Getereida Pinangkaan
Sistem nilai tukar tetap (fixed) Sistem nilai tukar mengambang bebas (freely floating) Sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed float) Sistem nilai tukar terpatok (pegged)
Getereida Pinangkaan
3 Getereida Pinangkaan
Getereida Pinangkaan
Kelemahan sistem nilai tukar tetap: 1. Kurangnya fleksibilitas mata uang jika terjadi perubahanperubahan dalam pasar internasional. 2. Otoritas moneter harus memiliki cukup dana untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya. 3. Pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk melakukan intervensi pasar.
Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas merupakan sistem moneter dimana nilai tukar dibiarkan bergerak mengikuti kekuatan-kekuatan pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
Getereida Pinangkaan
Sangat besarnya peluang untuk berspekulasi, sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar.
Getereida Pinangkaan
Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali merupakan sistem nilai tukar dimana nilai tukar dibiarkan berfluktuasi tanpa batas-batas yang eksplisit, tetapi bank sentral bisa melakukan intervensi untuk mempengaruhi pergerakan nilai tukar.
Getereida Pinangkaan
2.
3.
1. Perlunya otoritas moneter memiliki cadangan dana yang cukup untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya. 2. Tidak selamanya mampu mengatasi ketidakseimbangan pada neraca pembayaran 3. Otoritas moneter bisa jadi tidak berada pada posisi yang tidak baik ketimbang para spekulan, investor dan pedagang uang professional dalam mendugaduga kecenderungan kurs dalam jangka panjang.
9
Getereida Pinangkaan
Sistem Nilai Tukar Terpatok merupakan dimana valuta suatu negara dipatokkan atau dikaitkan ke satu valuta lain, atau ke satu unit perhitungan. Walaupun nilai valuta lokal tetap dalam hubungannya dengan valuta asing (atau unit perdagangan) yang menjadi patokan, valuta tersebut bergerak mengikuti valuta relatif terhadap valuta-valuta lain.
Getereida Pinangkaan
10
Intervensi Pemerintah
Alasan-Alasan Intervensi:
1. 2. 3. Mengurangi fluktuasi nilai tukar Membentuk batas-batas implisit bagi nilai tukar Bereaksi terhadap gangguan-gangguan temporer
Getereida Pinangkaan
11
Intervensi Langsung
Intervensi atau campur tangan langsung untuk mendepresiasi nilai rupiah, misalnya dapat dilakukan dengan menukarkan rupiah dengan mata uang asing, atau membanjiri pasar dengan rupiah, memborong dolar, membuat orang tidak mau memegang rupiah, dan sebagainya. Sebaliknya agar rupiah terapresiasi maka rupiah dibeli/diborong dengan cadangan devisa yang ada, membuat orang mencari rupiah. Bank sentral bisa mengapresiasi rupiah dengan melakukan pertukaran mata uag (currency swaps) dengan bank sentral lain.
Getereida Pinangkaan 12
Intervensi Langsung
Campur tangan langsung biasanya sangat efektif apabila ada usaha terkoordinir dari bank sentral. Ada campur tangan langsung yang bersifat steril dan non steril. Campur tangan yang sifatnya steril adalah campur tangan di pasar mata uang asing dengan mempertahankan supply uang. Campur tangan yang sifatnya non steril dapat dilihat jika bank sentral melakukan intervensi tanpa penyesuaian dalam penawaran uang.
Getereida Pinangkaan 13
Bank sentral dapat mengintervensi nilai rupiah secara tidak langsung dengan mempengaruhi faktorfaktor yang menjadi penyebab naik turunnya rupiah. Contoh : tingkat suku bunga, penetapan pajak impor, kuota barang impor,
Getereida Pinangkaan
14
Dapat merangsang permintaan luar negeri atas produk domestik. Dapat meningkatkan ekspor. Menciptakan lapangan kerja secara signifikan. Inflasi.
Getereida Pinangkaan
15
Dapat merangsang para konsumen dan produsen domestik membeli produk-produk dari luar negeri. Laju inflasi rendah. Dapat menaikkan tingkat pengangguran.
Getereida Pinangkaan
16