Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI DALAM TINDAKAN (STRATEGY IN ACTION)

Pertemuan ke-7

A. TUJUAN PERKULIAHAN
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
1. Strategi-strategi diversifikasi
2. Strategi-Strategi Diversif

B. URAIAN MATERI
1. STRATEGI DIVERSIFIKASI
Secara umum, diversifikasi merupakan perluasan bisnis yang dapat dilakukan
pebisnis untuk melakukan ekspansi. Bagi pebisnis, melakukan diversifikasi sangatlah
penting untuk mengetahui bisnisnya dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Pada dasarnya, diversifikasi bermanfaat untuk meminimalisasi risiko kerugian dari suatu
bisnis. Bisa dikatakan diversifikasi adalah peluang keuntungan dari suatu produk atau
jasa lainnya. Penggambarannya adalah bila suatu perusahaan mengalami penurunan
pendapatan dari penjualan salah satu barang atau jasanya, perusahaan masih bisa
mendapatkan profit dari produk atau jasa lainnya.
Menurut Wikipedia, arti diversifikasi adalah usaha penganekaragaman bidang usaha
maupun lokasi perusahaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan demi memaksimalkan
keuntungan. Dengan begitu, arus kas pada perusahaan menjadi lebih stabil.
Ada 3 tipe umum dari strategi diversifikasi yaitu: konsentrik, horizontal, dan
konglomerat. Secara keseluruhan, strategi diversifikasi telah berkurang kepopulerannya
karena organisasi menemukan bahwa lebih sulit untuk mengelola aktivitas bisnis yang
berbeda-beda.

1. Diversivikasi Konsentrik
Diversifikasi adalah salah satu strategi perusahaan terampuh, baik dari sisi
keuangan atau pemasaran. Di dunia bisnis, pengertian diversifikasi adalah
memproduksi beberapa produk dengan unsur intrinsik mirip, tapi tetap memiliki
perbedaan dari segi lain (misalnya ukuran, jenis, merk, dan sebagainya).
Selain diversifikasi produk, perusahaan juga bisa melakukan strategi diversifikasi di
berbagai aspek bisnis, misalnya penyedia bahan baku, investasi, serta cabang
perusahaan.
Sebagai contoh, perusahaan A membuka cabang B dan C yang sama-sama
memproduksi mi instan. Akhirnya di pasar, cabang B dan C tampak bersaing ketat
merebutkan konsumen, tapi sebenarnya kedua cabang tersebut sama-sama dari
perusahaan A.
Tujuan Diversifikasi Perusahaan
Beberapa alasan yang melatar belakangi terbentuknya diversifikasi. Selengkapnya
tentang tujuan diversifikasi adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Perolehan Laba
Tujuan diversifikasi paling utama adalah untuk meningkatkan perolehan laba.
Dengan diproduksinya banyak produk sekaligus dalam satu waktu, perusahaan bisa
meningkatkan potensi terjadinya lebih banyak penjualan. Selain itu, diversifikasi
produk juga dapat membantu perusahaan menghindari risiko rugi saat ada merk
produknya yang tidak laku.
2. Memperluas Market Share
Poin kedua tujuan diversifikasi adalah untuk memperluas market share, atau disebut
juga dengan pangsa pasar. Bagi sebuah perusahaan, pangsa pasar adalah komponen
penting penentu kesuksesan bisnis, terutama jika memiliki banyak kompetitor.
Diversifikasi produk akan membuat konsumen punya lebih banyak pilihan untuk
dibeli. Meski demikian, setiap pembelian oleh konsumen tersebut tetap
berkontribusi mengisi persentase market share satu perusahaan yang sama.
3. Mencegah Kebosanan Masyarakat Atas Suatu Produk
Tujuan diversifikasi berikutnya adalah untuk mencegah masyarakat mengalami
kejenuhan atas sebuah merk. Di dunia manufaktur, ada satu istilah yang disebut
dengan “product life cycle”, yang artinya siklus hidup produk dari pertama kali rilis
sampai mengalami penurunan penjualan.
Dengan melakukan diversifikasi, Anda dapat menghindarkan perusahaan dari
mengalami penurunan profit saat product life cycle-nya mencapai puncak
(maturity). Sebab meski produk pertama mengalami penurunan penjualan, produk
hasil diversifikasi sudah mulai dikenal dan dibeli masyarakat.
4. Personalisasi Produk Sesuai Karakteristik Target Pasar
Sebagai seorang pengusaha, Anda tidak dapat memungkiri bahwa setiap produk
memiliki target pasar dengan persona berbeda. Dengan adanya diversifikasi, Anda
bisa membuat berbagai produk yang sifatnya terpersonalisasi, menyesuaikan
karakter target pasarnya.
5. Membantu Mengalahkan Kompetitor
Tujuan terakhir diversifikasi adalah untuk membantu perusahaan mengalahkan
kompetitor. Kombinasi penguasaan market share, inovasi, serta personalisasi
produk akan membuat perusahaan Anda lebih mudah unggul daripada kompetitor.

Enam Panduan mengenai kapan diversifikasi konsentrik bisa menjadi strategi


yang efektif:
a. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh
dengan lambat
b. Ketika penambahan produk yang baru, tetapi berkaitan, akan secara signifikan
mendorong penjualan produk saat ini
c. Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan, dapat ditawarkan pada harga yang
sangat kompetitif
d. Ketika produk yang baru, tetapi berkaitan, memiliki tingkat penjualan musiman
yang menyeimbangkan puncak dan lembah penjualan yang dimiliki organisasi
saat ini
e. Ketika produk perusahaan saat ini berada pada tahap dari siklus hidup produk
f. Ketika perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.

2. Diversivikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal adalah strategi menciptakan berbagai macam produk
berjenis sama, tapi dibedakan dari segi merk, ukuran, atau target pasar. Strategi
diversifikasi bisnis satu ini adalah yang paling banyak dilakukan bisnis di Indonesia.
Empat Panduan mengenai kapan diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi
yang efektif:
a. Ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa perusahaan saat ini akan
meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru, yang tidak berkaitan
b. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang sangat kompetitif dan/atau
tidaj tumbuh, seperti diindikasikan oleh hasil dan margin laba industri yang rendah
c. Ketika jalur distribusi organisasi saat ini digunakan untuk memasarkan produk baru
ke pelanggan saat ini
d. Ketika produk baru memiliki pola penjualan dengan siklus terbalik dibandingkan
dengan produk perusahaan saat ini.

3. Diversivikasi Konglomerat
Enam panduan mengenai kapan diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi
yang efektif:
a. Ketika industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba
b. Ketika perusahaan memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk
bersaing di industri yang baru
c. Ketika perusahaan memiliki peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan
yang merupakan peluang investasi yang menarik
d. Ketika ada sinergi keuangan antara perusahaan pembeli dan yang dibeli
e. Ketika pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh
f. Ketika tuduhan tindakan monopoli dapat dikenakan terhadap perusahaan yang
secara historis berfokus pada satu industri
2. STRATEGI DIVERSI
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi
sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisisi strategis atau investasi lebih
lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk
menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu
banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
Berikut adalah enam panduan mengenai kapan divestasi bisa menjadi strategi yang
efektif:
฀ Ketika perusahaan telah menjalankan strategi retrenchment dan gagal untuk
mencapai perbaikan yang diharapkan.
฀ Ketika sebuah divisi membutuhkan lebih banyak sumberdaya baru agar kompetitif
daripada yang dapat diberikan perusahaan.
฀ Ketika sebuah divisi bertanggungjawab untuk keseluruhan kinerja perusahaan yang
buruk.
฀ Ketika sebuah divisi tidak cocok dengan keseluruhan organisasi, hal ini dapat
disebabkan karena pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai-nilai dan kebutuhan
yang secara radikal berbeda.
฀ Ketika sejumlah besar uang dibutuhkan secara cepat dan tidak tepat diperoleh secara
wajar dan sumber lainnya.
฀ Ketika tindakan antimonopoly pemerintah mengancam perusahaan.

Likuidasi
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), likuiditas adalah kemampuan untuk
memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu yang singkat.
Sebuah perusahaan dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta
lancar yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (liquidity).
Menjual seluruh asset perusahaan secara terpisah-pisah atau sepotong-potong untuk
nilai riilnya disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan,
konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional. Tetapi mungkin lebih
baik menghentikan operasi dibandingkan terus kehilangan sejumlah besar uang.
Berikut adalah tiga panduan mengenai kapan likuidasi menjadi strategi efektif:
฀ Ketika perusahaan menjalankan strategi retrenchment dan likuidasi dan tidak satupun
yang berhasil.
฀ Ketika alternative bagi perusahaan hanyalah kebangkrutan, likuidasi mewakili cara
yang terencana dan rapi untuk mendapatkan kas dalam jumlah yang sebesar-besarnya
untuk asset organisasi.
฀ Ketika pemegang saham perusahaan dapat meminimalkan kerugian dengan menjual
asset-aset perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai