BAB 19
OLEH:
Nama
NIM
1315351163
1315351165
Dea Handrika
1315351166
1315151171
1315351183
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami membahas
mengenai Manajemen Keuangan Perusahaan Multinational.
Tugas ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
tugas ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
(halaman)
SAMPUL
DEPAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
BAB
II
ISI
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
2.1 Motivasi
Perusahaan
Melakukan
Go
Internasional
.....................................................................................................
.....................................................................................................
2
2.2 Perbedaan Manajemen Keuangan Perusahaan Multinational
dengan
Manajemen
Keuangan
Domestik
.....................................................................................................
.....................................................................................................
3
2.3 Exchange
Rate
iii
.....................................................................................................
.....................................................................................................
4
2.4 Perdagangan
Foreign
Exchange
.....................................................................................................
.....................................................................................................
6
2.5 Pasar
Modal
Internasional
.....................................................................................................
.....................................................................................................
7
2.6 Penganggaran
Modal
Perusahaan
Multinational
.....................................................................................................
.....................................................................................................
9
2.7 Manajemen Modal Kerja Perusahaan Multinational
.....................................................................................................
.....................................................................................................
12
BAB
III
PENUTUP
.............................................................................................................
.............................................................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA
.............................................................................................................
.............................................................................................................
16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Peranan perusahaan Multinasional pada era globalisasi sekarang ini semakin penting
dalam bisnis internasional. Lebih-lebih dengan terbentuknya NAFTA (Nort America Free
Trade Agreement) dan AFTA (Asean Free Trade Agrement),memberikan peluang besar bagi
perusahaan multinasional untuk beroperasi di berbagai negara.
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan
penjualan barang-barang dan jasa-jasa di lebih dari satu negara. Perusahaan multinasional
biasanya terdiri atas perusahaan induk yang berada di negara asal dan paling tidak lima atau
enam cabang perusahaan atau anak perusahaan yang berada di luar negeri. Biasanya
perusahaan multinasional lebih banyak melakukan investasi langsung di luar negeri(direct
foreign investment).
Ciri khusus manajemen keuangan untuk perusahaan multinasional adalah menyangkut
lebih dari satu mata uang. Bagaimana foreign exchange market (forex) beroperasi, mengapa
nilai tukar(exchange rates)berubah, dan bagaimana menghindarkan diri dari risiko nilai tukar
(exchange rate risk).
Berdasarkan kodisi tersebut, bab ini menguraikan tentang : motivasi perusahaango
international,perbedaan manajemen keuangan multinasional dengan manajemen keuangan
domestik,Exchange
rate,perdaganganforeign
exchange,Pasar
Modal
Internasional,
BAB II
1
ISI
2.1 Motivasi Perusahaan Melakukan Go Internasional
Proses
globalisasi
dialami
perusahaan
multinasional
tanpa
disengaja,
prinsipya
Manajemen
domestik seperti :
1) Perbedaan denominasi mata uang, aliran kas dari anak perusahaan di berbagai negara
terdiri atas mata uang yang berbeda, dengan demikian analisis nilai tukar (exchange
rates)dan pengaruh perubahan nilai mata uang harus diperhatikan dalam analisis
keuangan.
2) Ramifikasi legal dan ekonomi, setiap negara di mana perusahaan beroperasi mempunyai
institusi ekonomi dan politik yang unik, dan perbedaan ini menimbulkan masalah serius
bagi holding company yang ingin mengkonsolidasikan operasi anak perusahaan di
berbagai negara. Sebagai contoh, perbedaan sistem perpajakan mempunyai dampak yang
besar dalam penyelesaian transaksi internasional. Bahkan tidak jarang perbedaan tersebut
menghambat fleksibilitas perusahaan multinasional dalam alokasi sumber dayanya.
3) Perbedaan bahasa, kemampuan berkomunikasi merupakan faktor kritis dalam setiap
transaksi bisnis terutama bagi perusahaan multinasional. Kemampuan berbahasa dengan
baik memungkinkan untuk melakukan penetrasi pasar dengan mudah.
4) Perbedaan budaya, sekalipun dalam satu daerah geografis yang tampaknya lebih homogen
budayanya, setiap negara memiliki budaya yang unik dan sangat berpengaruh terhadap
sistem nilai dan peranan bisnis dalam masyarakat. Perusahaan multinasional harus
mempertimbangkan faktor budaya ini terutama dalam penentuan tujuan, risk taking,
ketenagakerjaan, dan kemampuannya memperoleh profit yang wajar.
5) Peranan pemerintah, hampir semua model dalam manajemen keuangan mengasumsikan
adanya pasar yang kompetitif di mana terms of trade ditentukan oleh pelaku pasar.
Sementara itu pemerintah berperan dalam menciptakan aturan dasar dan partisipasi yang
minim. Kondisi seperti ini mudah dijumpai di beberapa negara maju, tetapi di banyak
negara berkembang peran pemerintah begitu besar dalam transaksi internasional. Peran
pemerintah yang besar ini disebabkan karena pertimbangan ekonomi maupun non
ekonomi.
6) Risiko politik, risiko politik adalah kemungkinan bahwa perusahaan multinasional diambil
alih oleh negara di mana perusahaan itu berada.
Exchange Rate(nilai tukar), menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat dibeli
atau ditukar dengan satu satuan mata uang lain. Nilai tukar bisa dikuotasikan menjadi 2 (dua),
yaitu kuotasi langsung dan kuotasi tidak langsung.
Kuotasi langsung(direct quotation)menunjukkan banyaknya dolar Amerika yang
diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing.
Contoh:
Harga US$
4
Euro
0.8000
Swedish krona
0.1000
Kuotasi
tidak
1.25
Swedish krona
10.00
2.4
Nilai tukar selain memiliki kuotasi langsung dan tidak langsung, dalam
perdagangannya
memiliki
harga(rate)
yaituspot
ratedanforward
rate.Masing-
denganspot
currency,danforward
currency
dikatakan
dijual
di
forex
sangat
berisiko,
karena
banyaknya
faktor-faktor
yang
mempengaruhi nilai tukar mata uang yang di luar kendali pelaku pasar. Banyak pelaku pasar
yang bertujuan untuk spekulasi guna memperoleh keuntungan atauspreadyang tinggi, tetapi
ada juga yang bertujuan untuk memperkecil risiko atau hedging.
Contoh:
di New York, poundsterling di kuotasikan pada $ 1.4419-36. Ini berarti bahwa bank
atau dealer bersedia membeli satu pound dengan $ 1.4419 dan menjualnya dengan
harga $ 1.4436. Dengan demikian spread yang diperoleh adalah:
Spreads %
(1.4436 1.4419)
0.12%
1.4419
Jika setiap transaksi melibatkan US$1.000,00 sampai dengan $3.000,00 maka spread
yang diperoleh adalah antara $1.200 - $3.600. Dengan demikian dapat dibayangkan betapa
besar spread yang diperoleh jika setiap hari terlibat seratus transaksi. Tetapi harus diingat
bahwa risiko potensial dari tansaksi di forex juga sangat besar. Banyak contoh perusahaan
besar yang menderita kerugian sangat signifikan dari transaksi ini. Salah satu penyebabnya
adalah sulitnya memprediksi pergerakan/perubahan nilai tukar karena banyaknya variabel
yang saling mempengaruhi.
2.5
lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan asing atau menanamkan
investasinya secara langsung. Akibat globalisasi pasar modal dunia maka aliran dana dari satu
negara ke negara lain menjadi semakin mudah. Berbagai kesempatannvestasi di luar
negeripun semakin bertambah seperti dalam eurodollar.
