Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PADA

BANK BTN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Akuntansi Lingkungan dan Sosial

Dosen Pengampu:
Mirza Hapsari SE., MM.

Oleh:
Nur Farin Rahmadani (216602016)

KELAS REG 4
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Mirza Hapsari SE., MM.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Lingkungan dan Sosial yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 2 Januari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 6
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………… 6
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Profil PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. ……………………………….. 7
2.2 Penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ….……….……… 8
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah kesepakatan dari


World Summit on Sustainable Development (WS-SD) di Johannesburg Afrika
Selatan 2002 yang ditujukan untuk mendorong seluruh perusahaan di dunia dalam
rangka terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development). Tanggung jawab sosial perusahaan secara yuridis telah dinyatakan
sebagaimana dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas,
Bab V, Pasal 74. Dalam pasal tersebut dijelaskan tanggung jawab sosial dan
lingkungan dari perusahaan atas eksistensinya dalam kegiatan bisnis.

Keberlangsungan hidup suatu perusahaan bergantung pada keuntungan yang


diperolehnya.Keuntungan inilah yang kemudian menjadi tujuan utama didirikannya
suatu perusahaan.Pada umumnya, semakin besar keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan maka semakin terjamin pula keberlangsungan hidup perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, sah apabila suatuperusahaan melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan keuntungannya, misalnyadengan peningkat an produktivitas dan
efisiensi biaya. Dengan kata lain, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) juga di pandang sebagai tolak
ukur untuk reputasi suatu perusahaan.

Konsep Corporate Social Responsibility pertama kali dikemukakan oleh


Howard R. Bowen tahun 1953, awalnya Corporate Social Responsibility dilandasi
oleh kegiatan yang bersifat “filantropi” yakni dorongan kemanusiaan yang bersumber
dari norma dan etika untuk mendorong sesama.Di Indonesia, penerapan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan ada sejak tahun 1990-an. Perkembangan

4
Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) di Indonesia
masih membutuhkan banyak perhatian bagi semua pihak, baik pemerintah,
masyarakat dan perusahaan.

Implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaaan dan Lingkungan pada Bank


BTN mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.47 Tahun 2012 tentang “Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan Perseroan Terbatas”. Dan dalam naungan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor: Per-02/MBU/7/2017 Tanggal 5 Juli 2017 yaitu sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas berupa Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.

Melalui Tanggungjawab Sosial Perusahaan dalam menjalankan bisnis, PT.


Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan dengan sebutan lain
Bank BTN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan Terbatas dan
bergerak di bidang jasa keuangan.Bank BTN berupaya menciptakan suasana kegiatan
usaha yang harmonis dengan masyarakat dan ramah lingkungan.Fenomena yang
dihadapi BTN adalah kecenderungan meningkatnya tuntutan publik mengenai
implementasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan.

Dengan demikian Bank BTN melaksanakan kegiatan CSR di bidang


lingkungan hidup melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).Melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Bank BTN memberikan
dukungan dan bantuan terhadap masyarakat, khususnya tepat Bank BTN
menyalurkan pembiayaan.Dalam pelaksanaannya, program ini memprioritaskan
masyarakat menengah ke bawah.Program ini bertujuan mengedukasi masyarakat
secara terpadu melalui beberapa pelatihan atau pendidikan, serta pendampingan
kepada warga sebagai dasar pengembangan program yang terintegrasi.Program ini
mencakup kegiatan-kegiatan terpadu dan berkelanjutan untuk mendukung kebersihan,
kesehatan, penghijauan, pendidikan dan pelatihan.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL) oleh Bank BTN?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) oleh Bank BTN.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Bank BTN


PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau biasa disingkat menjadi BTN,
adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang terutama menyediakan kredit
pemilikan rumah. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022,
bank ini memiliki 80 unit kantor cabang dan 30 unit kantor cabang syariah yang
tersebar di seantero Indonesia.
Bank ini memulai sejarahnya pada tahun 1895 dengan nama Bank Tabungan
Pos (bahasa Belanda: Postspaarbank) dan berbisnis di bidang tabungan pos. Pada
tahun 1942, bank ini diambil alih oleh pasukan pendudukan Jepang dan namanya
diubah menjadi Kantor Tabungan (Jepang: 貯金局, Hepburn: Chokin-kyoku, Nihon-
shiki/Kunrei-shiki: Tyokin-kyoku) dan tetap menawarkan tabungan pos untuk
mendanai Perang Asia Timur Raya. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1945,
bank ini diambil alih oleh pemerintah dan namanya diubah menjadi Kantor
Taboengan Pos (KTP). Bank ini pun berperan penting dalam memfasilitasi penukaran
uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Namun pada bulan Desember
1946, seluruh kantor bank ini dikuasai oleh pasukan Belanda melalui agresi militer,
sehingga semua kantor bank ini berhenti beroperasi. Pada tahun 1949, pemerintah
membuka kembali bank ini dengan nama 'Bank Tabungan Pos Republik Indonesia'.
Setahun kemudian, pemerintah mengubah nama bank ini menjadi Bank Tabungan
Pos.
Pada tahun 1963, pemerintah kembali mengubah nama bank ini menjadi Bank
Tabungan Negara. Pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep bank
berjuang, bank ini digabung ke dalam Bank Indonesia yang kemudian diubah
namanya menjadi 'Bank Negara Indonesia'. Bank ini lalu beroperasi dengan nama
Bank Negara Indonesia Unit V. Pada tahun 1968, pemerintah memisahkan bank ini

7
menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama Bank Tabungan Negara. Pada
tahun 1986, bank ini mendapat kredit dari IBRD/Bank Dunia sebesar US$266,550
juta. Pada tahun 1992, pemerintah menetapkan bank ini sebagai sebuah persero dan
mengubah nama bank ini seperti sekarang. Pada tahun 1994, bank ini mendapat izin
untuk beroperasi sebagai bank devisa. Pada bulan Februari 2005, bank ini membentuk
Usaha Unit Syariah dan membuka kantor cabang syariah pertama di Harmoni,
Jakarta. Pada tahun 2009, bank ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2020, bank ini memperkenalkan visi barunya, yakni menjadi The
Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025. Untuk mencapai visi
tersebut, bank ini menyatakan bahwa mereka akan berupaya memperkuat
fundamentalnya, salah satunya dengan cara memperkuat rasio permodalan. Oleh
karena itu, pada awal tahun 2020, bank ini juga meluncurkan Junior Global Bond
(Tier 2 Capital) pertamanya. Obligasi subordinasi senilai US$ 300 juta tersebut pun
disambut hangat dan oversubscribed hampir 12,3 kali.

2.2 Penerapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Bank BTN


1. Pilar Lingkungan
 Perseroan juga memberikan bantuan untuk melakukan penanaman
mangrove di kawasan pariwisata Hutan Mangrove, Desa Sedari,
Kec. Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kegiatan
penanaman 7.000 bibit pohon mangrove senilai Rp 87.500.000,-
(delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) ini
diselenggarakan bersama Yayasan Suara Indonesia Cemerlang.
Penanaman mangrove ini bertujuan untuk mencegah abrasi dan
mengurangi emisi gas buang. Hutan mangrove diketahui dapat
menyimpan karbon empat hingga lima kali lipat lebih banyak
daripada hutan tropis daratan sehingga berkontribusi besar dalam

8
penyerapan emisi karbon. Kegiatan penanaman bibit pohon
mangrove ini berkontribusi pada pencapaian TPB 13 mengenai
penanganan perubahan iklim.

 Bank BTN memberikan satu unit kendaraan sarana kebersihan


kepada UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten senilai
Rp150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Pemberian
tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Bank BTN kepada Rektor
UIN Banten. Diharapkan pemberian ini dapat membantu
operasional tim kebersihan mengangkut sampah di lingkungan
kampus.

9
 Bank BTN melakukan penanaman 5.000 bibit Pohon Tabebuya
senilai Rp152.700.000,- (seratus lima puluh dua juta tujuh ratus
ribu rupiah) di lingkungan perumahan mitra Perseroan, di
Perumahan Bell Park, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat (NTB). Penanaman pohon ini dalam rangka mendukung
ekonomi hijau.

2. Pilar Ekonomi
 Bank BTN melakukan edukasi kepada santri untuk menjadi
pengembang properti melalui program Santri Developer
Kebangsaan. Program ini mendukung pemerintah dalam
menghadapi defisit perumahan di Indonesia. Program ini juga
mendorong santri dan pesantren untuk turut berkontribusi menekan
angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) melalui penguatan kemandirian dan
kewirausahaan. Program BTN Santri Developer Kebangsaaan

10
Angkatan ke-2 2022 ini diikuti oleh 70 orang santri Pondok
Pesantren KHAS Kempek, Cirebon.

 Bank BTN memberikan bantuan bibit kelapa hibrida pandan wangi


senilai Rp15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada Kelompok
Tani Wanita Lereng Saiyo di Pantai Air Manis, Kota Padang,
Sumatra Barat. Bantuan bibit ini diharapkan dapat menjadi
penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat karena tanaman ini
dapat berbuah dalam waktu singkat, yaitu sekitar tiga tahun.

11
3. Pilar Sosial
 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan bantuan
sarana dan prasarana kebersihan senilai Rp230.000.000,- (dua
ratus tiga puluh juta rupiah) kepada Walikota Parepare. Bantuan
tersebut diserahkan oleh Direktur Utama Bank BTN sebagai
bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Bank BTN untuk masyarakat. Bantuan tersebut diserahkan oleh
Direktur Utama Bank BTN kepada Walikota Parepare. Pemberian
bantuan tersebut merupakan bagian dari program TJSL yang
dilakukan oleh Perseroan untuk masyarakat dan sebagai bentuk
dukungan Perseroan kepada masyarakat melalui kegiatan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan
sebagai penyangga seluruh kehidupan. Selain itu, pemberian
bantuan ini juga secara langsung berkontribusi terhadap Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin 11 mengenai kota dan
permukiman berkelanjutan.

12
 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan apresiasi
kepada sembilan atlet juara Paralympic Games pada tahun 2021.
Masing-masing atlet diberikan satu unit apartemen fully furnished
dan bebas IPL selama satu tahun di Apartemen Mahatta Semesta
Depok. Apartemen ini telah menerapkan konsep Transit-Oriented
Development (TOD) dengan nilai bantuan yang disalurkan adalah
sebesar Rp1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta rupiah).

13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan
perusahaan belaka. Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul
gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial
perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai
ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Indicator keberhasilan tanggung
jawab social perusahaan terhadap masyarakat sendiri dilihat dari bagaimana
masyarakat setempat merasakan manfaat dengan adanya kegiatan yang dilakukan
perusahaan. Karena dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat dan
memperhatikan limbah dari produk yang dihasilkan maka perusahaan tersebut telah
menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Dengan begitu terjalin
hubungan yang baik antara masyarakat setempat dengan perusahaan.

3.2 Saran
Setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli
dengan keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan
kepentingan perusahaan saja misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak lain merasa dirugikan.
Disini diperlukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial itu. Tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi
kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya masyarakat akan
mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan tidak merugikan yang
ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.btn.co.id/-/media/User-Defined/Document/Hubungan-Investor/ind/
Laporan-Tahunan/2022/SR-BTN-IND---Final---Hi.pdf

https://renavirgiana.wordpress.com/2016/04/17/makalah-corporate-social-
responsibility-csr/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Tabungan_Negara

15

Anda mungkin juga menyukai