Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH DAN

NILAI TUKAR
Sistem Nilai Tukar
 Sistem nilai tukar tetap (fixed)
 Sistem nilai tukar mengambang bebas (freely
floating)
 Sistem nilai tukar mengambang terkendali
(managed float)
 Sistem nilai tukar terpatok (pegged)
Sistem Nilai Tukar Tetap
 Sistem Nilai Tukar Tetap merupakan:Sistem
moneter dimana nilai tukar dibuat konstan atau
dibolehkan berfluktuasi hanya dalam batas-batas
yang sangat sempit
Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Nilai Tukar
Tetap

Kelebihan sistem nilai tukar tetap:


 Terbatasnya ruang gerak untuk berspekulasi

 Mampu memberikan kepastian mengenai nilai tukar

Kelemahan sistem nilai tukar tetap:


 Kurangnya fleksibilitas mata uang jika terjadi perubahan-

perubahan dalam pasar internasional.


 Otoritas moneter harus memiliki cukup dana untuk menjaga

kestabilan nilai tukar mata uangnya.


 Pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk

berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk melakukan intervensi pasar.


Sistem Nilai Tukar
Mengambang Bebas

 Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas merupakan


sistem moneter dimana nilai tukar dibiarkan
bergerak mengikuti kekuatan-kekuatan pasar tanpa
intervensi dari pemerintah.
Kelebihan Nilai Tukar
Mengambang Bebas

 Fleksibilitasnya yang tinggi dalam melakukan penyesuaian


terhadap kondisi pasar.
 Otoritas moneter tidak perlu mempunyai cadangan dana
untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya
 Masalah dari negara lain (seperti inflasi dan tingkat
pengangguran) tidak akan merambat (contagion effect)
 Tidak ada masalah surplus atau defisit-neraca pembayaran
 Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asingTingkat kurs
yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan.
 Jadi, tidak ada masalah pasar gelap dan akibat negatifnya
Kelemahan Nilai Tukar
Mengambang Bebas

 Sangat besarnya peluang untuk berspekulasi,


sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai
tukar.
Sistem Nilai Tukar
Mengambang Terkendali

 Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali


merupakan sistem nilai tukar dimana nilai tukar
dibiarkan berfluktuasi tanpa batas-batas yang
eksplisit, tetapi bank sentral bisa melakukan
intervensi untuk mempengaruhi pergerakan nilai
tukar.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Nilai Tukar
Mengambang Terkendali

 Fleksibilitasnya yang cukup tinggi dalam melakukan penyesuaian


terhadap perubahan kondisi pasar.
 Lebih memberikan kepastian yang lebih baik bagi para eksportir dari
importir tentang besarnya nilai tukar yang akan berlaku untuk satu
periode.
 Sistem yang sanggup memadukan kelebihan-kelabihan system kurs
tetap dan system kurs mengambang
 Perlunya otoritas moneter memiliki cadangan dana yang cukup untuk
menjaga kestabilan nilai tukar mata uangnya.
 Tidak selamanya mampu mengatasi ketidakseimbangan pada neraca
pembayaran
 Otoritas moneter bisa jadi tidak berada pada posisi yang tidak baik
ketimbang para spekulan, investor dan pedagang uang professional
dalam menduga-duga kecenderungan kurs dalam jangka panjang.
Sistem Nilai Tukar Terpatok
 Sistem Nilai Tukar Terpatok merupakan dimana
valuta suatu negara dipatokkan atau dikaitkan ke
satu valuta lain, atau ke satu unit perhitungan.
 Walaupun nilai valuta lokal tetap dalam
hubungannya dengan valuta asing (atau unit
perdagangan) yang menjadi patokan, valuta
tersebut bergerak mengikuti valuta relatif terhadap
valuta-valuta lain.
Intervensi Pemerintah
Alasan-Alasan Intervensi:
 Mengurangi fluktuasi nilai tukar

 Membentuk batas-batas implisit bagi nilai tukar

 Bereaksi terhadap gangguan-gangguan temporer


Intervensi Langsung

 Intervensi atau campur tangan langsung untuk mendepresiasi


nilai rupiah, misalnya dapat dilakukan dengan menukarkan
rupiah dengan mata uang asing, atau membanjiri pasar
dengan rupiah, memborong dolar, membuat orang tidak mau
memegang rupiah, dan sebagainya.
 Sebaliknya agar rupiah terapresiasi maka rupiah
dibeli/diborong dengan cadangan devisa yang ada, membuat
orang mencari rupiah.
 Bank sentral bisa mengapresiasi rupiah dengan melakukan
pertukaran mata uag (currency swaps) dengan bank sentral
lain.
Intervensi Langsung
 Campur tangan langsung biasanya sangat efektif
apabila ada usaha terkoordinir dari bank sentral.
 Ada campur tangan langsung yang bersifat steril dan
non steril
 Campur tangan yang sifatnya steril adalah campur
tangan di pasar mata uang asing dengan
mempertahankan supply uang.
 Campur tangan yang sifatnya non steril dapat dilihat
jika bank sentral melakukan intervensi tanpa
penyesuaian dalam penawaran uang.
Intervensi Tidak Langsung
 Bank sentral dapat mengintervensi nilai rupiah
secara tidak langsung dengan mempengaruhi
faktor-faktor yang menjadi penyebab naik turunnya
rupiah.
 Contoh : tingkat suku bunga, penetapan pajak
impor, kuota barang impor,
Dampak Valuta
Dampak Valuta Lokal yang Lemah atas Perekonomian

- Dapat merangsang permintaan luar negeri atas produk domestik.


- Dapat meningkatkan ekspor.
- Menciptakan lapangan kerja secara signifikan
- Inflasi.

Dampak Valuta Lokal yang Kuat atas Perekonomian


- Dapat merangsang para konsumen dan produsen domestik
membeli produk-produk dari luar negeri.
- Laju inflasi rendah.
- Dapat menaikkan tingkat pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai