Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN

MULTINASIONAL

A. Pendahuluan
Di era globalisasi ini kegiatan bisnis terus mengalami perubahan. Semua organisasi
semakin gencar dalam meningkatkan kegiatan bisnisnya hingga ke pasar global. Perusahaan
multinasional semakin banyak berdiri di luar wilayah negaranya untuk memperluas pangsa
pasar mereka. Berdirinya perusahaan internasional ini karena adanya kemajuan teknologi
dan transportasi. MNC ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, social, budaya dan politik
dunia. Sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan transaksi secara global,
pencarian modal dengan mudah untuk mengembangkan usahanya agar memiliki
keuntungan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain.
Perusahaan Multinasional (MNC) yang merupakan perusahaan yang beroperasi di
seluruh dunia dengan menerapkan prinsip dan tujuan MKI yaitu untuk memaksimalkan
kekayaan pemegang saham namun dalam lingkup internasional. Manajemen keuangan
internasional merupakan ilmu yang mempelajari suatu penyusunan, pengorganisasiano, dan
pengelolaan keuangan. Sehingga perlu adanya pemahaman mengenai MKI sebagai faktor
keberhasilan perusahaan. Pemahaman dan pengertian yang berkaitan dengan pentingnya
keuangan internasional, sumber daya keuangan unit makro dan unit mikro ekonomi
khususnya yang berkaitan dengan pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas
ekonomi-keuangan Internasional.
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang sering disebut MNC) yang
merupakan perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia. yang mencangkup pasar
internasional yang memiliki perusahaan induk di negara asalnya dan memiliki anak
perusahaan di beberapa wilayah negara lain. Perusahaan MNC melakukan manajemen
keuangan internasional, perusahaan MNC berupaya menanamkan modal atau investasinya
pada pasar valuta asing yang menjangkau seluruh dunia. Sehingga memiliki keuntungan
yang cukup besar, perusahaan berupaya untuk melakukan kegiatan ekspor dan mengimpor
produk. Dan anak perusahaan tersebut tetap beroperasi dan memiliki kebijakan masing-
masing sesuai hukum yang ada di negara mereka beroperasi tetapi tetap diawasi oleh
perusahaan induk. Umumnya MNC besar dimiliki oleh negara kapitalis.

B. Pengertian dan Cangkupan Manajemen Keuangan Internasional


Pada umumnya prinsip dan tujuan MKI sama dengan manajemen keuangan yaitu
untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham namun dalam lingkup
internasional.Manajemen keuangan internasional merupakan ilmu yang mempelajari suatu
penyusunan, pengorganisasiano, dan pengelolaan keuangan pada suatu Perusahaan
Multinasional (MNC) yang merupakan perusahaan yang beroperasi di seluruh dunia.
Menurut Hamdy Hady (2016:3) Manajemen Keuangan Internasional merupakan ilmu
atau seni yang dalam ekonomi internasional yang mencangkup fungsi POAC (Planning,
Organizing, Actuating And Controlling) sumber daya keuangan unit makro dan unit mikro
ekonomi khususnya yang berkaitan dengan pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap aktivitas
ekonomi-keuangan Internasional.
Umumnya keuangan internasional memiliki pilar dasar yang sama dengan manajemen
keuangan. Tiga pilar utama dalam manajemen keuangan lebih ditekan kepada perusahaan
dalam negeri yang minim untuk mengalami risiko perubahan nilai tukar dalam kegiatan.
Karena perusahaan dalam negeri hanya menggunakan satu mata uang. Namun secara umum
antara manajemen keuangan dan manajemen keuangan internasional memiliki tujuan yang
sama yaitu memaksimalkan keuntungan pemegang saham.
Manajemen keuangan internasional sangat penting bukan hanya untuk MNC besar
saja, tetapi untuk semua perusahaan yang melakukan bisnis internasional. Perusahaan
internasional berusaha masuk ke pasar khusus dimana mereka bersaing dengan macam-
macam competitor baik perusahaan yang unggul dalam skala ekonomi atau lainnya.
Perusahaan kecil umumnya membuat anak perusahaan untuk menembus pasar internasional
melalui kegiatan ekspor.
Manajemen keuangan internasional pun penting bagi perusahaan domestic, agar dapat
memahami kompetitor asing yang akan mempengaruhi nilai tukar, biaya tenaga kerja,
inflasi dan bunga asing. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi dan
kebijakan harga competitor asing.
Adapun ruang lingkup pada manajemen keuangan internasional sebagai berikut:
● Lingkungan MKI
● Sistem keuangan Internasional.
● Neraca Pembayaran.
● Pasar Valuta Asing.
● Analisis Investasi Langsung
● Kondisi Paritas Internasional dan Penentuan-Nilai-Tukar.
● Manajemen Operasi Multinasional
● Perbankan dan Pasar Uang Internasional.
● Manajemen Eksposur Transaksi.
● Manajemen Eksposur Ekonomi

