Anda di halaman 1dari 13

BAB

MANAJEMEN RESIKO KURS VALUTA ASING

Tujuan Kegiatan Pembelajaran 8


Setelah mengkuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan memahami
dan mampu menjelaskan tentang cara :
Mengukur Eksposure Akuntansi
Metode metode Alternatif Transisi Mata Uang
Mengelola Eksposure Transaksi
Mengukur Eksposure Ekonomi
Mengelola Eksposure Ekonomi

8.1 Pengertian
Resiko

adalah

ketidakpastian

yang

merupakan

dasar

dari

kemungkinan yang akan terjadi dalam kenyataan, sehingga


muncullah

berbagai

cara

untuk

menanggulangi

resiko

dan

mencegah resiko.
Valuta asing atau valas adalah pertukaran antara mata uang
suatu negara dengan negara lain. Jadi Resiko valas adalah resiko
akibat adanya kemungkinan nilai mata uang yang mendominasi
aktiva/kekayaan perusahaan berfluktuasi.
Exposure adalah tingkat di mana perusahaan dipengaruhi oleh
perubahan kurs.
perusahaan

yang

Exposure valuta asing akan dialami oleh


melakukan

pembayaran

dan

atau

yang

menerima pendapatan dalam valuta asing. Exposure valuta asing


timbul karena kurs valas selalu berubah

8.2 Jenis-jenis Resiko Valas


Total resiko valas dapat dibagi dua :

a. Resiko valas yang merupakan sistematik {systematic/non diversifiable


risk) Resiko

sistematik

adalah

segala

pengaruh

pasar,

misalnya kondisi perekonomian yang mempengaruhi semua aktiva.


b.

Resiko bukan sistematik {unsystematic/diversifiable risk)


Resiko bukan sistematik adalah resiko lain yang khas terjadi pada
suatu

perusahaan,

misalnya

pemogokan

dalam

konteks

internasional. Resiko-resiko yang dimaksud mencakup resiko inflasi,


resiko valas dan resiko politik.

8.3

Jenis-jenis Transaksi Valas


Transaksi valas dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :

a. Transaksi Spot yang terjadi dari transaksi valas yang biasanya selesai
dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot dibedakan dalam
tiga transaksi, yaitu:
Cash, dimana pembayaran suatu mata uang dan pengirimana mata
uang lain diselesaikan pada hari yang sama.
Tom

(Tomorrow),

dimana

pengiriman

dilakukan

pada

hari

berikutnya.
Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah
perjanjian.
b. Transaksi Foward, yang merupakan transaksi valas dimana pengiriman
mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.

8.4 Pelaku Utama dalam Pasar Valas


Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan
antara lain :
1.Individu
2.Institusi
3.Perbankan (terutama bank-bank komersial)
4.Bank sentral dan lembaga lain milik pemerintah
5. Spekulan dan arbitraser (menuai laba dari fluktuasi pada pasar
valas)

6.Pialang-pialang valas (penghubung pada pasar valas)

8.5 Macam-macam Foreign Exchanger Exposure


Exposure

valas

adalah

suatu

perusahaan

dipengaruhi

oleh

perubahan kurs valas. Exposure terhadap fluktuasi kurs valas


bersumber dari tiga penyebab utama, yaitu:
1. Exposure Transaksi (transaction exposure atau exposure valas)
Exposure transaksi merupakan resiko terganggunya aliran kas
perusahaan di masa mendatang akibat fluktuasi kurs valas.
Dikatakan resiko terganggunya aliran kas di masa mendatang
dikarenakan transaksi dilakukan pada saat ini namun pembayaran
akan dilakukan pada masa mendatang (selama periode komitmen
awal dan pembayaran, kurs nominal dapat berubah sehingga nilai
transaksi akan mengalami resiko).
2. Exposure Ekonomi (economic exposure)
Merupakan sejauhmana nilai perusahaan akan berubah bila kurs
valas berubah kearah yang tidak diharapkan (atau bisa juga
diartikan sebagai mengukur perubahan perubahan nilai tukar
valas yang mempengaruhi nilai perusahaan di masa mendatang).
Perubahan nilai tersebut tergantung pada dampak perubahan
kurs terhadap volume penjualan, harga dan biaya di masa
mendatang.
3. Exposure Akuntansi (translation/accounting exposure)
Merupakan seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dan
neraca suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas.
Eksposur ini timbul dari kebutuhan untuk maksud maksud
pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan
operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (anak perusahaan/
subsidiary company) ke mata uang perusahaan induk (parent
company).
(Sumber : Astried P., Forex Eksposure Materi MKI Univ. Gunadarma)

8.6 Perlunya Mengantisipasi Exposure Valas


Does the exchage rate exposure reify mattter ?
Ada beberapa alasan yang mengatakan exposure valas tidak relevan
didasari atas argumen bahwa:
a. Menurut teori pantas daya beli (PPP), pergerakan kurs valas akan
dibarengi dengan pergerakan harga (inflasi).
b. Para investor pada perusahaan MNC, secara individual dapat
mengantisipasi resiko valas dengan tindakan hedging.
c. Bila pasar valas merupakan pasar efisien, maka hedging tidak
diperlukan.
Bagi importir, kondisi dimana ia tidak perlu melakukan hedging
untuk mengurangi resiko adalah :
1) Bila secara implisit mengasumsikan bahwa ia mempunyai harapan
yang kuat mengenai arah pergerakan kurs, yaitu bila resiko kurs
berubah menuju arah yang merugikan amat kecil.
2) Bila ia berharap mata uang bergerak menuju arah dimana tindakan
hedging tidak layak untuk dilakukan.
3) Bila persyaratan kredit perdagangan komersialnya adalah :
Cash on delivery
On account credit
Payment by bill
Sebaliknya

jika

pemegang

saham

lebih

menyukai

agar

perusahaan melakukan hedging untuknya, exposure valas menjadi


relevan bagi perusahaan.

8.7 Mengukur dan Mengantisipasi Exposure Ekonomi


Eksposur ekonomi jauh lebih penting dari kesehatan jangka panjang
suatu usaha bisnis dibanding perubahan yang diakibatkan oleh
eksposur transaksi maupun eksposur akuntansi. Eksposur ekonomi
tidak berasal dari proses akuntansi namun berasal dari analisis

operasi

(ekonomi).

Perencanaan

mengenai

eksposur

ekonomi

merapakan tanggung jawab total manajemen karena mencakup


interaksi strategi keuangan, pemasaran, pembelian dan produksi.
Salah satu contoh eksposur ekonomi adalah fluktuasi nilai tukar valas
(fluktuasi valas akan mempengaruhi arus kas sebuah perusahaan di
masa mendatang).

a. Exposure Ekonomi dalam Kasus Apresiasi Mata Uang


Lokal
Eksposure ekonomi mencakup exposure transaksi kendati demikian
pengaruh fluktuasi valas terhadap aliran kas tidak selalu merupakan
akibat transaksi mata uang, terjadinya apresiasi mata uang lokal bisa
berdampak

pada

persaingan

karena

exposure

ekonomi.

konsumen

lokal

Bila

dapat

terjadi

peningkatan

memperoleh

produk

pengganti yang lebih murah, maka akan berakibat pasar lokal


diperkirakan turun akibat apresiasi mata uang lokal. Aliran kas yang
berasal dari ekspor akan menurun akibat apresiasi mata uang lokal.
Permintaan atas produk perusahaan oleh importir asing tidak akan
berubah, karena importir tersebut dapat menggunakan mata uangnya
sendiri dan tidak perlu mendapatkan mata uang lokal yang digunakan
oleh perusahaan berkaitan aliran kas keluar, biaya mengimpor bahan
baku yang dinilai dalam mata uang lokal tidak akan secara langsung
terpengaruh oleh setiap perubahan kurs valuta.
Secara

umum,

apresiasi

mata

uang

lokal

akan

menyebabkan

penurunan baik dalam aliran kas keluar.

b. Exposure Ekonomi dalam Kasus Depresiasi Mata Uang


Lokal
Bila mata uang lokal mengalami depresiasi, maka variabel-variabel
akan terpengaruh dalam arah yang berlawanan dengan bila terjadi
apresiasi.

