Holding Companies
Rahmawati Setyo W (S431808010)
Wiwik Supianingsih (S431808015)
MERGER
• Merger:
dua perusahaan bergabung membentuk satu perusahaan
Penerbit Erlangga
Motif utama melakukan merger adalah:
sinergi
pertimbangan pajak
Diversifikasi
• Merger Horisontal:
Dua perusahaan dalam bidang usaha yang sama bergabung.
Contoh: Trans TV merger dengan Trans 7
• Merger Vertikal:
Penggabungan satu perusahaan dengan salah satu
pelanggan atau pemasoknya. Contoh: Perusahaan Otomotif
merger dengan perusahaan pembuat ban mobil.
• Merger kongenerik:
Perusahaan-perusahaan dari industri yang saling terkait,
tetapi tidak ada hubungan pelanggan-pemasok di antara
mereka. Contoh: Bank Danamon merger dengan PT Adira
Finance
• Merger konglomerat:
Perusahaan-perusahaan dari industri yang sama sekali
berbeda bergabung. Contoh: Bakrei Telkon merger dengan
Holland Bakrie
• Merger sukarela adalah merger dengan syarat-syarat
yang dapat diterima oleh manajemen kedua
perusahaan, sebagai contoh Sprint-Nextel.
• Merger secara paksa adalah suatu merger di mana
manajemen perusahaan sasaran menolak untuk
diakuisisi.
• Dalam hostile merger perusahaan akan membuat
penawaran tender, dan akan mengatakan pemegang
saham sebagai target perusahaan untuk pembagian
tender dalam merubah penawaran harga.
OVERVIEW OF MERGER ANALYSIS
1. Menyiapkan merger
2. Mengembangkan taktik defensive
3. Menetapkan nilai wajar
4. Membiayai merger
5. Operasi arbitrasi
ALIANSI PERUSAHAAN
• Holding company:
suatu korporasi yang memiliki saham
perusahaan lain yang cukup sehingga dapat
mengendalikan perusahaan tersebut. Contoh:
PT Pupuk Indonesia menjadi Holding
• Company dari PT Pusri, PT Pupuk Kaltim