C. Perbedaan Manajemen Keuangan Internasional dan Domestik


Eiteman et al (2010) menjelaskan tentang perbedaan utama antara manajemen
keuangan domestik dan internasional. Perbedaan tersebut mencakup institusi, nilai tukar
mata uang/valuta asing, dan risiko politik, serta modifikasi yang diperlukan terhadap teori
dan instrumen keuangan. MKI memerlukan pemahaman tentang perbedaan sejarah, budaya
dan institusi dalam pengelolaan perusahaan.
Pendekatan domestik mencangkup aspek sumber dana, modal, utang, ekuitas analisis
kredit dan perpajakan. Selanjutnya, sejumlah instrumen keuangan yang digunakan dalam
manajemen keuangan domestik telah dimodifikasi untuk digunakan dalam manajemen
keuangan internasional.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen keuangan internasional memiliki
beberapa perbedaan konsep dengan Manajemen keuangan domestic diantaranya :
● Budaya, dan sejarah
● Tata Kelola perusahaan
● Risiko Nilai tukar
● Risiko Politik
● Modifikasi Teori Keuangan Domestic
● Modifikasi Keuangan Instrument Domestik

D. Pengertian Perusahaan Multinasional


Perusahaan Multinasional atau yang biasa kita ketahui dengan sebutan MNC,
merupakan perusahaan yang beraktivitas dari dua Negara atau lebih. MNC umumnya terdiri
dari perusahaan induk yang berdiri di negara asal dan anak perusahaan yang berada di luar
negara asal. MNC saat ini sangat berperan penting dalam beberapa transaksi serta menarik
perhatian pemerintah karena memiliki pengaruh yang besar.
Menurut Rusmadi (2001), MNC merupakan sebuah perusahaan yang beroperasi di
beberapa wilayah negara serta produksi dan pelayanan di luar negara asalnya. Perusahaan
tersebut mengambil keputusan global dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Menurut Hadi Hamdi (2017), MNC merupakan serangkaian yang memiliki kendali operasi
secara langsung dari negara yang berbeda yang memiliki pandangan luas mengenai
kapabilitas perusahaan secara efektif.
Menurut Luthans dkk (2017), menjelaskan bahwa MNC adalah organisasi yang
bisnisnya dalam cangkupan internasional dan tempat produksinya berada di beberapa
negara asing. Tidak hanya induk perusahaan yang berada diluar negara asing tetapi kegiatan
anak perusahaan dan kegiatan operasi di luar negara asal tetap dikontrol dan diawasi
perusahaan induk.
Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang
mencangkup pasar internasional yang memiliki perusahaan induk di negara asalnya dan
memiliki anak perusahaan di beberapa wilayah negara lain. Perusahaan MNC melakukan
manajemen keuangan internasional, perusahaan MNC berupaya menanamkan modal atau
investasinya pada pasar valuta asing yang menjangkau seluruh dunia. Sehingga memiliki
keuntungan yang cukup besar, perusahaan berupaya untuk melakukan kegiatan ekspor dan
mengimpor produk. Dan anak perusahaan tersebut tetap beroperasi dan memiliki kebijakan
masing-masing sesuai hukum yang ada di negara mereka beroperasi tetapi tetap diawasi
oleh perusahaan induk.

E. Tujuan Perusahaan Multinasional


Tujuan perusahaan multinasional adalah memaksimalkan nilai perusahaan secara
keseluruhan meliputi induk dan anak perusahaan. Untuk memaksimumkan kekayaan
pemegang saham, sebab putusan yang akan diambil kedepannya wajib memberi manfaat
untuk kepentingan tersebut.
Perusahaan multinasional membuat keputusan didasari atas kepentingan yang sama
dengan maksud domestik yang murni dan lebih luas sehingga menghasilkan keputusan
yang lebih kompleks.
Adapun tujuan perusahan multinasional adalah :
1. Raw material Seeker merupakan kegiatan mendapatkan bahan mentah dari negara
asing.
2. Market Seeker merupakan kegiatan memperluas pasar di negara asing.
3. Cost minimizers seekers yakni kegiatan menekan biaya produksi agar lebih rendah
untuk meningkatkan investasi.
4. Risk Minimizer seeker adalah upaya meminimalkan risiko produksi.
5. Profit maximization trade off with cost minimization yaitu upaya memaksimumkan
laba dengan cara menekan biaya produksi..
6. Fund seeker merupakan kegiatan mencari pendanaan untuk meningkatkan kualitas
dan memaksimalkan laba.
7. Menguatkan struktur perusahaan dalam pasar global.
8. Menjadi perusahaan yang kuat dengan memanfaatkan pengetahuan yang mereka
miliki.

