Anda di halaman 1dari 7

Tanggung jawab Hukum

Akuntan Publik
Dhini Ramadani
226602034
AKT 03
Sebagai perwakilan kepentingan publik, Akuntan Publik
memiliki peran krusial dalam memastikan keberlanjutan
dan integritas laporan keuangan.
Hampir semua akuntan publik menyadari bahwa mereka
harus memberikan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar profesional akuntan publik, mentaati kode etik
akuntan publik dan memiliki standar pengendalian mutu.
Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang
dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa profesionalnya.
Tuntutan hukum juga bisa disebabkan oleh :
• Business failure, terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya
atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang
memberatkan.
• Audit failure, terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang salah karena
gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
• Audit risk, adalah risiko bahwa akuntan publik menyimpulkan bahwa laporan keuangan
disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian padahal dalam
kenyataannya laporan keuangan mengandung salah saji material.
Di Indonesia, tuntutan hukum bisa berasal dari:
• Klien
• (Calon) investor
• Bapepam-LK (sekarang OJK)
• PPAJP-Departemen Keuangan (sekarang PPPK Kementerian Keuangan)
• Bank Indonesia
• Pengguna Laporan Keuangan
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan hukum antara lain:
• Jangan sembarang menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas.
• Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas.
• Pertahankan independensi (in fact, in appearance, dan in mind).
• Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik.
• Miliki dan taati standar pengendalian mutu.
• Pahami betul bisnis klien.
• Lakukan audit yang berkualitas.
• Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap.
• Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagement letter).
• Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report.
• Jaga data confidential client.
• Jika memungkinkan asuransikan jasa profesional yang diberikan.
• Jika memungkinkan miliki penasihat hukum.
• Terapkan sikap skeptis yang profesional.
• Terapkan sikap skeptis yang profesional.
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) diharapkan bisa membantu
anggotanya dengan cara:
• Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan
biaya yang reasonable.
• Menerapkan peer review.
• Mengupdate standar auditing dan aturan etika.
• Melakukan research di bidang auditing.
• Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang
dan peraturan yang merugikan anggota.
• Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan.
• Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan
pelanggaran.
T ha nk
you!

Anda mungkin juga menyukai