0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
423 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas lima kondisi keseimbangan paritas internasional yaitu PPP, IRP, IFE, FP, dan FE. PPP menjelaskan tentang hukum satu harga internasional, IRP menyamakan tingkat pengembalian antar negara, sedangkan IFE, FP dan FE menjelaskan hubungan antara tingkat bunga, inflasi dan kurs mata uang.
Dokumen tersebut membahas lima kondisi keseimbangan paritas internasional yaitu PPP, IRP, IFE, FP, dan FE. PPP menjelaskan tentang hukum satu harga internasional, IRP menyamakan tingkat pengembalian antar negara, sedangkan IFE, FP dan FE menjelaskan hubungan antara tingkat bunga, inflasi dan kurs mata uang.
Dokumen tersebut membahas lima kondisi keseimbangan paritas internasional yaitu PPP, IRP, IFE, FP, dan FE. PPP menjelaskan tentang hukum satu harga internasional, IRP menyamakan tingkat pengembalian antar negara, sedangkan IFE, FP dan FE menjelaskan hubungan antara tingkat bunga, inflasi dan kurs mata uang.
Dalam kondisi keseimbangan, arbitrase tidak mungkin dilakukan Jika ada kesempatan arbitrase, para pelaku pasar akan segera memanfaatkan kesempatan tersebut Eksploitase arbitrase tsb akan mendorong situasi menuju keseimbangan, yaitu kondisi di mana arbitrase tidak mungkin dilakukan Lima kondisi keseimbangan paritas :
1. PPP (Purchasing Power Parity)
2. IRP ( Interest Rate Parity) 3. IFE (International Fischer Effect) 4. FP (Forward Parity) 5. FE (Fischer Effect) Purchasing Power Parity Berangkat dari proses arbitrase yang mendorong hukum satu harga Konsekuensi dari PPP adalah depresiasi mata uang negara tsb thd mata uang dengan inflasi yang stabil PPP banyak digunakan oleh bank sentral untuk menetapkan kurs mata uang Pihak lain, mis. Perusahaan atau manajemen menggunakan konsep PPP untuk memprediksi kurs Dua versi PPP 1. PPP absolut 2. PPP relatif PPP Absolut Barang yang sama akan berharga sama dimanapun di dunia ini Jika harga barang tersebut tidak sama, maka ada kesempatan untuk melakukan arbitrase Kurs mata uang antar negara ditentukan menyesuaikan perbedaan barang yang ada di dunia Secara formal, kurs mata uang antara dua negara bisa ditulis sbb : S = P(Rp) / P(US$) –S : kurs atau harga rupiah per dollar AS – P(Rp) : harga di Indonesia – P(US$) : harga di AS PPP Relatif PPP relatif lebih banyak digunakan dibanding versi absolut. Menjelaskan terbentuknya nilai tukar antar mata uang dengan melihat laju inflasi di berbagai negara Fischer Effect Tingkat bunga nominal = tingkat bunga riil + inflasi yang diharapkan Tingkat bunga yang diumumkan adalah tingkat bunga nominal Secara formal, Fischer Effect dinyatakan sbb : 1 + r = (1+a)(1+i) r : tingkat bunga nominal a : tingkat bunga riil i : tingkat inflasi Persamaan tsb dpt ditulis 1 + r = 1 + a + i + ai Karena nilai ai kecil, maka ai dapat dihilangkan Shg persamaan tsb dpt ditulis : r = a + i Kondisi ini berlaku disetiap negara r = ad + id r = af + if d dan f menandakan domestik dan foreign International Fischer Effect Menjelaskan kaitan antara tingkat bunga dengan kurs mata uang Efek Fischer Internasional : mata uang negara dengan tingkat bunga rendah diharapkan akan mengalami apresiasi thp mata uang dari negara dengan tingkat bunga tinggi. Interest Rate Parity Keuntungan (tingkat bunga) yang di hedge melalui kontrak forward akan sama di semua negara di dunia Jika kondisi paritas tingkat bunga tidak terjadi, arbitrase bisa dilakukan dengan melalui investasi antar negara di pasar spot, kemudian secara simultan memasuki kontrak forward untuk meng hedge transaksi spot Shg kondisi paritas tingkat bunga mengkaitkan perbedaan tingkat bunga, serta perbedaan antara pasar pasar forward dengan pasar spot Kurs Forward sebagai prediktor kurs spot Dalam pasar yang efisien, kurs yang terjadi mencerminkan semua informasi yang relevan Dalam pasar yang efisien, kurs forward sudah memperhitungkan informasi yang relevan untuk memprediksi kurs spot di masa depan