Strategi integrasi terbagi ke dalam dua jenis, integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal
mengkonsolidasikan beberapa bisnis di tahap rantai pasokan berbeda (pemasok dan distributor) .
Sedangkan, integrasi horizontal mengkonsolidasikan bisnis di rantai pasokan yang sama
(pesaing). Untuk menjalankan integrasi horizontal, perusahaan mengakuisisi pesaing mereka.
Pilihan lain adalah melalui merger. Selain itu, perusahaan dapat mendirikan anak usaha di negara
lain dengan bisnis inti yang sama.
Di bawah integrasi horizontal, ukuran perusahaan tumbuh lebih besar, memungkinkannya untuk
memiliki lebih banyak kekuatan pasar, baik secara langsung maupun melalui anak usahanya.
Keuntungan seharusnya meningkat karena perusahaan memiliki lebih banyak pelanggan, yang
mana mendukung penjualan output dan skala ekonomi yang lebih tinggi.
Beberapa integrasi horizontal berhasil, dan beberapa gagal. Kegagalan bisa berasal dari konflik
budaya dan kegagalan mensinergikan kompetensi inti. Dalam kasus akuisisi, kegagalan juga
terjadi karena biaya pengambilalihan lebih tinggi daripada nilai akuisisi.
Dibandingkan dengan integrasi horizontal, integrasi vertikal kurang rentan terhadap pengawasan
yang lebih ketat oleh pemerintah. Itu tidak menjadikan kekuatan monopoli seperti pada integrasi
horizontal.
Sebaliknya, dalam integrasi horizontal, akuisisi dan merger dengan pesaing harus tunduk pada
ketentuan undang-undang anti monopoli. Keduanya meningkatkan kekuatan pasar dan rentan
terhadap praktik anti persaingan. Di pasar duopoli, misalnya, merger horizontal menghasilkan
monopoli dan itu ilegal di beberapa negara.
Memutuskan tipe-tipe strategi intensif yang tepat harus menjadi bahan diskusi manajemen untuk
mengetahui besaran anggaran yang dikeluarkan dan pencapaian target dari anggaran yang
dikeluarkan. Untuk memformulasikan tipe strategi intensif yang akan digunakan perlu peran
manajemen yang handal, manajemen harus dapat memahami kondisi eksternal, internal, produk
yang akan dipasarkan, riset produk, kondisi pasar dan persaingan agar tipe-tipe strategi yang
ditetapkan dapat optimal.
Konsep dan strategi yang berada pada posisi manajemen fungsional akan saling terkait dengan
strategi intensif yang akan diterapkan. Apabila produk sudah dalam kondisi mature maka perlu
diterapkan strategi pengembangan produk, apabila terdapat segmen pasar geografis baru maka
perlu diterapkan strategi penetrasi pasar, apabila bisnis masih baru berjalan maka perlu
diterapkan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar.
Tingkat keberhasilan strategi intensif tergantung dari manajemen fungsional dan juga upaya
intensif yang dilakukan untuk meningkatkan persaingan karena strategi ini berorientasikan
kepada produk dan pasar serta lebih diimplemantasikan dalam tingkatan teknis yang langsung
diterima oleh customer dibandingkan tipe strategi lainnya yang masuk kedalam tingkatan
perencanaan.
Strategi Penetrasi Pasar dan Pengembangan Pasar Perencanaan Anggaran Biaya Operasional,
Tujuan Penggunaan, Peran Manajer dan Parameter Keberhasilan.
Lima pedoman berikut menunjukkan kapan penetrasi pasar mungkin merupakan strategi yang
sangat efektif:.
Pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau layanan tertentu.
Tingkat penggunaan pelanggan saat ini dapat meningkat secara signifikan.
Pangsa pasar dari pesaing utama telah menurun sementara total penjualan industri telah
meningkat.
Korelasi antara penjualan dan pengeluaran pemasaran secara historis tinggi.
Peningkatan skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif utama.
Enam pedoman ini menunjukkan kapan pengembangan pasar mungkin merupakan strategi yang
sangat efektif :.
Saluran distribusi baru tersedia yang andal, murah, dan berkualitas baik.
Suatu organisasi berhasil pada produk atau jasa yang dijual pada salah satu wilayah target pasar.
Ada pasar baru yang belum dimanfaatkan atau tidak jenuh.
Organisasi memiliki modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola operasi
yang diperluas.
Organisasi memiliki kapasitas produksi berlebih.
Industri dasar suatu organisasi dengan cepat menjadi lingkup global.
Organisasi memiliki produk yang sukses yang berada dalam tahap kematangan siklus hidup
produk; ide di sini adalah untuk menarik pelanggan yang puas untuk mencoba produk baru (yang
ditingkatkan) sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau layanan
organisasi saat ini.