F. Keunggulan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional


Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan multinasional memiliki beberapa
keunggulan. Keunggulan tersebut dapat berupa teknologi, keuntungan perusahaan,
pengetahuan manajemen. Keunggulan pada perusahaan multinasional ini bersifat khas dan
monopolistik. Adapun keunggulan yang dimiliki perusahaan multinasional adalah :
1. Meningkatkan devisa negara dengan kegiatan ekspor.
2. Meminimalisir penggunaan devisa untuk kegiatan impor.
3. Memajukan sektor industri.
4. Mendukung pembangunan negara.
5. Memperluas lapangan kerja
Selain memiliki keunggulan MNC pun memiliki beberapa kelemahan dalam
melakukan kegiatan bisnis. Berikut merupakan keunggulan dan kelemahan perusahaan
multinasional:
1. Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
2. Muncul kecurangan agar keuntungan tidak terkena pajak, dengan cara
penghitungan depresiasi dan penyusutan perusahaan.
3. Muncul konflik politik dan ekonomi negara.

G. Ciri-Ciri dan Jenis Perusahaan Multinasional


Perusahaan multinasional merupakan suatu perusahaan besar yang biasanya berada
di Negara maju dan memiliki anak perusahaan di berbagai Negara lain. Adapun ciri-ciri
dari perusahaan Multinasional adalah :
 Kegiatan usaha mencangkup pasar global
 Mempunyai manajemen terpusat untuk mengatur anak perusahaan.
 Kecakapan dalam pengelolaan finance dan TI
 Memiliki sistem modal ventura, lisensi dan franchise dengan sistem manajemen
yang melampaui batas-batas negara
 Menjalin hubungan dengan negara maju.
 Visi dan diplomasi global
Perusahaan multinasional terdiri dari beberapa jenis yaitu :
 Multinational Producing Enterprise (MPE)
 Perusahaan ini berfokus dalam kegiatan produksi, dimana mereka memperluas
lokasi kegiatan produksi di luar negara asalnya.
 Multinational Trade Enterprise (MTE)
 MTE ini berfokus pada kegiatan perdagangan, dimana perusahaan menjual hasil
produksinya secara langsung dalam negri atau menjualnya ke pasar global.
 Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)
 MOE ini berfokus untuk memperluas anak perusahaan, dalam kegiatan produksi,
perdagangan dan aktivitas lainnya di negara lain.
 Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)
 MCE ini memiliki focus dalam kegiatan financial, terutama dalam kegiatan
permodalan dan pembiayaan yang diawasi oleh lebih dari satu negara.

H. Motivasi melakukan internasionalisasi bisnis


Motivasi dalam melakukan internasionalisasi bisnis terdapat beberapa teori yang biasa
digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Teori pasar tidak sempurna
Pasar tidak sempurna ini menjelaskan terdapat kegiatan transfer biaya tenaga
kerja serta sumber daya yang dimiliki perusahaan sebagai tujuan produksi, dimana
perusahaan mungkin melakukan berbagai faktor yaitu perusahaan menggunakan
faktor produksi dari luar dibandingkan faktor produksi dari dalam negeri karena
faktor tersebut lebih murah. Transfer tenaga kerja dan sumber daya lainnya, bahkan
dana yang dilakukan perusahaan memiliki sifat mobile atau dengan kata lain dapat
ditransfer kemana saja. Apabila dalam memproduksi sumber daya yang tidak
sempurna, maka perusahaan tersebut harus berupaya menggunakan sumberdaya yang
negara lain miliki.
Pasar tidak sempurna memberikan kesempatan bagi perusahaan yang ada di luar
negeri dengan cara menyediakan insentif. Maka perusahaan multinasional berusaha
memperoleh laba dari ketidaksempurnaan pada pasar nasional dalam hal faktor
produksi, barang, dan financial assets. Ketidaksempurnaan tersebut menjadi peluang
pasar bagi perusahaan multinasional dengan cara ditranslasikan.
2. Teori keunggulan komparatif
Teori ini memfokuskan dalam meningkatkan efisiensi produk dilakukan dengan
cara spesialisasi, dimana perusahaan dianjurkan untuk spesialisasi produk kemudian
mengekspor dan mengimpor barang. Dalam mengekspor barang syarat yang harus
dimiliki yaitu memiliki keunggulan komparatif, sedangkan dalam mengimpor produk
syaratnya adalah tidak mempunyai keunggulan komparatif. Apabila kita
menggunakan cara spesialisasi ini pada beberapa jenis produk maka sudah jelas tak
akan memproduksi produk lain, sehingga perdagangan antar negara mudah dipahami
dan mengetahui alasan perusahaan bisa memasuki pasar luar negeri.
Terdapat beberapa ahli mengutarakan teori keunggulan komparatif ini yaitu J.S.
Mill mengungkapkan bahwa dilakukan pengkhususan diri terhadap suatu negara pada
barang ekspor dan impor. Dimana barang ekspor yang disertai dengan keunggulan
komparatif yang dimiliki negara tersebut sedangkan barang impor yang mengalami
kerugian komparatif. Dari pernyataan diatas dapat negara yang ingin melakukan
kegiatan ekspor barang apabila barang yang diproduksinya memiliki biaya yang
relatif murah, sedangkan bagi negara yang ingin melakukan impor barang, maka
barang tersebut memiliki biaya produksi yang besar.
Tidak hanya itu, menurut David Ricardo mengungkapkan pendapatnya bahwa
teori ini dinyatakan perdagangan dua negara terjadi ketika masing-masing negara
memiliki biaya yang relatif kecil untuk beberapa jenis barang tertentu. Menurut
beliau teori ini menekankan pada Cost Comparative Advantage, artinya anggaran
relative akan menjadi suatu kegiatan perdagangan antar negara apabila biaya
dijadikan dasar utama dalam memproduksi suatu barang. Sedangkan biaya absolut
yang tidak relevan akan menjadi penyebab terjadinya perdagangan antar negara.
Teori comparative advantage ini menyatakan bahwa harga suatu barang itu
didasarkan oleh jumlah jam kerja yang diperlukan dalam memproduksi suatu unit
barang. Teori ini juga memberikan pemahaman lain bahwa suatu negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan yang telah dilakukan jika diterapkan
spesialisasi produksi.
3. Teori siklus hidup produk
Teori ini membahas mengenai perkembangan hidup suatu produk yang mengikuti
alur siklus yaitu terdapat 4 tahap. masa awal, pada tahap ini suatu perusahaan baru
memulai memberikan informasi mengenai produknya, kemudian selanjutnya yaitu
masa pertumbuhan, masa kematangan, dan terakhir adalah masa penurunan. Ada
berbagai macam tahap pada siklus hidup produk yaitu dapat digolongkan menjadi
introduction, growth, maturity, decline, dan termination. Sementara itu ada pula tahap
lain yaitu dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow
growth (turbulence), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Daur hidup
yang sering digunakan yaitu menurut Basu Swastha & Handoko (2013:122) yaitu
terdapat 4 langkah :
1. Tahap perkenalan ini dimana suatu barang sudah diperkenalkan ke pasar
dengan jumlah besar namun volume penjualan-nya masih rendah. Tahap
perkenalan ini dimana kondisi barang yang dijual benar-benar baru,
sementara itu tahap perkenalan ini sangat menguras biaya terutama untuk
periklanan yang mengeluarkan ongkos yang tinggi. Karena pada tahap
perkenalan ini perlu upaya besar melakukan promosi yang akan
menitikberatkan pada merek penjual. Selain itu pada tahap ini distribusi
barang masih terbatas dan profit yang didapat masih tergolong rendah
2. Tahap pertumbuhan ini sudah bisa dilihat pada bagian penjualan dan
keuntungan sudah mulai meningkat dengan cepat. Hal tersebut terjadi karena
barang yang dihasilkan sudah dikenal masyarakat sehingga permintaan
barang meningkat. Pada tahap ini dalam melakukan promosi tidak perlu
agresif dibandingkan tahap sebelumnya. Namun pada tahap ini sudah ada
persaingan yang ketat. Agar dapat bersaing maka hal yang dilakukan yaitu
memperluas distribusi barang dengan menurunkan harga jual barang tersebut.
3. Tahap kedewasaan ini penjualan masih meningkat, namun pada tahap ini laba
produsen dan laba pengecer mulai merosot. Hal tersebut terjadi secara
signifikan persaingan harga sehingga perusahaan perlu berupaya
memperkenalkan kembali produk yang dimiliki dengan cara berinovasi.
Selain itu pada tahap ini juga perlu kembali agresif dalam mempromosikan
produk-nya agar dapat bersaing.
4. Tahap kemunduran ini setiap perusahaan pasti mengalami keusangan dalam
suatu produk jadi harus dilakukan inovasi produk baru. Sehingga perlu
dilakukan promosi terhadap barang baru yang di inovasikan untuk
menggantikan produk yang sudah kuno. Walaupun pada tahap ini pesaing
sudah berkurang namun juga dibutuhkan pengawasan biaya. Apabila
perusahaan tidak melakukan pembaruan barang maka perusahaan hanya bisa
beroperasi pada pasar tertentu saja, karena barang yang dimiliki perusahaan
tersebut dianggap sudah kuno. Maka adanya alternative yang dapat dilakukan
manajemen apabila penjualan menurun :
1. Menciptakan inovasi baru pada barang lama
2. Memperbaiki lagi program pemasaran yang lebih efisien sehingga
dapat menarik kembali customer
3. Mengubah bentuk ukuran, warna, dan model yang sebelumnya
kurang menarik.
4. Meminimalisirkan kategori barang agar dapat mencapai laba yang
optimum terhadap barang yang sudah dimiliki
5. Meninggalkan barang yang sama sekali sudah tidak berguna.

I. Metode bisnis internasional


Metode Internasional yaitu produk yang dijual pada pasar luar negri. Alasan primer
diterapkan metode internasional (menjadi versus metode focus pada pasar dalam negeri)
yaitu pasar luar negri punya peluang baru. Raymon Vernon paham pendasaran bagi
pemetaan luar negeri yaitu usaha menerima penemuan di pasar negara asal, misalnya AS
terkhusus dalam ekonomi maju. Keunggulan bersaing hal paling penting dalam metode
usaha internasional. Sumber daya & kompetensi dibangun pada negara berdari & terencana
memungkinkan usaha bisa menggunakan metode tadi pada pasar berlokasi pada negara lain.
Beberapa permintaan dalam produk itu lalu bisa dikembangkan pada negara berbeda, &
ekspor diadakan sang aktivitas operasi dalam negeri. Demikian, Vernon beropini yaitu
usaha mengejar diversifikasi internasional buat memperluas daur hayati produknya.

J. Peluang Internasional Ancaman Risiko Internasional


Analisis peluang usaha pada pasar global Adapun alasan usaha bagi melakukan
usaha internasional mampu dijelaskan sang materi keunggulan absolute (absolute
advantage) & keunggulan komparatif (comparative advantage). Suatu negara punya
kelebihan mutlak apabila negara punya peran monopoli pada menghasilkan / punya produk
yang didagangkan. Mampu terjadi bila negara lain bisa menghasilkan produk didapatkan
sang negara pemegang monopoli. Contoh negara lain bisa produksi karena indonesia
produsen rempah-rempah no 1 dunia. Kelebihan komparatif adalah konsep lebih nyata &
tak jarang terjadi pada usaha internasional. Suatu negara punya kelebihan komparatif bila
negara bisa lebih tinggi bagi menunjukkan produk dibanding negara lainnya. Kebisaan
lebih tinggi dimaksud antara lain: harga ditawarkan lebih rendah, berkualitas meskipun
lebih mahal, punya distributor lebih baik, stabilitas interaksi usaha & politik baik, sarana &
prasarana memadai.
Beberapa risiko bagi usaha internasional yaitu
● Risiko metodes kemampuan usaha supaya menciptakan keputusan metodes supaya
merespon kekuatan adalah asal risiko. Kelebihan ini pula berakibat pada daya saing
usaha. Porter mengartikan mereka menjadi tantangan pendatang baru bagi industri
tantangan barang pengganti & jasa frekuensi persaingan bagi industri kemampuan
tawar pemasok & kekuatan tawar konsumen.
● Risiko operasional diakibatkan sang aset & kapital keuangan memberi bagi operasi
usaha. Rinci bersumber pada mesin pasok & permintaan asal daya & produk kurang
barang & jasa kurang logistik sempurna & persediaan akan menyebabkan efisiensi
proses produksi. Dalam mengendalikan porto limbah harus akan berkurang &
pemugaran proses mampu menaikkan waktu tunggu mengurangi varian &
berkontribusi pada efisiensi bagi globalisasi.
● Risiko politik ketidakstabilan mampu menciptakan sulit bagi usaha supaya berjalan
secara efisien pada negara dampak publikasi negatif & efek diadakan sang individu
bagi pemerintahan atas. Sebuah usaha efektif beroperasi pada kapasitas penuh
supaya memaksimalkan laba turbulensi politik misalnya sebuah negara stabil.
● Risiko negara budaya sanggup membentuk risiko mungkin membangun rumit bagi
bisnis agar berpraktek dalam aman efektif & efisien. Ada pula risiko negara berdari
bersumber dalam kebijakan pemerintah kondisi ekonomi keliru satu hal keamanan
& kondisi politik. Menyelesaikan galat satu masalah tanpa semua masalah nasional
bersama-sama akan nisbi bagi mengurangi risiko negara. Teknologi risiko
kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi baru &
fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal & saat semua ini digabungkan dalam
teknologi masih ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin membentuk imbas
berbahaya bagi melakukan bisnis dalam arena internasional.
● Risiko lingkungan air & pencemaran lingkungan mampu berkontribusi kesehatan
warga & mengakibatkan kemarahan publik bersumber dalam warga. Masalah-
masalah ini juga mampu menyebabkan merusak reputasi bisnis melakukan bisnis
dalam daerah itu.
● Risiko ekonomi ini berdari bersumber dalam ketidakmampuan negara agar
memenuhi kewajiban keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal / moneter asing-
investasi / & domestik. Pengaruh nilai tukar & suku bunga membangun sulit agar
melakukan bisnis internasional.
● Risiko keuangan daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah
fleksibilitas bagi memungkinkan bisnis agar memulangkan keuntungan / dana luar
negeri. Devaluasi & inflasi jua akan berkontribusi kemampuan bisnis agar
beroperasi dalam kapasitas efisien & masih akan stabil. Sebagian besar negara
membangun sulit bagi bisnis asing agar memulangkan dana menjadi akibatnya
memaksa bisnis- bisnis agar menginvestasikan dana tersebut dalam tingkat kurang
optimal. Sering aset bisnis disita & berkontribusi terhadap kerugian finansial.
● Terorisme risiko ini yaitu serangan mungkin berdari bersumber dalam kurangnya
harapan kepercayaan perbedaan budaya & filsafat kepercayaan & / hanya benci
bisnis oleh warga negara tuan rumah. Maka ditetapkan konduite bermusuhan
potensial sabotase bisnis asing / penculikan pemilik bisnis & karyawan. Situasi
putus asa tersebut membangun sulit agar beroperasi dalam negara-negara.
Meskipun keuntungan bagi bisnis internasional melebihi risiko bisnis pasti mengambil
penilaian risiko bersumber dalam masing-masing negara & jua termasuk kekayaan
intelektual birokrasi & korupsi pembatasan berdari daya manusia & pembatasan
kepemilikan bagi analisis agar mempertimbangkan semua risiko terlibat sebelum bertualang
ke galat satu negara.

K. Studi kasus
Perkembangan Perusahaan Multinasional PT. Nestle
Latar belakang PT. Nestle
Nestle adalah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss bergerak pada bidang
makanan. Nestle didirikan tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan
makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Pada tahun
1842, Henry Nestle membeli sebuah industri yang progresif pada region di masa itu. Nestle
mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di seluruh
dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh
mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui
inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.

Visi dan misi Nestle


Nestle memberikan serta memfasilitasi hal terbaik untuk masyarakat dengan
cara agar kehidupan mereka terpenuhi sehingga nestle memberikan solusi yaitu
berkontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu nestle juga menciptakan
lingkungan sehat untuk semua orang diseluruh dunia, dengan cara bekerjasama kerjasama
dengan para ahli untuk memberikan dan mengantisipasi masalah-masalah tentang
lingkungan sehat bagi seluruh dunia.

Tujuan Nestle
Perusahaan nestle mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan cara persaingan
sehat dan dapat menguasai pasar dunia.

Kinerja perusahaan
Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, Nestle juga
menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru
sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat luas
di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial Nestle pun mengadakan
kegiatan-kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada yayasan-yayasan soial di
seluruh dunia.

Prospek pengembangan pasar internasional


Pengembangan produk nestle selalu memperhatikan selera konsumen agar bisa
diterima dan bersaing dengan pasar internasional, walaupun terjadinya krisis keuangan
perusahaan Nestle tidak akan mendapatkan dampaknya setelah dianalisa. Selama produk
nestle masih di supply dan harga masih reasonable, maka pengembangan industri
perusahaan ini akan tetap menarik dan krisis finansial global tidak akan signifikan bagi
perusahaan ini.