Eurodollar adalah dolar yang didepositokan di luar Amerika Serikat; meskipun
disebuteurodollarkarena
berasal
dari
Eropa.Eurodollaradalah
berupa
dolar
yang
didepositokan di negara lain seluruh dunia selain Amerika Serikat. Bank yang menerima
deposito dolar di luar Amerika Serikat misalnya cabang Citibank di Indonesia, paris atau
Tokyo. Hampir sebagian besarEurodollarbernilai $500.000 atau lebih dan deposito ini
berjangka waktu antara satu malam sampai lima tahun.
Perbedaan antaraEurodollar depositsdengan deposito dolar di Amerika Serikat adalah
hanyalah masalah geografis saja.Eurodollarini di luar pengendalian otoritas moneter Amerika
7
Serikat, sehingga bank yang menerimaEurodollar deposit tidak perlu mematuhi aturan seperti
minimum reserve requirementyang ditentukan oleh pemerintah Amerika. Akhir-akhir ini tidak
hanya dolar Amerika saja yang disimpan di luar negara asalnya, tetapi juga mata uang lain
seperti mata uang negara-negara Eropa. Mata uang tersebut disebut dengan Eurocurrencies.
Eurocurrenciesdiperlukan oleh individu, perusahaan atau pemerintah untuk membantu
transaksi internasional yang melibatkan mata uang asing.
Eurodollar biasanya disimpan dalaminterest-bearing account,di mana bunga yang
dibayarkan tergantung atas (i) lending ratebank setempat, (ii)rate of return on United States
money market instruments.Dengan demikian tidak perlu dibantah bahwa pengaruh perubahan
tingkat bunga di United States sangat besar pengaruhnya dengan kegiatan moneter di negara
lain. Tingkat bungaEurodollarbiasanya ditentukan atas bunga standar yang dikenal dengan
LIBOR (London Inter Bank Offered Rate). LIBOR adalah tingkat bunga yang ditawarkan
oleh bank terbesar dan terkuat di London atas dolar deposit.Eurodollar marketadalah
merupakanshort-term market,karena hampir semua pinjaman maupun deposito akan jatuh
tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
Kesempatan lain investasi di negara lain adalah melalui international bond
market.Semua obligasi yang dijual di luarnegara yang mengeluarkan obligasi tersebut disebut
dengan international bond.Ada dua jenisinternational bondyaitu foreign bond dan eurobonds.
Foreign bonds adalah adalah obligasi yang dijual di negara lain tetapi dalam saruan
mata uang negara yang mengeluarkan obligasi tersebut. Misalnya satu perusahaan di
Indonesia menjual obligasi untuk membiayai ekspansi usahanya di pasar modal Tokyo tetapi
dalam satuan Japan yen. Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Indonesia ini disebut
sebagai foreign bond, dan berbeda dengan domestic bond yang dikeluarkan oleh misalnya
Toyota Company.
Eurobonds adalah obligasi yang dikeluarkan di luar negeri tetapi dalam satuan mata
uang negara asal yang mengeluarkan obligasi tersebut. Sebagai contoh Perusahaan Indonesia
mengeluarkan obligasi dalam rupiah dan dijual di New York Stock Exchange, Ford Motor
Company menjual obligasi dalam dolar dan dijual di Indonesia Stock Exchange.
Salah satu alasan melakukan investasi di berbagai sekuritas asing adalah untuk
memperoleh diversifikasi global. Garis pasar modal akan bergeser ke atas karena
2.6
sama dengan perusahaan domestik. Namun dengan melibatkan ber macam-macam mata uang
asing dalam transaksinya, mengakibatkan hal yang perlu diperhatikan dalam penganggaran
modal perusahaan multinasional relatif lebih kompleks daripada perusahaan domestik, dalam
beberapa hal:
1) Estimasi aliran kas, perusahaan multinasional memiliki anak perusahaan atau subsidiary di
berbagai negara. Masing-masing subsidiary memiliki pembukuan yang terpisah dengan
induknya yang didenominasi dengan mata uang negara dimana negara subsidiariesnya
berada.Dengan demikian bagi induk perusahaan aliran kas yang relevan adalah dividen
dan pembayaran royalty).
