FORMULASI STRATEGI
OLEH
KELOMPOK 1
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena bekat
beliaulah kita Diberikan sehat nikmat Islam dan iman, shalawat dan salam kami
haturkan pada NabiyALLAH Muhammad SAW. yang membawa kita dari jurang
kegelapan menuju taman keindahan, yakni iman dan islam.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada dosen pengampu
mata kuliah manajemen strategi, yang telah memberikan pengarahan dan
bantuannya selama masa perkuliahan sehingga makalah yang berjudul formulasi
strategi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. dan terima kasih pula kepada
teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu untuk
terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah in jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang di bangun sangat berguna bagi terselesainya makalah-
makalah berikutnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalmu alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Formulasi Strategi 3
2.2 Formulasi Strategi Korporat 4
2.3 Formulasi Strategi Bisnis 12
2.4 Formulasi Strategi Fungsional 17
2.5 Kendala Formulasi Strategi dan Kriteria Seleksi 19
DAFTAR PUSTAKA 22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu formulasi strategi
2. Untuk mengetahui bagaimana formulasi strategi korporat, strategi
bisnis dan strategi fungsional
3. Untuk memberikan informasi tentang kendala dalam formulasi
strategi dan kriteria seleksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Formulasi Strategi
Untuk keperluan formulasi strategi ini manajemen perusahaan sangat
memerlukan dan mengandalkan hasil analisis lingkungan dalam hal
menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memulai proses
formulasi strategi ini.
Menurut Certo dan Peter, sebelum proses formulasi strategi dimulai,
biasanya beberapa pertanyaan mendasar harus terjawab terlebih dahulu oleh
manajemen perusahaan. Karena bagaimana pun pertanyaan pertanyaan ini
diharapkan mampu menyediakan suatu kerangka umum untuk menganalisis
situasi perusahaan secara objektif, yang selanjutnya dapat membantu
manajemen dalam melakukan formulasi strategi secara lebih efektif.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah:
1. Kemana Sesungguhnya Perusahaan Hendak Diarahkan?
3
3. Faktor-Faktor Lingkungan Apakah Yang Paling Signifikan Yang
Sedang dihadapkan Perusahaan Pada Saat ini?
4
Strategi korporat dirumuskan oleh manajemen tingkat atas dan
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Untuk tingkat korporat ini setidaknya ada tiga format atau pilihan yang
dapat digunakan untuk melakukan formulasi strategi. Pertama, melakukan
formulasi strategi berdasarkan berbagai alternative strategi umum (General
Strategy Alternatives) yang memang sudah sangat lazim dikenal dalam dunia
usaha. Kedua, formulasi strategi ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan
Business Portofolio Models seperti matrix BCG dan GE. Ketiga, sebagaimana
diungkapkan oleh Fred David, formulasi strategi bisa dilakukan dengan
menggunakan SWOT matrix, dimana inputnya berasal dari matrix efe dan
EFE. Agar lebih detail maka berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
1) Concentration Strategy
Strategi konsentrasi adalah salah satu strategi dimana
perusahaan memfokuskan pada single line of business. Contoh
perusahaan yang menerapkan strategi konsentrasi ini adalah
McDonald yang berkonsentrasi pada fast-food industry serta
Holiday Inns yang berkonsentrasi pada lodging industry.
5
perusahaan akan terlempar dari industri dan tidak ada lini bisnis
yang bisa digeluti.
2) Growth Strategy
Perusahaan biasanya mengejar pertumbuhan dalam
penjualan, keuntungan, pangsa pasar, dan tujuan primer lainnya.
Untuk maksud itulah strategi pertumbuhan ini diaplikasikan.
Growth Strategy biasanya dapat dilakukan dengan:
6
c) Diversification (Diversifikasi)
Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui
akuisisi perusahaan dalam industry yang memiliki line of
business yang berbeda. Ada dua jenis diversifikasi ini,
yaitu:
(1) Related or Concentric Diversification
Ini terjadi apabila perusahaan yang di akuisisi
memiliki teknologi, produk, saluran distribusi, dan
pasar yang sama dengan perusahaan pembelinya.
