Apabila hukum, peraturan perundang-undangan, dan
persyaratan kepatuhan lainnya merupakan hal yang
signifikan bagi tujuanaudit, auditor harus merancang audit
tersebut untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai kepatuhan tersebut. Dalam semua audit kinerja,
auditor harus waspada terhadap situasi atau transaksi yang
dapat merupakan indikasi adanya unsure perbuatan
melanggar/melawan
hukum
atau
penyalahgunaan
wewenang.
d. Pengendalian Manajemen
Auditor harus benar-benar memahami pengendalian
manajemen
yang
relevan
dengan
audit.
Apabila
pengendalian manajemen signifikan terhadap tujuan audit,
maka auditor harus memperoleh bukti yang cukup untuk
mendukung pertimbangannya mengenai pengendalian
tersebut.
3. Standar Pelaporan Audit Kinerja
Standar pelaporan audit kinerja berisi lima hal, yaitu:
1. Bentuk
Auditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk
dapat mengkomunikasikan hasil setiap audit.
2. Ketepatan Waktu
Auditor harus dengan semestinya menerbitkan laporan
untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan secara
tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang
berkepentingan.
3. Isi Laporan
Standar pelaporan ketiga untuk audit kinerja mencakup isi
laporan. Isi laporan audit meliputi:
a. Tujuan,Lingkup, dan Metodologi Audit
DAERAH
DALAM
KINERJA
LEMABAGA
PENUTUP
Tujuan value for money audit adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk perbaikan kinerja
pemerintah. Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas, pada dasarnya merupakan perluasan dari audit
keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Salah satu hal yang
membedakan VFM audit dengan conventional audit adalah dalam
hal laporan audit. Dalam audit yang konvensional, hasil audit
adalah berupa pendapat (opini) auditor secara independen dan
obyektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan
criteria yang telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi
perbaikan. Sedangkan dalam VFM audit tidak sekedar