Penjualan

lokal

akan

meningkat

akibat

menurunnya

persaingan dengan produk asing. Berkaitan dengan aliran kas keluar,


bahan baku importir. dinilai dalam mata uang lokal tidak akan
terpengaruh oleh setiap perubahan kurs, sehingga dapat disimpulkan
bahwa

depresiasi

mata

uang

lokal menyebabkan kenaikan baik

dalam aliran kas masuk maupuan keluar.

c.

Dampak Exposure Ekonomi


Dampak exposure ekonomi tergantung dari horizon waktu yang
digunakan. Setiap perubahan kurs yang tidak diharapkan akan
berdampak bagi aliran kas perusahaan dalam empat tahap :
Dampak Jangka Pendek
Dampak jangka pendek exposure ekonomi adalah pada aliran kas
yang diharapkan dalam anggaran operasi satu tahunan. Dalam
jangka

pendek

umumnya

perusahaan

akan

merasa

sulit

menyesuaikan harga jual atau harga faktor-faktor produksi. Oleh


karena itu, aliran kas yang terealisasi akan berbeda dari yang
dianggarkan. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, harga-harga
dan biaya-biaya akan dapat disesuaikan untuk mencerminkan
kondisi persaingan baru yang disebabkan oleh perubahan nilai
tukar mata uang.
Dampak Jangka Menengah : Terdapat Kondisi Keseimbangan.
Dampak yang kedua adalah pada aliran kas jangka menegah yang
diharapkan,

dimana

terdapat

kondisi

keseimbangan

diantara

berbagai nilai tukar mata uang, laju inflasi dan tingkat bunga antar
negara. Dibawah kondisi keseimbangan, perusahaan seharusnya
dapat menyesuaikan harga dan biaya faktor produksi untuk
mempertahankan aliran kas yang dipertahankan apabila kondisi
keseimbangan selalu ada dan perusahaan bebas menyesuaikan
harga dan biaya untuk mempertahankan posisi yang diharapkan, ia
mungkin tidak menanggung exposure operasi. Aliran kas yang
diharapkan akan sama dengan yang terealisasi, sehingga nilai
pasar perusahaan tidak berubah.

Dampak Jangka Panjang


Dampak yang terakhir adalah pada aiiran kas jangka panjang yang
diharapkan (diatas 5 tahun) pada tingkatan strategis ini, aliran kas
perusahaan akan dipengaruhi oleh reaksi pesaing yang sudah ada dan
pesaing potensial terhadap perubahan nilai mata uang dibawah
kondisi ketidakseimbangan.

d. Mengantisipasi Exposure Ekonomi


1) Diversifikasi Operasi
Diversifikasi meliputi diversifikasi penjualan, lokasi produksi dan
sumber bahan baku. Cara yang umum ditempuh adalah :
Melakukan bauran input (input mix)
Menggeser produksi diantara pabrik yang ada
Mendirikan pabrik diluar negeri
Meningkatkan produktifitas dengan menutup pabrik yang tidak
efisien, meningkatkan otomatisasi dan meningkatkan kualitas
produk.
Perencanaan terhadap perubahan kurs

2) Diversifikasi Dasar Pembiayaan


Diversifiksi dasar pembiayaan berarti mendapatkan dana disatu atau
lebih pasar

modal

dan mata

uang. Bila suatu

perusahaan

mendiversifikasi sumber pembiayaannya, maka ia akan memposisikan


untuk mengambil manfaat dari penyimpangan temporer dari dampak
fisher internasional. Bila perbedaan suku bunga tidak sama dengan
perubahan kurs yang diharapkan, peluang untuk menurunkan biaya
modal bagi perusahaan akan terbuka lebar. Namun agar dapat
mengubah. sumber-sumber pembiayaan, suatu perusahaan harus
telah

mengenal

betul

masyarakat

investasi

dan

perbankan

intemasional. Karena itu strategi ini bukan merupakan pilihan bagi


perusahaan domestik yang membatasi pembiayaan pada suatu
pasar modal,

e.

Mengelola Exposure Ekonomi

Market Selection
Seorang eksportir perlu memahami struktur pasar dimana ia menjual
barangnya.

Pricing Strategi
Ada dua isu utama, yaitu apakah menekankan pangsa pasar atau
margin laba dan seberapa sering menyesuaikan harga. Perlu
diingat bahwa depresiasi bagi suatu negara mungkin merupakan
apresiasi bagi negara lain.

Promotional Strategi
Isu sentral disini adalah besarnya anggaran promosi untuk iklan,
personal selling dan perdagangan.

Plan Location
Keputusan untuk mencari tempat pemasaran produk baru.

8.8

Mengukur Accounting Exposure


Exposure
mengukur

Akutansi/Accounting
seberapa

jauh

Inaulosius

laporan

exposure

konsolidasi

dari

adalah
suatu

perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Exposure ini


timbul karena adanya kebutuhan untuk mengkonversi laporan
keuangan

dari

operasi

pemasaran

di

luar

negeri

yang

menggunakan mata uang lokal kedalam mata uang negara asal


untuk tujuan konsolidasi dan pelaporan.
Ada empat metode konversi mata uang yang telah ada dan
dipakai oleh perusahaan-perusahaan multi nasional diseluruh
dunia, yaitu :

a.

Pada metode current/non current, aktiva lancar {current


asset) dan utang lancar {current liabilities) ditranslasi pada
kurs saat ini (dengan kata lain hanya memperlakukan
current asset dan current liabilities') yang exposet yang
disesuaikan dengan nilai tukar yang berubah). Non current

asset dan non current liabilities ditranslasikan pada kurs


histories.

Komponen-komponen

laporan

laba

rugi

ditranslasikan pada kurs/nilai tukar rata-rata periode tersebut


Pengecualian

ada

pada

revenues

dan

expenses

yang

berkaitan dengan current asset dan liabilities.


b. Pada

metode

monetory/non

monetary

pos-pos

neraca

monetory {cash, account reccivsbles dan paybles, long term


debt) ditranlasikan pada kurs mata uang saat ini. Non
monetary account/pos-pos, monetary (inventory, fixed asset,
term investment) ditranlasikan pada kurs histories. Laporan
laba rugi ditranlasikan kurs/nilai tukar rata-rata selama
periode tersebut. Pos-pos revenues dan expenses yang
berkaitan dengan pos neraca non monetary ditranlasikan
pada kurs yang sama dengan yang digunakan untuk
mentranlasi pos-pos pada neraca.
c. Metode

temporal

sama

seperti

metode

monetory/non

monetory dengan hanya sedikit perbedaan bahwa inventory


bisa ditranlasikan pada kurs saat ini jika memiliki harga
pasar (mentranlasi asset dan liabilities yang exposed dinilai
pada current cos/Vniaya saat ini dan pada

historical

costlbiaya histories untuk dan liabilities yang unexposed).


d. Pada metode current rate, seluruh pos neraca dan laporan
laba

rugi

ditranlasikan pada current rate (memperlakukan seluruh


asset dan liabilities sebagai exposed).