Strategi ini bertujuan agar perusahaan mendapatkan
efisiensi atau pengaruh pasar yang lebih besar melalui
penggunaan bersama sumber daya yang ada.
7
Joint venture, suatu perusahaan bekerja sama dengan
perusahaan lain dalam proyek yang terlalu besar untuk
ditangani sendiri.
3) Retrenchment/Devensive Strategies
Pada saat kelangsungan hidup perusahaan terancam dan tak
lagi dapat bersaing secara lebih efektif, seringkali retrenchment
strategies atau strategi yang menekankan penghematan
dibutuhkan. Ada tiga jenis strategi ini yaitu:
a) Turnaround Strategy
Strategi ini digunakan bila kinerja perusahaan
kurang baik namun belum mencapai tahap yang sangat
kritis. Strategi ini biasanya meliputi penghapusan produk
yang tidak menguntungkan, pengurangan angkatan kerja,
merapikan outlet distribusi, serta mencari metode lain yang
membuat perusahaan lebih efisien.
b) Divestment Strategy
Strategi ini meliputi penjualan bisnis atau pemisahan
bagian perusahaan. Strategi ini digunakan pada saat bisnis
tertentu tidak sesuai lagi atau secara konsisten gagal untuk
mencapai tujuan perusahaan, dan juga dapat digunakan
untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan yang
dijual/dipisahkan.
c) Liquidation Strategy
Dalam strategi ini, bisnis ditutup dan dijual asetnya.
Strategi ini adalah strategi yang paling tidak diinginkan
karena melibatkan banyak sekali kerugian baik pemegang
saham maupun pekerja.
4) Combination Strategy
Perusahaan yang besar dan memiliki bermacam-macam
bisnis biasanya menggunakan kombinasi beberapa strategi di atas.
8
Contoh: suatu organisasi secara simultan mencari pertumbuhan
melalui akuisisi bisnis baru disertai pula dengan
menjual/memisahkan suatu bisnis dengan bisnis lainnya.
Berbagai strategi ini akan digunakan sangat tergantung
oleh posisi perusahaan. Walaupun dengan menggunakan istilah
yang berbeda yaitu Grand Strategy, Pearce & Robinson
memetaknya dalam bentuk Grand Strategy matrix dan Grand
Strategy Clust berikut:
MENGATASI KELEMAHAN
INTERNAL II I EKSTERNAL
(Meninjau kembali (Akuisisi atau merger
sumber daya III IV untuk meningkatkan
perusahaan) kemampuan
perusahaan)
OPTIMALISASI KEKUATAN
9
Penentuan Grand Strategy Cluster
Konsentrasi Konsentrasi
Integrasi Integrasi
vertical Horizontal
Diversifikasi Divestitur
Konsentris Likuidasi
PASAR II I POSISI
SAING SAING
III IV
KUAT LEMAH
Diversifikasi Likuidasi
Konsentris Turnaround
Diversifikasi Diversifikasi Konsentris
Konglomerat Diversifikasi Konglomerat
Joint Venture Divestiture
10
c. SWOT Matrix
SWOT matrix menggambarkan berbagai alternative strategi
yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada hasil
analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian ada 4
alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT.
data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini
diperoleh sari matrix EFE dan IFE. Oleh karena itu sebelum
menghasilkan SWOT matrix, pembuatan EFE dan IFE tentu saja
menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu.
Strategi SO dalam SWOT matrix adalah strategi yang digunakan
perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang
dimilikinya/Strengths (S) untuk memanfaatkan berbagai
peluang/Opportunities (O) yang ada.
Sedangkan WO strategi adalah strategi yang digunakan
perusahaan dengan seoptimal mungkin meminialisir
kelemahan/Weaknesses (W) yang ada untuk memanfaatkan berbagai
peluang/Opportunity (O).
Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan
memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strengths (S) untuk
mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin melingkupi
perusahaan.
Dan yang terakhir, strategi WT adalah strategi yang digunakan
untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) dalam rangka
meminialisir menghindari ancaman/Threats (T).
Agar lebih jelas berikut akan diberikan contoh SWOT matrix
dari Matushita yang merupakan hasil dari EFE matrix dan IFE.
11
4. Jaringan distribusi 5. Tanggung jawab
5. Pelayanan pelanggan kualitas
Opportunities (o) SO strategies WO strategies
1. Tingkat harga 1. Mengembangkan 1. Meningkatkan
2. Tenaga kerja produk dengan efektifitas iklan atas
3. Perkembangan teknologi modern produk (W2.04)
industri (S1.04) 2. Melakukan R&D
4. Pinjaman 2. Menerapkan atas teknologi luar
5. Teknologi teknologi luar negeri negeri (W4.05)
dalam produksi 3. Meningkatkan
(S3.05) kualitas produk
3. Memperluas (W5.02)
jangkauan
pemasaran produk
(S4.S1)
Threats (T) ST strategies WT strategies
1. Perubahan 1. Melakukan 1. Membuat iklan
teknologi penelitian dan terus yang dapat
2. Kecondongan mengikuti mempengaruhi
pembeli perkembangan pemuda (W2,T4)
3. Sumber daya teknologi (S3,T1) 2. Melakukan R&D
alam 2. Meningkatkan atas keinginan
4. Tingkah laku pelayanan pelanggan pembeli (W4,T2)
pemuda (S3,T1) 3. Melakukan R&D
5. Tariff 3. Menciptakan produk atas perubahan
yang meminimalkan teknologi (W4,T1)
pemakaian sumber
daya alam (S1,T3)
12
kelima kekuatan inilah yang sesungguhnya menentukan posisi laba akhir
dalam suatu industri. Untuk lebih menyegarkan ingatan kita maka gambaran
4.5 menggambarkan elemen-elemen dari analisis kompetitifnya porter
tersebut.
Sesungguhnya menentukan posisi laba akhir dalam suatu industri.
Untuk lebih menyegarkan ingatan kita maka gambaran 3.1 menggambarkan
elemen-elemen dari analisis kompetitifnya Porter tersebut.
Berdasarkan analisis di atas, porter kemudian menyatakan bahwa
walaupun suatu perusahaan memilki banyak sekali kekuatan dan kelemahan
dalam berhadapan dengan para pesaingnya, sesungguhnya ada dua jenis dasar
keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan yaitu biaya
rendah dan diferensiasi. Keunggulan biaya dan diferensiasi ini sangat
ditentukan oleh struktur industri. Keduanya dihasilkan dari kemampuan
perusahaan dalam menanggulangi kelima kekuatan dengan lebih baik
dibandingkan pesaingnya. Untuk kepentingan inilah maka Porter kemudian
menyarankan tiga strategi yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu
strategi keunggulan biaya (overall cost leadership), diferensiasi
(differentiation), dan focus (focus) yang di sebutnya sebagai strategi generic
(generic strategies). Strategi focus sendiri mempunyai dua varian yaitu biaya
dan fokus diferensiasi.
Strategi Generik
KEUNGGULAN BERSAING
13
Untuk lebih jelasnya mengenai strategi generic ini maka berikut akan
coba diterangkan satu demi satu.
b. Diferensiasi (Differentiation)
Strategi generik yang kedua adalah diferensiasi. Dalam strategi
diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada
berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Perusahaan
menyeleksi satu atau lebih atribut yang dipandang penting oleh banyak
pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik menempatkan diri untuk
memenuhi kebutuhan itu.
14
Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap individu.
Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan
produk yang digunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran dan
faktor-faktor lainnya.
Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi
akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika
dari strategi diferensiasi mengharuskan perusahaan memilih atribut untuk
mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya.
c. Fokus (focus)
Strategi generik ketiga adalah fokus. Strategi ini sangat berbeda
dengan strategi lain karena menekankan pilihan akan cakupan bersaing
yang sempit dalam suatu industry. Penganut strategi fokus memilih suatu
segmen atau kelompok segmen dalam industry bersangkutan dan
menyesuaikan strateginya untuk melayani mereka dengan
mengesampingkan yang lain. Dengan mengoptimalkan strateginya untuk
segmen sasaran, penganut strategi fokus berusaha untuk mencapai
keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran walaupun tidak memilki
keunggulan bersaing secara keseluruhan.
15
asalkan penganut strategi fokus ini memilih segmen sasaran yang
berbeda. Kebanyakan industry memiliki berbagai macam segmen, dan
setiap segmen yang memilki kebutuhan pembeli yang berbeda
merupakan calon untuk strategi fokus.
Keterampilan dan
Persyaratan Organisasi
Strategi Generik Sumber Daya Umum
Umum
yang Diperlukan
1. Keunggulan biaya Investasi modal yang Pengendalian biaya
menyeluruh terus menerus san yang ketat
akses ke modal Laporan yang sering
Keterampilan dan pengendalian
Perekayasaan proses yang terinci dan
Supervise tenaga sering
kerja yang ketat Insentif berdasarkan
Produk didesain target kuantitatif
untuk kemudahan yang ketat
dalam produksi
Sistem distribusi
yang berbiaya rendah
2. Diferensiasi kemampuan Koordinasi yang kuat
pemasaran yang kuat antara fungsi-fungsi
bakat yang kreatif dalam riset dan
perekayasaan produk pengembangan
kemampuan yang produk dan
kuat dalam riset pasar pemasaran
reputasi korporat Pengukuran dan
untuk memimpin insentif yang
mutu dan teknologi subjektif dari tolak
Tradisi yang lama ukur kuantitatif
dalam industry atau Suka untuk menarik
gabungan yang unik tenaga yang
dari keterampilan berketerampilan
yang diambil dari tinggi, ilmuwan atau
usaha-usaha yang orang kreatif
lain.
16
3. Fokus
Gabungan dari Gabungan dari
kebijakan-kebijakan kebijakan di atas
di atas yang diarahkan pada target
diarahkan pada target strategi reguler
strategi khusus.
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing
Industries and Competitors The free Press, 1980.P
17
b. Strategi Bidang Operasi (Operations Strategy)
Strategi bidang operasi berperan untuk pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan kapasitas pabrik yang diinginkan, layout
pabrik, proses industry dan gambar serta pengelolaan persediaan
(inventory). Dua aspek yang penting dalam strategi ini adalah biaya
pengendalian dan peningkatan efisiensi pabrik.
18
perusahaan serta iklim organisasi serta kasus-kasus khusus seperti
rendahnya produktivitas, tingginya kecelakaan kerja dan lain sebagainya.
c. Kapabilitas Organisasi
Strategi yang unggul menuntut kecakapan di luar batas kemampuan
perusahaan saat ini. Sesuatu perusahaan yang tanpa dilengkapi dengan
kemampuan bergerak cepat mungkin harus mengesampingkan strategi
ini.
19
e. Reaksi Pesaing
Beberapa strategi mungkin tidak menduga akan adanya reaksi balik
dari para pesaing yang mungkin jauh lebih kuat dari strategi yang kita
lancarkan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi
adalah cara untuk mencapai tujuan dengan melibatkan semua faktor andalan
dalam organisasi secara strategi. Sedangkan formulasi adalah perumusan
dimana perusahaan akan merumuskan semua yang akan di terapkan oleh
perusahaan tersebut. jadi, formulasi strategi adalah bentuk penyederhanaan
situasi nyata menjadi bentuk matematis. Secara sederhana, formulasi strategi
perusahan itu terdiri dari tiga tingkatan pengambilan keputusan.
Pertama: Posisi puncak adalah tingkatan korporat yang biasanya terdiri
dari para direksi dan CEO. Tugas utama mereka adalah, memikirkan masa
depan perusahan secara komprehensif.
Kedua: Posisi menengah adalah tingkat usaha yang biasanya terdiri dari
manajer tingkat divisi dari suatu perusahaan. Manajer ini harus
menerjemahkan pernyataan-pernyataan dan maksud yang di inginkan dalam
tingkat korporat ke dalam tujuan-tujuan yang riil di dalam divisinya masing-
masing.
Ketiga adalah tingkat fungsional. Mereka mengembangkan tujuan
tahunan dan strategi-strategi jangka pendek pada berbagai fungsi perusahaan
seperti SDM, keuangan, produksi, pemasaran dan lain sebagainya
21
DAFTAR PUSTAKA
22