Anda di halaman 1dari 4

Strategi Diversifikasi

Ada dua tipe strategi diversifikasi (diversification strategies), yaitu:

a. Diversifikasi Terkait (related diversification)


b. Diversifikasi Tidak Terkait (unrelated diversification)

Bisnis dikatakan terkait ketika rantai nilai mereka memiliki kecocokan dengan strategi antara
bisnis, bisnis dikatakan tidak terkait ketika rantai nilai mereka tidak sama, sehingga tidak ada
kecocokan dengan strategi antar-bisnis yang terjadi. Sebagian besar perusahaan memilih strategi
diversifikasi terkait untuk mengambil keuntungan dari sinergi berikut:

a. Mentransfer keahlian, pengetahuan teknologi atau kemampuan lain yang bernilai dari
satu bisnis ke bisnis lainnya.
b. Mengombinasikan aktivitas terkait dari bisnis yang terpisah ke operasi tunggal untuk
mendapatkan biaya yang lebih rendah.
c. Mengeksploitasi penggunaan yang umum dari nama merek yang terkenal.
d. Kolaborasi antar-bisnis untuk membuat kekuatan sumber daya bernilai kompetitif dan
kapabilitas.

Diiversifikasi harus melakukan lebih dari risiko bisnis yang sederhana antar-industri yang
berbeda karena pemegang saham bisa menyelesaikan hal ini dengan membeli saham dari
perusahaan yang berbeda dan industry yang berbeda atau dengan menginvestasikan dana pada
reksadana. Diversifikasi masuk akal hanya jika strategi tersebut menambah nilai pemegang
saham daripada jika pemegang saham harus melakukannya secara individual. Oleh karena itu,
industry terpilih agar diversifikasi harus cukup atraktif dalam menghasilkan secara konsisten
kembalinya investasi yang tinggi dan menawarkan potensi di antara divisi operasi untuk sinergi
yang lebih besar dari pada yang dapat dicapai entitas itu sendiri.

A. Diversifikasi Terkait
Perusahaan secara umum berpindah dari diversifikasi ke focus. Enam pedoman ketika
diversifikasi terkait mungkin merupakan strategi efektif adalah sebagai berikut:
1. Ketika organisasi bersaing di industry dengan pertumbuhan nol atau pertumbuhan
sangat lambat.
2. Ketika menambahkan produk baru terkait yang akan secara signifikan
meningkatkan penjualan produk saat ini.
3. Ketika produk baru, namun terkait, dapat ditawarkan pada harga bersaing yang
tinggi.
4. Ketika produk baru, namun terkait, memiliki level penjualan musiman yang
menyeimbangkan dengan periode puncak dan penurunan penjualan.
5. Ketika produk organisasi baru-baru ini ada pada tahap menurun dalam daur hidup
produk.
6. Ketika organisasi memiliki tim manajemen yang kuat.
B. Diversifikasi yang Tidak Terkait
Semua strategi diversifikasi yang tidak terkait akan mengapitalisasi dalam portofolio
bisnis yang mampu menyampaikan kinerja keuangan yang baik di industrinya masing-
masing daripada berusaha untuk mengapitalisasi strategi rantai nilai di antara bisnis.
Perusahaan yang menggunakan diversifikasi yang tidak terkait secara berlanjut terus
mencari industry yang berbeda untuk perusahaan-perusahaan yang bisa diakuisisi dan
memiliki potensi untuk memberikan imbal hasil atas investasi yang tinggi. Sepuluh
pedoman ketika diversifikasi yang tidak terkait mungkin menjadi strategi yag efektif
adalah:
1. Ketika pendapatan yang diturunkan dari produk atau jasa organisasi saat ini akan
meningkat secara signifikan dengan menambahkan produk yang baru dan tidak
terkait.
2. Ketika organisasi bersaing pada industry yang sangat kompetitif atau tidak tumbuh
sama sekali, hal ini mengindikasikan margin laba dan imbal hasil industry yang
rendah.
3. Ketika saluran distribusi organisasi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan
produk baru untuk pelanggan saat ini.
4. Ketika produk baru memiliki pola penjualan di luar penjual musiman yang ada
dibandingkan dengan produk organisasi saat ini.
5. Ketika industry mendasari organisasi mengalami penurunan penjualan dan laba
ditahan.
6. Ketika organisasi memiliki talenta manajerial dan modal yang dibutuhkan untuk
bersaing secara sukses dalam industry yang baru.
7. Ketika organisasi memiliki kesempatan untuk membeli bisnis yang tidak terkait untuk
menarik kesempatan investasi.
8. Ketika terdapat sinergi keuangan antara perusahaan yang diakuisisi dan yang
mengakuisisi.
9. Ketika pasar yang sudah ada untuk produk organisasi saat ini jenuh.
10. Ketika tindakan antipersaingan dapat dituduhkan terhadap organisasi yang secara
historis berkonsentrasi pada industry tunggal.
BAB III

KESIMPULAN

Pada perusahaan-perusahaan besar, biasanya terdapat empat tingkatan strategi yaitu


perusahaan, divisional, fungsional, dan operasional. Namun diperusahaan kecil hanya terdapat
tiga tingkat strategi yaitu perusahaan, fungsional, dan operasional.
Jenis-jenis strategi alternatif yang dapat dijalankan sebuah perusahaan yaitu terdapat 11
strategi alternatif. Salah satu dari Strategi-strategi ini akan efektif dijalankan oleh perusahaan
jika perusahaan mengikuti pedoman-pedoman strategi alternatif tersebut.
Menurut porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan
kompetitif dari tiga landasan yang berbeda: kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.
Sarana-sarana yang digunakan untuk dapat mencapai strategi seperti usaha
patungan/kemitraan, merger/akuisisi, keuntungan-keuntungan pelaku utama dan
pengalihkontrakan.

Anda mungkin juga menyukai