Anda di halaman 1dari 13

Nama : Sintia Khairunisa

NPM : D1.1703162

1. COUNTRY RISK ANALYSIS


a. Pengertian Risiko Negara

Risiko dapat di definisikan sebagai bahaya yang dapat terjadi akibat


sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang .
Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto).
Menurut Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S. Suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang
mungkin terjadi disebut risiko.

Risiko negara adalah risiko yang timbul karena perubahan ekonomi


atau politik suatu negara yang berdampak pada negara lain yang akan
berhubungan dengan negara tersebut; misalnya, kekurangan cadangan devisa
suatu negara akan menyebabkan keterlambatan pembayaran pinjaman kepada
bank kreditur di negara lain (Bank Indonesia).
Risiko negara (Country risk) merupakan potensi risiko sistematis yang
dimiliki suatu negara di mana investasi dilakukan.
b. Penilaian Risiko
Fungsi utama dari penilaian risiko negara adalah untuk mengantisipasi
kemungkinan penolakan utang, default atau penundaan dalam pembayaran
oleh sovereign borrowers. Penilaian risiko negara mengevaluasi ekonomi,
keuangan, dan politik faktor, dan interaksi mereka dalam menentukan risiko
terkait dengan negara tertentu. Persepsi faktor-faktor penentu risiko negara
penting karena mereka mempengaruhi pasokan dan biaya arus modal
internasional.
Dalam menetapkan tingkat risiko negara, ICRG memperhitungkan tiga
jenis risiko: risiko keuangan (financial risk) dengan bobot 25 persen, risiko
ekonomi (economic risk) (25 persen) dan risiko politik (political risk) (50
persen). Pembobotan itu menggambarkan bahwa komponen risiko politik
mendominasi dibandingkan dengan risiko finansial dan ekonomi. Karena itu,
apabila destabilitas politik meningkat, maka country risk pun akan meningkat
secara signifikan.
Risiko politik secara umum dilihat sebagai risiko non-bisnis yang
diperkenalkan oleh kekuatan politik. Bank dan perusahaan multinasional
lainnya telah mengidentifikasi risiko politik sebagai faktor penting yang dapat
mempengaruhi profitabilitas usaha internasional mereka.
Risiko politik muncul dari peristiwa seperti perang, konflik internal dan
eksternal, sengketa teritorial, revolusi yang menyebabkan perubahan
pemerintahan, serangan teroris di seluruh dunia, faktor sosial termasuk
kerusuhan sipil karena perbedaan ideologis, distribusi pendapatan yang tidak
merata dan bentrokan agama.
Selain itu, Risiko ekonomi dan keuangan juga komponen utama dari
risiko negara. Termasuk faktor-faktor seperti kemerosotan dalam produksi,
peningkatan yang cepat dalam biaya produksi, dana asing tidak produktif
diinvestasikan, dan kebijaksanaan pinjaman oleh bank asing (Nagy, 1988).
Perubahan ekonomi dan pengelolaan keuangan negara juga merupakan faktor
penting yang dapat mengganggu aliran bebas modal atau sewenang-wenang
dapat mengubah pilihan untuk investasi. Investor asing langsung juga prihatin
terhadap gangguan untuk produksi, kerusakan pada instalasi, dan ancaman
terhadap personil.
Risiko keuangan memperlihatkan kemampuan suatu negara dalam
mengelola keuangan pemerintah, dan kemampuan dalam membayar
kewajiban-kewajiban utang perdagangan. Risiko finansial dihitung
berdasarkan 5 variabel, yaitu persentase utang luar negeri terhadap PDB,
debtservice ratio, persentase current account terhadap ekspor, import cover,
dan stabilitas nilai tukar (persentase perubahan nilai tukar).
Sedangkan risiko ekonomi memperlihatkan penilaian terhadap
kekuatan dan kelemahan ekonomi suatu negara. Risiko ekonomi dikalkulasi
berdasarkan lima variabel, yaitu PDB per kapita, pertumbuhan PDB riil per
tahun, laju inflasi per tahun, persentase budget balance terhadap PDB dan
persentase current account terhadap PDB.

c. Elemen Risiko Negara


Risiko negara merupakan kemungkinan dampak buruk yang
disebabkan dapat digunakan untuk memonitor negara lokasi usaha MNC saat
ini. Jika risiko suatu negara tertentu naik, MNC dapat mempertimbangkan
untuk mendivestasi anak perusahan yang berlokasi di negara tersebut. MNC
juga dapat menggunakan analisis risiko negara sebagai sarana pemilihan untuk
menghindari melakukan usaha di negara dengan risiko tinggi. Analisis risiko
negara tidak terbatas pada prediksi krisis utama. MNC juga dapat
menggunakan analisis ini untuk merevisi keputusan investasi atau keputusan
keuangan terkait dengan peristiwa terakhir. Salah satu peristiwa tersebut dapat
mempengaruhi kemungkinan arus kas yang akan dihasilkan oleh MNC atau
biaya pembiayaan proyek dan karenanya mempengaruhi nilai MNC.
Meskipun MNC mengurangi eksposurnya terhadap peristiwa tersebut
pada pecan tertentu, namun peristiwa lain dapat terjadi pada pecan berikutnya.
Untuk setiap peristiwa ini, MNC harus mempertimbangkan apakah arus
kasnya akan terkena dampak dan apakah terdapat perubahan kebijakan yang
harus ditanggapi MNC. Analisis risiko negara merupakan proses
berkelanjutan. Sebagian besar MNC tidak akan terkena dampak seluruh
peristiwa tersebut, tetapi MNC akan memerhatikan peristiwa yang mungkin
berdampak pada industri atau negara dimana MNC berusaha. MNC juga
memahami bahwa perusahaan tidak dapat menghilangkan ekposur atas semua
peristiwa tetapi paling tidak dapat berupaya untuk membatasi eksposur atas
peristiwa yang terjadi di negara tertentu.

d. Elemen Risiko Politik


MNC harus menilai risiko negara tidak hanya negara tempat MNC
tersebut berusaha tetapi juga negara dimana MNC akan mengekspor atau
mendirikan anak perusahaan. Beberapa karakteristik risiko suatu negara dapat
secara signifikan mempengaruhi kinerja, dan MNC tersebut harus
mempertimbangkan besarnya pengaruh karakteristik tersebut. Bentuk risiko
negara yang ekstrim memungkinkan bahwa negara setempat akan mengambil
alih anak perusahaan. Pada beberapa kasus pengambilalihan, sejumllah
kompensasi diberikan dengan jumlah yang ditentukan oleh negara setempat.
Pada kasus lain, asset disita tanpa diberikan kompensasi. Berikut merupakan
bentuk umum risiko politik:
1. Sikap Konsumen di Negara Setempat
2. Tindakan pemerintah setempat
3. Pembatasan Pengiriman Dana
4. Mata Uang yang Tidak Dapat Ditukar
5. Perang
6. Birokrasi
7. Korupsi

e. Megukur Risiko Politik

Bentuk dari resiko politik yaitu pengontrolan perdagangan atau mata


uang, perubahan kebijakan pajak atau ketenagakerjaan, pembatasan atas
kebijakan-kebijakan, dan kebutuhan atas produksi lokal. Bentuk yang terparah
yaitu expropriation atau pengambilalihan suatu properti asing dengan atau
tanpa kompensasi oleh suatu negara. Dua pendekatan dasar untuk memahami
resiko negara yaitu dari spesifik suatu negara atau spesifik instansi.

Faktor Ekonomi dan Politik yang Mendasari Country Risk Country


Risk yaitu faktor ekonomi dan politik yang berpengaruh terhadap resiko secara
global terhadap suatu negara. Beberapa faktor penting yang menentukan
performa ekonomi suatu negara dan tingkat resikonya antara lain:

 Fiscal Irresponsibility. Bisa diasumsikan dengan tingkat pengeluaran


pemerintah yang tinggi. Semakin tinggi tingkat defisit pemerintah,
semakin tinggi kemungkinan pemerintah dalam campur tangan investasi
asing dikarenakan keharusan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
 Ketidakstabilan Moneter. Ketersediaan yang berlebih dan ketidakpastian
perubahan terhadap jumlah uang memicu terjadinya inflasi yang tinggi.
Dan hal ini pada umumnya dapat ditemukan pada tingkat defisit
pemerintah yang besar yang dikeluarkan oleh bank central.
 Pengaturan Sistem Nilai Tukar. Pengaturan terhadap sistem nilai tukar
akan menyebabkan nilai mata uang lokal jatuh, sama dengan nilai pajak
eksport dan subsidi import. Hal ini memicu devaluasi dan akan berdampak
pada capital flight.
 Pengeluaran Pemerintah yang Sia-sia
 Resource Base
 Country Risk dan Penyesuaian pada External Shocks

Indikator Country Risk dan Kesehatan Ekonomi

Ciri tingkat Country Risk yang tinggi:

 Tingkat defisit pemerintah yang tinggi


 Jumlah uang yang beredar cukup banyak, terlebih dengan
adanya nilai tukar yang tetap
 Pembelanjaan Pemerintah tinggi yang memicu rendahnya
penerimaan
 Pengaturan harga, pajak pendapatan, pembatasan perdagangan
 Tingkat pajak yang tinggi
 Kepemilikan perusahaan oleh pemerintah
 Ketidakadaan institusi pemerintah yang mendasar

Indikator positif terhadap kesehatan ekonomi:

 Struktur incentive yang sesuai dengan resiko yang dihadapi


 Struktur legal yang mendorong perkembangan pasar
 Regulasi yang minimal
 Ekonomi terbuka
 Kebijakan ekonomi macro yang stabil
2. LONG TERM FINANCING

Long Term Financing yaitu suatu bentuk pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari tiga
tahun.

1. Saham

Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan.

2. Jenis saham

 Saham biasa (common stock)


adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan
suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.
Karakteristik Saham Biasa:
1. Hak suara pemegang saham, dapat memilih dewan komisaris
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
 Saham Preferen (Preferred Stock)
adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham
biasa.
Karakteristik saham preferen :
1. Memiliki berbagai tingkatan
2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan
3. Dividen kumulatif
4. Konvertibilitas

3. Harga Saham

 Harga Nominal, Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
 Harga Perdana, Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa
efek.
 Harga Pasar, adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lama.

3. Obligasi

Surat pengakuan atau perjanjian hutang dari perusahaan penerbit atau emiten (baik
pemerintah maupun swasta) kepada pihak yang membeli (investor), dimana hutang ini akan
dibayar pada masa jatuh tempo, atas pinjaman tersebut, investor akan diberi imbalan berupa
bunga.
Jenis jenis utang obligasi:
 Dilihat dari sisi penerbit: Corporate Bonds, Government Bonds, Municipal Bonds
 Dilihat dari sistem pembayaran bunga: Zero Coupon Bonds, Coupon Bonds, Fixed
Coupon Bonds, Floating Coupon Bonds.
 Dilihat dari hak penukaran / opsi: Convertible Bonds, Exchangeable Bonds, Callable
Bonds, Putable Bonds.
 Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya: Secured Bonds, Unsecured Bonds
 Dilihat dari waktu jatuh temponya: Term Bonds, Serial Bonds.

Prosedur penerbitan utang obligasi :

 Mengajukan surat permohonan listing ke BAPEPAM


 Laporan Keuangan harus wajar tanpa syarat
 Nilai nominal obligasi minimal Rp. 25 Milyar
 Jangka waktu jatuh tempo minimal 4 tahun
 Telah beroperasi selama 3 tahun
 Menghasilkan laba selama 2 tahun terakhir
 Saldo laba yang ditahan minimal nol rupiah
 Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mempunyai reputasi yang baik

3. Hutang hipotik

Merupakan pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak.


 Hak-hak hipotik : Hak itu pada hakikatnya tidak dapat dibagi-bagi, dan diadakan atas
semua barang tak bergerak yang terikat secara keseluruhan, atas masing-masing dari
barang-barang itu, adan atas tiap bagian dari barang-barang itu. Barang-barang
tersebut tetap memikul beban itu meskipun barang-barang tersebut berpindah tangan
kepada siapa pun juga.
 Benda-benda yang dapat dibebani hipotik :
- Benda-benda tak bergerak yang dapat dipindah tangankan beserta segala
perlengkapannya
- Hak pakai hasil atas benda-benda tersebut beserta segala perlengkapannya
- Hak numpang karang dan hak guna usaha
- Bunga tanah baik yang harus dibayar dengan uang maupun yang harus dibayar
dengan hasil tanah dalam wujudnya
 Hapusnya hipotik : Karena ikatan pokok, karena pelepasan hipotik oleh si berpiutang
atau kreditur, karena penetapan oleh hakim
 Prosedur pengadaan hipotik : Harus ada perjanjian hutang piutang, harus ada benda
tak bergerak untuk dijadikan sebagai jaminan hutang.
 Sifat-sifat hipotik :
- Hipotik merupakan perjanjian yang accessoir
- Hipotik ini tidak dapat dibagi-bagi
- Hipotik bersifat zaaksgevolg
- Hipotik mempunyai sifat lebih didahulukan Pemenuhannya dari piutang lainnya
 Asas-asas hipotik :
1. Asas Publiciteit
Asas Publiciteit, asas yang mengharuskan bahwa hipotik itu harus didaftarkan
di dalam register umum, supaya dapat diketahui oleh pihak ketiga/ umum.
Mendaftarkannya ialah ke Seksi Pendaftaran Tanah. Yang didaftarkan ialah akte dari
Hipotik itu.
2. Asas Specialiteit
Asas Specialiteit, yaitu asas yang menghendaki bahwa hipotik hanya dapat
diadakan atas benda-benda yang ditunjuk secara khusus. Benda-benda tak bergerak
yang mana terikat sebagai tanggungan. Misalnya: Benda-benda yang dihipotikkan itu
berwujud apa, di mana letaknya, berapa luasnya/besarnya, perbatasannya.
3. Asas tak dapat dibagi-bagi

Asas tak dapat dibagi-bagi (Ondeelbaarheid), ini berarti bahwa hipotik itu
membebani seluruh objek/benda yang dihipotikkan dalam keseluruhannya atas setiap
benda dan atas setiap bagian dari benda-benda bergerak. Dengan dibayarnya sebagian
dari hutang tidak mengurangi/meniadakan sebagai dari benda yang menjadi
tanggungan.
3. MULTIONAL COST OF CAPITAL

Modal adalah Dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aset dan operasional suatu
perusahaan, sedangkan biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi perusahaan. Faktor yang mempengaruhi biaya modal :

1. General Economic Condition (Kondisi Ekonomi Umum)


2. Operating and Finacing Decisions (Keputusan Investasi dan Pembelanjaan)
3. Mount of Financing (Jumlah Pembelanjaan)
Untuk memperoleh Cost of Capital, perlu dilakukan perhitungan dari masing-masing sumber
dana dan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang digunakan.

1. Biaya hutang (Cost Of Debt ), Dalam mencukupi modal kerja perusahaan, dapat
dilakukan dengan mencari pinjaman dari pihak eksternal perusahaan. Biaya hutang
setelah pajak dapat dihitung dengan mengalikan tingkat bunga sebelum pajak dengan
tingkat pajak, sehingga diformulasikan sebagai berikut :
kb = Ct / d
kd = kb (1- t)
Dimana :
kd = Biaya utang setelah pajak (%)
t = Persentase Tingkat pajak (5)
Ct = Besarnya bunga yang harus dibayarkan per tahun.
d = Biaya utang
kb = Biaya utang sebelum pajak (%)
2. .Cost of Preferred Stock (Biaya Saham Preferen), Saham Preferen adalah saham
yang memiliki karakteristik kombinasi antara utang dan modal sendiri, salah satu ciri
dari saham preferen adalah adanya penghasilan tetap berupa dividen bagi
pemegangnya. Formulasi yang digunakan sebagai berikut:
Dividend
k Preferred 
Price of Preferred
Dimana :

Kps = Cost of Preferred stock (%)

Dps = Dividen yang dibayar

Pop = Penerimaan bersih per saham


3. Biaya Saham Biasa, Biaya modal saham biasa merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa untuk investasi.
Biaya modal saham biasa dapat mengalami peningkatan secara internal dengan
menahan laba atau secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa
baru. Perusahaan dapat membagi laba setelah pajak yang diperoleh sebagai deviden,
Meliputi :
1. Biaya laba ditahan (Cost of retained earnings)
Biaya laba ditahan (the cost of retained earnings) bagi perusahaan adalah sama
seperti biaya penerbitan penuh atas tambahan saham biasa (fully subscribed issue
of additional common stock), yang diukur oleh biaya modal sendiri saham biasa.
Hal ini berarti laba ditahan meningkatkan modal sendiri dengan cara yang sama
seperti penerbitan baru saham biasa.
Biaya laba ditahan dapat diestimasi dg 2 metode :
- Pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM)
Pendekatan model penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing Model
/ CAPM) digunakan untuk menganalisis hubungan antara risiko dan tingkat
pengembalian.
Ks = krf + (km – krf) bi

Dimana :
ks = Tingkat pengembalian yg diperlukan/biaya modal laba
ditahan
Krf = Suku bunga bebas resiko (suku bunga sbi)
Km = Tingkat pengembalian pasar/tingkat pengembalian rata-rata
saham
Bi = Koefisien beta saham9indeks resiko saham)
- Pendekatan Hasil Obligasi + Premi Risiko
Untuk mengestimasi biaya ekuitas saham biasa mereka menambahkan premi
risiko mereka sebesar 3 sampai 5 poin persentase terhadap suku bunga hutang
jangka panjang (obligasi).
 
Ks = hasil obligasi + premi risiko
- Pendekatan hasil deviden + tingkat pertumbuhan
Pendekatan arus kas yang didiskontokan (the Discounted Cashflow/DCF)
memproyeksikan arus kas yang diharapkan dimasa mendatang dan
mendiskontokannya pada tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang
mencerminkan nilai waktu dari uang (Time Value of Money) yakni investor
lebih suka mendapatkan uangnya sekarang daripada masa yang akan datang,
sehingga harus dibayar untuk menunggu.
D1
Ks = ---------- + g
Po
Dimana :
Ks = biaya laba ditahan
D1 = estimasi deviden tahun yad
Po = harga saham biasa
g = tingkat pertumbuhan deviden
2. Biaya saham biasa baru
Biaya penerbitan saham biasa baru diperoleh dengan menghitung biaya saham biasa
setelah dipertimbangkan jumlah penilaian dibawah harga dan biaya ‘flotation’ yang
terkait. Pada umumnya, saham baru akan dijual dibawah harga (underpriced).
D
k  1 g
e P (1  F )
0
Dimana :
Ke = Biaya modal saham biasa
D1 = deviden yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = harga pasar saham sekarang
g = pertumbuhan deviden saham per tahun
F = Biaya emisi
 Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas
modal yang digunakan oleh perusahaan. Karena biaya modal dari masing-masing sumber
dana berbeda, maka menetapkan biaya modal perusahaan secara keseluruhan dihitung dengan
WACC :

WACC = Wd.Kd (1-T) + Wp.Kp + We.Ke

Dimana :

wd = bobot yakni porsi hutang dalam target struktur modal perusahaan

wps = bobot yakni prosi saham preferen dalam target struktur modal perusahaan

wce = bobot yakni prosi ekuitas saham biasa dalam target struktur modal perusahaan

kd = biaya hutang

kps = biaya saham preferen

ks = biaya ekuitas saham biasa

T = tarif pajak perusahaan

 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai komposisi Biaya Modal:


- Faktor Yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan :

a.Tingkat suku bunga

b. Tarif pajak

- Faktor Yang Dapat Dikendalikan Perusahaan :

a. Kebijakan struktur modal

b. Kebijakan dividen
c. Kebijakan investasi

4. MULTINATIONAL CAPITAL BUDGETING

Multinational capital budgeting adalahproses menyeluruh menganaliss proyek-proyek


dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggran modal. Serta bertujuan untuk
memisahkan proyek internasional yang pantas diimplementasikan dan proyek yang tidak
patut dilaksanakan.
Manfaat dari capital budgeting salah satunya yaitu untuk mengetahui kebutuhan dana
yang lebih terperinci karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Tahapan capital budgeting yaitu

(1) biaya proyek harus ditentukan


(2) manajemen harus memperkirakan aliran kas yang diharapkan dari proyek, termasuk nilai
akhir aktiva
(3) risiko dari aliran kas proyek harus diestimai
(4) dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biata modal yang
tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
(5) dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas yang masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva
(6) terakhir nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dibandingkan dengan biayanya.
Pentingnya penganggaran modal
(1) pentingnya penganggaran modal
(2) keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga
persusahan kehilangan fleksibilitasnya
(3) penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva
(4) pengeluaran modal sangatlah penting. Jenis-jenis keputusan penganggaran modal
diantaranya penembahan dan perluasan fasilitas, produk baru, inovasi dan perluasan produk,
penggantian, menyewa/membuat atau membeli, penyesuaian fasilitas dan peralatan peraturan
pemerintah , lingkungan dan keamanan serta lain-lain keputusan seperti kampanya dan lain-
lain.
Prinsip dasar penganggaran modal
(1) penganggaran modal pada dasarnya
(2) kerangka penganggaran modal
(3) biaya imbuh dari berbagai daftar investasi yang memberi petunjuk.
Evaluasi suatu proyek dari sudut pandang local dapat bermanfaat namun sebaiknya
dimasukkan sebagai bagian dari evaluasi dari persprktif perusahaan induk. Dalam
mengevaluasi kinerja suatu proyek luar negeri disbanding proyek lain yang potensial di
Negara tuan rumah yang sama, perhatian harus ditujukan kepada keuntungan lokasl dari
proyek itu (Kuncoro, 2001:399-400).
Perbedaan pajak apabila tingkat pajak yang dikenakan pemerintah tempat beradanya
perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak yang dikenakan oleh pemerintah negara asal
sangat tinggi, maka proyek lebih layak di analisis dari suatu perusahaan anak. Pembatasan
repatriasi pendapatan kadangkala pemerintah host country membatasi jumlah repatriasi
pendapatan proyek oleh perusahaan anak ke perusahaan induk, pada tingkat persentasi
tertentu.
Pengenaan biaya administrasi yang terlalu mahal, terkadang perusahaan induk
mengenakan biaya administrasi yang tinggi kepada perusahaan anak apabila manajemen yang
diterapkan adalah sentralisasi. Perubahan kurs valuta asing, ketika pendapatan MNC
dikirimkan ke perusahaan induk, maka pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang
negara asal. Karena itu jumlah dan yang akan diterima peruasahaan ke mata uang negara asal.
Pendapata bahwa tingkat pengambilan dan risiko suatu investasi luar negeri dapat
dievaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestic induk perusahaan, sudah tidak
memadai lagi karenasalah satunya yaitu pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan
multinasional memiliki horizon investasi jangka panjang.
Biaya modal MNC sedikit berbeda dengan perusahaan domestik karena ukuran
perusahaan, akses ke pasar modal internasional, disersifikasi internasional, keterbukaan pada
risiko nilai tukar, keterbukaan pada risiko negara.
Factor yang mempengaruhi penganggaran modal MNC yaitu fluktuasi valuta asing,
inflasi, struktur penganggaran blocked fund, ketentuan pembayaran, nilai sisa, insentif
pemerintah negara asal, biaya sosial, pengambilan oleh pemerintah negara tuan rumah.
kompleksitas multinational capital budgeting
(1) estimasi arus kas lebih rumit untuk investasi di luar negeri
(2) arus kas tersebut harus dikonversi ke dalam mata uang induk perusahaan
(3) dividend an royalty pada umumnya dikarenakan pajak baik oleh pemerintah negara asing
maupun pemerintah negara asal.
Analisis risiko politik dan ekonomi
(1) tingkat diskonto yang disesuaikan
(2) certainty equivalent
(3) paybak period dan
(4) analisis sentivitas.

Anda mungkin juga menyukai