Organisasi bersaing dalam industri yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang cepat.
Pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih baik dengan harga yang sebanding.
Perusahaan bersaing dalam industri dengan pertumbuhan tinggi.
Perusahaan memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan yang kuat.
Contoh :
1.HM sampoerna melakukan aktivitas pemasarran dan promosi yg intensif dan besar-besaran
untuk produk rokok merk A-Mild,
2. Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan pangsa pasar dengan
melakukan upaya pemasaran yg lbh besar. Untuk mendukung strategi tersebut cocacola berusaha
menciptakan suatu trend an membuat iklan yg unik dan kreatif. Sebagai contoh nyatany, coca
cola meluncurkan iklan “ Coca-Cola brrrrrrr…” dilihat dri iklan ini, coca cola ingin menciptakan
suatu image bahwa dgn minum coca cola bisa membuat konsumen menjadi lebih bersemangat.
Contoh:
1. PT.Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar di
Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia. ,
2. PT . Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestic maupun
mancanegara, antara lain rute Jakarta-tanjung karang, Jakarta –malang , dll
Contoh:
1. PT unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian,
2. PT .TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju hingga jasa
narrowband ISDN dan Intelligent Networks.
Contoh :
1. Perusahaan PT.Kimia farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia
farma,
2. PT .Astra internasional menguasau saluran distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai
outlet shop and drive yg memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang.
Contoh :
1. kelompok Kompas Gramedia memiliki bnyk anak perusahaan media termasuk penerbitan,
2. Pt . Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di afrika selain juga memiliki
pabrik kertas rokok di Kediri dgn nama PT Surya Zig Zag.
c. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi integrasi horisontah
mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas
perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara signifikan dalam
strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan diantara para pesaing memungkinkan
semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer sumber daya dan kompetensi. Pedoman yang
harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:
- Perusahaan punya posisi monopolistic tanpa ada tentangan dari pemerintah
- Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
- Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
- Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan sumber daya
tertentu
- Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis
Contoh: 1. PT.indofood Sukses Makmur yg pertama kali popular dgn merek dagang indomie
membeli merk supermi, 2. PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakusisi airminung merk lokak
Ades.
Contoh:
1. Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
2. Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia komputindo), took
buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)
Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector
property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.
Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di sector
property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.
Contoh:
1. PT.Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya
Contoh: PT Bank Niaga Tbk. Melepas seluruh kepemilikan saham (divestasi) di PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia yg berkedudukan di Jakarta.
c. Strategi Likuidasi Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi
likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi secara
emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus menerus kehilangan sejumlah
uang. Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru setelah itu, dijual asset-aset
tangible yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor. Pedoman
yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektif adalah:
- Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil
- Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana kas atas
asset perusahaan. Perusahaan pertama harus menyatakan diri bangkrut dan kemudian melikuidasi
divisi untuk memperoleh kas
- Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menjual asset perusahaan
Contoh:
1. Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia,
2. PT Asahimas Flat Glass melakukan likuidasi terhadap anak perusahaanny, yakni Glavermas
Mirror Pte Ltd.
. Kelemahannya :
1. Adanya beban kelebihan kapasitas akibat tidak meratanya skala pabrik.
2. Koordinasi yang tidak jalan akan manikkan biaya dan menghilangkan sinergi.
3. Proses kadaluarsa
4. Menghalangi keluar pasar yang sudah kurang menguntungkan.
5. Kehilangan akses informasi dari supplier maupun dari distributor.
Keuntungan difersifikasi
1. Perush dpt mengejar pertumbuhan dlm waktu yg relatif singkat
2. Manfaat dr adanya management team hasil proses akuisisi
3. peningkatan kinerja, posisi perusahaan, memanfaatkan strategic fit, mengarahkan sumber daya
korporasi pada unit bisnis yang paling menguntungkan dan perencanaan pajak.
Kelemahan diversifikasi
1. Biaya utk menguasai perush lain bisa melebihi manfaat yg diperoleh
2. Kemungkinan budaya kerja yg muncul dr 2 perush tdk saling mendukung
3. Memang diversifikasi dapat meletakkan anda pada jalan yang cepat untuk pertumbuhan,
namun sebaliknya bila gagal
4. Dengan memperluas rentang produk anda dan bahkan perputaran produk anda meningkat,
maka biaya-biayanya juga meningkat dan hal ini dapat pula berakibat menurunkan profit anda.
5. Dengan memperluas ke pasar yang baru, maka bahaya yang muncul pada target pelanggan
yang baru belum tentu anda ketahui. Untuk itu diperlukan suatu riset sebelum melakukan
diversifikasi.
6. Untuk melakukan diversifikasi diperlukan orang yang benar-benar menguasai karakteristik
bisnis tiap-tiap produk anda.