Sistem kurs
mengambang/berubah(floating
Sistem kurs tetap/stabil Sistem kurs terkait (pegged
exchange rate), terdiri atas:
(fixed exchange rate system) Freelyfloatingrate/cleanfloat, exchange rate system)
Managed float/dirty float
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem Kurs Tetap: pemerintah menjaga nilai mata uang pada tingkat yang telah
ditetapkan dengan membeli atau menjual valuta asing dalam jumlah yang tidak
terbatas.
• Kelemahan:
• Pertama, nilai tukar seringkali tidak mencerminkan nilai yang sesungguhnya dari suatu
mata uang karena otoritas moneter selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang
diinginkan.
• Kedua, jika pelaku pasar (khususnya spekulan valuta asing) menilai nilai tukar suatu mata
uang terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka mata uang tersebut akan mendapat
tekanan jual atau beli yang sangat besar.
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem kurs mengambang bebas (Clean float/freely floating system):
tingkat kurs sepenuhnya ditentukan oleh interaksi permintaan dan
penawaran mata uang, tanpa adanya campur tangan pemerintah
• Kelebihan:
• Mampu menyesuaikan nilai tukar mata uang terhadap perubahan
kondisi perekonomian dengan cepat sehingga nilai tukar mencerminkan
nilai yang wajar atau sesungguhnya;
• Otoritas moneter tidak perlu mempunyai cadangan dana untuk
menjaga kestabilan nilai tukar uangnya;
• Masalah dari negara lain (seperti inflasi dan tingkat pengangguran) tidak
akan merambat (contagion effect)
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem kurs mengambang bebas (Clean float/freely
floating system)
• Kelemahan:
• Seringkali menyulitkan pemerintah maupun pengusaha
dalam membuat perencanaan atau perhitungan bisnis;
• Sangat besarnya peluang untuk berspekulasi, sehingga
dapat menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar;
• Bagi negara yang mengalami masalah akan mendapat
tekanan yang lebih berat
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem kurs mengambang terkendali (Dirty float/
managed float system), yaitu penentuan kurs valas
di bursa valas terjadi dengan campur tangan
pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran valas melalui berbagai kebijakannya di
bidang moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri.
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem kurs mengambang terkendali (Dirty float/
managed float system)
• Kelebihan:
• Fleksibilitasnya yang cukup tinggi dalam melakukan
penyesuaian terhadap perubahan kondisi pasar;
• Kelemahan:
• Perlunya otoritas moneter memiliki cadangan yang
cukup untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata
uangnya
2. Sistem Moneter Internasional
• Sistem kurs terkait (pegged exchange rate system),
mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara
dengan nilai tukar mata uang lain atau sejumlah
uang tertentu
Hard Currency
Soft Currency
Hard Currency
• Hard currency atau disebut juga sebagai strong currency mengacu pada
uang yang dikeluarkan oleh suatu negara yang stabil secara ekonomi dan
politik.
• Diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran barang
dan jasa yang mungkin malah lebih disukai daripada mata uang domestik
negara tersebut.
• Mata uang yang termasuk dalam hard currency sering mengalami
apresiasi atau kenaikan nilai jika dibandingkan dengan mata uang lainnya.
• Yang masuk dalam hard currency adalah Poundsterling (Inggris), Dollar AS
(Amerika Serikat), Yen (Jepang), Deutchsmark (Jerman), Franc (Perancis)
dan lain sebagainya.
Soft Currency
• Soft currency merupakan mata uang dengan nilai yang
berfluktuasi, terutama lebih rendah, sebagai akibat dari
ketidakpastian politik atau ekonomi negara.
• Akibat ketidakstabilan mata uang ini, para pedagang valuta asing
cenderung menghindarinya. Di pasar keuangan, para peserta
sering menyebutnya sebagai "weak currency’.
• Mata uang dari sebagian besar negara berkembang dianggap
sebagai soft currency. Seringkali, pemerintah dari negara
berkembang ini menetapkan nilai tukar tinggi yang tidak realistis,
lalu mematok mata uang mereka ke mata uang seperti dolar AS.
Soft Currency