Pendahuluan
Salah satu indikator terpenting dalam suatu perekonomian suatu negara adalah nilai tukar mata
uang. Nilai tukar memiliki implikasi yang luas, baik dalam konteks ekonomi domestik maupun
international, mengingat hampir semua negara di dunia melakukan transaksi international.
Valuta asing yang sering juga disebut dengan Valas pada dasarnya adalah mata uang asing
(Foreign currencies). Persoalan yang sangat penting diperhatikan dalam masalah valuta asing
adalah Kurs (exchange rate). Semua negara tidak dapat mencukupi semua kebutuhan
konsumsinya dari hasil produksi sendiri, meskipun ada pula beberapa komoditi yang hasilnya
melebihi kebutuhan dalam negri sehingga dapat diexspor. Oleh karena itu suatu bangsa pasti
memerlukan mata uang asing dalam transaksi internationalnya. Kebutuhan akan mata uang asing
yang kemudian disebut valas ini akan menimbulkan persoalan yang cukup pelik yaitu
menentukan seberapa besar nilai tukar dari mata uang satu negara terhadap mata uang negara
lain.
Meramal valas (Kuncoro dan Inayah, 2003) merupakan strategi yang sangat penting bagi
suksesnya perusahaan multinasional. Karena hampir sebahagian besar operasi sebuah perusahaan
multinasional dipengaruhi oleh perubahan-perubahan nilai tukar.
Keputusan meng-hedge hutang-piutang valas masa depan, keputusan pembiayaan jangka pendek,
keputusan investasi jangka pendek, keputusan penganggaran modal, keputusan pembiayaan
jangka panjang dan penilaian laba, adalah merupakan aktivitas operasional pada perusahaan
multinasional dimana semua keputusan tersebut dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar (Madura,
2004).
Page 1
Page 2
Teknik Peramalan
Terdapat berbagai metode peramalan kurs yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
besar :
Peramalan teknis
Peramalan fundamental
Peramalan berbasis pasar
Peramalan campuran
Peramalan Teknis
Peramalan teknis ( technical forecasting ) mencakup penggunaan data kurs hitoris untuk
memprediksi nilai di masa depan.
Perusahaan cenderung menggunakan ramalan teknis secara terbatas karena peramalan ini hanya
berlaku dalam jangka waktu dekat, yang tidak terlalu membantu dalam pembuatan kebijakan
perusahaan.
Contoh
Indofood Tbk. harus membayar 100 juta bath untuk perlengkapan yang dibelinya dari Thailand
besok. Hari ini, bath terapresiasi 3 persen terhadap rupiah. Indofood co dapat mengirim
pembayaran hari ini sehingga terhindar dari dampak apresiasi tambahan esok hari. Berdasarkan
analisis runtun waktu hitoris, Indofood telah menentukan bahwa jika terjadi apresiasi bath
tehadap rupiah sebesar lebih dari 1 persen, maka bath akan terdepresiasi sekitar 60 % persen
pada hari berikutnya. Atau
et+1 = et x ( - 60 % ) ketika et > 1 %
Dengan menerapkan kecenderungan ini pada situasi sekarang di mana bath terapresiasi sebesar 3
persen hari ini, Indofood Tbk. meramalkan bahwa perubahan kurs esok hari adalah sebesar
et+1 = et x ( - 60 % )
Page 4
( 3 % ) x ( - 60 % )
- 1,8 %
Dengan mempertimbangkan ramalan bahwa bath akan terdepresiasi keesekoan harinya. Indofood
memutuskan untuk mengirim pembayaran pada esok hari bukan hari ini.
Peramalan Fundamental
Peramalan fundamental ( fundamental forecasting ) dilakukan berdasarkan hubungan fundamental antara
variabel variable ekonomi dengan kurs. Perubahan pada kurs spot nilai tukar dipengaruhi oleh faktor
faktor berikut :
e
Di mana
e
INF= perubahan diffrensial antara tingkat inflasi AS dengan inflasi Negara Asing
INT= perubahan differensial antara tingkat suku bunga AS dengan tingkat suku bunga Negara asing.
INC= perubahan diffrensial antara tingkat pendapatan AS dengan tingkat pendapatan Negara asing.
GC= perubahan pada pengendalian pemerintah
EXT= perubahan prediksi nilai tukar masa depan
Suatu peramalan dapat dibuat hanya berdasarkan penilaian subjektif mengenai pergerakan umum atas
variabel variabel ekonomi suatu Negara yang diperkirakan akan mempengaruhi kurs. Dari sudut pandang
statistik, suatu ramalan akan dibuat berdasarkan dampak factor factor yang terukur secara kuantitatif
terhadap kurs.
Page 5
Contoh
Untuk memperikarakan persentase perubahan ( tingkat apresiasi atau depreasiasi ) atas pound
sterling inggris terhadap dolar AS pada kuartal berikutnya.
Maka factor yang digunakan adalah:
Inflasi di Amerika relative terhadap inflasi di Inggris,
Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relative terhadap pertumbuhan pendapatan di
Inggris.
Persentase perubahan atas pound sterling terhadap dolar dapat diketahui dengan menggunakan
analisis regresi. Data kuartalan inflasi dan tingkat pertumbuhan pendapatan baik di Inggris dan
Amerika digabungkan. Variabel terikat ( dependen ) adalah presentase perubahan nilai pound
sterling Inggris per kuartal ( BP ). Variabel bebas ( independen ) dibentuk sebagai berikut :
Persentase perubahan perbedaan inflasi ( tingkat inflasi AS dikurang tingkat inflasi Inggris )
kuartal sebelumnya, disebut INFt-1.
Persentase perubahan perbedaan pertumbuhan pendapatan ( pertumbuhan penadapatan AS
dikurangi pertumbuhan pendapatan Inggris ) pada kuartal sebelumnya, atau disebut ICt-1
Persamaan regresi didefinisikan sebagai berikut :
BPt = b0 + b1 INF t-1 + b2INC t-1
Sebagai ilustrasi, asumsikan nilai bertikut :
b0
=
0, 02
b1
=
0,8
b2
=
1,0
Page 6
INF t-1
=
4%
INC t-1
=
2%
BPt
=
b1 INF t-1 + b2INC t-1
= 0,002 + 0,8 ( 4 % ) + 1 ( 2 % )
=
0,2 % + 3,2 % + 2 %
=
5,4 %
Jadi dengan mempertimbangkan angka tingkat inflasi dan pertumbuhan pendapatan terakhir,
pounsterling seharusnya terapresiasi sebesar 5,4 persen pada kuartal berikutnya.
Peramalan Berbasis Pasar
Proses membuat peramalan dari indicator pasar, yang dikenal dengan peramalan berbasis pasar
( market based forecasting ), dikembangkan berdasarkan:
kurs spot
kurs forward.
menggunakan dolar AS saat ini untuk mengantisipasi apresiasi poundsterling dan pembelian ini
dapat mendorong naik nilai poundsterling. Sebaliknya jika poundsterling diperkirakan akan
mengalami depresiasi terhadap dolar, spekulan akan menjual poundsterling sekarang, dengan
harapan dapat membeli poundsterling kembali dengan harga yang lebih murah setelah nilainya
turun.tindakan tersebut dapat membuat depresiasi poundsterling langsung terjadi. Karenanya
Page 7
nilai poundsterling saat ini seharusnya mencerminkan perkiraan nilai poudsterling dalam jangka
waktu dekat. Perusahaan dapat menggunakan kurs spot dalam peramalan, karena kurs ini
mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot dalam jangka waktu dekat.
Kegunaan Kurs Forward
Kurs Forward untuk tanggal tertentu di masa depan biasanya digunakan sebagai perkiraan kurs
spot di masa depan. Atau kurs forward berjangka 30 hari merupakan perkiraan kurs spot 30 hari
mendatang, kurs forward berjangka 90 hari merupakan perkiraan kurs spot 90 hari mendatang,
dan seterusnya. Kurs forward dihitung sebagai berikut :
F=S(1+p)
Di mana p mencerminkan premi forward. Karena p mencerminkan selisih kurs forward terhadap
kurs spot, maka p dapat digunakan sebagai perkiraan persentase perubahan kurs
E(e) = p
= ( F/S ) 1
Contoh
Jika kurs forward dolar Australia berjangka satu tahun adalah $ 0,63, sementara kurs spot adalah
$ 0,60, maka perkiraan persentase perubahan dolar australia adalah :
E(e) = p
( F/S ) 1
( 0,63 / 0,60 ) -1
0,05 atau 5 %
Page 8
Peramalan Campuran
Karena tidak ada satupun teknik peramalan yang terbukti unggul secara konsisten dibandingkan
teknik lain, beberapa MNC lebih suka menggunakan kombinasi teknik peramalan. Metode ini
dinamakan peramalan campuran ( mixed forecasting ). Berbagai peramalan atas nilai mata uang
tertentu dibuat berdasarkan beberapa teknik peramalan. Teknik yang digunakan diberikan bobot
tertentu sehingga total bobot mencapai 100 persen, dengan teknik yang dianggap lebih andal
diberikan bobot lebih besar. Nilai prediksi mata uang adalah rata rata tertimbang dari peramalan
yang gunakan.
Jasa Forecasting
Kebutuhan perusahaan untuk memperkirakan nilai mata uang telah mendorong beberapa
perusahaan konsultan dan investment bank untuk menawarkan layanan peramalan nilai tukar.
Saran untuk melakukan lindung nilai dan manajemen kas internasional, dan penilaian eksposure
perusahaan terhadap risiko nilai tukar, juga disediakan oleh lembaga-lembaga ini. Salah satu cara
untuk menentukan apakah suatu layanan peramalan yang dilakukan itu akurat atau tidak, adalah
untuk membandingkan akurasi perkiraan tersebut dengan keakuratan ramalan itu sendiri.
Evaluasi Mengenai Kinerja Peramalan
Sebuah MNC yang melakukan peramalan nilai tukar harus memantau kinerjanya dari waktu ke
waktu untuk menentukan apakah prosedur peramalan tersebut memuaskan atau tidak. MNC juga
mungkin ingin membandingkan berbagai metode peramalan.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan multinasional cenderung lebih percaya dengan ramalan
mereka ketika mereka mengetahui kesalahan perkiraan rata-rata untuk masa lalu mereka.
Forecast Bias
Jika kesalahan peramalan secara konsisten selalu positif atau negatif dari waktu ke waktu, maka
bisa dipastikan ada bias dalam prosedur peramalan tersebut.
Model regresi berikut dapat digunakan untuk menguji untuk bias dari peramalan :
M. Syahrullah / MM-UR
Page 9
realized = a0 + a1 x forecast + m
Jika ada sebuah prediktor yang ditemukan menjadi bias, maka nilai a0 dan a1 yang telah
diestimasi dapat digunakan untuk mengoreksi kesalahan sistematik tersebut.
Membandingkan Berbagai Teknik Peramalan
Bebagai teknik peramalan yang berbeda-beda dapat dievaluasi dengan 2 cara, yaitu grafis
(dengan membandingkan jarak dari garis perkiraan yang sempurna), dan statistik (dengan
menghitung mean dari kesalahan ramalan mutlak, dan kemudian menggunakan t-test atau tes
nonparametrik untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam akurasi
teknik peramalan)
Forecasting Under Market Efficiency
Jika pasar valuta asing adalah weak-form efficient, maka nilai tukar saat ini sudah mencerminkan
informasi historis. Jadi, analisa teknis tidak akan berguna
Jika pasar semistrong-form efficient, maka semua informasi publik yang relevan sudah tercermin
dalam nilai tukar saat ini.
Jika pasar strong-form efficient, maka semua informasi publik dan swasta yang terkait sudah
tercermin dalam nilai tukar saat ini.
Pasar valuta asing pada umumnya berada dalam semistrong-bentuk efisien.
Namun demikian, perusahaan multinasional masih bisa menemukan peramalan yang bermanfaat,
karena tujuan mereka bukan untuk mendapatkan keuntungan spekulatif tetapi untuk
menggunakan perkiraan nilai tukar untuk melaksanakan kebijakan yang ada. Secara khusus,
perusahaan multinasional mungkin perlu menentukan rentang nilai tukar untuk menilai sejauh
mana kinerja operasi mereka bisa terpengaruh.
Exchange Rate Volatility
Perusahaan multinasional juga meramalkan volatilitas nilai tukar. Hal ini memungkinkan mereka
untuk menentukan range (selang kepercayaan) dan mengembangkan kasus terbaik dan skenario
terburuk bersama dengan perkiraan titik estimasi.
Page 10
Kesimpulan
Perusahaan multinasional memerlukan peramalan kurs untuk mengambil keputusan mengenai
lindung nilai utang piutang, pendanaan dan investasi jangka pendek, pengnggaran modal, dan
pendanaan jangka panjang.
Teknik peramalan yang paling umum digunakan dikelompokkan sebagai berikut ( 1 ) peramalan
teknis, ( 2 ) fundamental, ( 3 ) berbasis pasar, dan ( 4 ) campuran. Masing masing metode
memiliki keterbatasan, dan kualitas hasil ramalan beragam. Namun karena perbedaan kurs yang
bervariasi tinggi, maka tidak mengherankan jika peramalan tidak selalu akurat.
Evaluasi terhadap kinerja peramalan nilai tukar perlu dilakukan dan membandingkan berbagai
model peramalan, agar peramalan tersebut memuaskan. Berbagai teknik peramalan dapat
dievaluasi dengan 2 cara yakni grafik dan statistik.
Page 11
Daftar Pustaka
Madura, Jeff, 2004, Manajemen Keuangan Internasional, Jilid 1, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta
Mudrajad Kuncoro dan HikmahPengaruh PernyataanInayah,Presiden Gus2003,Dur A terhadap Perilaku Kurs
Rp/US$, 1 Januari 1999 30 April 2002? : Studi Empiris dengan
Metode
Page 12