Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

1. BAGUS PRIHANTORO NMHS. 31678


2. YOHANA MAGDALENA KALORBOBIR NMHS. 30657

3. YULITA NOOR RACHMAWATI NMHS. 32686


Kasus Ford Pinto
FORD PINTO
 Latar Belakang
Tujuan umum berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, namun tetap memikirkan perolehan keuntungan yang
semaksimal mungkin. Agar tetap menjadi pilihan masyarakat, perusahaan harus
memberikan mutu dan keunggulan yang berbeda dari produk persaingan yang sejenis.
Pembuatan produk sejenis yang diproduksi oleh banyak produsen, meskipun
memiliki keunggulan masing-masing, semuanya harus memiliki standar produk yang
sama. Tujuannya adalah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan konsumen.
DESKRIPSI KASUS
 Sejarah Ford Pinto
Selama bertahun-tahun Ford model kecil diproduksi mengimport, mencakup Ford
Cortina yang sedikit banyaknya ditirukan pada Ford Falcon. Setelah desain Ford
Pinto terbentuk mengimport, mempola pengendalian ban secara teknis mengedepan Front-
Drive Volkswagen Rabbit, untuk model tahun 1981.
Pada bulan Mei tahun 1968, Ford Motor Company, berdasarkan rekomendasi saat
itu wakil presiden Lee Iacocca, memutuskan untuk memperkenalkan mobil
subkompak dan memproduksinya di dalam negeri dalam upaya untuk mendapatkan pangsa
pasar yang besar, mobil ini dirancang dan dikembangkan.
 Sejarah Ford Pinto

■ Ford Pinto yang mengadopsi penempatan tangki bahan bakar di bagian belakang.
Desain ini sangat berbahaya, karena jika terjadi tabrakan pada bagian belakang
Ford Pinto maka bisa menyebabkan ledakan, kemudian disusul efek domino pintu
mobil yang menjadi sulit dibuka sehingga penumpang akan terperangkap di
dalamnya.
■ Banyak studi laporan dan dokumen yang dihasilkan oleh Mother Jones mengenai
tabrakan belakang Pinto menunjukkan bahwa jika terjadi tabrakan Pinto dari
belakang dengan kecepatan lebih dari 30 mph, bagian belakang mobil akan
melengkung seperti akordion tepat ke kursi belakang. Gaya Pinto diperlukan bahwa
tangki bahan bakar berada di belakang poros belakang, sehingga hanya 9 atau 10
inci ruang menghancurkan antara bumper belakang dan poros belakang. Selain itu,
kepala baut terpapar yang mampu menusuk tangki bahan bakar pada dampak
belakang.
 Sejarah Ford Pinto
■ Keselamatan terlihat tidak ada sama sekali. Hal ini tidak disebutkan di seluruh
artikel. Seperti Lee Iacocca, salah seorang General Motors di Ford, yang sering
katakan, adalah "Keselamatan tidak menjual". Desain produk ini memang cacat.
Seorang insinyur Ford, yang tidak ingin namanya disebutkan, berkomentar:
"Perusahaan ini dijalankan oleh salesman, bukan insinyur, maka prioritas adalah
styling, bukan keselamatan.“
Tujuan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu umum
dan khusus
 Adapun tujuan umum dari penulisan tugas ini adalah:
1. Memperdalam dan memahami kasus ford pinto yang terjadi.
2. Memperoleh referensi dalam beretika profesi dari kasus histori ford pinto.
 Tujuan khusus adalah:
1. Mengetahui penyebab terjadinya peristiwa
2. Dampak yang ditimbulkan dan relevansi dengan kondisi saat ini
3. Pelajaran yang bisa diambil dari kasus yang terjadi untuk masa mendatang.
Kasus Ford Pinto
■ Dalam tujuh tahun sejak peluncuran Ford Pinto, sudah ada 50 tuntutan
hukum yang berhubungan dengan tabrakan dari belakang. Dan
menyebabkan tangki terbakar dan meledak mengakibatkan korban
meninggal
■ Desainer(insinyur) dan pihak Ford (manajer) secara keseluruhan tidak
memikirkan dampak berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford
Pinto tidak memikirkan aspek keamanan dan keselamatan nyawa
pengemudi dan penumpangnya. dan keduanya terancam hukuman penjara
■ Terjadi dilema dalam pihak Ford yaitu menyeimbangkan keselamatan orang
yang mengendarai mobil dan kebutuhan untuk memproduksi Pinto dengan
harga yang dapat bersaing di pasar (keselamatan dan penghematan)
■ Terjadi juga pelanggaran kode etik seorang insinyur/engineer berdasarkan
peraturan fundamental pada “Accreditation Board of Engineering and
Technology” pasal pertama yaitu
“seorang insinyur harus memprioritaskan keselamatan konsumen dalam hasil
rancangan produknya. Walaupun demi penghematan, tetapi harus
mengutamakan keselamatan dan kesehatan pengguna.”

■ Keputusan bisnis yang dibuat untuk memenangkan persaingan dengan


kompetitor dan telah mengabaikan kepercayaan, nama baik perusahaan,
kualitas produk dengan mengabaikan etika-etika dasar yang harusnya
ditaati.
■ Dan yang menjadi titik berat kasus adalah pihak Ford telah tahu
adanya cacat pada tangki Ford Pinto
■ Dan sebenarnya pihak insinyur sudah mengingatkan bahaya desain
mobil Pinto
Analisis Kasus

■ Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukkan


bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam
kencari keuntungan. Jika perusahaan Ford memperhatikan
keselamatan pengendara dalam produksi Ford Pinto, perusahaan
Ford tidak akan mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan
ganti rugi pada korban kecelakaan.

■ Sebagai seorang wirausaha hendaknya menerapkan etika saat


berusaha. Dalam bidang otomotif ada etika enjinering dan etika bisnis
yang mengikat dan harus ditaati.
■ Penyelesaian dilema pihak Ford dengan menghemat beberapa dolar dalam
biaya manufaktur mengakibatkan pengeluaran jutaan dolar untuk membela
diri dari tuntutan hukum dan membayar ganti rugi korban.
■ Karena sangat sulit kalau sebuah institusi lebih mengutamakan laba
perusahaan daripada nyawa manusia.
■ Kasus Ford Pinto tidak akan terjadi jika kebijakan bisnis untuk mendapatkan
laba yang lebih besar dengan mengorbankan keamanan tidak diambil oleh
Ford. Kepercayaan konsumen terhadap sebuah produk bisnis sangatlah
penting, karena menjadi poin dasar dalam penentuan pemasaran produk
dan keberlangsungan sebuah perusahaan.
■ Dampak yang ditimbulkan akibat mengabaikan suatu etika, apalagi
menyangkut jiwa manusia akan memeberikan kerugian yang jauh lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai