Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
Auditing mempunyai sifat analitis, Karena akuntan publik memulai pemeriksaan dari laporan
keuangan lalu dicocokkan dengan bukti bukti. Sedangkan akuntansi mempunyai sifat konstruktif,
dari salah saji yang disajikan sesuai standar yang berlaku ( SAK/ETAP/IFRS)
Mulai tahun 2001, perusahaan yang total asetnya 25 miliar keatas wajib memasukkan audited
1.
2.
1.
2.
3.
peraturan yang telah ditetapkan baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Pemeriksaan Intern : pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor terhadap laporan keuangan
4.
Peer Review
Peer review adalah suatu penelaahan yang dilakukan terhadap kantor akuntan publik untuk menilai
apakah kantor akuntan publik tersebut telah mengembangkan secara memadai kebijakan dan
prosedur standar pengendalian mutu sebagaimana dalam pernyataan Standar Auditing No.20 yang
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menetukan sifaat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
yang diaudit.
c. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada , ketidakkonsistenan penerapan standar
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan standar
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan Informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Prinsip Etika Profesi yang merupakan landasan perilaku etika profesional
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan umum ( publik )
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian professional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku professional
8. Standar teknis
BAB III : TUNTUTAN HUKUM YANG DIHADAPI AKUNTAN PUBLIK
Tuntutan Hukum bisa terjadi karena :
Business Failure : terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya atau tidak bisa
memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang memberatkan.
Audit Failure : terjadi manakala akuntan publik memberikan opini yang salah karena gagal
Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau akuntan publik tersangku fraud.
Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi :
Ordinary negligence ( kesalahan ringan, manusiawi, tidak disenagaja ) ini merupakan pelanggaran
ringan.
Gross negligence ( kesalahan agak berat , harusnya tidak terjadi jika auditor menerapkan due
professional care )
Constructive fraud ( pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara langsung atau tidak langsung
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan dan tanggal surat
pernyataan langganan.
Jika sesudah tanggal selesai nya pekerjaan lapangan, terjadi hal atau peristiwa penting yang
jumlahnya cukup material dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa (
subsequent period ) , dan laporan audit belum dikeluarkan, maka auditor harus menjelaskan
kejadian penting tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.
b.
perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.
Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dengan laporan
audit bentuk baku ( unquailied opinion with explanatory language )
Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan
paragraph penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian yang dinyatakan. Keadaan tersebut meliputi :
Untuk mencegah laporan keuangan tidak menyesatkan kkarena adanya keadaan luar biasa,
laporan keuangan disjikan menyimpang dari suatu standar yang dikelaurkan IAI
Jika terdapat kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan kesangsian akan
kelangsungan hidup entitas, akan tetapi setelah mempertimbangkan rencana manajemen,
akuntansi
Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan
komparatif.
Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Bapepam namun tidak disajikan
Informasi tambahan yang diharuskan IAI telah dihilangkan
Informasi lain dalam suatu dokumen tidak konsisten dengan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan