Anda di halaman 1dari 12

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

A. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Setiap organisasi baik organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan
yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
diperlukan strategi yang dijabarkan dalam bentuk program-program atau
aktivitas. Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk
emberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:

1) perencanaan,
2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
3) komunikasi informasi,
4) pengambilan keputusan,
5) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar
6) berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi,
7) pengendalian, dan
8) penilaian kinerja.

Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian


manajemen, karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada
unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban. Pusat-pusat
pertanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kinerja. Manajemen sumber daya
manusia harus dilakukan sejak proses seleksi dan rekrutmen, training,
pengembangan,dan promosi hingga pemberhentian karyawan. Faktor
lingkungan meliputi kestabilan politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan
sebagainya. Kesemua unsur tersebut hendaknya dapat mendukung
pelaksanaan strategi organisasi.

B. Tipe Pengendalian Manajemen


Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1) Pengendalian preventif (preventive controL). Dalam tahap ini
pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi dan
perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-
program.
2) Pengendalian operasional (operationaL control). Dalam tahap ini
pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan
program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran.
Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan
pengendalian.
3) Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen
berupa analisis evaluasi kinerjaberdasarkan tolok ukur kinerja yang
telah ditetapkan.

C. Struktur Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur
organisai yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk
struktur pusat pertanggungjawaban (responsibility center). Pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusatpertanggungjawaban
merupakan kumpulan dari berbagai pusatpertanggungjawaban. Tujuan
dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut
adalah:
yang dipimpinnya. Suatu organisasi Sebagai basis perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang
dipimpinnya;
1) Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi;
2) Memfasilitasi terbentuknya goal congruence;
3) Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat;
4) Mendorong kreativitas danfdaya inovasi bawahan;
5) Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efisien;
6) Sebagai alat pengendaliananggaran.

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya terdapat empatjenis pusat pe'rtanggungjawaban, yaitu:
1) Pusat biaya
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan.
Suatu unit organisasi disebut sebagai pusat biaya apabila ukuran
kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan (bukan
nilai output yang dihasilkan).
Contoh : pusat biaya adalah Departemen Produksi, Dinas Sosial,
dan Dinas Pekerjaan Umum.
2) Pusat pendapatan (revenue center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang:
prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan.
Contoh : pusat· pendapatan adalah Dinas Pendapatan Daerah
dan Departemen Pemasaran.

3) Pusat Laba (profit center)


Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang
membandingkan input (expense) dengan output (revenue) dalam
satuan moneter. Kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan.
Contoh: BUMN dan BUMD, objek pariwisata milik PEMDA,
bandara, dan pelabuhan.

4) Pusat investasi (investment center)


Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan
investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.
Contoh : pusat investasi adalah Departemen Riset dan
Pengembangan dan Balitbang.

Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran


biasanya banyak diketahui oleh bagian departemen anggaran.
Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran;
b) Mengoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai
dasar anggaran (asumsi tersebut misalnya tingkat inflasi, nilai
tukar, dan harga migas);
c) Membantu mengomunikasikan anggaran ke seluruh bagian
organisasi;
d) Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat
rekomendasi kepada budgetee (budget holder) dan manajer
pusat pertanggungjawaban;
e) Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan,
menginterpretasikan hasil, dan menyiapkan ikhtisar laporan
untuk manajer pusat pertanggungjawaban; dan
f) Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan
D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat
dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun
informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam
organisasi yang meliputi:
1) perumusan strategi (strategy formulation),
2) perencanaan strategik (strategic planning),
3) penganggaran,
4) operasional (pelaksanaan anggaran) dan
5) evaluasi kinerja. Saluran komunikasi
informal dapat dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan
informal, diskusi,atau melalui metode management by walking around.
Proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak
dipengaruhi oleh perkembangan di sektor swasta. Sama halnya dengan
sektor swasta, tahap paling awal dari manajemen stratejik pada sektor
publik adalah perencanaan. Perencanaan dimulai dari perumusan
stategi. Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa proses perumusan
strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
 Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan
oleh manajemen eksekustif organisasi dan memberikan
kerangka pengembangan strategi serta target yang akan dicapai
 Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian
dan pengukuran (assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang
dan akan terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada
saat merumuskan strategi organisasi.
 Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal
berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
strategik.
 Perumusan, evaluasi, dan perpilihan strategi.
 Implementasi dan pengendalian rencana strategik.

Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi


Perencanaan strategik sangat penting bagi organisasi. Manfaat perencanaan
strategik
bagi organisasi antara lain:
a) Sebagai saranauntuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif;
b) Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan
strategi yang telah ditetapkan;
c) Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya
yang optimal (efektif dan efesien);
d) Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek
(short term action);
e) Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi
organisasi secara lebih jelas; dan
f) Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.

E. Ikhtisar
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
(1) Perencanaan,
(2) Koordinasi,
(3) Komunikasi informasi,
(4) Pengambilan keputusan,
(5) Memotivasi,
(6) pengendalian,
(7) penilaian kinerja. Akuntansi manajemen sektor publik memegang
peran kunci sebagai penyedia informasi bagi manajer untuk
perencanaan dan pengendalian organisasi karena esensi akuntansi
manajemenadalah perencanaan dan pengendalian

Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat

dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Sistem


pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk memengaruhi orangorang
di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi.

