Anda di halaman 1dari 9

Bab 16 Country Risk 291

BAB

COUNTRY RISK

Country risk dalam bisnis internasional adalah resiko yang mungkin


terjadi dalam bentuk peristiwa yang luar biasa yang terjadi terutama di
negara tuan rumah (host country), atau negara asal perusahaan (home
country), atau negara ketiga (third country) atau situasi politik dan
keuangan internasional, sehingga dapat mengganggu kelancaran
operasional perusahaan.

Contohnya ketika terjadi konflik USA – Iran tahun 1979, banyak


perusahaan dan bank USA yang mengalami kerugian dan kesulitan yang
terutama disebabkan oleh tindakan pemerintah USA daripada tindakan
pemerintah Iran. Disamping itu banyak juga perusahaan internasional
lainnya, seperti perusahaan Indonesia yang mengalami kesulitan pemasaran
dan supply bahan baku ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, perang
Afganistan dan perang Irak 2003.

Dengan kata lain, country risk ini juga dapat terjadi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Country risk secara langsung ini misalnya
expriopriation atau confiscation asset (pengambilalihan asset untuk
kepentingan umum dengan memberikan ganti rugi) perusahaan luar negeri.
Sedangkan secara tidak langsung misalnya hambatan terhadap customer
dan atau supplier sehingga dapat mengganggu kelancaran operasional
perusahaan.
Bab 16 Country Risk 292

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN COUNTRY RISK

Untuk menentukan kemungkinan tinggi rendahnya tingkat country risk


dalam bisnis internasional maka perlu dilakukan identifikasi beberapa faktor
yang dapat menentukannya (R.M. Srivasta, 1994) yaitu :

1. Faktor Politik – Hukum, terdiri dari :


 Sistem politik
 Group penguasa
 Group oposisi
 Sistem pemerintahan
 Potensi konflik dari luar
 Hubungan dengan partner dagang utama
 Hubungan Home Country dengan negara lain
 Sistem Hukum
 Sistem Peradilan
 Kepastian Hukum

2. Faktor Ekonomi – Keuangan, terdiri dari :


 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Jumlah penduduk
 Siklus ekonomi
 Exchange rate
 Posisi balance of payment
 Kekuatan pasar keuangan domestik
 Elastisitas permintaan barang ekspor
 Hubungan perdagangan luar negeri

3. Faktor Sosial – Budaya, terdiri dari :


 Sosial group (ethnis, agama, bahasa dan kelas sosial)
 Sikap penduduk (terhadap waktu, pekerjaan, keberhasilan,
perubahan dan pekerjaan)
 Tingkat buta huruf
 Kesadaran politik penduduk
 Ketenangan sosial (Social Unrest)
 Pandangan terhadap materi
Bab 16 Country Risk 293

Pada umumnya faktor Politik – Hukum dan faktor Ekonomi – Keuangan,


lebih dominan dan berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Tetapi
dalam hal tertentu dapat juga faktor Sosial – Budaya, lebih dominan
misalnya dalam kasus soal agama atau ras.

B. TEKNIK MENENTUKAN COUNTRY RISK

Berdasarkan data dan informasi dibidang politik-hukum, ekonomi-


keuangan dan sosial-buday diatas, baik yang bersifat makro maupun mikro
yang telah dikumpulkan maka dapat dilakukan evaluasi untuk menentukan
tingkat resiko atau country risk rate dengan beberapa teknik sebagai
berikut. (J.Madura, 2003):

1. Checklist Approach
Cara yang digunakan dengan mendasarkan pada suatu judgement
terhadap semua faktor politik dan financial baik yang bersifat makro
maupun mikro yang dapat menentukan penetapan country risk oleh
suatu perusahaan.

2. Delphi Technique
Cara ini dilakukan dengan dengan mengumpulkan independent opinion
atas country risk dari para assessors yang bersifat subjektif. Persuhaan
atau MNC dapat mengolah opini tersebut dengan cara tertentu sehingga
mendapatkan hasil yang mewakili dari seluruh opini assessor tentang
country risk rating.

3. Quantative Analysis
Bila data/informasi variable financial dan politik telah dapat diketahui,
maka dengan model analisis kuantitatif akan dapat diidentifikasi
karateristik yang menentukan tingkat country risk. Misalnya dengan
suatu model regressi akan dapat ditentukan bagaimana trend aktivitas
bisnis seperti kenaikan penjualan yang berkaitan dengan kenaikan GDP.
Garis regressi tentu akan dapat berpengaruh terhadap tingkat country
risk.

4. Inspection Visits
Cara ini dilakukan dengan melakukan kunjungan/perjalanan ke suatu
negara dan melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah, pelaku
Bab 16 Country Risk 294

bisnis, dan konsumen, terutama untuk mengklarifikasi pendapat yang


telah dimiliki/diketahui perusahaan.

