Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS INTEREN PERUSAHAAN

DISUSN OLEH

PUPUT DWI KINANTI

INGGRIT PRASTIKA RAPA

AHLUL JANNA

SABINUS SENGI

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Universitas Fajar

Makassar

2017
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun factor penentu
keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi
kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari
dalam maupun dari luar suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level
Negara, provinsi, kabupaten, dan kota. Lingkungan internal mempunyai dampak
pada kehidupan dan kinerja seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan,
mencakup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal.

Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan


mengujinya dengan visi dan misi organisasi untuk memperoleh factor penentu
keberhasilan.
BAB II

PEMBAHASAN

Lingkungan Internal yaitu pihak yang terkait langsung dengan kegiatan


sehari-hari dalam suatu pemasaran dan memepengaruhi langsung setiap program
dan kebijakan pemasaran.Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada
analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan
pengembangan, personalia serta operasional (David, 2006). Inti dari analisis
lingkungan internal ini adalah berusaha untuk mencari keunggulan strategis yang
dipakai untuk membedakan diri dari pesaing.

Menurut Jauch dan Gluech (1999), lingkungan internal adalah proses


dimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk
menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti
sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang
terdapat dalam lingkungan.

Sedangkan menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis
lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal. Selanjutnya Pearce
dan Robinson, Jr dalam Kotler (2005) memberikan langkah-langkah dan
menganalisis lingkungan internal yang nantinya akan menghasilkan profit
perusahaan terdiri dari :

Identifikasi faktor internal kunci:

1. Pemasaran

Pemasaran adalah starting point setiap kegiatan bisnis. Fungsi-fungsi perusahaan


yang lain, seperti produksi, persediaan, keuangan, SDM dsb, merupakan derivat,
langsung atau tidak langsung, dari fungsi pemasaran. Kajian mengenai kelayakan
suatu usaha selalu dimulai dari perkiraan kemampuan melakukan penetrasi pasar.
Karena itu, tak ada bisnis yang bisa dikembangkan tanpa pemasaran.

2. Keuangan dan akunting

Faktor keuangan memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan yang tergambar dalam laporan
keuangan perusahaan.

3. Produksi, operasi,dan teknik

Bagian operasi dan teknik berkaitan dengan upaya pengendalian produksi di


pabrik tetap terjaga sesuai rencana. pengendalian produksi adalah fungsi untuk
menggerakan barang melalui siklus manufaktur keseluruhan dari pengadaan
bahan baku sampai dengan pengiriman produk jadi

4. Personalia

Bagian personalia berkaitan dengan perencanaan, pelatihan dan penempatan staf


yang sesuai dengan rencana perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

5. Manajemen Mutu

Manajemen mutu dilaksanakan dalam menjaga kualitas kerja dan produk sehingga
tetap memenuhi standar yang diinginkan.

6. Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem penunjang pengambilan


keputusan manajemen dalam berbagai hal. Pengelolaan informasi berbasis
computer sangat menentukan proses pengambilan keputusan perusahaan.

7. Organisasi dan Manajemen Umum

Pengelolaan SDM yang benar dalam organisasi dimaksudkan untuk


mensinergikan kemampuan dengan kesesuaian bidang kerja staf, sehingga
pekerjaan yang dilaksanakan dapat maksimal.
A. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.

1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan (strength) segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh
perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan
itu dapat berupa keahlian (skill), keunggulan/kompetensi inti (core competence),
sumberdaya, kemampuan bersaing, tehnologi superior dan lain-lain. Kelemahan
(weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau
suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.

Contoh kekuatan dan kelemahan :

Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)

Keunggulan inti Arah strategi tidak jelas


keuangan bagus Fasilitas using

Reputasi baik Profitabilitas kurang

Pemimpin pasar Manajemen kurang

Mencapai skala ekonomi Keahlian tidak pas

Tehnologi canggih Reputasi kurang

Biaya rendah Kurang riset dan pengembangan

Periklanan lebih baik Citra pasar jelek

Inovasi produk Jaringan distribusi kurang

Berpengalaman Pemasaran kurang

Pabrik lebih bagus Biaya tinggi

Perusahaan harus dapat menggunakan kekuatannya untuk memenangkan


persaingan. Sedangkan kelemahan yang ada, harus diperbaiki. Strategi dibangun
berdasarkan kekuatan perusahaan dan apa yang terbaik yang dapat diperbuat oleh
perusahaan, serta berusaha menghindari kelemahan dan kekurang kemampuan
perusahaan.

