Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yg mempelajari tingkah laku manusia dlm memenuhi
kebutuhan hidupnya

Masalah Ekonomi :
 Jumlah kebutuhan tdk sebanding dgn tersedianya alat pemenuhan kebutuhan
 Barang yg dibutuhkan dpt diproduksi, namun alat/faktor produksi terbatas
 Keterbatasan sumber daya, sehingga perlu adanya alokasi sumber daya

Sistem Ekonomi :
1. Central Planing/Planned Economies
 Semua masalah ekonomi ditangani oleh satu badan secara sentral
 Badan sentral ini yg mengatur dan melaksanakan produksi, distribusi barang/jasa
 Sistem ini banyak dianut oleh negara berpaham komunis
 Kelemahan sistem ini bahwa individu tdk memiliki kebebasan dlm memenuhi
kebutuhan hidup
2. Market Economies (Ekonomi Pasar)
 Dalam sistem ini produksi dan distribusi ditentukan oleh operasi kekuatan pasar
melalui mekanisme harga
 Sumber daya dialokasikan dlm rangka memberikan kepuasan setiap individu dan
masyarakat secara keseluruhan
 Persoalan yg ada bahwa dgn timbulnya berbagai pasar persaingan tdk sempurna,
sehingga pengalokasian sumber daya tdk dicapai secara optimal melalui
mekanisme harga
 Dgn sistem ini berlaku laissez faire (yg kuat yg menang) sehingga timbul masalah
efisiensi dan keadilan sosial
3. Sistem Campuran
 Dlm sistem ini lebih menitikberatkan pd salah satu diantaranya dan melakukan
penyesuaian dari waktu ke waktu melalui pengaruh politik

Pihak2 pengambil keputusan :


1. Rumah Tangga (Household) yaitu merupakan sekelompok orang yg hidup di bawah
satu atap secara bersama2 menentukan jumlah uang yg akan dibelanjakan, waktu yg
dikorbankan utk memperoleh penghasilan dan jumlah tenaga kerja yg ditawarkan
2. Perusahaan (firm) yaitu merupakan satu unit pengambil keputusan yg menggunkan
tanah, tenaga kerja dan brg modal guna menghasilkan brg dan jasa yg kemudian
dijual kpd rumah tangga, perusahaan lain dan pemerintah
3. Pemerintah (government) yaitu segala bentuk badan pemerintah termasuk pemerintah
daerah

Faktor2 Produksi
1. Tanah (land) : sumber daya alam (tanah, mineral, air, hutan, dll)
2. Tenaga kerja : sumber daya manusia (skill)
3. Modal (capital) : output yg dihasilkan perusahaan lain (gedung, mesin) yg digunakan
utk proses produksi bukan utk dikonsumir langsung oleh perorangan
Demand (permintaan) dan Supply (penwaran)

Mekanisme harga pd pokoknya menggambarkan kekuatan antara kedua kelompok yaitu


konsumen dan produsen dlm menentukan harga yg pas utk suatu brg dagangan

 Schedule supply : tabel jumlah penawaran yg dilakukan oleh perusahaan pd berbagai


tingkat harga
 Jika schedule supply individu dari seluruh house hold dijumlahkan, maka akan
diperoleh schedule supply pasar (market supply pasar)
 Schedule demand : tabel jumlah permintaan yg dilakukan oleh individu pd periode
tertentu pd berbagai tingkat harga
 Jika schedule demand individu dari seluruh house hold dijumlahkan, maka akan
diperoleh schedule demand pasar (market demand pasar)

Demand
Permintaan adalah jumlah komoditi total yg ingin dibeli oleh konsumen pada tingkat
harga tertentu
Faktor2 pengukur besarnya demand :
 Jumlah yg diminta merupakan kwantitas yg diinginkan
 Apa yg diminta merupakan permintaan yg efektif, artinya demand yg didukung dgn
daya beli, bukan permintaan potensial yaitu demand yg hanya didasarkan pada
keinginan, tetapi tdk didukung dgn daya beli
 Kwantitas yg diminta merupakan arus pembelian yg kontinyu, oleh sebab itu maka
digunakan satuannya. Ch : 1 juta jeruk / hari

Faktor2 yg menentukan (determinant) atas jumlah kwantitas yg diminta


 Harga komoditi itu sendiri (P)
 Rata2 penghasilan rumah tangga (I)
 Harga komoditi yg berkaitan (P yg berkaitan)
 Selera / tanton (T)
 Distribusi pendapatan diantara rumah tangga (D)
 Besarnya populasi / jumlah penduduk (P)
 Kesenangan dan kebiasaan

Hukum permintaan
 Semakin rendah harga (P <) maka jumlah yg diminta akan semakin besar (QD >)
 Kurva permintaan bergeser ke kanan : lebih banyak komoditi yg diminta pd setiap
tingkat harga
 Kurva permintaan bergeser ke kiri : lebih sedikit komoditi yg diminta pd setiap
tingkat harga

Engel Curve adalah kurva yg menghubungkan jumlah permintaan dgn pendapatan,


dimana pendapatan menaik maka jumlah yg diminta juga akan naik
EQUILIBRIUM PRICE AND PRICE MOVEMENTS

Harga keseimbangan (equilibrium price) adalah harga pd titik temu antara kurve demand
dan kurve supply
Kurve demand dpt dinyatakan dgn persamaan D = a – bP (dimana D adalah jumlah yg
diminta) dan kurve supply dgn S = c + dP (S adalah jumlah supply dan a,b,c,d adalah
positif), maka harga keseimbangan adalah D = S atau a – bP = c + dP dimana equilibrium
price (P) akan menjadi P = (a – c)/(b + d)

PERUBAHAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN (CHANGES IN SUPPLY AND


DEMAND)

Efek dari perubahan atas Supply :


 Suatu kenaikan supply akan menyebabkan penurunan harga dan kenaikan jumlah yg
dijual
 Suatu penurunan supply akan menyebabkan kenaikan harga dan penurunan jumlah yg
dijual
Efek dari perubahan atas Demand :
 Suatu kenaikan demand akan menyebabkan kenaikan harga dan quantity
 Suatu penurunan demand akan menyebabkan penurunan harga dan quantity
Hal ini dpt terjadi jika ceteris paribus (selain faktor harga yg berubah yg lainnya tetap)

PERUBAHAN SUPPLY DLM JANGKA PENDEK DAN PANJANG (CHANGE IN


SUPPLY IN THE SHORT AND LONG TERM)

Jangka Pendek (Short Term)


 Periode selama paling tdk satu faktor ditetapkan
 Perusahaan akan menghasilkan berbagai produksi selama perusahaan dpt
meningkatkan kapasitas produksinya
 Perusahaan baru tdk akan bisa masuk pasar
 Lamanya periode ini semata2 tergantung pd sifat industrinya dan keadaan yg
berhubungan dgn faktor produksinya

Jangka Panjang (Long Term)


 Periode yg dipandang cukup utk bisa memperoleh semua faktor produksi
 Perusahaan dpt memperluas/meningkatkan kapasitas produksinya bahkan keluar
dari pasar
 Sementara perusahaan baru masuk
 Supply akan menjadi lebih mudah berubah karena pengaruh faktor2 produksi dari
jangka pendek

TINGKAH LAKU KONSUMEN

1. Rasionalitas, yaitu konsumen bertindak secara rasional utk memaksimalkan


kepuasannya
a. Aksioma kelengkapan (axioms of completeness)
Bila konsumen dihadapkan pd 2 pilihan : A atau B, konsumen akan memilih A
atau B atau tdk memilih keduanya
b. Aksioma Transitivity (axioms transitivity)
Bila konsumen dihadapkan pd 3 pilihan : A,B,C jika A lebih baik daripada B dan
B lebih baik daripada C, maka konsumen akan memilih A daripada C
c. Aksioma Pilihan Rasional (axioms of rational choice)
Bila konsumen dihadapkan pd 3 pilihan : A,B,C maka jika konsumen memilih C
maka berarti A lebih baik daripada B dan C
2. Keterbatasan Konsumen
Konsumen harus memilih berapa banyak dari masing2 komoditi yg berbeda yg harus
dikonsumsinya utk memaksimalkan tingkat kepuasannya, tetapi ia juga tdk boleh
menggunakan lebih dari anggarannya
3. Konsumen dalam keseimbangan (consumer in equilibrium)
Konsumen memaksimalkan total utilitynya dgn keterbatasan anggaran, yaitu jika
rasio MU/P (marginal utility terhadap harga) konstan utk semua barang yg dibeli.
Kondisi konsumen dpt digambarkan dgn simbol sbb:
 MUa/Pa = MUb/Pb = MUc/Pc = ….
 Pa.Qa + Pb.Qb + Pc.Qc = …. = income
Dimana : MUa = Marginal Utility dr brg A
Pa = Harga brg A
Qa = Quantity brg A yg dikonsumsi
Indiference curve adalah kurva yg digambarkan pd grafik, dimana kedua sumbunya
menunjukkan ukuran jumlah barang yg dikonsumsi
 Semua titik di kurva itu menghasilkan tingkat kepuasan yg sama
 Konsumen tdk memiliki kelebihan keinginan
 Kombinasi manapun sama saja selama masih di dalam kurva
4. Pertukaran antar individu
Dlm pertukaran antar individu, tdk akan diperoleh peningkatan dlm TU satu pihak
tanpa menurunkan kepuasan pihak lain
Digambarkan dgn simbol :
Mua/Mub X = MUb/MUb Y = MUa/MUb Z = ….
Dimana : X = konsumen X
Y = konsumen Y

PENGARUH PERUBAHAN HARGA

1. Turunnya kurva demand


2. Income effect dan Substitution effect
a. Income effect adalah perubahan permintaan yg disebabkan karena adanya
perubahan daya beli (real income)
b. Substitution effect adalah perubahan permintaan disebabkan karena adanya
perubahan harga relatif suatu barang terhadap brg lain

Pengaruh income effect dan substitution effect


Jenis Income effect Substitution effect Total
barang effect
Barang Price A Real income (daya beli) naik Harga brg A skrg Qd A naik
normal, turun shg permintaan brg A naik relatif lebih murah
Ch: (ceteris dibandingkan brg
sepatu paribus) substitusinya (brg
bata B). org yg semula
menggunakan brg B
beralih ke brg A,
shg brg A naik
Barang Price A Real income (daya beli) naik, Harga brg A Qd A naik
Inferio, turun permintaan brg A turun. Hal sekarang relatif sedikit,
Ch: (ceteris ini karena brg inferior lebih murah karena pd
tiwul paribus) umumnya adalah brg yg dibandingkan brg brg inferior,
berkualitas rendah dan substitusinya (brg faktor
murah yg dikonsumsi pd B). Org yg semula substitution
saat pendapatan relatif menggunakan brg B effect lebih
rendah. Naiknya real income beralih ke brg A, besar
justru menurunkan minat utk sehingga dibandingk
konsumsi brg inferior karena permintaan brg A an income
konsumen yg merasa lebih naik effect.
kaya akan mengurangi
konsumsi brg inferior dan
beralih ke brg lain yg mutunya
lebih baik
Barang Price A Real income (daya beli) naik, Harga brg A Qd A turun
Giffen, turun permintaan brg A turun sekarang lebih sedikit,
Ch: (ceteris banyak, karena konsumen yg murah karena pd
dedak paribus) merasa lebih kaya tdk ingin dibandingkan brg brg giffen,
lagi mengkonsumsi brg giffen substitusinya, org income
yg mutunya sangat rendah yg semula effect lebih
dan beralih ke brg lain yg menggunakan brg B besar
mutunya lebih baik. beralih ke brg A,
sehingga
permintaan brg A
naik

3. Elastisitas harga dari permintaan (Price Elasticity of Demand)


Adalah tingkat sensitivitas perubahan permintaan akibat perubahan harga.

THE DEMAND FOR INSURANCE

Pada dasarnya dampak pembelian asuransi bagi pemegang polis :


1. Dgn membayar premi, pemegang polis dpt memindahkan resiko
2. Pemegang polis mendpt kepastian biaya karena cost of risk yg semula tdk pasti
menjadi pasti yaitu sebesar premi dibayar
3. Pemegang polis hanya menanggung resiko yg tdk dpt dialihkan dan resiko yg
memang hendak ditahan sendiri
4. Dgn membeli asuransi, pemegang polis juga dpt menerima servis lain, seperti nasihat
mengenai upaya2 pencegahan kerugian (loss prevention and control), recovery of
uninsured loss (ex gratia)

Peran asuransi kadangkala tdk selalu/semuanya dirasakan manfaatnya, karena :


1. Tdk semua resiko dpt diasuransikan
2. Asuransi hampir tdk selalu memberikan penggantian secara sempurna
(mengembalikan ke posisi awal), karena adanya under insurance dan penerapan
limitation of indemnity yaitu : Sum insured, Average, excess, franchise, limits of
liability, deductible
3. Pembayaran premi, baik dlm hal jumlah maupun waktu pembayarannya juga tdk
selalu dpt dipastikan. Dlm hal jumlah misal: pd asuransi stock dimana jumlah tdk dpt
secara pasti ditentukan. Dlm hal waktu, yaitu premi dimasa datang berbeda dgn premi
yg ditetapkan sekarang karena adanya inflasi

Faktor2 yg mempengaruhi tingkat permintaan terhadap asuransi :


1. Endogenous, yaitu faktor2 yg dpt dikontrol oleh konsumen
Misalnya : selera dan preferensi, pendapatan, kekayaan (wealth), karekteristik
kondisi keuangan
2. Exogenous, yaitu faktor2 yg berada di luar kontrol konsumen
Misalnya : asuransi wajib, perpajakan, inflasi, harga asuransi, kebijaksanaan
pemerintah lainnya

ENDOGENOUS

Selera dan pilihan (preferensi)


Sikap konsumen terhadap resiko dpt dikategorikan ke dlm 3 golongan :
 Risk Averter adalah org yg tdk menyukai resiko, mereka mau membayar lebih dari
perkiraan kerugian yg mungkin diderita, asalkkan dpt menyingkirkan resiko
(utilitynya dari membeli asuransi lebih besar daripada tdk membeli asuransi)
 Risk Neutral adalah org yg bersikap mengabaikan mengenai ada atau tdknya resiko,
utk menyingkirkan resiko mereka tdk mau membayar lebih dari perkiraan kerugian
yg mungkin diderita (utility dari membeli asuransi dgn tdk membeli adalah sama)
 Risk preferer (risk taker) adalah org yg menyukai keadaan beresiko, ia tdk keberatan
menerima resiko yg lebih tinggi sepanjang terdpt kemungkinan memperoleh hasil yg
lebih tinggi pula (utility dari tdk membeli asuransi lebih besar daripada membelinya)

Ilustrasi mengenai preferensi konsumen terhadapn resiko,


Ch : A memiliki kekayaan Rp 100 juta dan dihadapkan pd resiko kebakaran. Jika
kebakaran terjadi, kekayaan A akan berkurang menjadi 10 juta. Probabilitas terjadinya
kebakaran adalah 50%
Expected Losses
Jika terjadi kebakaran, kerugian yg diderita adalah Rp 100 juta – Rp 10 juta = Rp 90 juta
Expected Loss akibat kebakaran 50% X Rp 90 juta = Rp 45 juta
Fair risk premium
Harga premi asuransi yg wajar adalah harga yg mencerminkan expected loss, yaitu Rp 45
juta
Jika A tdk membeli asuransi, maka :
 Resiko kerugian karena kebakaran berada pd A
 Kekayaan yg dimiliki bisa tetap 100 juta atau hanya menjadi 10 juta jika kebakaran
terjadi. Oleh karena itu expected kekayaan adalah :
Probabilitas kekayaan tanpa kebakaran + probabilitas kekayaan setelah kebakaran =
(0,5 X Rp 100 juta) + (0,5 X Rp 10 juta) = Rp 55 juta….masih bersifat uncertain
Jika A membeli asuransi, maka :
 Resiko kerugian karena kebakaran hilang
 Kekayaan yg pasti dimilikinya menjadi :
Kekayaan tanpa kebakaran – Premi asuransi dibayar = Rp 100 juta – Rp 45 juta = Rp
55 juta ….bersifat certain

Premi murni yg maksimum (P*)


Adalah premi yg membuat uility konsumen sama nilainya apakah ia membeli asuransi
atau tdk membeli asuransi
Ch: pd kasus diatas, kekayaan Rp 100 juta dan premi Rp 45 juta
Keputusan Kekayaan Utility
Membeli asuransi 100 juta – 45 juta = 55 juta 100
Tdk membeli asuransi (50% X 100 juta) + (50% X 10 juta) = 55 juta 75
Jika premi naik menjadi Rp 50 juta, maka :
Keputusan Kekayaan Utility
Membeli asuransi 100 juta – 50 juta = 50 juta 95
Tdk membeli asuransi (50% X 100 juta) + (50% X 10 juta) = 55 juta 75
Premi maksimum adalah Rp 70 juta karena pd harga ini utility konsumen sama nilainya
apakah ia membeli atau tdk.

Pendapatan
Dampak kenaikan pendapatan bagi RT
Y naik = konsumsi durable goods naik = demand utk fire & burglary insurance naik
Y naik = pinjaman utk membeli fixed assets naik = demand utk life (credit) insurance
naik
Dampak kenaikan pendapatan bagi badan usaha
Y naik = omzet naik = jumlah produksi naik = jumlah stock naik = product liability
insurance naik
Y naik = omzet naik = jumlah produksi naik = jumlah pegawai naik = employers liability
insurance naik

Kekayaan (wealth)
Umumnya kenaikan kekayaan akan menaikkan permintaan asuransi, namun terkadang
terjadi sebaliknya
1. Makin kaya seseorang, ia makin tdk membutuhkan asuransi, disebabkan karena:
 Makin kaya seseorang, makin mampu ia menanggung sendiri resiko2 yg kecil
nilainya
 Makin kaya seseorang, makin mampu ia mendiversikan kekayaannya sehingga
mengurangi kemungkinan kerugian sekaligus
 Makin kaya perusahaan, makin mampu utk melakukan self insurance
2. Individu atau badan usaha yg sudah kaya umumnya menghasilkan pendapatan
investasi yg cukup tinggi, sehingga ia tdk khawatir lagi dgn resiko kehilangan
pendapatan

Karakteristik kondisi keuangan badan usaha


Faktor2 yg berkaitan dgn kondisi keuangan suatu badan usaha yg dpt mempengaruhi
permintaan terhadap asuransi adalah :
1. Tujuan perusahaan secara keseluruhan dan preferensinya terhadap resiko
2. Struktu organisasi pengambil keputusan :
 Individu umumnya lebih risk taker dibanding kelompok
 Manajemen umumnya lebih risk taker dibanding pemegang saham
3. Arus kas perusahaan, yaitu jika expected loss relatif kecil perusahaan akan cenderung
menanggung sendiri
4. Kemampuan perusahaan utk memperoleh pinjaman kontingen jika mengalami
kerugian yg tdk biasa
5. Tinggi rendanya pinjaman dlm struktur permodalan perusahaan
6. Tingkat persaingan yg dihadapi
7. Apakah unit usaha dimaksud merupakan cost center (penekanan pd biaya) atau profit
center (penekanan pd keuntungan), jika cost center mungkin tdk akan berasuransi
secara penuh tetapi jika profit center akan ikut asuransi utk mengurangi fluktuasi
pendapatan

EXOGENOUS

Asuransi Wajib (Compulsory Insurance)


 Berapapun harganya, asuransi wajib harus dipenuhi
 Asuransi wajib umumnya merupakan kebutuhan minimum
 Ada asuransi yg tdk diwajibkan oleh pemerintah, namun bersifat wajib utk kegiatan2
tertentu, misalnya : utk memperoleh KPR, klausula konstruksi, dsb

Perpajakan
Permintaan asuransi dari RT
Tax relief mengurangi harga premi asuransi, akibatnya permintaan asuransi meningkat
Permintaan asuransi dari badan usaha
1. Dampak corporate tax pd permintaan terhadap asuransi ada 2 :
 Premi asuransi merupakan tax deductible expenses, ketentuan pajak ini membawa
dampak positif bagi perusahaan asuransi, yaitu peningkatan biaya permintaan
terhadap asuransi
 Biaya utk uninsured losses juga dianggap tax deductible expenses tetapi
membawa dampak negatif pd permintaan asuransi yaitu perusahaan mendpt
insentif utk melakukan self insurance
2. Selain pengurangan corporate tax, perusahaan juga diberikan tax allowance utk
penyediaan peralatan dlm rangka loss prevention & reduction

Harga asuransi
Kenaikan harga pd umumnya membawa dampak penurunan permintaan
Yg dimaksud dgn harga asuransi adalah komponen pure premium / risk premium
ditambah loading

Harga produk lain


Produk brg komplementer
Jika harga brg lain naik, ceteris paribus, pendapatan rill akan menurun akan
mengakibatkan turunnya penerimaan terhadap asuransi (income effect)
Produk substitusi
Produk substitusi dari asuransi adalah risk retention (self insurance). Biaya self insurance
adalah perbedaan antara return non liquid assets dgn liquid assets atau biaya merubah non
liquid assets menjadi liquid assets
Product complementer
Misalnya penurunan harga mobil akan menyebabkan kenaikan permintaan mobil yg pd
gilirannya menaikkan asuransi mobil

Inflasi
Kebijakan pemerintah lainnya
Kebijakan pemerintah yg dpt mempengaruhi permintaan antara lain :
Penetapan harga maksimum atau minimum
Perubahan pd asuransi wajib (misalnya limit of liability dinaikkan)
Perubahan dasar perhitungan tarif

Asuransi jiwa yg mengandung unsur tabungan (saving-based life insurance)

Bentuknya antara lain endowment dan whole life


Faktor2 yg mempengaruhi permintaan :
Preferensi konsumen antara melakukan konsumsi sekarang atau menabung
Pendapatan, makin tinggi pendapatan, tingkat tabungan umumnya meningkat

ELASTISITAS PERMINTAAN ASURANSI

Ada 3 jenis elastisitas permintaan asuransi, yaitu :


1. Elastisitas Harga
Permintaan asuransi pd umumnya bersifat inelastis terhadap harga karena
karakteristik produk asuransi tsb seperti :
 No close substitute product, kecuali produk asuransi jiwa yg mengandung unsur
tabungan
 Proporsi premi asuransi relatif rendah dibandingkan dgn tingkat pendapatan,
kecuali produk asuransi jiwa yg mengandung unsur tabungan
 Pengetahuan konsumen terhadap tingakat resiko relatif rendah
 Resiko dan produk asuransi pd dasarnya cukup sulit utk dimengerti dan dievaluasi

Pemahaman yg lebih tepat mengenai perilaku permintaan terhadap asuransi :


 Asuransi wajib umumnya lebih inelastis terhadap perubahan harga
 Asuransi jiwa yg mengandung unsur tabungan cenderung lebih elastis karena
keberadaan barang barang substitusi (tabungan, deposito, reksadana)
 Konsumen dari kalangan dunia usaha (commercial buyers) umumnya memiliki
pengetahuan yg lebih tinggi terhadap resiko dan produk asuransi sehingga
permintaan dari kalangan dunia usaha lebih bersifat elastis dibanding permintaan
dari rumah tangga
2. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan utk produk asuransi diperkirakan relatif elastis,karena:
 kenaikan pendapatan umumnya diikuti dgn kenaikan tabungan dgn proporsi yg
lebih tinggi, shg menyebabkan kenaikan terhadap produk asuransi jiwa dan dana
pensiun
 Kenaikan pendapatan menaikkan konsumsi durable goods dan konsumsi utk
leisure (hiburan dan liburan), shg menaikkan permintaan asuransi terutama
personal insurance
 Kenaikan pendapatan suatu negara juga biasanya diikuti dgn kenaikan investasi
brg modal yg lebih tinggi yg akan mendorong permintaan terhadap property
insurance, kenaikan pendapatan suatu negara juga meningkatkan arus
perdagangan internasional yg juga merupakan sumber permintaan utk marine
insurance
 Di banyak negara berkembang, produk asuransi merupakan luxury goods
3. Elastisitas silang (Cross Elasticity)
Produk asuransi jiwa bersifat jangka panjang shg dampak perubahan harga pd brg
substitusi tdk terlalu banyak berpengaruh pd produk yg sudah berjalan, tapi lebih
banyak berpengaruh pd permintaan produk baru

TEORI PENAWARAN LANJUTAN : PRODUKSI

Jenis faktor Produksi :


1. Land (tanah), mencakup sumber daya alam yg ada di dunia
2. Labour (tenaga kerja), segala usaha seseorang baik fisik maupun mental (skill)
3. Capital (barang, modal), merupakan brg2 yg dibuat utk membantu proses produksi,
misalnya mesin2. Termasuk pula social capital (infrastructure), misalnya jln raya
4. Enterpreneurs (usahawan)

Mobilitas faktor produksi adalah mudah tdknya faktor produksi berpindah utk digunakan
dlm keperluan lainnya.
Klasifikasi :
1. Mobilitas pekerjaan (occupational mobility), berkaitan dgn berubahnya jenis
penggunaan dari faktor produksi
2. Mobilitas industrial (industrial mobility), berkaitan dgn berpindahnya faktor produksi
dari suatu industri ke industi lain
3. Mobilitas goegrafis (geographical mobility), berkaitan dgn perpindahan faktor
produksi dari satu daerah ke daerah lain

Skala waktu dpt dikelompokkan dlm 3 klasifikasi :


1. Jangka pendek, dlm jangka pendek yg dianggap dpt diubah adalah tenaga kerja,
sedangkan yg tetap adalah barang modal
2. Jangka panjang, dlm jangka panjang semua faktor produksi dpt diubah
3. Jangka sangat panjang, terdapat perubahan teknologi

Produksi dlm jangka pendek


Asumsi :
1. Keputusan dibuat oleh perusahaan dgn konsisten dan rasional
2. Utk simplifikasi, perusahaan hanya memproduksi 1 jenis produk
3. Perusahaan menerapkan tingkat teknologi yg paling efisien yg tersedia

Fungsi produksi yaitu menjelaskan kaitan antara faktor produksi dan jumlah produksi utk
setiap waktu tertentu.
Fungsi produksi digambarkan sbg :
Q = f(L,K), dimana L = labour atau jumlah jam kerja man/hours
K= brg modal

 Total Product adalah total output yg diproduksi perusahaan dgn fungsi produksi
tertentu
 Average Product (AP) adalah tingkat produksi rata2 utk setiap faktor produksi
variabel
AP = total product/jumlah fak.prod.variabel
 Marginal Product (MP) adalah tambahan output yg disebabkan oleh tambahnya 1 unit
labour
MP =  Total product/ jumlah fak.prod.variabel
 Total Cost adalah total biaya (fixed cost + variable cost) yg dibutuhkan utk
memproduksi output dlm jumlah tertentu
 Marginal Cost adalah tambahan biaya yg dikeluarkan karena memproduksi tambahan
1 unit output

Ch : diasumsikan labour merupakan faktor produksi yg bersifat variabel dan mesin merupakan faktor
produksi fixed (4 unit mesin). Biaya labour $ 5 per hour dan biaya mesin $ 10 per machine
TP L K TVC TFC TC AVC AFC AC MC
0 0 4 0 40 40
11 1 4 5 40 45 0.45 3.64 4.10 0.45
40 2 4 10 40 50 0.25 1.00 1.25 0.17
81 3 4 15 40 55 0.19 0.49 0.68 0.12
128 4 4 20 40 60 0.16 0.31 0.47 0.11

Hypothesis of Diminishing Returns adalah menyatakan bahwa kenaikan total produksi pd


tingkat tertentu akan menurun jika salah satu faktor produksi (yg bersifat variable)
ditambah, sementara faktor produksi lain tetap.
Tingkat produksi optimum dlm jangka pendek (Optimum Rate of Output in the Shortrun)
adalah pd saat biaya rata2 minimum (AC minimum)

Biaya dpt dikelompokkan ke dlm 2 klasifikasi yaitu :


1. Explicit cost adalah biaya yg benar2 dikeluarkan dlm bentuk pengeluaran kas
(monetary), misalnya biaya gaji, listrik dll
2. Implisit cost (opportunity cost) adalah biaya dari faktor produksi yg dimiliki sendiri,
misalnya gedung ygg dimiliki sendiri

Produksi dlm Jangka Panjang

Kurva biaya rata2 jangka panjang (Long Run Average Curve) adalah kurva yg
menggambarkan struktur biaya perusahaan apabila semua faktor produksi dpt disesuaikan
seiring dgn perubahan tingkat output

Tingkat produksi optimum dlm jangka panjang (Optimum Rate of Output in the Longrun)
adalah pd saat Long Run Average Curve minimum

Economies of scale (increasing return to scale) adalah fase dlm suatu perusahaan dimana
peningkatan skala produksi menyebabkan penurunan biaya rata2
Faktor2 penyebabnya :
1. Adanya pembagian kerja yg memungkinkan tenaga kerja terspesialisasi sehingga dpt
menguasai tugas pekerjaan secara mendalam
2. Memungkinkan dilakukannya integrasi vertikal yaitu adanya kontinuitas pekerjaan
dari shift sebelumnya sehingga tdk perlu lagi dilakukan persiapan
3. Harga dan biaya operasi mesin2 kapasitas besar relatif lebih murah
4. Dgn peningkatan output, penggunaan mesin2 yg terspesialisasi akan lebih ekonomis
5. Pembelian output dlm jumlah besar, memperbesar kemungkinan mendptkan potongan
harga

Diseconomies of scale (diminishing return to scale) adalah fase dlm perusahaan dimana
peningkatan skala produksi diikuti dgn peningkatan biaya rata2
Faktor2 penyebabnya :
1. Keterbatsan manajemen utk mengawasi perusahaan yg sudah terlalu besar
2. Sulit memperoleh daya yg berkualitas dlm jumlah yg terlalu besar

AN INTERMEDIATE THEORY OF SUPPLY : COMPETITION

Revenue adalah penerimaan yg diperoleh dari penjualan produk


 Total Revenue (TR) adalah total pendapatan yg diterima dari penjualan produk
TR = P X Q
 Average Revenue (AR) adalah pendapatan yg diperoleh utk setiap output yg dijual
AR = TR/Q atau AR = P X Q/Q maka AR =P
 Margin Revenue (MR) adalah tambahan pendapatan (TR) dgn adanya tambahan 1
unit output
 Normal Profit adalah profit dimana perusahaan hanya dpt menutup opportunity cost
atau hanya dpt membuatnya bertahan dlm usaha (TR = TC)
 Super – Normal Profit adalah profit, jika TR > TC
 Sub – Normal Profit adalah jika TC > TR

4 tingkat persaingan pasar, yaitu :


 Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
 Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition)
 Pasar Oligopoli (Oligopoly)
 Pasar Monopoli (Monopoly)

Pasar persaingan sempurna


Ciri2nya :
1. Jumlah pembeli dan penjual sangat besar sehingga tdk ada pelaku pasar yg mampu
mempengaruhi harga
2. Produk yg dihasilkan adalah identik (homogen) sehingga tdk ada preferensi terhadap
produk atau perusahaan tertentu
3. Sangat mudah keluar masuk pasar
4. Pembeli dan penjual memiliki pengetahuan yg lengkap mengenai kondisi pasar, harga
dll

Equilibrium jangka pendek


Perusahaan hanya dpt menjual brg yg diproduksinya pd tingkat harga Pe (harga
equlibrium), dgn demikian kurva demand yg dihadapi oleh setiap individu adalah
berbentuk garis horisontal (elastis sempurna) artinya berapapun output yg diproduksi,
perusahaan menjualnya dgn harga Pe tsb. utk memperoleh profit max, maka perusahaan
akan memproduksi output pd tingkat dimana MC = MR, yaitu pd tingkat output Qe
Equlibrium jangka panjang
Masuknya perusahaan baru akan menggeser kurva supply pasar ke kanan yg
mengakibatkan harga equilibrium turun. Harga akan terus turun sampai harga tsb sama
dgn AC dari setiap perusahaan. Pd saat tsb, perusahaan hanya menghasilkan normal
profit sehingga tdk ada lagi insentif bagi perusahaan baru utk masuk ke pasar. Posisi
equilibrium jangka panjang tercapai pd titik P = AC. Dlm hal penurunan harga telah
mencapai puncak, perusahaan hanya memperoleh sub normal profit, maka banyak
perusahaan yg keluar dari industri, hal ini mengakibatkan kurva supply bergeser ke kiri
dan mengakibatkan harga naik.

Pasar Monopoly
Ciri2nya :
Hanya terdpt 1 penjual, karena :
 Peraturan perundangan
 Satu2nya pemilik bahan tertentu
 Kerjasama antara para penjual (cartel) dpt pula menghasilkan monopoly semu
Sifat pasar monopoly yaitu sangat sulitnya utk masuk dan keluar pasar
Monopolistic Competition
Pasar kompetisi ini terjadi pd pasar yg terdpt banyak penjual brg2 yg mirip tetapi tdk
sama sekali identik. Ch : shampoo yg tersedia dgn beberapa merek dan jenis
Equilibrium jangka pendek dlm pasar ini pada kondisi dihasilkannya supernormal profit

Oligopoly
Dalam pasar ini terdpt sedikit penjual dgn produk yg sama atau sangat mirip. Ch : film
Kodak dan Fuji
Karena kemiripan maka brg yg ada dlm pasar oligopoly adalah brg substitusi, dimana
penurunan harga oleh salah satu perusahaan akan diikuti oleh perusahaan lain, namun
kenaikan harga tdk akan diikuti oleh yg lainnya, sehingga dpt diramalkan bahwa
perusahaan dlm pasar ini dlm jangka panjang hanya dpt memperoleh normal profit

Beberapa kritik terhadap Teori Perusahaan (Theory of the Firm)


Teori Alternatif
1. Cost Plus pricing
Langkah2 yg dilakukan :
 Menghitung biaya rata2 per produk berdasarkan perhitungan akuntansi
 Perusahaan menetapkan persentase tertentu sbg mark-up utk ditambahkan pd biaya
rata2 utk memperoleh harga jual
 Jika perusahaan menetapkan mark-up yg tetap, tanpa memperhatikan tingkat
persaingan, dlm penentuan harga, maka dpt diperkirakan bahwa perusahaan ini tdk
berupaya memaksimumkan profit
 Jika besaran mark-up disesuaikan dgn tingkat persaingan, maka cost plus pricing dpt
dikatakan sejalan dgn teori profit maximization
2. Revenue maximization
Penerapan teori ini tergantung dari kepemilikan dan kontrol yg ada pd perusahaan :
 Pemilik perusahaan = profit maximization (dividen)
 Manager = revenue maximization (bonus, prestige)
Utk memperoleh keuntungan maximum, perusahaan harus berhenti menjual pd saat
Qmax
3. Non-price competition
Faktor selain harga dpt menjadi alat persaingan yg penting, misalnya iklan, kualitas
produk, atau pelayanan, konsekuensi dari itu semua adalah biaya yg meningkat sehingga
perusahaan berusaha menutup peningkatan biaya ini melalui peningkatan permintaan yg
pd gilirannya perusahaan dpt menaikkan harga jual lebih tinggi

THE SUPPLY OF INSURANCE

Biaya Perusahaan Asuransi


Biaya dpt dibagi menjadi 2 :
 Biaya eksplisit adalah semua pengeluaran kas utk pembayaran klaim, komisi, gaji,
biaya overheads (utk sewa, telephone, listrik), dll
 Biaya implisit adalah biaya dari faktor2 produksi yg dimiliki sendiri. Misalnya
opportunity costs dari modal
Komponen biaya2 utama perusahaan asuransi :
 Initial expenses utk memperoleh bisnis : komisi, biaya pemeriksaan dokter (life
insurance), biaya administrasi, dll
 Renewal expenses yg dikeluarkan utk mengadministrasikan bisnis : komisi renewal,
biaya penagihan premi, dll
 Pembayaran klaim
Biaya dlm jangka pendek
 Biaya variabel : komisi, klaim, dll
 Biaya tetap : sewa, gaji, overhead, dll
Komposisi antara biaya variabel dan biaya tetap tergantung dari :
 Kebijakan manajemen
 Modus operandi : melalui broker (VC) atau kantor cabang (FC)
 Produk yg dijual
Biaya dlm jangka panjang, dipengaruhi oleh ada tdknya economies of scale
Penting tidaknya economies of scale bagi suatu perusahaan dipengaruhi oleh :
1. Perbandingan antara ukuran skala efisiensi minimum (minimum efficient scale) dgn
ukuran pasar. Makin dekat skala efisiensi minimum dgn ukuran pasar, makin penting
peran economies of scale.
Ch penting tdknya memiliki skla ekonomi
Jenis Industri Skala Efisien Ukuran Pasar Penting tdknya memiliki
Minimum skala usaha yg besar
Industri A Rp 20 milyar Rp 100 milyar Penting
Industri B Rp 3 milyar Rp 100 milyar Kurang penting
2. Kecepatan turunnya biaya rata2 jangka panjang (long run average cost)

Apakah skala usaha penting bagi perushaan asuransi???


Skala ekonomis tdk terlalu penting bagi perusahaan asuransi terutama karena :
 Skala efisien minimum hanya sekitar 1,6% dari total pasar
 Komposisi biaya terbesar perusahaan asuransi adalah biaya klaim yg merupakan
biaya variabel, sehingga walau skala usaha membesar (yg ditandai peningkatan
premi), biaya rata2 kemungkinan tdk akan turun secara signifikan
Dalam perusahaan asuransi, skala usaha yg ekonomis dpt diperoleh melalui :
 Komputerisasi
 Brand image
 Kapasitas permodalan
 Spesialisasi tenaga kerja
 The law of the large number yg memungkinkan akurasi yg lebih tepat dllm penetapan
premi
Faktor2 yg dpt mempengaruhi biaya :
 Komposisi produk standar pelayanan
 Lokasi Besar cadangan
 Struktur tenaga kerja Reasuransi
 Metode pemasaran Pertumbuhan
 Inflasi
Persaingan yg terjadi dlm industri asuransi dpt berupa :
 Variasi premi Kecepatan dlm penanganan klaim
 Ruang lingkup penutupan proses underwriting
 Jenis produk promosi
 Pelayanan yg diberikan Tingkat komisi yg ditawarkan kpd agen
Faktor2 yg mempengaruhi persaingan :
1. Jumlah perusahaan dan konsentrasi pasar
Di Inggris dan Indonesia
Struktur pasar persaingan asuransi adalah monopolistic competition, namun terdpt
beberapa perusahaan besar yg menguasai pasar cukup signifikan
2. Kemudahan utk masuk atau keluar
Faktor2 yg dpt mempengaruhi barriers to entry (hambatan utk masuk) :
 Skala ekonomis : di asuransi tdk ada
 Keuntungan dari product diversifikasi yg dimiliki perusahaan yg sudah berdiri
 Organisasi (cabang)
 Keunggulan dari segi biaya yg relatif lebih rendah bagi perusahaan yg sudah
berjalan (perusahaan baru masih harus mengeluarkan start-up cost atau
acquisition cost yg cukup tinggi)
 Persyaratan modal minimum
 Peraturan perundang2an yg harus dipenuhi, misalnya mengenai kualifikasi direksi
atau tenaga ahli
 Hubungan dgn reasuransi
3. Kerjasama diantara perusahaan asuransi
Bentuk2 kerjasama yg mungkin dilakukan :
 Mengumpulkan statistik mengenai besarnya kerugian/klaim guna meningkatkan
keakurtan penetapan premi
 Persetujuan tarif minimum guna menghindari persaingan dlm tarif
 Standardisasi polis, tujuannya antara lain menghindari perselisihan dlm kasus
kontribusi
 Pencegahan kerugian
4. Karakteristik pembeli jasa asuransi
Makin tinggi pengetahuan pembeli, makin kompetitif persaingan di industri asuransi,
karena pembeli akan mengetahui adanya perbedaan harga atau servis sehingga
konsumen dgn mudah berpindah ke perusahaan yg menawarkan perjanjian yg lebih
baik
5. Kebijakan pemerintah
Pemerintah dpt mengendalikan persaingan anatara lain dgn cara :
 Mendirikan perusahaan asuransi BUMN utk menutup asuransi yg bersifat sosial
 Membuat ketentuan mengenai harga yg wajar, investasi, solvabilitas,
penggabungan, dll

INSURANCE AND MARKET PRICE


Premi atau harga asuransi (the price of insurance of office premium) adalah sejumlah
uang yg dibayar oleh tertanggung utk menutup biaya yg wajar atas kerugian2 yg dijamin
serta biaya2 yg dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
Terdpt 4 elemen dlm office premium, yaitu :
1 Premi resiko atau premi murni
2 Loading utk biaya2 (expenses loading)
3 Loading utk variabilitas klaim (contingency loading)
4 Laba (shareholders’ profit)

Premi resiko dan contingency loading


Premi resiko adalah bagian dari premi asuransi yg ditujukan utk menutup nilai sekarang
dari jumlah perkiraan rata2 biaya klaim pd setiap masa asuransi
Dlm rumus, jika P adalah premi resiko dan C adalah klaim yg dibayar t tahun kemudian
dan tingkat bunga rata2 adalah i, maka :
P (1 + i ) = C
Kesulitan dlm menghitung premi resiko, karena :
 Jumlah & frekuensi klaim di masa yg akan datang harus diestimasi
 Diperlukan jumlah tertentu dari exposures yg homogen utk dpt menghasilkan estimasi
statistik yg representatif
 Jangka waktu pembayaran klaim yg terlalu lama dpt mengakibatkan premi sangat
tergantung pd estimasi cadangan klaim
Contingency loading adalah bagian dari premi asuransi yg dipergunakan utk menanggung
kemungkinan variabilitas dari biaya klaim

Loading for Expenses


Adalah bagian dari premi asuransi yg dibayar oleh tertanggung utk membayar biaya2 lain
selain dari biaya biaya klaim.
Pembebanan expenses loading dibagi menjadi 2 yaitu dikaitkan dgn biaya tetap dan
variabel.
AC = AVC + AFC
Expenses Loading = a.P + b
Expenses Loading adalah kombinasi dari :
 AVC yg proporsional dgn penutupan atau besar premi (yaitu a.P) dan
 AFC yg tdk tergantung dari tingkat premi (yaitu b)
Perhitungan biaya utk masing2 kelas (cabang) asuransi dpt dilakukan dgn 2 cara, yaitu :
a. Total absorption pricing
Metode ini membebankan biaya2 tetap dari perusahaan asuransi kpd masing2 cabang
asuransi dgn metode tertentu. Misalnya biaya gaji direksi dlm mengurus cabang asurnasi
kebakaran
Kesulitan2 yg dihadapi :
 Kesulitan dlm menentukan persentase atau bagian pembebanan tsb kpd masing2
cabang
 Jumlah AFC dari penjualan di masa depan juga sulit diperkirakan
b. Total contribution pricing
Pd metode ini hanya AVC dari setiap cabang asuransi yg dialokasikan sbg biaya dan tdk
pd total biaya
Setiap kelebihan penerimaan rata2 (harga) suatu cabang asuransi atas AVC dianggap sbg
kontribusi dari cabang tsb kpd biaya tetap.

The Profit Loading


Adalah bagian dari premi utk membayar dividen kpd pemegang saham atau pemberi
modal perusahaan asuransi.
 The Large Tariff Office
Perusahaan besar dpt mempengaruhi harga, bila dia menurunkan harga, ada
kemungkinan perusahaan lain juga ikut menurunkan harga sehingga timbul kerugian
(kenaikan jumlah output penjualan yg semula diperkirakan sebesar Qe-Q4, ternyata
hanya naik Qe-Q3), sebaliknya jika perusahaan menaikkan harga, ada kemungkinan
bahwa perusahaan lain tdk ikut sehingga juga timbul kerugian (penurunan output yg
semula diperkirakan sebesar Qe-Q1, ternyata mengalami penurunan sebesar Qe-Q2)
 Small Tariff Office
Perusahaan kecil tdk dpt menentukan harga sehingga ia hanya menjual pd tingkat tarif
atau di atas tarif. Pilihan perusahaan utk menjual pd tingkat tarif atau di atas harga
tarif tergantung luas bidang profit mana yg lebih besar.
 Large Non Tariff Office
Sama dgn large tariff office, dimana bila sudah tercapai keseimbangan sulit utk
merubah harga

INSURANCE AND THE ECONOMY

Perbedaan pengertian antara resiko dan ketidakpastian :


Resiko adalah ketidakpastian yg tingkat kemungkinan kejadiannya dpt dihitung jika
observasi dilakukan pd jumlah kejadian yg sangat besar (the law of the large number)
misalnya :
 Kemungkinan memperoleh angka 6 pd lemparan sebuah dadu
 Kemungkinan seseorang berusia 35 thn meninggal dunia sebelum mencapai usia 36
thn
Ketidakpastian (true uncertainties) adalah apabila kemungkinan kejadiannya sama sekali
tdk dpt diperkirakan atau dihitung. Misalnya :
 Perubahan nilai tukar
 Tingkat bunga

Jenis2 resiko
Menurut penyebabnya :
 Resiko dinamis, diakibatkan oleh perubahan dlm sistem ekonomi
Ch : resiko yg diakibatkan oleh perubahan teknologi, persaingan, temuan baru, selera,
perubahan peraturan pemerintah, jumlah penduduk, dll
 Resiko statis, diakibatkan oleh kejadian alam atau manusia lain
Ch : gempa bumi, kebakaran, pencurian
Menurut dampaknya :
 Resiko spekulatif, yaitu resiko dpt mengabitkan keuntungan atau kerugian
Ch : resiko yg timbul dari adanya inovasi produk baru
 Resiko murni yaitu resiko yg mengakibatkan kerugian atau tidak rugi
Metode menangani resiko murni
1 Risk avoidance, yaitu memilih kegiatan atau sesuatu dgn resiko terendah, misalnya :
Mencari lokasi usaha di daratan yg lebih tinggi jauh dari sungai
Kesulitannya :
 Terkadang tdk praktis (incovinience)
 Dgn menghindari resiko, perusahaan mungkin tdk memperoleh keuntungan yg
maksimal
 Lebih praktikal jika diterapkan sejak tahap perencanaan
 Memerlukan sistem penghindaran resiko yg lain
2 Risk Reduction
 Preventive, menediakan penyebab kerugian
 Protective or quasi-preventive yaitu melindungi sesuatu atau seseorang dari
kerugian/kecelakaan
 Minimising, membatasi kerugian sekecil mungkin
 Salvaging, upaya penyelamatan yg tersisa
3 Risk Assumption, yaitu individu atau perusahaan menanggung sendiri resiko yg
dihadapinya (self insurance)
Risk Assumption dibagi menjadi 2, yaitu :
 Planned risk assumption
 Unplanned risk assumption, yaitu menanggung sendiri resiko disebabkan karena
ketidaktahuan dan ketidakberdayaan
Cara2 yg ditempuh utk melakukan risk assumption :
 Contingency Reserve, yaitu perusahaan menyisihkan cadangan utk menghadapi
kemungkinan kerugian. Jika terjadi kerugian, penggantian dianggap sbg biaya
operasi
 Full insurance fund, yaitu secara teratur perusahaan melakukan kontribusi pd
suatu fund yg khusus ditujukan utk menghadapi resiko2 yg tdk diasuransikan
Kelemahan sistem ini :
 Kesulitan memperkirakan kerugian yg mungkin terjadi serta nilai sisanya
 Resiko kerugian dpt terjadi sebelum dana yg dikumpulkan mencukupi
 Pd saat kerugian terjadi, dana yg liquid kemungkinan tdk cukup tersedia
 Dana yg diperoleh tdk memperoleh perlakuan pajak yg menguntungkan
 Captive Insurance, yaitu mendirikan perusahaan asuransi sendiri
4 Risk Distribution, yaitu menyebarkan resiko ke beberapa individu atau perusahaan.
Ch : mendirikan Firma, CV atau PT.
5 Risk Transfer, yaitu memindahkan resiko kpd pihak lain dan salah satu bentuknya
adalah asuransi
6 Hedging atau Risk Neutralisation, yaitu merupakan salah satu cara menangani resiko
spekulatif, dilakukan dgn melakukan aktivitas lain utk memperoleh gain guna
mengkompensasi kemungkinan kerugian pd suatu aktivitas. Ch : melakukan hedging
dlm mengelola resiko nilai tukar mata uang, tingkat bunga atau diversifikasi produk

The value of insurance and moral hazard


Nilai Asuransi
 Asuransi merupakan metode yg bermanfaat bagi masyarakat utk mengalihkan resiko
 Dengan berlakunya the law of the large number, asuransi merupakan metode yg
murah utk menangani resiko
Moral Haazard
 Asuransi dpt pula menyebabkan peningkatan moral hazard

Asuransi dan Investasi


Tujuan berinvestasi :
 Pd asuransi yg bersifat jangka panjang (life), tujuan utama investasi adalah :
 Menjamin tersedianya dana yg cukup utk memenuhi kewajiban masa datang
 Menawarkan sarana menabung (berinvestasi) dgn tingkat hasil yg kompetitif
 Pd asuransi yg berjangka pendek, tujuan utama investasi adalah agar perusahaan
memilki dana utk memnuhi kewajiban pd saat kewajiban itu timbul
Sumber pendapatan investasi :
 Fixed level of income, dan/atau
 Capital gain (selisih lebih antara harga jual dgn harga beli)

Asuransi jiwa dan Tabungan jangka panjang


Peningkatan permintaan terhadap produk asuransi jiwa dpt berarti peningkatan tabungan
(penurunan konsumsi)
Manfaat produk ini terhadap perekonomian dpt dilihat dari beberapa aspek berikut :
 Memberi perlindungan terhadap kematian dini
 Sarana utk menabung / berinvestasi
 Dampak sampingan pd ekonomi :
 Pd saat inflasi : pembelian produk asuransi jiwa dpt mengurangi tingkat
konsumsi, yg pd gilirannya dpt meredam tingkat inflasi
 Pd saat perekonomian mengalami unemployment : pembelian produk asuransi
malah memperburuk keadaan, karena yg dibutuhkan adalah peningkatan
konsumsi utk medorong produksi

Investasi dan sektor swasta


Karakteristik kekayaan/investasi perusahaan asuransi, antara lain :
 Dpt menghasilkan stable yield
 Dpt menghasilkan stable growth
 Liquid dan mudah utk dipasarkan
 Memiliki status pajak yg baik
Dampak/manfaat investasi perusahaan asuransi pd sektor swasta :
 Membuat pasar modal lebih efisien
 Bargaining power perusahaan asuransi sbg investor cukup besar, sehingga dpt
menuntut adanya full disclosure dari pihak emiten
 Pengetahuan dan kebutuhan perusahaan asuransi terhadap bentuk investasi di
pasar modal menyebabkan perusahaan asuransi menjadi investor yg tdk
melakukan profit taking dlm jangka pendek
 Penyediaan dana bagi sektor swasta melalui pembelian saham pd pasar perdana
 Menyediakan dana melalui pembelian saham di pasar sekunder sekaligus
mempertinggi likuiditas di pasar sekunder (pasar dimana jual beli saham terjadi
antara investor)
 Apabila memiliki jumlah saham yg cukup signifikan, perusahaan asuransi juga dpt
melakukan pengawasan langsung pd perusahaan2 publik

Investasi dan sektor publik


Hasil dari bentuk investasi yg dikeluarkan pemerintah biasanya lebih rendah namun jelas
lebih aman

Asuransi dan employment


Industri asuransi tergolong sektor yg padat karya, pertumbuhan di sektor asuransi
berdampak pd peningkatan kesempatan kerja

ASURANSI DAN EKONOMI INTERNASIONAL

Asuransi dan Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran adalah catatan sistimatis yg memuat semua transaksi yg dilakukan
oleh penduduk suatu negara dgn penduduk di negara2 lain pd suatu periode tertentu dgn
sistem pembukuan double entry
Neraca pembayaran Inggris terdiri dari 3 bagian :
1 Current account (transaksi bejalan), yg memuat :
 Ekspor dan impor barang
 Ekspor dan impor jasa (perbankan, asuransi, dll)
 Transfer keuntungan atau pembayaran bunga
2 Capital account, yg memuat transaksi arus modal dari/ke luar negeri dgn rincian sbb :
 Investasi pd surat berharga (portfolio investment)
 Investasi penyertaan langsung (direct investment), ch : pendirian pabrik, cabang,
 Investasi keuangan (financial investment), ch : pemberian/penerimaan pinjaman
3 Official financing, menunjukkan nilai dana yg dibutuhkan utk menstabilkan neraca
pembayaran
Jika current account dan capital account menunjukkan angka defisit, berarti arus uang ke
luar negeri lebih besar dari arus masuk dari luar negeri. Hal ini dpt dibiayai dgn :
 Cadangan devisa yg dimiliki
 Meminjam dari IMF
 Meminjam dari bank sentral luar negeri

Sektor asuransi dpt melakukan transaksi internasional melalui 2 cara :


1 Establishment business (commercial presence)
 Menunjuk agen di luar negeri utk melakukan underwriting atas nama perusahaan,
atau
 Mendirikan cabang atau kantor perwakilan di luar negeri utk menutup bisnis di
luar negeri
2 Service business
 Proses underwriting terhadap penutupan di luar negeri tetap dilakukan di pusat
 Transaksi service business ini umumnya terjadi :
 Antara perusahaan asuransi, atau
 Antara perushaan asuransi dgn perusahaan yg melakukan ekspor impor
barang, atau
 Captive insurance company dgn induk perusahaannya

Transaksi asuransi internasional yg mengakibatkan penerimaan premi dari luar negeri


dicatat sbb :
 Pd capital account : (debit) kenaikan cadangan devisa
 Pd current account : (kredit) pendapatan premi
Pembayaran klaim ke luar negeri dicatat sbb :
 Pd current account : (debit) pembayaran klaim
 Pd capital account : (kredit) penurunan cadangan devisa

Hambatan dlm Perdagangan Internasional Sektor Asuransi (barriers to trade)


Barriers to trade diartikan sbg kriteria atau persyaratan yg ditetapkan oleh suatu negara
bagi produk asing sehingga produk asing tsb menjadi kurang kompetitif dibanding
produk dlm negeri

Pembatasan yg umumnya diterapkan adalah :


 Batasan yg diterapkan bagi pendirian cabang dari perusahaan asuransi asing
 Batasan bagi penutupan pertanggungan ke luar negeri baik melalui penutupan
langsung maupun reasuransi

Alasan dilakukannya hambatan2 antara lain :


1 Politis
Terutama diberlakukan oleh negara yg menganut sistem pemerintahan terpusat
dimana badan usaha umumnya dimiliki oleh negara dan tdk ada badan usaha swasta
atau asing yg dpt beroperasi
2 Melindungi tertanggung dlm negeri
Melindungi tertanggung dlm negeri dari kemungkinan solvency atau praktek dagang
yg tdk fair dari perusahaan asing, mengingat perusahaan yg didirikan di luar negeri
tsb (perusahaan asing) tdk dpt diawasi oleh pemerintah di suatu negara
3 Mengurangi tingkat persaingan yg kurang sehat
Masuknya serbuan perusahaan asing membuat persaingan semakin ketat, yg pd
gilirannya dpt mendorong perusahaan utk melakukan perang harga yg akan
merugikan industri asuransi
4 Membangun pasar dlm negeri
Dgn melindungi perusahaan lokal dari perusahaan asing, diharapkan industri asuransi
dikuasai oleh perusahaan nasional
5 Melindungi neraca pembayaran
Penutupan asuransi ke luar negeri dpt menambah defisit neraca pembayaran
6 Menyalurkan dana dari publik dlm negeri utk pembangunan
Dana yg berasal dari premi yg dibayar oleh pemegang polis lokal diharapkan dpt
diinvestasikan kembali oleh perusahaan asuransi nasional ke pasar modal lokal utk
membiayai pembangunan secara umum
Beberapa bentuk hambatan yg sering diberlakukan bagi perusahaan asuransi asing adalah
sbb :
 Melarang publik suatu negara utk melakukan penutupan asuransi pd perusahaan asing
yg tdk didirikan di negara tsb
 Pemerintah dpt membuat peraturan bahwa perusahaan yg merupakan rekanan proyek
pemerintah harus melakukan penutupan asuransi dgn perusahaan nasional
 Beberapa negara menerapkan peraturan yg mrembatasi pembelian mata uang asing
oleh warga negaranya utk membayar premi ke luar negeri
 Menetapkan batasan bagi penempatan reasuransi ke luar negeri, misalnya menetapkan
bahwa penutupan asuransi sampai dgn nilai uang pertanggungan tertentu harus
direasuransikan ke dlm negeri atau ada pengaturan bahwa utk kelas asuransi tertentu
tdk boleh direasuransikan ke luar negeri

Pengaturan Indonesia mengenai penempatan reasuransi ke luar negeri


 Penetapan pajak bagi premi reasuransi ke luar negeri
 Ada negara yg mengatur bahwa ceding company yg menempatkan reasuransinya ke
luar negeri harus membentuk cadangan teknis atas premi yg direasuransikan tsb,
sedangkan utk premi yg direasuransikan di dlm negeri tdk harus membentuk
cadangan
 Pembedaan persyaratan modal disetor minimum
 Perusahaan asing hanya boleh memasuki pasar lokal dgn mendirikan perusahaan joint
venture dgn pihak lokal. Kepmilikan maksimum pihak asing dibatasi (80%)

Asuransi dan Nilai Tukar


Nilai tukar (exchange rate) didefinisikan sbg suatu mata uang dibanding dgn mata uang
asing
 Fixed Exchange Rate atau par value system adalah nilai tukar antara mata uang
domestik dan asing ditetapkan fixed pd suatu nilai tertentu dgn kemungkinan variasi
yg telah ditentukan. Ch : US$ 1 ditetapkan fixed Rp 2500 dgn batas atas dan bawah
2% Rp 2450 – Rp 2550
 Floating Rate, yaitu nilai tukar benar2 bergerak mengikuti kekuatan demand dan
supply
Implikasi dari penerapan sistem nilai tukar floating adalah :
 Tdk akan ada suatu index yg dpt mencatat pergerakan nilai mata uang suatu
negara dgn mata uang internasional, karena bisa saja suatu mata uang menguat
terhadap dollar namun melemah terhadap Yen
 Kondisi neraca pembayaran (balance of payment) dpt mempengaruhi nilai tukar.
Meningkatnya defisit neraca pembayaran suatu negara dpt melemahkan nilai mata
uang domestik
 Nilai tukar mata uang domestik terhadap asing dewasa ini lebih banyak
dipengaruhi tindakan spekulan

Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap perusahaan Asuransi


 Dampak pd profitability
Keuntungan perusahaan asuransi yg memperoleh pendapatan dari bisnis luar negeri akan
meningkat jika mata uang negaranya menguat
Ch : 2 perusahaan asuransi, masing2 dari Amerika dan Perancis memiliki usaha di Belanda. Pd setiap akhir
tahun hasil yg diperoleh di Belanda dikonversikan ke mata uang masing2 negara
Tahun Nilai dlm Nilai tukar Nilai dlm Nilai tukar Nilai dlm
Gulden Gulden ke US$ US$ Gulden ke F F
1972 30000 Gulden 1=US$ 0,13 US$ 3963 Gulden 1 = F 1,16 F 34.884
1973 20000 Gulden 1=US$ 0,15 US$ 3049 Gulden 1 = F 1,14 F 22.989
1974 -30000 Gulden 1=US$ 0,17 US$ -5102 Gulden 1 = F 1,01 F –30.303
1975 -20000 Gulden 1=US$ 0,18 US$ -3683 Gulden 1 = F 0,98 F –19.608
Net 0 US$ Melemah US$ -1773 F Menguat F 7962
Ke-2 perusahaan asuransi tsb memiliki penghasilan yg sama dimana dlm 4 thn beroperasi
di Belanda, keduanya sama2 break event. Namun jika hasil dari Belanda tsb
dikonversikan ke dlm mata uang domestik hasilnya berbeda.

Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap profitability


Perubahan nilai tukar akan mempengaruhi keuntungan perusahaan, jika hal perubahan tsb
terjadi pd periode antara saat menerima premi dan membayar klaim, tergantung arah
pergerakan nilai tukar (melemah/menguat) dan tergantung apakah setelah perubahan tsb
perusahaan sedang dlm kondisi surplus (menerima pendapatan) atau defisit
(mengeluarkan biaya)
Jika perusahaan harus melakukan pembayaran, maka perusahaan akan mengalami
keuntungan jika mata uang negaranya menguat. Ch :
Nilai pembayaran klaim dlm Rp Nilai pembayaran klaim dlm US$
Rp 500.000.000 $ 1 = Rp 2.500 = $ 200.000
Rp 500.000.000 $ 1 = Rp 3.000 = $ 166.667

 Dampak pd solvabilitas
Perusahaan yg memiliki kewajiban dlm mata uang asing, sebaiknya juga menempatkan
sebagian kekayaannya dlm mata uang asing tsb, guna menghindari fluktuasi mata uang
yg dpt mempengaruhi tingakat solvabilitas perusahaan
Ch: sebuah perusahaan asuransi jiwa memiliki kewajiban dlm mata uang US$ senilai
US$ 1 juta, kekayaan perusahaan semua ditempatkan dlm mata uang RP
Sebelum devaluasi Setelah devaluasi
(US$ 1 = Rp 2.500) (US$ 1 = Rp 3.000)
Cadangan premi US$ 1 juta Rp 2,5 milyar Rp 3,0 milyar
Kekayaan Rp 2,7 milyar Rp 2,7 milyar
Net investasi - cadangan Rp 0,2 milyar Rp –0,3 milyar

Pengaruh perubahan nilai tukar pd solvency


Batas tingkat solvabilitas yg diterapkan di Inggris adalah :
Admitted Assets – kewajiban > 18% premi bruto

Misalkan, suatu perusahaan di UK menerima premi bruto sbb :


 Dlm mata uang domestik 200.000
 Dlm mata uang US$ = US$ 1.600.000 (US$ 1 = 0,5)
Nilai free reserves yg semua diinvestasikan di UK adalah 250.000
Nilai tukar kemudian melemah 25% dibanding $ menjadi $ 1 = 0,625
Sebelum depresiasi Setelah depresiasi
Sterling premium 200.000 200.000
Dollar Premium 800.000 1.000.000
1.000.000 1.200.000

Free reserves 250.000 250.000


Solvency margin 250.000/1.000.000 = 25% 250.000/1.200.000 = 20,8%
Turunnya mata uang (menguatnya $) membuat kewajiban perusahaan meningkat dan
apabila tdk diikuti dgn peningkatan di sisi aktiva (investasi), maka kondisi solvabilitas
akan menurun.
Seandainya perusahaan melakukan matching assets & liability (kewajiban dlm mata uang
asing diimbangi dgn penempatan kekayaan dlm mata uang asing pula), misalkan 80%
dari free reserve perusahaan ditempatkan dlm mata uang $, maka setelah depresiasi yg
terjadi adalah sbb :
Sebelum depresiasi Setelah depresiasi
Sterling premium 200.000 200.000
Dollar premium 800.000 1.000.000
1.000.000 1.200.000

Free reserves 50.000 50.000


Dlm sterling 200.000 250.000
Dlm dollar 250.000 300.000

Solvency margin 250.000/1.000.000 = 25% 300.000/1.200.000 = 25%

Dampak pd perubahan nilai tukar dgn persaingan


Perusahaan multinasional dari negara yg memiliki mata uang yg kuat akan dpt lebih
bersaing daripada perusahaan yg berasal dari negara yg mata uangnya melemah
dibanding dgn mata uang internasional

Pengaruh perubahan nilai tukar pd persaingan


Jika perubahan nilai tukar diperkirakan terjadi pd periode setelah menerima premi dan
sebelum membayar klaim, maka perusahaan asing yg mata uangnya menguat akan
mengalami keuntungan dari perubahan nilai tsb. kenaikan keuntungan perubahan nilai
tukar tsb dpt dimanfaatkan utk menurunkan premi.

Anda mungkin juga menyukai