5. Combination of Techniques
Karena tidak terdapat satupun cara yang mutlak dapat diterima, maka
biasanya perusahaan menggunakan cara kombinasi dari berbagai teknik
diatas untuk menentukan country risk.

C. MENGUKUR COUNTRY RISK

Sebagai ilustrasi bagaimana mengukur Country Risk yang mungkin


dihadapi oleh suatu perusahaan MNC di suatu negara, dapat diberikan
contoh dibawah ini.

Diasumsikan sebuah MNC merencanakan FDI disuatu negara Asia. Dalam


hal ini MNC tersebut akan menggunakan Delphi teknik dan analisis
kuantitatif untuk menentukan tingkat resiko (risk rating) di negara
tersebut yang didasarkan dari derivasi (turunan) dari berbagai
data/informasi makro dan mikro dari faktor politik dan ekonomi.

Pada tabel 16.1 dibawah ini dapat dilihat dua dimensi dari faktor politik
dan lima dimensi dari faktor keungan dengan bobotnya masing yang dapat
menentukan tingkat tingkat resiko yang akan dihadapi oleh MNC dinegara
tersebut.
Tabel 16.1
Bobot dan Rating Resiko Politik dan Financial

Faktor Politik : Bobot : Rating Resiko Politik :


* Hambatan transfer dana 30% 80%
* Hambatan birokrasi 70%
100%
Faktor Financial : Bobot : Rating Resiko Financial :
* Tingkat Interest 20% 20%
* Tingkat Inflation 10%
* Tingkat Kurs 20%
* Tingkat persaingan 10%
Bab 16 Country Risk 295

* Pertumbuhan Industri 40%


100%
Dari data dan informasi bobot faktor dan rating resiko faktor politik dan
financial pada tabel 16.1 diatas maka dapat dihitung turunan atau derivasi
Total Country Risk seperti yang ditunjukkan oleh tabel 16.2 dibawah ini.
Tabel 16.2
Perhitungan Total Country Risk

(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)


Bobot Faktor
A. Resiko Faktor Skala Rating
Berdasarkan Tk. Bobot Nilai Faktor
Politik (1 s/d 5)
Kepentingan
1.Hambatan
Transfer Dana 4 30% 1.2
2.Hambatan
Birokrasi 3 70% 2.1
100% 3.3
(Tk.Resiko Politik)
Bobot Faktor
B. Resiko Faktor Skala Rating
Berdasarkan Tk. Bobot Nilai Faktor
Financial (1 s/d 5)
Kepentingan
1.Tingkat Bunga 5 20% 1.0
2.Tingkat Inflasi 4 10% 0.4
3.Tingkat Kurs 4 20% 0.8
4.Tk Persaingan 5 10% 0.5
5.Pertumbuhan 3 40% 1.2
Industri 100% 3.9
(Tk.Resiko Financial)
(1) (2) (3) (4) = (2) x (3)
Rating Hasil Bobot Faktor
C. Kategori Bobot rating
Perhitungan Resiko
1.Resiko Politik 3,3 80% 2.64
2.Resiko Financial 3,9 20% 0.78
100% 3.42
(Total Country Risk)
Bab 16 Country Risk 296

Dari perhitungan country risk diatas, selanjutnya perusahaan akan


menetapkan apakah suatu projek akan diteruskan atau tidak berdasarkan
batasan kriteria yang telah ditetapkannya sendiri.

Selanjutnya dengan contoh perhitungan pada tabel 16.3 dibawah ini


dapat dilihat bagaimana country risk dari faktor financial dalam bentuk
kebijakan perpajakan dan salvage value yang ditetapkan oleh pemerintah
Singapore dapat mempengaruhi perhitungan capital budgeting (NPV) yang
selanjutnya dapat menentukan apakah suatu proyek MNC dari USA akan
diteruskan atau tidak.

Dalam hal ini misalnya Pemerintah Singapore akan menetapkan pajak


perusahaan 20% dengan probability 30% dan pajak perusahaan 10%
dengan probability 70%. Sedangkan untuk ketentuan salvage value (nilai
sisa) yang rendah (S$. 7,000,000) dengan probability 40% dan probability
awal salvage value (S$.12,000,000) sebesar 60%.
Tabel 16.3
Pengaruh Kebijakan Pajak Perusahaan Pemerintah Singapore
Terhadap Keputusan Investasi Berdasarkan Analisis Capital
Budgeting (NPV) MNC USA

Pajak Salvage Value


Skenario NPV Probability
Perusahaan (Nilai Sisa)
1 10% S$ 12,000,000 U$ 2,229,867 70%x60%=42%
2 20% S$ 12,000,000 U$ 1,252,160 30%x60%=18%
3 10% S$ 7,000,000 U$ 800,484 70%x40%=28%
4 20% S$ 7,000,000 U$ - 177,223 30%x40%=12%

Dari data pada tabel 16.3 diatas dapat dilihat bagaimana resiko financial
dalam bentuk kebijakan perpajakan dan ketentuan salvage value (nilai sisa)
terhadap perubahan nilai NPV yang pada gilirannya akan menentukan
kelayakan suatu investasi proyek.

Pada skenario 1 dapat diketahui bahwa dengan pajak perusahaan 10%


dan salvage value S$ 12,000,000 akan menghasilkan NPV sebesar U$.
2,229,867 dengan tingkat probability sebesar 70% x 60% = 42%. Hanya
pada skenario 4 terdapat kemungkinan nalai NPV menjadi negatif U$
177,223 dengan probability 30% x 40% = 12%. Namun demikian dari ke
empat skenario diatas dapat dihitung Expected NPV secara keseluruhan
Bab 16 Country Risk 297

sbb.:(42% x U$.2,229,867) + (18% x U$.1,252,160) + 28% x U$.800,484)


+ (12% x – U$.177,223) = U$. 1,364,801. Hasil ini menunjukkan bahwa
secara keseluruhan NPV adalah positif dan proyek layak untuk diterima.

D. PENENTUAN NILAI PERUSAHAAN DALAM KAITAN DENGAN


MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Sebagai kesimpulan dari pengaruh keuangan internasional terhadap nilai


atau value suatu perusahaan yang melakukan aktivitas transaksi
internasional dapat diumuskan dengan formula sebagai berikut.
(J.Madura, 2003) :

 m  E (CF ) xE ( ER ) 
n  j ,t j ,t

V    j 1 
t 1
 (1  k ) t

 

Keterangan :
V = Value suatu perusahaan domestik

E(CFj,t) = Expected cash flow perusahaan domestik dalam currency j untuk


periode t yang merupakan Exposure dari terhadap Foreign
Economies yang meliputi :
1. National Income dari Foreign countries
2. Inflation in Foreign countries
3. Trade Agreements
4. Trade Financing Decisions
5. Parent’s Capital Structure Decisions

E(ERj,t) = Exchange Rate Risk atau Expected exchange rate untuk konversi
currency j kedalam domestik currency pada akhir periode t yang
meliputi :
1. Inflation Rates
2. Interest Rates
3. Income Levels
4. Government Controls
5. Expectations
6. Currency Futures
7. Currency Options
8. Forces Arbitrage
9. Hedging Decisions
Bab 16 Country Risk 298

10. Parent’s Capital Structure Decisions


(1+k) t = Resiko biaya modal/funds yang harus ditanggung selama periode t
k = Weight average cost of capital dari perusahaan domestik
M = number of currency
N = number of periode

Dari formula diatas dapat disimpulkan bahwa penentuan nilai


perusahaan dalam kaitannya dengan keuangan internasional
ditentukan oleh pertama Expected Cash Flow , kedua Expected
Exchange Rate dan ketiga Cost of Capital.

Catatan :
1.Nilai perusahaan mempunyai hubungan positif dengan Expected
Cash Flow. Artinya bila Expected Cash Flow naik, maka nilai
perusahaan akan naik pula dan demikian sebaliknya
2.Nilai perusahaan mempunyai hubungan yang positif juga dengan
Expected Exchange Rate. Artinya bila Expected Exchange Rate
positif atau apresiasi, maka nilai perusahaan akan naik dan
demikian sebaliknya bila negative atau depresiasi, maka nilai
perusahaan akan turun.
3.Nilai perusahaan mempunyai hubungan negative dengan Cost of
Capital. Artinya bila biaya modal atau tingkat bunga pinjaman
naik maka nilai perusahaan akan semakin menurun dsn demikian
sebaliknya bila biaya modal atau tingkat bunga pinjaman turun,
maka nilai perusahaan akan naik.
Bab 16 Country Risk 299

SOAL LATIHAN

1. Apakah yang dimaksudkan dengan country risk ?

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa faktor yang dapat menentukan


country risk!

3. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara untuk menentukan country risk !

4. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan country risk dari :


a. Home country
b. Host country
c. Third country

5. Sebutkan beberapa faktor politik – hukum yang dapat menentukan


country risk !

6. Sebutkan beberapa faktor ekonomi – keuangan yang dapat


menentukan country risk !

7. Sebutkan beberapa faktor sosial – budaya yang dapat menentukan


country risk !

8. Sebutkan dan jelaskan faktor2 yang berpengaruh terhadap nilai


perusahaan jika ditinjau dari aspek keuangan internasional.

Anda mungkin juga menyukai