PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Posisi kompetitif relatif biasanya dinyatakan sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis
dibagi dengan pangsa pasar dari pesaing terbesarnya. Dengan demikian, posisi
kompetitif relatif menjadi dasar untuk membandingkan kekuatan relatif dari bisnis-
bisnis yang ada di portofolio perusahaan dalam hal posisi dari masing-masing bisnis
tersebut di pasarnya.
2
1. Tanda Tanya
2. Bintang
3. Sapi perah
3
4. Anjing
Matriks ini dikembangakan oleh McKinsey & Company untuk general electric
disebut matrik daya tarik industry-kekuatan bisnis. Matrik ini menggunakan banyak
faktor untuk menilai daya tarik industry dan kekuatan bisnis dan tidak hanya
menggunakan ukuran tunggal ( pangsa pasar dan pertumbuhan pasar) yang digunakan
dalam matriks BCG. Matrik ini juga memiliki Sembilan sel dibandingkan dengan
empat sel dalam matriks BCG. Bergantung dalam matriks tersebut sebagaimana
ditujukan pada tampilan 9.4, satu dari pendekatan startegis berikut dirkomendasikan:
(1) investasi untuk tumbuh, (2) investasi secara selektf dan mengelola pendapatan, (3)
memanen atau melakukan divestasi untuk sumber daya.
4
Meskipun rekomendais strategis yang dihasilkan oleh matriks daya tarik
industry-kekuatan bisnis mirip dengan yang dihasilkan oleh matriks BCG, matriks
daya tarik industry –kekuatan bisnis menyempurnakan matirk BCG dalam tiga hal
yang fundamental:
1. Terminology yang dikaitkan dengan matriks daya tarik industry-kekuatan bisnis lebih
disukai kaena tidak begitu ofensif dan lebih dapat di pahami.
2. Adanya lebih dari satu ukuran yang dikaitkan dengan setiap dimensi dari matriks
kekuatn bisnis mencakup banyak faktor yang relevan dengan kekatan bisnis dan daya
tarik pasar selain pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.
3. Pada gilirannya, hal ini memungkinkan dilakukannnya penilaian yang lebih luas
selama proses perencanaan sehingga memperlihatkan pertimbangan-pertimbangan
yang penting, baik dalam formulasi maupun dalam implementasi strategi.
5
c. Bisnis terfragmentasi ( fragmented business) memiliki banyak sumber
keunggulan, tetapi semuanya berukuran kecil.
d. Bisnis spesialisasi ( specialization business) mempunyai banyak sumber
keunggulan dan menemukan bahwa keunggulan tersebut berpotensi memiliki
ukuran yang cukup besar.
2.1.4 Keterbatasan Pendekatan Portofolio
Pendekatan portofolio memberikan beberapa kontribusi bagi analisis strategis
melalui para manajer korporat yang yakin akan kemampuan mereka untuk
mentransfer keunggulan kompetitf manajemen professional kedalam beragam bisnis.
Pendekatan ini mengkomunikasikan sejumlahbesar informasi mengenao beragam unit
bisnis dan rencana korporat dalam format yang sangat sederhana. Pendekatan ini
menyoroti persamaan dan perbedaaan diantara unit-unit bisnis dan membantu
menyampaikan logika dibalik strategi korporat bagi masing- masing bisnis dengan
bahasa yang sama.
Pendekatan –pendekatan ini mempunyai beberapa keterbatasan dan kelemahan
penting:
a. Masalah utama dengan matrikd portofolio adalah bahwa matriks tersebut tidak
menyebutkan bagaimana nilai diciptakan di antara unit-unit bisnis satu-satunya
hubungan di antara unit-unit bisnis tersebut adalah kas.
b. Pengukuran yang benar- benar akurat untuk klasifikasi matriks tidak semudah yang
digambarkan oleh matriks-matriks tersebut.
c. Asumsi dasar mengenai hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas-efek kurva
pengalaman-berbeda lintas industry dan segmen pasar yang berbeda.
d. Pilihan –pilihan strategis yang terbatas, yang dimaksudkan ntuk menjelaskan arus
sumber daya dalam suatu perusahaan, kelihatannya lebih sesuai jika dipandang
sebagai misi strategi dasar, yan menciptakan pemahaman yang keliru mengenai apa
yang sebenarnya dicakup oleh strategi masing-masing bisnis.
e. Pendekatan portofolio menggambarkan pandangan bahwa perusahaan perlu
mencukupi sendiri modalnya.
f. Pendekatan portofolio biasanya gagal untuk membandingkan keunggulan kompetitif
yang diterima oleh suatu bisnis karena dimiliki oleh perusanhaan tertentu dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut untuk memiliki bisnis itu.
g. Penelitian yang baru saja dilakukan oleh perusahaan ternama, Booz Allen Hamlton,
mengemukakan bahwa “kebijaksanaan konvensional merupakan hal yang salah. Para
6
manajer korporat sering kali mengandalkan metric akuntansi untuk membuat
keputusan bisnis.
