3
BENTUK ABSOLUT
•
= –1
• Index harga domestik = h
• Index harga negara lain=f
= persentase perubahan dalam nilai valuta asing
= laju inflasi lokal
= laju inflasi asing
Index harga barang domestik = Ph
> , maka akan bernilai POSITIF
< , maka akan bernilai NEGATIF
9
• Index harga barang domestik :
Ph = (1 + I h )
Index harga di negara lain (Pf) berubah karena inflasi di negara
tersebut :
Pf = ( 1 + I f )
Jika Ih > If dan nilai tukar antara valuta di kedua negara tidak
berubah, maka daya beli atas barang LN > daya beli atas
barang domestik dalam hal ini tidak ada PPP
• Jika Ih < If dan nilai tukar tidak berubah, maka daya beli
atas produk domestik lebih besar dari pada daya beli atas
produk luar negeri. Dalam hal ini PPP juga tidak ada.
• Teor PPP menyiratkan bahwa nilai tukar tidak akan tetap
konstan, tetapi akan menyesuaikan diri untuk
mempertahankan varitas daya beli.
• Index harga luar negeri dari persfektif konsumen domestik :
• Pf (1+ if) (1 + ef)
• Ef mewakili % perubahan dalam nilai valas ybs. Menurut
teori varitas % perubahan nilai valas (ef) harus berubah untuk
mempertahankan paritas dalam index harga yang baru dari
kedua negara.
• Pf (1+ if )(1+ef)= Ph (1 +ih)
• (1+ef)= Ph (1+ih)/Pf(1+if)
• Ef = ((Ph(1+ih)/Pf(1+if))-1
• Karena Ph=Pf (index harga awal diasumsikan sama di kedua
negara)
• Ef = ((1+ih)/(1+ if)) -1
CONTOH
•• Asumsikan
bahwa nilai tukar awalnya berada dalam kondisi ekuilibrium.
Kemudian valuta domestik mengalami inflasi 7%, sementara sebuah
negara asing mengalami inflasi 5%. Menurut PPP, nilai valuta asing
tersebut akan mengalami penyesuaian sbb:
• = –1= –1=?=?%
• Implikasinya adalah bahwa valuta asing harus mengalami apresiasi 1,94%
sebagai reaksi terhadap tingginya inflasi di negara itu relatif terhadap
negara asing.
13
CONTOH
•
= Nilai baru dari kurs spot suatu valuta
= Fungsi dari kurs spot awal yang berada dalam
kondisi ekuilibrium
= Selisih Inflasi
17
CONTOH
•Poundsterling
memiliki nilai spot awal $5, kemudian karena
selisih inflasi 4%. Maka penyesuain yang terjadi adalah :
18
MENGAPA PARITAS DAYA BELI TIDAK
TERJADI
• Dua alasan yang paling sering dikemukakan tentang mengapa PPP tidak
terjadi secara terus menerus adalah karena adanya:
1. Faktor-faktor lain yang berpengaruh.
2. Tidak ada produk substitusi.
19
DAMPAK FISHER INTERNASIONAL
20
DEVIASI DAMPAK FISHER INTERNASIONAL
•
= –1
= pengembalian efektif dari deposito luar negeri
= suku bunga lokal
= suku bunga negara asing
> , maka akan bernilai POSITIF
< , maka akan bernilai NEGATIF
21
CONTOH
22
PERBANDINGAN ANTARA TEORI IRP,
PPP, DAN IFE
Teori Variabel-Variabel Kunci Kesimpulan Teori
Paritas Suku 1. Premium (diskon) Kurs Kurs forward suatu valuta
Bunga (IRP) forward hubungannya dengan valuta lain akan
2. Selisih suku bunga mengandung premium (atau diskon)
sesuai selisih bunga antara dua negara.
Karenanya, covered interest arbitrage
tidak akan memberikan pengembalian
yang lebih baik dari pada
pengembalian domestik.
23
Paritas daya beli 1. Persentase perubahan Kurs spot suatu valuta
(PPP) kurs spot hubungannya dengan valuta lain
2. Selisih inflasi akan berubah sebagai reaksi
terhadap perbedaan laju inflasi
antara 2 negara.
Konsekuensinya daya beli
konsumen pada saat membeli
barang di dalam negerinya sendiri
akan sama dengan daya beli
mereka pada saat mengimpor
barang dari negara lain
24
Dampak Fisher Persentase perubahan kurs Kurs spot suatu valuta
Internasional spot hubungannya dengan valuta lain
(IFE) Selisih suku bunga akan berubah sesuai dengan selisih
suku bunga antara dua negara.
Konsekuensinya, dari perspektif
investor domestik asal,
pengembalian dari sekuritas-
sekuritas pasar uang luar negeri
secara rata-rata tidak akan lebih
baik dibanding pengembalian dari
sekuritas-sekuritas pasar uang
domestik.
25
LATIHAN SOAL
Getereida Pinangkaan 26