Anda di halaman 1dari 5

Perbandingan Antara Teori PPP, IRP,dan IFE

Teori Purchasing Power Parity (PPP)


Variabel Kunci PPP Teori PPP
• Persentase perubahan kurs spot Kurs spot suatu valuta hubungannya dengan
• Selisih inflasi valuta lain akan berubah sebagai reaksi
terhadap perbedaan laju inflasi antara 2
negara.
Konsekuensinya daya beli konsumen pada
saat membeli barang di dalam negerinya
sendiri akan sama dengan daya beli mereka
pada saat mengimpor barang dari negara lain
Teori Interest Rate Parity (IRP)
Variabel Kunci IRP Teori IRP
• Premium (diskon) Kurs forward Kurs forward suatu valuta hubungannya
• Selisih suku bunga dengan valuta lain akan mengandung premium
(atau diskon) sesuai selisih bunga antara dua
negara.
Karenanya, covered interest arbitrage tidak
akan memberikan pengembalian yang lebih
baik dari pada pengembalian domestik.
Teori International Fisher Effect (IFE)

Variabel Kunci IFE Teori IFE


• Persentase perubahan kurs spot Selisih suku bunga Kurs spot suatu valuta
• Selisih suku bunga hubungannya dengan valuta lain akan
berubah sesuai dengan selisih suku bunga
antara dua negara.
Konsekuensinya, dari perspektif investor
domestik asal, pengembalian dari sekuritas-
sekuritas pasar uang luar negeri secara rata-
rata tidak akan lebih baik dibanding
pengembalian dari sekuritas-sekuritas pasar
uang domestik
KESIMPULAN
 Purchasing Power Parity menyatakan. bahwa tingkat inflasi dapat
mempengaruhi nilai tukar mata uang. Teori Interest Rate Parity menyatakan
bahwa tingkat suku bunga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang.
 Berdasarkan teori Purchasing Power Parity dan teori Interest Rate Parity maka
tingkat inflasi dan suku bunga di suatu negara mempunyai pengaruh terhadap
nilai tukar mata uang.
 Teori IFE menyatakan bahwa valuta-valuta asing yang memiliki suku bunga
relatif tinggi akan mengalami depresiasi karena suku bunga nominal yang
tinggi menandakan ekspektasi inflasi yang tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai