Disusun Oleh:
Aristi Wardani
5551170040
Contoh :
Kansas Co harus membayar 10 juta peso Meksiko untuk perlengkapan yang
dibelinya dari Meksiko besok. Hari ini, peso terapresiasi 3 persen terhadap
dolar. Kansas co dapat mengirim pembayaran hari ini sehingga terhindar dari
dampak apresiasi tambahan esok hari. Berdasarkan analisis runtun waktu
hitoris, Kansas telah menentukan bahwa jika terjadi apresiasi peso tehadap
dolar sebesar lebih dari 1 persen, maka peso akan terdepresiasi sekitar 60 %
persen pada hari berikutnya. Atau
et+1 = et x ( - 60 % ) ketika et > 1 %
Dengan menerapkan kecenderungan ini pada situasi sekarang di mana peso
terapresiasi sebesar 3 persen hari ini, Kansas Co meramalkan bahwa
perubahan kurs esok hari adalah sebesar
et+1 = et x ( - 60 % )
= ( 3 % ) x ( - 60 % )
= - 1,8 %
Dengan mempertimbangkan ramalan bahwa peso akan terdepresiasi keesekoan
harinya., Kansas memutuskan untuk mengirim pembayaran pada esok hari
bukan hari ini.
2. Peramalan Fundamental
Peramalan fundamental ( fundamental forecasting ) dilakukan
berdasarkan hubungan fundamental antara variabel – variable ekonomi dengan
kurs. Dengan pemberian nilai tertentu pada variabel-variabel tadi maka
perusahaan dapat mengembangkan proyeksi tingkat kurs di masa yang akan
datang. Peramalan dilakukan dengan cara memberikan penilaian subyektif
pada tingkat di mana pergerakan variabel ekonomi secara umum akan
mempengaruhi tingkat kurs. Dari perspektif statistikal, peramalan dilakukan
berdasar pada ukuran kuantitatif pengaruh variabel ekonomi pada tingkat kurs.
Selain itu metode fundamental menggunakan data-data historis untuk
memprediksikan nilai tukar mata uang.
Contoh:
Untuk memperikarakan persentase perubahan ( tingkat apresiasi atau
depreasiasi ) atas poundsterling inggris terhadap dolar AS pada kuartal
berikutnya. Maka factor yang digunakan adalah:
Inflasi di Amerika relative terhadap inflasi di Inggris,
Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relative terhadap
pertumbuhan pendapatan di Inggris.
Persentase perubahan atas pound sterling terhadap dolar dapat diketahui
dengan menggunakan analisis regresi. Data kuartalan inflasi dan tingkat
pertumbuhan pendapatan baik di Inggris dan Amerika digabungkan. Variabel
terikat ( dependen ) adalah presentase perubahan nilai poundsterling Inggris
per kuartal ( BP ). Variabel bebas ( independen ) dibentuk sebagai berikut :
1) Perubahan persentase perbedaan inflasi di masa lampau (tingkat inflasi
Amerika Serikat dikurangi tingkat inflasi Inggris), disingkat menjadi
INF.
2) Perubahan persentase perbedaan pertumbuhan pendapatan di masa
lampau (pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat dikurangi
pertumbuhan pendapatan di Inggris), disingkat PDT. Sehingga dapat
diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut
BP = bO + b1 INF + b2 PDT + E
Di mana:
bO merupakan konstanta, b1 mengukur sensitivitas pengaruh perubahan INF
pada BP, b2 mengukur sensitivitas pengaruh perubahan PDT terhadap BP, dan
E mewakili error. Data historis sangat diperlukan untuk mendapatkan nilai
variabel.
Sebagai ilustrasi, asumsikan nilai bertikut :
b0 = 0, 02
b1 = 0,8
b2 = 1,0
INF t-1 = 4 %
PDT t-1 = 2 %
BP = b1 INF + b2 PDT
= 0,002 + 0,8 ( 4 % ) + 1 ( 2 % )
=0,2 % + 3,2 % + 2 %
= 5,4 %
Jadi dengan mempertimbangkan angka tingkat inflasi dan pertumbuhan
pendapatan terakhir, pounsterling seharusnya terapresiasi sebesar 5,4 persen
pada kuartal berikutnya.
E(e)=p
= ( F/S ) –1
Contoh:
Jika kurs forward dolar Australia berjangka satu tahun adalah $ 0,63,
sementara kurs spot adalah $ 0,60, maka perkiraan persentase
perubahan dolar australia adalah :
E(e) =p
= ( F/S ) –1
= ( 0,63 / 0,60 ) -1
= 0,05 atau 5 %
4. Peramalan Campuran
Peramalan Campuran merupakan teknik peramalan yang paling banyak
digunakan oleh perusahaan MNC karena teknik ini merupakan teknik yang
lebih baik daripada teknik lainnya. Peramalan campuran merupakan gabungan
antara 3 teknik peramalan sebelumnya. Karena tidak ada satupun teknik
peramalan yang terbukti unggul secara konsisten dibandingkan teknik lain,
beberapa MNC lebih suka menggunakan kombinasi teknik peramalan. Cara
melakukan peramalan campuran adalah dengan menimbang hasil proyeksi
masing-masing teknik yang digunakan, teknik yang dianggap lebih andal
diberikan bobot yang lebih besar, dan jumlah bobot totalnya adalah 100%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meramal valas merupakan strategi yang sangat penting bagi suksesnya usaha
bisnis Internasional. Ketidaktepatan peramalan atau prediksi valas dapat
menghilangkan peluang memperoleh keuntungan dari transaksi Internasional.
Perusahaan multinasional memerlukan peramalan kurs untuk mengambil keputusan
mengenai lindung nilai utang piutang, pendanaan dan investasi jangka pendek,
pengnggaran modal, dan pendanaan jangka panjang. Teknik peramalan yang paling
umum digunakan dikelompokkan sebagai berikut ( 1 ) peramalan teknis, ( 2 )
fundamental, ( 3 ) berbasis pasar, dan ( 4 ) campuran. Masing – masing metode
memiliki keterbatasan, dan kualitas hasil ramalan beragam. Namun karena perbedaan
kurs yang bervariasi tinggi, maka tidak mengherankan jika peramalan tidak selalu
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff, 2004, Manajemen Keuangan Internasional, Jilid 1, Edisi Keempat, Erlangga,
Jakarta