2) Konversi nilai tukar mata uang induk perusahaan. Karena pendapatan yang diterima
masing-masing subsidiaresnya dalam bentuk mata uang dimana negara subsidiaries nya
berada, maka aliran kas yang dibawa pulang ke induknya harus dikonversikan dalam mata
uang induk perusahaan.
3) Pajak ganda (pembayaran dividen dan royalty dikenakan pajak ganda di negara subsidiary
berada dan induk perusahaan berasal). Beberapa negara melarang adanya aliran modal
besar-besaran ke negara lain, sehingga aliran kas yang relevan adalah aliran kas yang
secara legal dapat diterima dari subsidiaries di beberapa negara.
4) Penentuandiscount rateyang tepat akan lebih sulit bagi perusahaan multinasional.
Penentuan cosof capitaluntuk investasi di negara lain mungkin berbeda dengan cosof
capital di dalam negeri, karena yang risiko'investasi yang dihadapi lebih tinggi. Resiko
tersebut disebabkan paling tidak ada 2 (dua) faktor yaitu :
(1) Exchange Rate Risk ,Mencerminkan Ketidak Pastian Nilai Tukar mata uang satu
negara dengan mata uang negara lainnya, atau antara mata uang negara induk dengan
mata uang negara subsidiariesnya. Sehingga cosof capitaluntuk foreign investment
tentunya harus diperhitungkan lebih tinggi berkaitan denganexchange rate risk.
(2) Political atau country risk, yang mencerminkan ketidakpastian kondisi politik suatu
negara. Semakin tidak stabil kondisi politik suatu negara, maka country risk semakin
9
besar. Country risk juga dipengaruhi oleh peraturan pemerintahan yang ada negara
subsidiaries, yang paling ekstern adalah pengambil alihan, penguasaan atau
disebutexpropriationperusahaan
subsidiary
tanpa
kompensasi
yang
Contoh :
Buckeye corporation, sebuah MNC yang berbasis di AS, memiliki anak perusahaan di
Meksiko yang memproduksi dan menjual alat-alat pertanian. Buckeye percaya anak
perusahaannya dapat juga mengembangkan bisnis perbaikan alat-alat pertanian.
Proyeksi-proyeksi dan data-data relevan berikut telah diperoleh bagi tujuan analisis :
-
Investasi awal diperkirakan akan berjumlah 9,6 milyar peso, atau $9,6 juta
tahun.
Bisnis ini akan dijual setelah 4 tahun; pemerintah tamu akan mengakuisisinya
tanpa kompensasi kepada Buckeye; tetapi, pemerintah tamu tidak mengenakan
pajak atas laba yang dihasilkan oleh proyek baru ini, walaupun tetap mengenakan
Nilai Peso
$0,0008
$0,0006
10
$0,0004
$0,0003
Pemerintah AS akan memajaki setiap laba dolar yang diterima induk dari anak
Berdasarkan jawaban tersebut, terlihat bahwa proyek tersebut tidak menarik dari
persepektif perusahaan induk, karena NPV yang diperoleh negative, tetapi dari persepektt
pembayaran hutang perusahaan subsidiary diperoleh NPV yang positive.
2.7
multinasional,
tujuan:
11
persediaan
perusahaan
multinasional
menghadapi
permasalahan
12
BAB III
PENUTUP
Motivasi perusahaan go international meliputi: memperluas pasar, penggunaan
bahan baku dari Negara asing, untuk mempertahankan kelangsungan suplai bahan baku dari
berbagai Negara, penggunaan terknologi asing, peningkatan efisiensi produksi, menghindari
hambatan politik dan peraturan pemerintah. Fluktuasi foreign exchange market, dan
diversifikasi internasional, perusahaan melakukan go internasional bertujuan untuk
melakukan diversifikasi investasinya diberbagai Negara. Diversifikasi ini dilakukan bertujuan
untuk meminimalkan risiko terhadap fluktuasi foreign exchange market.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15