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang


ibaik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility center).

Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin. oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan
hubungan yang optimal antara sumberdaya inputyang digunakan dengan outputyang
dihasilkan dan dikaitkan dengan target kinerja. Tiap-tiap pusat pertanggungjawaban
bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan penggabungan
program-program dari tiaptiap pusat pertanggungjawaban tersebut seharusnya
mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi, sehingga
pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.

Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi sebagai jembatan untuk dilakukannya


bottom-up budgeting atau participative budgeting. Karena pusat pertanggungjawaban
mengemban fungsi sebagai budget holder, maka proses penyiapan dan pengendalian
anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer pusat pertanggungjawaban. Pusat
pertanggungjawaban merupakan basis pengukuran kinerja, yaitu pembandingan
antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
F. Pertanyaan

1. Apa fungsi sistem pengendalian manajemen sektor publik?


2. Jelaskan tujuan dan manfaat dibentuknya pusat pertanggungjawaban
3. Jelaskan struktur dan proses pengendalian manajemen
4. Jelaskan elemen pengendalian manajemen sektor publik!
5. Apa tujuan dan pentingnya perencanaan strategik bagi organisasi?
6. Bagaimanakah proses perumusan strategi pada organisasi sektor
publik?
7. Jelaskan perbedaan perumusan strategi dengan perencanaan stratejik!
8. Berikan evaluasi mengenai efisiensi dan efektivitas birokrasi pemerintah
di Indonesia!

JAWABAN

1. Meliputi beberapa aktivitas, yaitu:


a) Perencanaan
b) Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi
c) Komunikasi informasi
d) Pengambilan keputusan
e) Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi
f) Pengendalian
g) Penilaian kinerja.

2. Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban:


a) Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
b) manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya.
c) Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
d) Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
e) Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
f) kompetensi sehingga menguarangi beban tugas manajer pusat
g) Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
h) Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara
efektif dan efesien
i) Sebagai alat pengendalian anggaran

3. Proses pengendalian manajemen sektor publik dilakukan secara formal


(perumusan strategi, perencanaan strategi, penganggaran, operasional
dan evaluasi kinerja) dan informal (pertemuan informal, diskusi,
komunikasi langsung ).
4. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan
value of money dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money
merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
a) Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu
pada harga yang terendah.
b) Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input
tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu.
c) Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput.

5. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif


a) Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan
strategi yang telah ditetapkan
b) Sebagai saran untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber
daya yang optimal (efektif dan efisien)
c) Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek
d) Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi
organisasi secara lebih jelas
e) Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi

Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan


komunikasi antara manajer puncak dengan manajer level bawahnya.

6. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh


manajemen eksekutif organisasi dan memberikan rerangka pengembangan
strategi serta target yang akan dicapai
 Analsis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian
dan pengukuran faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan
terjadi dan kondisi yang harus dipertimbangkan pada saat
merumuskan strategi organisasi.
 Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal
berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
strategik
 Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
 Implementasi dan pengendalian rencana strategi

7. Perumusan strategi merupakan proses memutuskan atas suatu strategi baru,


sementara perencanaan strategi adalah proses memutuskan bagaimana
mengimplementasikan strategi.
a) Dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan tujuan
organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut. Proses
perencanaan strategi membawa tujuan dan strategi ini dan mencoba
mengembangkan program untuk mengimplementasikan strategi tersebut
secara efisien dan efektif, sedangkan perencanaan strategi adalah
proses berikutnya akan melembaga dan ini akan mengurangi aktifitas
yang kreatif.
b) Perencanaan strategi merupakan kegiatan yang systematis, dimana
adanya proses perencanaan strategi tahunan dengan prosedur dan
jadwal yang tersusun rapi. Sementara perumusan strategi merupakan
kegiatan yang tidak sistematis, strategi yang dirumuskan diuji kembali
untuk merespon kesempatan dan ancaman.

8. Terkait dengan sistem birokrasi Indonesia yang cenderung lambat dan


berbelit-belit, maka kalangan tertentu mengemukakan pentingnya reformasi
birokrasi. Kata reformasi diarahkan pada terwujudnya efisiensi, efektivitas,
dan pemerintahan yang bersih. Reformasi ini diarahkan pada perubahan
masyarakat yang termasuk didalamnya masyarakat birokrasi, dalam
pengertian perubahan ke arah kemajuan. Dari pengertian ini, maka reformasi
ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga
mengaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku. Arah
yang akan dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya pelayanan
masyarakat secara efektif dan efisien. Lalu pertanyaanya bagaimana upaya
yang dilakukan agar birokrasi mampu melaksanakan misi utama yakni
memberikan pelayanan secara efektif dan efisien kepada masyarakat.
Jawabannya harus dengan melakukan perubahan atau reformasi, bukan
saja terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan perubahan
pada tingkat struktur, sikap dan tingkah laku / etika .

Anda mungkin juga menyukai