MULTINASIONAL
A. Pendahuluan
Di era globalisasi ini kegiatan bisnis terus mengalami perubahan. Semua organisasi
semakin gencar dalam meningkatkan kegiatan bisnisnya hingga ke pasar global. Perusahaan
multinasional semakin banyak berdiri di luar wilayah negaranya untuk memperluas pangsa
pasar mereka. Berdirinya perusahaan internasional ini karena adanya kemajuan teknologi
dan transportasi. MNC ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, social, budaya dan politik
dunia. Sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan transaksi secara global,
pencarian modal dengan mudah untuk mengembangkan usahanya agar memiliki
keuntungan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain.
Perusahaan Multinasional (MNC) yang merupakan perusahaan yang beroperasi di
seluruh dunia dengan menerapkan prinsip dan tujuan MKI yaitu untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham namun dalam lingkup internasional. Manajemen keuangan
internasional merupakan ilmu yang mempelajari suatu penyusunan, pengorganisasiano, dan
pengelolaan keuangan. Sehingga perlu adanya pemahaman mengenai MKI sebagai faktor
keberhasilan perusahaan. Pemahaman dan pengertian yang berkaitan dengan pentingnya
keuangan internasional, sumber daya keuangan unit makro dan unit mikro ekonomi
khususnya yang berkaitan dengan pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas
ekonomi-keuangan Internasional.
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang sering disebut MNC) yang
merupakan perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. yang mencangkup pasar
internasional yang memiliki perusahaan induk di negara asalnya dan memiliki anak
perusahaan di beberapa wilayah negara lain. Perusahaan MNC melakukan manajemen
keuangan internasional, perusahaan MNC berupaya menanamkan modal atau investasinya
pada pasar valuta asing yang menjangkau seluruh dunia. Sehingga memiliki keuntungan
yang cukup besar, perusahaan berupaya untuk melakukan kegiatan ekspor dan mengimpor
produk. Dan anak perusahaan tersebut tetap beroperasi dan memiliki kebijakan masing-
masing sesuai hukum yang ada di negara mereka beroperasi tetapi tetap diawasi oleh
perusahaan induk. Umumnya MNC besar dimiliki oleh negara kapitalis.
K. Studi kasus
Perkembangan Perusahaan Multinasional PT. Nestle
Latar belakang PT. Nestle
Nestle adalah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss bergerak pada bidang
makanan. Nestle didirikan tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan
makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Pada tahun
1842, Henry Nestle membeli sebuah industri yang progresif pada region di masa itu. Nestle
mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di seluruh
dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh
mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui
inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
Tujuan Nestle
Perusahaan nestle mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan cara persaingan
sehat dan dapat menguasai pasar dunia.
Kinerja perusahaan
Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, Nestle juga
menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru
sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat luas
di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial Nestle pun mengadakan
kegiatan-kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada yayasan-yayasan soial di
seluruh dunia.
Konsep multinasional
Perusahaan Nestle ini mempunyai konsep multinasional creating shared value
(CSV). CSV ini adalah aktivitas bisnis yang menghasilkan keuntungan atau manfaat bagi
perusahaan dan masyarakat dalam jangka panjang. Konsep CSV perusahaan Nestle ini
focus pada tiga bidang yaitu nutris, air, dan pembangunan masyarakat pedesaan. Selain itu
juga Nestle meluncurkan GLOBE ((Global Business Excellence) yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Dimana program
GLOBE ini adalah sistem ERP yang menggunakan software SAP. GLOBE terdiri dari
praktik-praktik terbaik dari internal maupun eksternal, yang kemudian diadopsi oleh
seluruh penjuru organisasi dengan cepat.
Proyek GLOBE memang sudah tepat dicanangkan Nestle karena ERP sistem
sekarang sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap
kompetitif di persaingan bisnis global. Dengan ERP sistem ini maka perusahaan bisa
mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan sehingga dicapai proses
bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya “sharing
knowledge” antar masing-masing bagian.
Pembeli
Nestle selalu berhasil di setiap negara karena selalu memperhatikan kecocokan
lidah dari para konsumennya, karena disetiap negara Nestle selalu memberikan rasa,
kemasan, serta harga yang berbeda. Alasannya karena di setiap negara pasti selalu ada
perbedaan terhadap selera seperti rasa dan harga, sehingga nestle memiliki komitmen untuk
selalu menyesuaikan produk disetiap negara berbeda agar produknya bisa diterima dan di
konsumsi oleh konsumen dengan puas.
Penjualan
Perusahaan Nestle berhasil melakukan penjualan Sembilan bulan pertama 2,3%
menjadi 79,5 miliar. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan
fluktuasi mata uang -berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa
makanan ini sempat.
Pemasaran
Perusahaan nestle membangun distribution channel dengan menyediakan
produknya agar dapat dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen butuhkan. Pemasaran
yang dilakukan Nestle yaitu mencoba menyalurkan ke semua outlet
sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu nestle juga menggunakan
marketing mix yang bagus sehingga di lapangan nestle tidak mendapatkan kesulitan yang
besar. Dengan iklan membawa pertumbuhan besar pada brand nestle. Maka nestle
menyebarkan iklan ke seluruh dunia dan juga memasarkan produknya melalui database.
Seluruh database Nestle disentralisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet.
M. Saran
1. Manajemen Keuangan Internasional harus meningkatkan kemampuan ke arah yang
lebih baik kepada sumber daya manusianya, terutama kepada para pemegang saham.
2. Perusahaan harus meningkatkan pengawasan manajemen keuangan internasional.
3. Bagi klient, diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pengawasan dan memahami
Manajemen Keuangan Internasional.
4. Bagi klient, memperluas pengetahuan tentang cara memilih asuransi yang tepat
sebagai pengalih risiko.
DAFTAR PUSTAKA