KELOMPOK 1: Adhyatma Hasbi 14/377031/EE/06964 Alvia Irani Utami 14/377041/EE/06974 Dhintya Yusnan 14/377054/EE/06987 Pembahasan Analisis Kasus
Kasus Ford Pinto bermula dari keinginan untuk bersaing
dengan Volkswagen dengan cara kesengajaan yang dilakukan perusahaan untuk mendesain mobil dengan biaya seminimal mungkin dan mendapatkan profit yang banyak dari harga jual sebesar $2.000 tanpa menganalisis kelayakan mobil itu sendiri atau seperti menutup mata akan laporan yang menguraikan hasil tabrakan dan perbaikan kecenderungan mobil akan terbakar di bagian belakang mobil pada kecepatan 21 mil per jam. Akibatnya banyak terjadi kecelakaan yang menyebabkan beberapa orang meninggal. Pembahasan Analisis Kasus
Kesalahan yang dilakukan oleh Ford, yaitu:
Menyelesaikan desain, proses pra produksi, pengaturan produksi dalam kurun waktu 2 tahun, yang seharusnya memakan waktu 3,5 tahun. Menetapkan harga jual sebesar $2.000 atau kurang yang artinya akan meminimalkan biaya-biaya. Padahal sebenarnya ada beberapa biaya yang harus ditambahkan demi menunjang kesempurnaan mobil yang menjaga keselamatan konsumennya. Desain mobil Pinto yang dinilai cacat. Pertama keunggulan bagasi yang luas dengan menempatkan tangki gas di bagian belakang mobil yang dapat memicu kebakaran ketika mobil ditabrak dari belakang. Kedua ketika terjadi tabrakan, pintu mobil menjadi sulit dibuka sehingga pengendara dan penumpang akan terperangkap di dalamnya. Pembahasan Analisis Kasus
Akibat yang harus diterima Ford, yaitu:
Biaya ganti rugi kematian konsumen sebesar $200.000. Reputasi perusahaan Ford yang sudah buruk dimata calon konsumen. Berbagai macam gugatan dilayangkan oleh keluarga konsumen terhadap Ford Motor Co. yang merasa dirugikan. Ford melakukan penarikan atas unit Pinto yang telah beredar di pasaran untuk diperbaiki dan di desain ulang yang juga menambah biaya yang tidak pernah dihitung sebelumnya. Pembahasan Analisis Kasus
Teori Etika yang berkaitan :
Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri yang berakibat merugikan orang lain. Utilitarianisme. Menurut teori utilitarianisme, suatu tindakan dapat dikatan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat. Deontologi Deontologi. Suatu pendekatan deontologis mengangakat isu-isu yang berkaitan dengan tugas, hak, serta pertimbangan keadilan dan mengajarkan untuk menggunakan standar moral, prinsip, dan aturan- aturan sebagai panduan untuk membuat keputusan etis yang terbaik Teori keadilan. Prinsip ini terutama menuntut orang yang profesional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam rangka profesinya Virtue Ethic . Teori tipe terakhir ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang, keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Pembahasan Analisis Kasus
Dampak yang ditimbulkan akibat
kasus Ford Pinto bagi pemangku kepentingan : Pemilik Ford Motor Co. Konsumen Pemasok Pemerintah Jawaban Pertanyaan
1. Apakah keputusan untuk tidak memasang rubber
bladder tepat? Gunakan kerangka kerja pendekatan 5 pertanyaan untuk mendukung analisis anda? a. Pertanyaan 1: Apakah hal ini menguntungkan? Answer: Perusahaan Ford tidak tepat jika menginstal rubber bladder karena memakan banyak biaya sebesar $137.500.000, sedangkan jika rubber bladder tidak dipasang maka biayanya hanya sebesar $49.530.000. Ini berarti Ford Mobil Company bisa menghemat biaya sebesar $87.970.000. Jawaban Pertanyaan
b. Pertanyaan ke 2: Apakah hal ini legal?
Answer: Perusahaan Ford jelas melanggar legalitas karena dalam proses uji kecelakaan, Ford melakukan lobby dengan Pemerintah dan uji kecelakaan ditunda selama 8 tahun, padahal Ford Pinto sudah dijual ke pasaran sebelum uji kecelakaan tersebut. Jawaban Pertanyaan
c. Pertanyaan ke 3: Apakah hal ini wajar/adil?
Answer: Hal ini tidak adil bagi konsumen/publik karena perusahaan tidak mementingkan keselamatan penumpang dan perusahaan Ford juga menutupi kenyataan tersebut dan tetap menjual Ford Pinto ke pasaran. Jawaban Pertanyaan
d. Pertanyaan ke 4 : Bagaimana Hak Perlindungan
Konsumen? Answer: Dalam kasus ini, Ford tidak mementingkan hak-hak konsumen dan tidak menjamin keselamatan pengguna Ford Pinto. Konsumen/publik seharusnya berhak mengetahui produk tersebut layak digunakan atau tidak dengan spesifikasi produk yang jelas. Tetapi Ford justru menyembunyikan kenyataan tersebut dan sama saja Ford melakukan kebohongan publik. Jawaban Pertanyaan
e. Pertanyaan ke 5: Bagaiman Keberlanjutan Produk
Pinto? Answer: Jelas, kenyataannya produk Ford Pinto adalah produk cacat dan perusahaan Ford juga tidak menginstal rubber bladder dikarenakan biaya yang sangat tinggi jika dilihat dari cost-benefitnya. Jika setelah produk Ford Pinto dipasarkan dan terjadi insiden kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan Ford yang dengan sengaja tidak menginstal rubber bladder, maka persepsi negatif masyarakat akan produk tersebut akan muncul dan hal tersebut bisa merusak reputasi Ford. Jawaban Pertanyaan 2. Kesalahan apa yang bisa anda identifikasi pada analisis biaya manfaat Ford? Answer : Dalam kasus ini, Ford terlalu menekan biaya produksi sebesar $2000 untuk memproduksi sebuah mobil dengan harapan memperoleh profit sebesar mungkin. Ford mendesain mobil dengan meletakkan tangki bensin di bawah bumper belakang dengan harapan membuat bagasi lebih luas. Saat uji kelayakan ternyata Ford Pinto langsung meledak saat ditabrak dari belakang. Dari uji kelayakan tersebut seharusnya Ford mendesain ulang Ford Pinto dengan menginstal rubber bladder di tangki bensin. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan karena membutuhkan biaya sebesar $137.500.000. Apabila Ford tidak menginstal rubber bladder maka biayanya hanya sebesar $49.530.000 sehingga menghemat $87.970.000. Jawaban Pertanyaan 3. Haruskah Ford membebankan kepada konsumen Pinto untuk membayar biaya pemasangan rubber baldder, katakanlah sebesar $20 ? Answer : Tidak perlu karena rubber bladder seharusnya diinstal oleh Perusahaan Ford karena kesalaha perusahaan tersebut. Konsumen seharusnya tidak perlu dibebani $20 untuk mendapatkan rubber bladder karena itu merupakan tanggung jawab perusahaan Ford untuk keselamatan para pengguna Ford Pinto. Kebijakan pembebanan $20 tersebut akan menimbulkan sentimen negatif dari konsumen karena perusahaan dianggap tidak mementingkan kepentingan konsumen karena melimpahkan tanggung jawab kepada konsumen dengan memberikan opsi tambahan $20 untuk memasang rubber bladder. Terima Kasih