Anda di halaman 1dari 10

Di susun oleh :

NURKOLIS 100211200003
Sistem Moneter Internasional
Sistem Moneter Internasional adalah merupakan suatu
kumpulan lembaga-lembaga, perjanjian dan kebijakan-
kebijakan mengenai berbagai pembayaran internasional
yang dilakukan oleh suatu Negara atau antar Negara.
Dalam system ini membahas mengenai cara-cara
penyesuaian perubahan kurs antar mata uang dan cara
menentukan penyesuaian untuk mencapai keseimbangan
pada neraca pembayaran. System ini harus stabil untuk
melayani perdagangan dan investasi antar Negara, dan
untuk menjaga kestabilan system ini harus memenuhi
berbagai persyaratan-persyaratan, antara lain :
1. System moneter hendaknya berorientasi pada pasar.
2. Pengaturan pembayaran antar Negara hendaknya bersifat
multilateral
3. Sistem ini harus stabil.

Mulai dari tahun 1944 sampai kurang lebih tahun 60-an,


Sistem moneter internasional ini didasarkan pada fixed
exchange rates. System ini dikenal dengan system Bretton
Woods atas dasar perjanjian yang disetujui oleh Dana
Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia
(IBRD).sistem ini juga dikenal sebagai standard tukar emas
karena saat itu masih banyak Negara yang memegang emas
dan devisa khususnya dollar Amerika.Sistem ini dibubarkan
pada tahun 1960 dikarenakan menurunnya suplai emas
akibat biaya produksi terlalu tinggi sedangkan harganya
tetap dan rendah.dan untuk menjaga keseimbangan
cadangan Negara terpaksa Negara-negara menukarkan
dollar dengan emas yang dipegang Amerika sehingga
tingkat kepercayaan terhadap dollar menurun dan lebih
percaya memegang emas sebagai cadangan devisa
negaranya.
1.2FLOATING EXCHANGE RATE.

Hancurnya system moneter internasional/system


Bretton Woods dan ditandai dengan diterimanya kurs
devisa mengambang (Floating Exchange Rate), yaitu
tidak diakuinya amerika sebagai banker dunia karena
turunnya nilai dollar amerika dan di tolaknya dollar
amerika sebagai ” NUMERAIRE” yang efektif
1.Peranan IMF.
Dibawah perarturan yang baru IMF berperan sebagai
badan pengawas. Semua anggota dihadapkan pada
suatu kontrak untuk bekerja sama pada pedoman dasar
yang telah disepakati bersama untuk menjamin adanya
pengaturan pertukaran dan pemantaban system
pertukaran yang stabil
Untuk Negara maju ada 3 faktor,yaitu :
 Dampak perubahan kurs pada volume

perdagangan luar negeri.


 Dampak perubahan kurs terhadap investasi

domestic.
 Volume ekspor
Untuk Negara berkembang ada 4 faktor, yaitu :
 1.kekhawatiran adanya devaluasi yang bisa
berakibat buruk terhadap investasi asing maupun
domestic.
 2. seringnya perubahan nilai tukar mata uang

Negara berkembang.
 3.banyak Negara berkembang yang tidak

mempunyai derajat kesamaan dalam pengawasan


terhadap tingkat harga dalam negeri.
 

 
Perlunya Cadangan Moneter
Internasional.
Suatu Negara yang memegang uang internasional bermaksud
untuk mempunyai cadangan yang berupa emas dan devisa dan
SDR. Cadangan internasional ini sangat diperlikan untuk
menambal deficit Negara.akibat devaluasi.persyaratn untuk
cadangan internasional ini tidak lepas dari nilai tukar yang
dianut oleh Negara yang bersangkutan.yang artinya jka suatu
Negara menganut nilai tukar fleksibel sepenuhnya ( a fully
fleksible exchange rate) maka penguasa moneter Negara
tersebut tidak dapat menjual atau membeli valuta asing dan
akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran atas
keseimbangan neraca pembayaran melalui perubahan harga
valuta asing terhadap mata uang Negara tersebut.dengan
demikian pasar valuta asing memelihara keseimbangan antara
permintaan dan penawaran valuta asing.
System nilai tukar tetap ( a fixed exchange rate
system)adalah penguasa moneter
diharuskanmemegang cadangan secukupnya untuk
mengalami kesulitan/defisit. Dalam keadaan defisit,
penguasa moneter harus menjual valuta asing untuk
ditukar dengan mata uang domestic agar nilai tukar
tetap dan apabila surplus,penguasa moneter harus
mau membeli valuta asing dengan uang domestik
agar nilai tukarnya tetap.
 
Masalah Likuiditas Internasional
 Masalah utama pada tahun 60-an adalah kekhawatiran terhadap
penawaran likuiditas dunia yang pertumbuhannya kurang cepat
sehingga mengganggu kelancaran perdagangan antar Negara. Hal ini
disebabkan karena peningkatan suplai emas menjadi berkurang dan
suplai dollar amerika ke Negara lain tidak mencukupi untuk
penambahan cadangan internasional. Masalah lainnya adalah
ketidakmampuan dan ketidakstabilan system moneter internasional
yang diakibatkan adanya 2 macam cadangan internasional, dollar dan
pound sterling.
 SDR (Special Drawing Rigght)merupakan tambahan tetap pada
cadangan dunia dan penggunaannya tanpa surat hanya diatur dalam
pemegang maksimum dan minimumnya. Negara-negara yang
mengalami defisit dapat menggunakan SDR untuk mengatasi
kesulitan defisit itu. Factor-faktor yang mempengaruhi jatah aloasi
SDR secara langsung antara lain :
 Pemungutan suara anggota.
 Derajat kemudahan anggota untuk fasilitas khusus dalam IMF.
 Ukuran anggota dalam urutan hak penggunaan dalam IMF.
 Jumlah pemakaian SDR dalamkeanggotaan IMF.
Masalah utama pada tahun 60-an adalah
kekhawatiran terhadap penawaran likuiditas dunia
yang pertumbuhannya kurang cepat sehingga
mengganggu kelancaran perdagangan antar Negara.
Hal ini disebabkan karena peningkatan suplai emas
menjadi berkurang dan suplai dollar amerika ke
Negara lain tidak mencukupi untuk penambahan
cadangan internasional. Masalah lainnya adalah
ketidakmampuan dan ketidakstabilan system
moneter internasional yang diakibatkan adanya 2
macam cadangan internasional, dollar dan pound
sterling.

Anda mungkin juga menyukai