Strategi pasar internasional


Nestle berusaha melakukan inisiatif optimisasi biaya terutama dalam hal
manufaktur, dan berhasil melakukan penghematan sekitar CHF 10 miliar. Perusahaan
Nestle melakukan penghematan dan juga membidik produk dengan value-added yang lebih
tinggi, dimana COGS lebih kecil dibandingkan dengan harga jual. Hal tersebut terbukti
pada COGS tahun 2007, terutama berasal dari inflasi akibat membumbungnya harga
komoditas, terutama pertanian. Selain itu Perusahaan Nestle juga melakukan berbagai
strategi yaitu menciptakan inovasi, renovasi serta menjalin komunikasi yang baik kepada
para konsumennya.

Konsep pemasaran internasional


Perusahaan nestle memastikan bahwa perusahaan menyampaikan kepada semua
agen dan perwakilan informasi agar dapat mewakili PT.Nestle di pasar. Yaitu dengan cara
melakukan konfigurasi nilai rantai di luar negeri seperti halnya melakukannya di negara
sendiri agar organisasi dapat memiliki keterampilan dan pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan rantai nilai di pasar sasaran.

Konsep multinasional
Perusahaan Nestle ini mempunyai konsep multinasional creating shared value
(CSV). CSV ini adalah aktivitas bisnis yang menghasilkan keuntungan atau manfaat bagi
perusahaan dan masyarakat dalam jangka panjang. Konsep CSV perusahaan Nestle ini
focus pada tiga bidang yaitu nutris, air, dan pembangunan masyarakat pedesaan. Selain itu
juga Nestle meluncurkan GLOBE ((Global Business Excellence) yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Dimana program
GLOBE ini adalah sistem ERP yang menggunakan software SAP. GLOBE terdiri dari
praktik-praktik terbaik dari internal maupun eksternal, yang kemudian diadopsi oleh
seluruh penjuru organisasi dengan cepat.
Proyek GLOBE memang sudah tepat dicanangkan Nestle karena ERP sistem
sekarang sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap
kompetitif di persaingan bisnis global. Dengan ERP sistem ini maka perusahaan bisa
mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan sehingga dicapai proses
bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya “sharing
knowledge” antar masing-masing bagian.

Pembeli
Nestle selalu berhasil di setiap negara karena selalu memperhatikan kecocokan
lidah dari para konsumennya, karena disetiap negara Nestle selalu memberikan rasa,
kemasan, serta harga yang berbeda. Alasannya karena di setiap negara pasti selalu ada
perbedaan terhadap selera seperti rasa dan harga, sehingga nestle memiliki komitmen untuk
selalu menyesuaikan produk disetiap negara berbeda agar produknya bisa diterima dan di
konsumsi oleh konsumen dengan puas.

Penjualan
Perusahaan Nestle berhasil melakukan penjualan Sembilan bulan pertama 2,3%
menjadi 79,5 miliar. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk
sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan
fluktuasi mata uang -berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa
makanan ini sempat.

Pemasaran
Perusahaan nestle membangun distribution channel dengan menyediakan
produknya agar dapat dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen butuhkan. Pemasaran
yang dilakukan Nestle yaitu mencoba menyalurkan ke semua outlet
sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu nestle juga menggunakan
marketing mix yang bagus sehingga di lapangan nestle tidak mendapatkan kesulitan yang
besar. Dengan iklan membawa pertumbuhan besar pada brand nestle. Maka nestle
menyebarkan iklan ke seluruh dunia dan juga memasarkan produknya melalui database.
Seluruh database Nestle disentralisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet.

Sumber daya keuangan


sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber keuangan
Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia dapat terkontrol
dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle dilaporkan oleh setiap cabang nya
dalam jangka waktu seminggu sekali.

Analisis SWOT perusahaan Nestle


1. Strength → Nestle secara kooperatif adalah produsen brand makanan terbesar dan
terbaik. Dengan kualitas tinggi selama bertahun-tahun Nestle tetap mempertahankan
kualitas produknya menghadapi kompetitor lain tapi tetap menjaga keseimbangan
dalam berbisnis. Nama yang global bisa menjadi penghargaan produksi dan
pembelian skala ekonomi serta meningkatnya dunia travel, secara instan dapat
disadari pentingnya produk.
2. Weakness → data yang didapat dari lapangan diketahui bahwa pada masa itu remaja
kurang menyukai Nestle dan lebih menyukai brand lain yang menurut mereka lebih
cocok akan jiwa mereka.
3. Opportunities → Peluang yang ada sekarang ini menuntut Nestle untuk terus
memperbaharui produknya tapi tetap berpegangan pada prinsipnya dengan
mempertahankan keadaan atau karakter produk asli yang selalu menjadi ciri khas dari
produk Nestle dengan produk lain nya. Dengan adanya faktor brand minded
menyebabkan konsumen akan tetap membeli nestle dimana dan kapanpun itu.
4. Threats → Pada kasus Nestle mengalami pendomplengan nama oleh Danone
menyamai brand ini dengan nama Cit Cat, ini menjadi kelengahan Nestle dan
ancaman reputasi Nestle. Kondisi ini jelas sangat mengganggu karena brand ini yang
memakai duluan adalah Nestle ini tantangan yang cukup berat sehingga dilakukan
usaha pengajuan banding ke Dirjen HAKI khususnya ke direktorat mereknya. Dalam
pengajuan gugatan Cit Cat dikenai gugatan itikad buruk memakai brand yang sama
dengan milik Nestle.
Kesimpulan
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sudah berkembang besar serta perusahaan
Nestle ini juga sudah memenangin pasar dunia berdasarkan data yang telah didapat,
sehingga kesimpulan yang dapat diambil untuk diberikan saran yaitu :
1. Seharusnya perusahaan meningkatkan ketelitian pada pelaksanaan manajemen
operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan pengalaman serta produk
yang dihasilkan oleh perusahaan
2. Perusahaan juga dapat meningkatkan kinerja karyawan agar mampu mengoptimalkan
potensi dari SDM yang dimiliki perusahaan serta memiliki kesadaran atas tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan perusahaan
3. Seharusnya perusahaan lebih menekankan peraturan-peraturan setiap cabang
perusahaan di setiap negara sehingga menjadi dasar yang kuat untuk lebih
meningkatkan dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar dunia.
L. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang
mencangkup pasar internasional yang memiliki perusahaan induk di negara asalnya dan
memiliki anak perusahaan di beberapa wilayah negara lain. Perusahaan MNC melakukan
manajemen keuangan internasional, perusahaan MNC berupaya menanamkan modal atau
investasinya pada pasar valuta asing yang menjangkau seluruh dunia. Sehingga memiliki
keuntungan yang cukup besar, perusahaan berupaya untuk melakukan kegiatan ekspor dan
mengimpor produk. Dan anak perusahaan tersebut tetap beroperasi dan memiliki kebijakan
masing-masing sesuai hukum yang ada di negara mereka beroperasi tetapi tetap diawasi
oleh perusahaan induk.
Manajemen keuangan internasional sangat penting bukan hanya untuk MNC besar
saja, tetapi untuk semua perusahaan yang melakukan bisnis internasional. Perusahaan
internasional berusaha masuk ke pasar khusus dimana mereka bersaing dengan macam-
macam competitor baik perusahaan yang unggul dalam skala ekonomi atau lainnya.
Manajemen keuangan internasional pun penting bagi perusahaan domestic, agar
dapat memahami kompetitor asing yang akan mempengaruhi nilai tukar, biaya tenaga kerja,
inflasi dan bunga asing. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi dan
kebijakan harga competitor asing.

M. Saran
1. Manajemen Keuangan Internasional harus meningkatkan kemampuan ke arah yang
lebih baik kepada sumber daya manusianya, terutama kepada para pemegang saham.
2. Perusahaan harus meningkatkan pengawasan manajemen keuangan internasional.
3. Bagi klient, diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pengawasan dan memahami
Manajemen Keuangan Internasional.
4. Bagi klient, memperluas pengetahuan tentang cara memilih asuransi yang tepat
sebagai pengalih risiko.
DAFTAR PUSTAKA

Pangestuti, D. C. (2020). Manajemen Keuangan Internasional. Deepublish


Moridu, I., Putri, D. E., Posumah, N. H., Suciati, R., Nugraheni, S., Sudarmanto, E., ... &
Hartoto, H. (2021). MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL.
Darmawan, M. Manajemen Keuangan Internasional. FEBI UIN Sunan Kalijaga.
Dosen, T. (2020). Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Internasional..
Kurniasih, A., Robiana, D., Abdul Z, M. Z., Yanto, & Rachmadanti, Y. (2017). Makalah
Strategi Internasional.
https://visidanmisiiso.wordpress.com/2012/08/26/risiko-bisnis-internasional/.diakses pada
17 Agustus 2021.

Nama Anggota Kelompok


Siti Nurhalimah 1910111038
Ine Yulia Lestari 1910111040
Haiatin Jamiilah 1910111240

Anda mungkin juga menyukai