8.9

Mengukur Transaksi Exposure


Exposure

transaksi

terjadi

ketika

perusahaan

terlibat

dalam

transaksi yang didenominasi mata uang asing/valas yang akan

terjadi dimasa datang. Untuk melindungi inflow dan outflow masa


datang dari pergerakan mata uang yang sangat cepat, perusahaan
multi nasional dapat mengkompensasi seluruh atau sebagian
cashflow exposure transaksi melalui transaksi/tindakan berikut:

a. Forwad Market Hedge


Pengkompensasian piutang-piutang yang di denominasikan mata uang
asing dengan forwad contract untuk menjual/membeli mata uang
tersebut pada waktu penyerahan yang ditetapkan sama dengan
antisipasi penerimaan/pembayaran mata uang asing.

b. Money Market Hedge


Terdiri

dari

kegiatan

me-reverse

piutang

atau

utang

dengan

menciptakan matching utang-utang dan piutang-piutang pada mata


uang tertentu dengan cara pinjaman dan meminjamkan dipasar uang.

c. Risk Shifting
Perusahaan-perusahaan

multi

nasional

yang

terlibat

dalam

perdangangan internasional dapat memilih mata uang dengan menginvoice ekspor dalam mata uang yang kuat (strong currency) dan
impor dalam mata uang yang lemah (weak currency). Strategi ini akan
menghasilkan pergeseran risiko (risk shifting) nilai nilai tukar ke sisi
lain

dari

transaksi

internasional

keberhasilan

dari

strategi

ini

tergantung pada bargaining power relatif kedua belah pihak yang


terlibat.

d. Current Risk Sharing


Perusahaa-perusahaan dapat bersepakat untuk membagi resiko nilai
tukar pada kontrak-kontrak mereka dengan cara mengikuti kontrak
hedging standart dalam mendasari transaksi-transaksi perdagangan
ini meliputi klausul penyesuaian harga dimana harga dasarnya
disesuaikan untuk merefleksikan perubahan-perubahan kurs valas.

e. Exposure Netting
Melindungi dari perubahan nilai tukar dapat ditempuh dengan cara
hati-hati memilih mata uang sehingga meminimalkan net exposure.

8.9 Pertanyaan Untuk Diskusi


1. Berikan penjelasan tentang eksposur transaksi dan apa saja
yang dapat menyebabkannya.
2. Bagaimana cara mengantisipasi eksposur transaksi melalui
hedging valas ?
3. Bagaimana cara mengelola eksposur ekonomi melalui kebijakan
penjualan ?
4. Bilamana eksposur akuntansi atau translasi muncul ?
5. Berikan pembeda secara konseptual antara eksposur transaksi,
eksposur ekonomi, dan eksposur translasi.

Jawaban :
1. Eksposur transaksi adalah mengukur perubahan pada nilai
transaksi karena terdapat perbedaan antara kurs valas pada
saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan.
Penyebab eksposur transaksi antara lain :
a. Pembelian atau penjualan barang atau jasa secara kredit
(dimana harga dinyatakan dalam mata uang asing).
b. Hutang piutang dana yang pelunasannya dinyatakan dalam
mata uang asing.
2. Eksposur transaksi dapat dikelola

dengan melakukan kontrak

hedging valas di pasar forward, pasar future, pasar opsi, dan


kesepakatan swap.

3. Dilakukan

dengan

kebijakan

penjualan dengan

menaikkan

penjualan di Negara yang sensitif terhadap nilai tukar atau


dengan mengurangi pemakaian bahan baku dari Negara yang
sensitif terhadap nilai tukar akan menghasilkan dampak yang
lebih seimbang.
4. Eksposur akuntansi atau translasi akan muncul pada sebuah
MNC pada saat membuat laporan keuangan konsolidasi dari
seluruh anak perusahaannya yang tersebar di seluruh Negara.
5. Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi
awal dan akhir. Eksposur ekonomi mengukur perubahan nilai
perusahaan saat ini yang diakibatkan oleh adanya perubahan
aliran kas operasi di masa mendatang. Eksposur translasi hanya
muncul pada saat MNC membuat laporan konsolidasi seluruh
anak perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai