Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diversifikasi
Diversifikasi adalah suatu strategi investasi dengan menempatkan
dana dalam berbagai instrumen investasi dengan tingkat risiko dan potensi
keuntungan yang berbeda, bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan
tetap memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup. Pada dasarnya,
setiap orang memiliki latar belakang dan tujuan investasi yang berbeda-
beda. Dalam melakukan diversifikasi, karakter instrumen investasi yang
harus dipertimbangkan, yaitu
1) potensi tingkat pengembalian (return),
2) risiko,
3) likuiditas.
Dapat kita ambil contoh antara investasi pada saham dengan
deposito. Umumnya, saham memberikan tingkat pengembalian atau return
yang lebih tinggi daripada deposito. Namun, risiko untuk berinvestasi pada
saham cenderung lebih besar karena fluktuasi atau perubahan harga saham
lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan peluang untuk mengalami
kerugian menjadi lebih tinggi daripada berinvestasi di deposito. Aspek
ketiga adalah likuiditas. Maksud likuiditas disini adalah kemudahan untuk
membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Tentunya jika
berinvestasi di deposito, kita tidak dapat menguangkan investasi tersebut
sewaktu-waktu karena deposito memiliki masa jatuh tempo. Sedangkan
jika berinvestasi di saham, kita dapat dengan mudah menjualnya sesuai
dengan keinginan kita.
B. Konsep Diversifikasi
Konsep diversifikasi adalah menyusun portofolio dengan
menyertakan berbagai jenis investasi dengan tujuan mengurangi risiko.
Anggaplah, sebagai contoh, suatu investasi yang hanya terdiri dari satu
saham yang diterbitkan oleh satu perusahaan. Jika saham perusahaan itu
mengalami penurunan nilai yang serius, portofolio kita akan sepenuhnya
menanggung beban akibat penurunan tersebut. Dengan memecah investasi
kita menjadi saham dari dua perusahaan berbeda, kita dapat mengurangi
risiko potensial terhadap portofolio.

Cara lain untuk mengurangi risiko portofolio adalah menyertakan


obligasi dan uang tunai. Karena uang tunai umumnya digunakan sebagai
cadangan jangka pendek, banyak investor yang mengembangkan strategi
alokasi aset untuk portofolio mereka yang terutama didasarkan pada
penggunaan saham dan obligasi. Uang tunai dapat digunakan dalam kasus
darurat, dan sekuritas pasar uang jangka pendek dapat segera dicairkan
dalam kasus munculnya kesempatan investasi, atau pada saat muncul
kebutuhan uang tunai yang mendesak dan harus melakukan sejumlah
pembayaran. Perlu juga diingat bahwa alokasi dan diversifikasi aset juga
terkait erat dengan konsep; portofolio terdiversifikasi diciptakan melalui
proses alokasi aset. Ketika menyusun portofolio yang mengandung
obligasi dan saham, investor agresif akan memilih campuran 80 persen
saham dan 20 persen obligasi, sedangkan investor konservatif akan lebih
suka paduan 20 persen saham dan 80 persen obligasi.

Tanpa memperdulikan apakah Anda investor agresif atau


konservatif, penggunaan alokasi aset – untuk mengurangi risiko dengan
menyeleksi keseimbangan antara saham dan obligasi – dalam portofolio
membutuhkan deskripsi lebih detil tentang bagaimana menciptakan
diversifikasi portofolio. Dengan pemahaman tersebut, Anda akan mencatat
bahwa portofolio reksa dana (mutual fund) terdiri dari campuran investasi
– termasuk saham dan obligasi – yang mengacu pada konsep
"keseimbangan" portofolio. Keseimbangan spesifik dari saham dan
obligasi dalam suatu portofolio dirancang untuk membentuk rasio risiko-
hasil yang spesifik, yang menawarkan peluang untuk memperoleh
sejumlah hasil investasi sebagai imbalan atas kemauan Anda untuk
menerima sejumlah risiko. Secara umum, semakin besar risiko yang
bersedia Anda ambil, semakin besar potensi hasil investasi Anda

a. Melakukan diversifikasi dengan baik

Diversifikasi itu seperti memasak. Bahan-bahan yang kita


masukkan dalam takaran tertentu akan menghasilkan masakan yang
enak. Tidak semua bahan masakan dapat kita masukkan karena
mungkin akan menyebabkan rasanya menjadi tidak enak. Demikian
pula halnya dengan diversifikasi. Jika kita terlampau banyak memecah
dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-beda belum tentu
hasilnya akan memuaskan. Istilahnya adalah ”overdiversification”.
Bagaimana caranya melakukan diversifikasi dengan baik?

Jangan melakukan diversifikasi dalam instrumen-instrumen yang


memiliki karakter yang sama. Sebagai contoh adalah reksadana saham.
Umumnya reksadana saham akan mengalokasikan portfolionya ke
saham-saham blue chip sehingga returnnya biasanya tidak berbeda
jauh satu sama lain. Tentu saja setiap fund manager memiliki resep
yang berbeda-beda dan hal tersebut memungkinkan kita untuk
berinvestasi di lebih dari satu macam reksadana saham. Yang perlu
diingat adalah jangan terlalu banyak macam reksadana saham yang
kita beli.

Alokasikan investasi kita dengan membandingkan karakter


suatu instrumen investasi dalam hal potensi return, risiko, dan
likuiditas.

Selalu sediakan uang tunai yang disediakan khusus untuk investasi. Ingat
uang ini berbeda dengan uang tunai yang kita gunakan untuk operasional
sehari-hari. Kita tidak akan pernah tahu bila suatu saat akan ada peluang
investasi yang bagus. Jangan sampai kita tidak memiliki uang tunai untuk
masuk ke investasi tersebut.
b. Bentuk Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi konsentri

Merupakan strategi penambahan produk baru yang masih


ada kaitannya dalam hal kesamaan teknologi, fasilitas bersama,
atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk yang ada saat
ini.

Strategi diversifikasi konsentris akan berhasil bila:

1. Bersaing dalam industri yang rendah pertumbuhannya


2. Menaikkan penjualan produk yang sudah ada dengan
memproduksi produk baru yang berkaitan dengan produk yang
sudah ada itu
3. Menawarkan harga produk baru yang kompetitif
4. Daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan
memiliki team manajemen yang kuat

Contoh strategi diversifikasi konsentris

Selain menjual susu, menjual juga keju dan yogurt

1. Selain memproduksi komputer, juga memproduksi perangkat lunak, 2.


2. beserta produk periferalnya
3. Strategi diversifikasi horizontal

Strategi pengadaan produk baru yang tidak berkaitan


dengan produk dan pelanggan yang ada saat ini. Yang didasarkan pada
tingkat loyalitas pelanggan terhadap merk atau brand perusahaan. Strategi
diversifikasi horizontal akan berhasil bila:

Adanya pengingkatan revenue yang signifikan dengan penambahan produk baru

1. Tingkat kompetisi yang tinggi dalam industri yang tidak tumbuh


2. Terdapat saluran distribusi yang dapat dimanfaatkan

Contoh diversifikasi horizontal

1. Perusahaan penerbangan Airasia memiliki persewaan mobil Airasia,


asuransi penerbangan Airasia Protection, dll
2. Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia memiliki jaringan hotel di
Indonesia yaitu PT Aerowisata
3. Strategi diversifikasi konglomerat

Penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak


berkaitan dengan yang ada saat ini. Agar berjalan efektif, ada beberapa pedoman
strategi diversifikasi konglomerat untuk diikuti, yakni:

1. Terjadi penurunan penjualan dan keuntungan


2. Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
3. Tercipta sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang mengakuisisi
dan yang diakuisisi) bagi produk saat ini yang sudah jenuh
4. Adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berkaitan
namun memiliki memiliki peluang investasi yang menarik
5. Adanya tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis
tunggal

Contoh diversifikasi konglomerat

1. Johnny Andrean Group yang terkenal dengan usaha salonnya bergerak di


sektor kuliner dengan mendirikan J.CO Donut & Coffee
2. PT Wings yang semula dengan usaha sabun dan personal care bergerak di
sektor mie instan dengan menciptakan Mie Sedaap, Kecap Sedaap, TOP
Coffee, Jasjus, dan lain-lain
C. DIVERIFIKASI BISNIS
Fokus bisnis

.Pertama, waktu efektif. Dalam membangun sebuah bisnis memang diperlukan


suatu perencanaan yang matang, perencanaan yang sudah dipikirkan terkait
waktu, sistem, teknik dan segmentasi pasarnya. Dengan fokus pada satu bidang
bisnis, kita akan sepenuhnya berfikir terhadap pengembangan bisnis tersebut. Lain
halnya jika kita memiliki banyak bidang bisnis lainnya, mungkin saja dengan
banyak bisnis tersebut, banyak waktu yang terbuang sia-sia dan bisa saja kita
kehilangan banyak uang. Untuk mengembangkan sebuah bisnis kita harus fokus
terlebih dahulu terhadap waktu, lakukan secara total bisnis yang sudah dipilih
tersebut. Semakin banyak bidang bisnis yang dijalani, akan semakin banyak juga
biaya yang diperlukan.tersebut mengalami pengembangan setelah melalui fase

introduction Dengan fokus pada satu bidang bisnis, kita akan sangat
total dalam meningkatkan nilai dari bisnis yang kita jalani. Banyak
hal yang bisa kita lakukan ketika kita fokus pada satu bidang
bisnis. Dengan beragam hal yang kita lakukan tersebut, sangat
berpengaruh sekali terhadap value dari bisnis yang kita jalankan.
Beda halnya ketika kita memiliki bidang bisnis yang variatif
dengan kerumitan yang berbeda-beda, bisa-bisa bisnis yang
awalnya kita fokus justru terbengkalai

Ketiga, agar pasar tidak bingung. Banyak bisnis yang


bermunculan setiap harinya, dengan gaya pemasaran yang
berbeda-beda pula. Namun, dari banyak bisnis tersebut justru
mencampuradukan bidang bisnis dalam satu brand. Alhasil,
pasarpun kebingungan tentang image dari brand tersebut. Untuk
itulah, Anda harus jeli memilih bisnis pilihan lainnya yang masih
berkaitan terhadap bisnis utama yang sedang dijalani. Jangan
sampai pasar bingung dengan brand yang kita miliki

Keempat, boleh memiliki bidang lain namun masih berkaitan. Jika


Anda sudah memiliki bisnis yang sudah memiliki pondasi dan
sistem yang memadai. Tidak ada aturan baku yang melarang Anda
untuk membuka bisnis lainnya yang juga menunjang bisnis yang
sedang Anda jalani saat ini. Pastikan bahwa bisnis utama yang
Anda jalani sudah stabil. Pastikan cash flow dan system dari bisnis
yang jadi pilihan lainnya bisa berjalan tanpa mengganggu bisnis
utama yang sedang dijalani.

Kreatifitas bisnis

Kreatifitas Dalam Berbisnis

Persaingan bisnis yang ketat, berani mengambil resiko saja tentu tidak cukup
untuk bisa membuat suatu usaha bisa berhasil bersaing di pasar. Dalam membuat
sebuah bisnis kita juga perlu untuk menjadi kreatif. Tidak bisa dipungkiri juga hal
ini menjadi salah satu faktor penting dalam berhasilnya membangun sebuah
bisnis.

Kita harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan unik untuk pengembangan
bisnis kita dan segera mengiplementasikannya, karena kalau tidak ide yang kita
miliki bisa saja langsung diambil dan digunakan oleh orang lain. Di era teknologi
yang sudah berkembang dengan pesat, orang-orang dapat dengan mudah
menemukan dan mencari inspirasi ide-ide kreatif yang sudah banyak tersedia di
internet.

Dalam membangun bisnis kita juga dituntut untuk berpikir kreatif karena di jaman
yang modern ini, persaingan bisnis makin besar, masalah yang kita hadapi juga
semakin beragam, jadi kita akan dihadapkan pada masalah yang membuat kita
harus berpikir lebih kreatif dibanding pesaing bisnis kita. Tetapi masalahnya
adalah kebanyakan orang berpikir bahwa diri mereka tidak kreatif, padahal itu
hanya persepsi mereka saja. Sebenarnya semua orang kreatif, tetapi tergantung
dari diri kita sendiri. Kreatifitas sama seperti keahlian lainnya, jika kita sering
melatihnya tentu kita akan menjadi lebih kreatif.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kreatifitas yang bisa
diterapkan oleh entrepreneur untuk dapat mengembangkan usahanya:

Berpikir positif

Harus berpikir positif dan dilarang berpikir negatif! Semakin kita berpikir positif
kita akan semakin percaya diri dan optimis dalam menghadapi masalah yang ada,
sehingga kita akan semakin kreatif dalam mencari solusi permasalahan yang ada.

Selalu bertanya

Kita juga harus berlatih untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan
dari sudut pandang yang berbeda. Dengan semakin banyak kita bertanya dan
membuat pertanyaan, maka kita akan semakin terpacu untuk semakin kreatif
mencari solusinya.

Take action

Kita harus bertindak, terus bergerak dan menyibukkan diri lalu tentukan prioritas
tujuan kita. Semakin cepat dan semakin jelas tujuannya, maka kita akan semakin
kreatif dalam mencapai tujuan. Kita juga akan semakin banyak memiliki energi
dan waktu untuk belajar. Semakin banyak belajar maka semakin cepat kita
mengembangkan kapabilitas diri kita dan mencapai sesuatu yang lebih baik.

Mencari sudut pandang yang lain

Salah satu latihan untuk mengasah kreatifitas kita adalah dengan mencoba
memandang segala sesuatu dari perspektif lain yang sama sekali baru. Misalnya
kita membayangkan sebuah pensil, lalu kita membayangkan fungsi pensil tersebut
selain buat menulis seperti sumpit makan, tusuk konde, dll.
Mencari informasi sebanyak-banyaknya

Salah satu kunci kreatifitas adalah penguasaan informasi. Contohnya jika kita
ingin menggambar dengan warna ungu dan cat warna ungu kita habis, kita sudah
mempunyai informasi seperti bisa mencapur warna biru dan merah untuk menjadi
ungu, tentu itu akan sangat bermanfaat.

Disiplin

Kata disiplin disini dimaksudkan untuk diri sendiri. Kita harus memaksa diri kita
untuk menyelesaikan proses melatih kreatifitas kita, dan kita melakukannya
dengan target yang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai