BAB
COUNTRY RISK
Dengan kata lain, country risk ini juga dapat terjadi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Country risk secara langsung ini misalnya
expriopriation atau confiscation asset (pengambilalihan asset untuk
kepentingan umum dengan memberikan ganti rugi) perusahaan luar negeri.
Sedangkan secara tidak langsung misalnya hambatan terhadap customer
dan atau supplier sehingga dapat mengganggu kelancaran operasional
perusahaan.
Bab 16 Country Risk 292
1. Checklist Approach
Cara yang digunakan dengan mendasarkan pada suatu judgement
terhadap semua faktor politik dan financial baik yang bersifat makro
maupun mikro yang dapat menentukan penetapan country risk oleh
suatu perusahaan.
2. Delphi Technique
Cara ini dilakukan dengan dengan mengumpulkan independent opinion
atas country risk dari para assessors yang bersifat subjektif. Persuhaan
atau MNC dapat mengolah opini tersebut dengan cara tertentu sehingga
mendapatkan hasil yang mewakili dari seluruh opini assessor tentang
country risk rating.
3. Quantative Analysis
Bila data/informasi variable financial dan politik telah dapat diketahui,
maka dengan model analisis kuantitatif akan dapat diidentifikasi
karateristik yang menentukan tingkat country risk. Misalnya dengan
suatu model regressi akan dapat ditentukan bagaimana trend aktivitas
bisnis seperti kenaikan penjualan yang berkaitan dengan kenaikan GDP.
Garis regressi tentu akan dapat berpengaruh terhadap tingkat country
risk.
4. Inspection Visits
Cara ini dilakukan dengan melakukan kunjungan/perjalanan ke suatu
negara dan melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah, pelaku
Bab 16 Country Risk 294
5. Combination of Techniques
Karena tidak terdapat satupun cara yang mutlak dapat diterima, maka
biasanya perusahaan menggunakan cara kombinasi dari berbagai teknik
diatas untuk menentukan country risk.
Pada tabel 16.1 dibawah ini dapat dilihat dua dimensi dari faktor politik
dan lima dimensi dari faktor keungan dengan bobotnya masing yang dapat
menentukan tingkat tingkat resiko yang akan dihadapi oleh MNC dinegara
tersebut.
Tabel 16.1
Bobot dan Rating Resiko Politik dan Financial
Dari data pada tabel 16.3 diatas dapat dilihat bagaimana resiko financial
dalam bentuk kebijakan perpajakan dan ketentuan salvage value (nilai sisa)
terhadap perubahan nilai NPV yang pada gilirannya akan menentukan
kelayakan suatu investasi proyek.
m E (CF ) xE ( ER )
n j ,t j ,t
V j 1
t 1
(1 k ) t
Keterangan :
V = Value suatu perusahaan domestik
E(ERj,t) = Exchange Rate Risk atau Expected exchange rate untuk konversi
currency j kedalam domestik currency pada akhir periode t yang
meliputi :
1. Inflation Rates
2. Interest Rates
3. Income Levels
4. Government Controls
5. Expectations
6. Currency Futures
7. Currency Options
8. Forces Arbitrage
9. Hedging Decisions
Bab 16 Country Risk 298
Catatan :
1.Nilai perusahaan mempunyai hubungan positif dengan Expected
Cash Flow. Artinya bila Expected Cash Flow naik, maka nilai
perusahaan akan naik pula dan demikian sebaliknya
2.Nilai perusahaan mempunyai hubungan yang positif juga dengan
Expected Exchange Rate. Artinya bila Expected Exchange Rate
positif atau apresiasi, maka nilai perusahaan akan naik dan
demikian sebaliknya bila negative atau depresiasi, maka nilai
perusahaan akan turun.
3.Nilai perusahaan mempunyai hubungan negative dengan Cost of
Capital. Artinya bila biaya modal atau tingkat bunga pinjaman
naik maka nilai perusahaan akan semakin menurun dsn demikian
sebaliknya bila biaya modal atau tingkat bunga pinjaman turun,
maka nilai perusahaan akan naik.
Bab 16 Country Risk 299
SOAL LATIHAN