Penyusunan atas matrik portofolio bisnis harus dilakukan dengan mengingat
keterbatasan-keterbatasan ini. Mungkin adalah paling baik untuk mengatakan bahwa
matriks-matriks tersebut memberikan sesuatu bentuk masukan bagi para manajer
korporat yang berusaha untuk menyeimbangkan sumber-sumber daya keuangan.
1. Peluang bersama harus merupakan porsi yang signifikan dari rantai nilai bisnis yang
terlibat.
2. Bisnis-bisnis yang terlibat harus benar-benar memiliki kebutuhan yang sama ,
kebutuhan akan aktivitas yang sama, atau tidak pernah ada dasar untuk sinergi sejak
awal.
7
penting dapat ditingkatkan dengan produk-produk lain atau ke pasar-pasar yang bukan
merupakan bagian dari tempat dimana kompetensi-kompetensi inti itu diciptakan.
8
Penelitian membuktikan bahwa mencari tahu apakah sinergi-sinergi tersebut riil, dan
jika demikian, bagaimana sinergi tersebut dapat ditangkap paling efektif dilakukan
oleh para manajer unit bisnis , dan bukan oleh induk perusahaan.
9
vertikal.trend yang dipercepat kearah pengalidayaan dan aliansi strategis
mengubah definisi dari banyak bisnis.
d. Kesalahan yang Dapat Diprediksi
Sifat dari suatu bisnis dan situasinya yang unik dapat membuat
manajer membuat kesalahan yang dapat diprediksi.Para manajer yang
bertanggung jawab atas keputusan strategis sebelumnya terlena dengan
keberhasilan dari keputusan tersebut sehingga menjadi tidak terbuka terhadap
alternatif- alternatif pasar yang bersifat musiman dapat mengakibatkan
kurangnnya investasi secara masa resesi dan kelebihan investasi selama masa
meningkatknya ekonomi.Semua hal tersebut adalah kesalahan yang dapat
diprediksi, yang dapat dipantau oleh perusahaan induk agar dihindari sehingga
menciptakan nilai tambah.
e. Hubungan
Unit bisnis mungkin mampu meningkatkan posisi atau efisiensi pasar
melalui hubungan dengan bisnis lain yang tidak secara langsung terlihat oleh
manajemen dari unit bisnis yang dimaksud.Apakah terlihat atau tidak,
hubungan antara unit bisnis didalam atau diluar perusahaan induk mungkin
kompleks atau sulit untuk dibangun tanpa bantuan dari perusahaan induk.
f. Kapabilitas Umum
Dasar-dasar difersifikasi yang berhasil, sebagaimana yang telah
didiskusikan sebelumnya adalah konsep berbagi kapabilitas dan kompetensi
yang dibutuhkan oleh berbagai unit bisnis.Peluang menjadi perusahan induk
guna menambha nilai dapat muncul dari waktu kewaktu melalui pemeriksaaan
secara rutin atas peluang untuk berbagi kapabilitas atau menambah kapasitas
bersama yang kemungkinan tidak akan diperhatikan oleh manajer unit bisnis
yang lebih dekat dengan operasi bisnis sehari-hari.
g. Keahlian Khusus
Mungkin terdapat situasi dimana perusahaan induk memiliki keahlian
khusus atau langka yang dapat menguntungkan suatu unit bisnis dan
menambah nilai dalam proses tersebut.Keahlian hukum, teknis, atau
admininistratif unik yang penting dalam situasi atau pada titik pengambilan
keputusan, yang dapat tersedia secar cepat dan mudah bisa terbukti sangat
berharga.
10
h. Hubungan Eksternal
Apakah bisnis tersebut memiliki para pemangku kepentingan
eksternal- pemerintah, legislative, serikat pekerja, pemasok, dan para
pemegang saham- yang dapat dikelola secara efektif oleh perusahaan induk
dibandingkan oleh unit bisnis individual? JIka ya terdapat peluang menjadi
perusahaan induk secara alamiah yang dapat menambah nilai
i. Keputusan-keputusan Utama
Suatu unit bisnis mungkin menghadapi keputusan yang sulit dalam
bidang dimana bisnis tersebut kurang memiliki keahlian seperti melakukan
akuisisi, memasuki pasar Cina, meningkatkan kapasitas utama serta melalukan
divestasi dan pengalihdayaan atas bagian utama dari operasi bisnis
tersebut.Memperoleh modal secara eksternal untuk mendanai suatu investasi
penting munkin jauh lebih sulit dibandingkan dengan melakukannnya melalui
perusahaan induk.
j. Perubahan-perubahan Besar
Kadangkala suatu bisnis perlu membuat perubahan besar dengan cara
yang penting bagi keberhasilan bisnis tersebu dimasa depan, namun yang juga
melibatkan bidang atau pertimbangan dimana manajemen unit bisnis tersebut
memiliki sedikit pengalaman atau tidak ada sama sekali.Memulihkan secara
menyeluruh atas proses manajemen informasi dari suatu bisnis, melakukan
pengalidayaan atas semua kapabilitas tersebut ke India, atau memindahkan
keseluruhan dari operasi produksi suatu unit bisnis ke unit bisnis lain
dibelahan dunia lainnya.
2.3.2 Pendekatan Penjaluran
Penjaluran (patching) adalah proses dimana eksekutif korporat secara rutin
memetakan kembali bisnisnya guna menandingi peluang pasar yang pesat.Pendukung
perspektif ini dalam fungsi pengambilan keputusan strategis oleh eksekuit korporat
mengatakan bahwa perspektif ini merupakan cara penting, dan satu-satunya, dimana
eksekutif korporat dapat menambah nilai melampaui jumlah bisnis dalam
perusahaan.Dalam pasar yang bergejolak, menurut para pendukung perspektif ini,
pendekatan tradisional ini, menghasilkan unit bisnis dengan pengambilan strategi
yang cepat ketinggalan zaman dan keunggulan kompetitif yang jarang dapat bertahan
lebih dari beberapa tahun.Sebagai akibatnya, menurut mereka, analisis strategis
11
sebaiknya lebih berpusat pada proses strategis (Strategic Proces) dibandingkan
dengan pada penentuan posisi strategi (Strategic positioning).
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teknik portofolio merupakan suatu pendekatan yang dipelopori oleh Boston
Consulting Group yang mencoba membantu para manajer untuk “menyeimbangkan”
arus kas di antara bisnis-bisnis yang beragam sekaligus mengidentifikasikan tujuan
strategis dasar mereka dalam keseluruhan portofolio tersebut. Berikut adalah teknik-
teknik pendekatan portofolio:
(1) Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar BCG
(2) Matriks Daya Tarik Industri-Kekuatan Bisnis
(3) Matriks Strategi Lingkungan BCG.
Para penyusun strategi yang baik meyakinkan diri mereka sendiri bahwa
organisasi mereka memiliki cara untuk menghindari atau meminimalkan dampak dari
halangan manapun, atau mereka menyarankan utnuk tidak melakukan integrasi lebih
lanjut dan mempertimbangkan pilihan untuk melakukan divestasi. Ada dua elemen
penting dalam peluang bersama yang signifikan:
a. Peluang bersama harus merupakan porsi yang signifikan dari rantai nilai bisnis yang
terlibat
b. Bisnis-bisnis yang terlibat harus benar-benar memiliki kebutuhan yang sama.
Kebutuhan akan aktivitas yang sama atau tidak pernah ada dasar untuk sinerji
sejak Awal.Ada 10 tempat untuk mencari peluang menjadi perusahaan induk, yang
kemudian menjadi fokus dari analisis dan pilihan strategis di antara banyak bisnis
hubungan antara bisnis-bisnis tersebut dengan organisasi induk yaitu ukuran dan
umur, manajemen, definisi bisnis, kesalahan yang dapat diprediksi, hubungan,
kapabilitas nilai, keahlian khusus, hubungan eksternal, keputusan-keputusan utama,
perubahan-perubahan besar
13
DAFTAR PUSTAKA
http://pojok-akuntansi.blogspot.co.id/2016/01/strategi-multibisnis-pendekatan.html
14