2. Identifikasi Peluang dan Tantangan

Peluang pasar merupakan faktor terbesar yang membentuk strategi perusahaan.


Peluang industri berbeda dengan peluang perusahaan. Tidak semua perusahaan
bisa memanfaatkan peluang industri. Hal ini tergantung dengan posisi dan
kemampuan perusahaan dalam mengejar peluang yang ada.

Peluang (opportunities) Tantangan (threats)

Tambahan group konsumen Pesaing biaya rendah

Masuk pasar/segmen baru Barang substitusi naik


Mengisi kekosongan barang Pertumbuhan pasar lambat

Integrasi vertikal Perubahan peraturan/UU

Terjadi pertumbuhan Perubahan selera konsumen

Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi
perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa
cocok dan sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk
mencapai peluang dan sesuai dengan kapabilitas perusahaan. Pentingnya analisis
SWOT menyangkut evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, serta
menggambarkan kesimpulan mengenai daya tarik situasi perusahaan untuk
pelaksanaan suatu strategi (strategic action).

Berikut ini adalah diagram analisis SWOT(Rangkuti, 2000).

BERBAGAI
PELUANG

3. Mendukung 1. Mendukung
strategi turn around strategi agresif

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL

2. Mendukung
4. Mendukung
strategi
strategi deffensive
diversifikasi

BERBAGAI
ANCAMAN
KUADRAN I

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki


peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

KUADRAN II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman,perusahaan ini masih memiliki kekuatan


dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/jasa).

KUADARAN III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.Fokus perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.

KUADRAN IV

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut


menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

B. EVALUASI VARIABEL INTERNAL

Setelah variable-variable teridentifikasi melalui beberapa pendekatan-pendekatan,


proses berikutnya di dalam menganalisis profil perusahaan (kekuatan dan
kelemahan) adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap variable-variabel
tersebut. Untuk melakukan penilaian terhadap variable internal, maka diperlukan
beberapa standar dalam menentukan apakah variable-variabel itu masuk dalam
kelompok kekuatan atau kelemahanperusahaan. Ada empat perspektif dasar yang
perlu digunakan para perancang strategi dalam mengevaluasi variable-variabel
strategic intern: a) perbandingan dengan kinerja masa laluperusahaan, b) tahap
dalam evolusi industri, c) perbandingan dengan pesaing, dan d) perbandingan
dengan variable-variabel tertentu penentu keberhasilan (key success factors)
dalam industri yang diterjuni perusahaan.

1. Perbandingan Dengan Kinerja Masa Lalu

Dalam hal ini perancang strategi menggunakan pengalaman histories perusahaan


sebagai landasan untuk mengevaluasi variable-variabel intern. Biasanya para
manajer paling mengetahui kemampuan dan masalah perusahaan mereka karena
mereka terlibat dan berpengalaman dalam kegiatan keuangan, pemasaran,
produksi, dan litbang perusahaan. Karena itu, pendekatan ini dinilai subjektif.
Jadi, dengan hanya menggunakan pengalaman histories sebagai dasar untuk
mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dapat memunculkan ketidakakuratan.
Akan tetapi, hendaknya diketahui bahwa pendekatan ini amat banyak dipakai,
karena mudah dikerjakan.

2. Tahap dalam evolusi industri

Syarat sukses yang diperlukan bagi keberhasilan perusahaan dalam memasarkan


produknya banyak dipengaruhi oleh produk itu sendiri. Kekuatan yang diperlukan
untuk meraih sukses akan berubah di tahap pertumbuhan. Pertumbuhan yang tepat
menarik pesaing untuk masuk ke produk-pasar. Pada tahap ini, factor-faktor
seperti pengenalan merek, diferensiasi industri, dan sumber daya keuangan untuk
mendukung baik pengeluaran pemasaran yang besar maupun dampak dari
persaingan harga atas arus kas dapat menjadi kekuatan kunci.

Ketika industri melintasi tahap ketidak-pastian (shake out) dan memasuki tahap
kejenuhan (maturity), industri masih tetap tumbuh, tetapi dengan laju yang makin
menurun. Jumlah segmen industri bertambah, tetapi perubahan teknologi dalam
desain produk makin melamban. Akibatnya, persaingan biasnya menjadi makin
tajam, dan keungulan dalam hal promosi atau harga serta diferensiasi menjadi
kekuatan internal kunci. Perubahan teknologi dalam desain proses menjadi
intensif karena banyak peserta persaingan yang berusaha membuat produk dengan
cara yang paling efisien.

Pada saat kemunduran, factor yang terpenting adalah keunggulan biaya,


hubungan balik dengan pemasok atau pelanggan dan pengendalian keuangan.
Keunggulan bersaing dapat diperoleh pada tahap ini, setidak-tidaknya untuk
sementara. Jika perusahaan yang berada di pasar yang menyusut secara perlahan-
lahan dan para pesaing memilih untuk meninggalkannya.

3. Perbandingan dengan pesaing

Perhatian utama dalam menentukan kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan


adalah dengan membandingkan secara relatif dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki oleh pesaing, khususnya pesaing pokok. Perusahaan-perusahaan
dalam industri yang sama seringkali memiliki keahlian, pemasaran,sumber daya
keuangan, fasilitas dan lokasi operasi, pengetahuan teknis, ctra merek, derajat
integrasi, kemampuan manajerial, dan sebagainya yang berbeda. Kemampuan
intern yang berbeda ini dapat menjadi kekuatan dan kelemahan relatif bergantung
pada strategi yang dipilih perusahaan.

Dalam memilih strategi, manajer harus membandingkan kemampuan-kemampuan


internal kunci perusahaan dengan yang dimiliki pesaing. Dengan demikian,
perusahaan dapat menemukan kekuatan dan kelemahannya.
4. Perbandingan dengan fakror sukses industri

Pada pendekatan ini,yang diamati sebagai pembanding tidak hanya perusahaan


pesaing pokok saja, tetapi industri secara keseluruhan. Manajer perlu
mengidentifikasi factor kunci penentu keberhasilan industri. Hal tersebut misalnya
meliputi karakteristik pesaing, kebutuhan dan posisi tawa menawar konsumen,
integrasi vertical, hambatan masuk ke dalam dan keluar pasar, ketersediaan
barang pengganti, dan posisi tawar menawar pemasok.

C. PROFIL PERUSAHAAN

Langkah terakhir dalam analisis intern adalah menyertakan hasilnya yaitu profil
perusahaan sebagai masukan dalam proses manajemen strategik . Masukan
tersebut sangat penting selama tahap awal perumusan strategi dalam proses ini.
Dilengkapi dengan analisis intern yang akurat, meyeluruh, dan tepat waktu,
manajer akan lebih mampu merumuskan strategi yang efektif.
BAB IV

Kesimpulan

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).

Kekuatan (strength) segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat oleh
perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan
itu dapat berupa keahlian (skill), keunggulan/kompetensi inti (core competence),
sumberdaya, kemampuan bersaing, tehnologi superior dan lain-lain. Kelemahan
(weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan, atau
suatu kondisi yang tidak menguntungkan perusahaan.

Peluang dan tantangan tidak hanya mempengaruhi daya tarik dari suatu situasi
perusahaan, tetapi intinya diperlukan untuk pelaksanaan suatu strategi. Untuk bisa
cocok dan sesuai dengan situasi perusahaan, strategi harus ditujukan untuk
mencapai peluang dan sesuai dengan kapabilitas perusahaan. Pentingnya analisis
SWOT menyangkut evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, serta
menggambarkan kesimpulan mengenai daya tarik situasi perusahaan untuk
pelaksanaan suatu strategi (strategic action).

Anda mungkin juga menyukai