KELAS MANAJEMEN PENGERTIAN STANDART MONETER • Standart moneter dapat diartikan sebagai sistem moneter yang menunjukkan standart nilai uang termasuk peraturan tentang ciri/ciri atau sifat-sifat uang, kebijakan pengendalian JUB. • Berdasarkan sejarah perekonomian peranan dan fungsi uang tidak lepas dari sistem moneter yang diterapkan pada suatu perekonomian serta perubahan bentuk dan bahan pembuat uang • Seiring perubahan dan tuntutan keadaan, maka standart moneter mengalami perubahan mengikuti perkembangan aktivitas ekonomi dan perkembangan teknologi. KLASIFIKASI STANDART MONETER Pada dasarnya standart moneter perekonomian ada 2 bentuk yaitu: 1. Standart barang (commodity standart) Yaitu: standar moneter dimana uang yang beredar dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dengan seberat tertentu barang yang berupa emas atau perak. Yang termasuk pada standar ini adalah Standar emas, Standar Perak dan Standar Kembar. 2. Standart kepercayaan (fiat standart) Yaitu standar moneter dimana nilai uang yang beredar tidak dijamin oleh pemerintah dengan sejumlah tertentu barang yang berupa emas atau perak. STANDART EMAS (GOLD STANDARAT) Yaitu suatu perekonomian yang menerapkan mata uang yang digunakan sebagai alat tukarnya adalah emas. Ada beberapa bentuk yaitu: 1. STANDART MATA UANG EMAS 2. STANDAR INTI EMAS 3. STANDAR INTI EMAS YANG DIKENDALIKAN 4. STANDAR PERTUKARAN EMAS 1. STANDAR MATA UANG EMAS (THE GOLD COIN STANDARD) Sistem moneter dengan standar mata uang emas adalah mata uang yang beredar di masyarakat sepenuhnya menggunakan emas. Nilai mata uang ditentukan oeh kandungan emas pada mata uang tersebut. Implikasinya: 1. Pemerintah harus bersedia membeli dan menjual mata uang emas seberapapun jumlahnya 2. Adanya kebebasan bagi individu untuk menyimpan, melebur atau mengekspor mata uang emas 2. STANDART INTI EMAS (THE GOLD BULLION STANDARD) Yaitu nilai mata uangnya dikaitkan dengan kandungan emas dalam mata uang. • Dalam standar inti emas cadangan emas di dalam negeri dijadikan cadangan untuk pembayaran ke luar negeri • Cadangan emas dikuasai oleh otoritas moneter digunakan sebagai cadangan atas uang yang beredar di masyarakat. • Konsekuensinya pemerintah siap menjual dan membeli mata uang emas berapapun jumlahnya pada harga tertentu • Tidak ada ijin individu untuk melebur mata uang emas menjadi emas batangan • Aspek positifnya pemerintah tidak usah membuat mata uang emas • Aspek negatifnya peredarannya hanya menjangkau orang-orang kaya dan kurang menjangjau pada kelas menengah ke bawah. 3. STANDAR INTI EMAS YANG DIKENDALIKAN (THE MANAGED GOLD BULLION STANDARD) • Standar ini masih berkait dengan penjaminan mata uang dengan emas dalam nilai tertentu tapi tidak digunakan dalam peredaran di masyarakat. • Pemerintah bisa menetapkan perubahan kadar kandungan emas untuk nilai nominal uang tertentu • Pemerintah perlu mengurangi kadar emas dalam satuan uang tertentu untuk mendorong kegiatan usaha dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga karena adanya devaluasi 4. STANDAR PERTUKARAN EMAS (THE GOLD EXCHANGE STANDARD) • Standar ini merupakan kombinasi antara standar mata uang emas dan standar mata uang inti emas. • Yaitu nilai mata uang dijamin dengan sejumlah tertentu emas dan ada kebebasan individu untuk mengekspor, mengimpor, menyimpan emas dan mendapatkan emas dari pertambangan emas. • Uang kredit dapat ditukarkan dengan sertifikat emas yang kemudian ditukarkan dengan emas kepada pemerintah. KEBAIKAN STANDART EMAS 1. Diterima masyarakat (Acceptability) Yaitu masyarakat menerima mata uang emas atau uang kertas yang dijamin dengan sejumlah emas karena memang fisik emas disukai setiap individu. 2. Pembatasan secara otomatis sebagai alat transaksi (AutomaticLimitation on Medium of Exchange) Yaitu adanya ketentuan tentang jumlah cadangan minimum dalam pencetakan uang kertas, merupakan instrumen dalam pengendalian jumlah uang kertas yang beredar di masyarakat, Sehingga dengan demikian mencegah terjadinya inflasi karena kelebihan pencetakan uang kertas. 3. Dasar dalam Sistem Keuangan Internasional (Basic of an International Money) Yaitu dengan dijaminnya uang kertas di masyarakat dengan emas oleh pemerintah akan meningkatkan kepercayaan internasional terhadap mata uang kertas tersebut 4. Pengontrol keadaan Inflasi dan Deflasi (A Chek on Inflation and Deflation) Dengan adanya ketentuan mencetak uang dengan 5. Pendorong Perdagangan dan Investasi Internasional Yaitu memberikan stimulus bagi pelaku ekonomi dalam mendorong kegiatan perdagangan dan investasi internasional karena terhindar dari kemungkinan fluktuasi nilai tukar mata uang yang mengandung unsur kerugian 3. Menyeragamkan Sistem Harga Internasional KELEMAHAN STANDART EMAS 1. Sangat menyulitkan untuk transaksi perdagangan dengan volume perdagangan yang kecil dan volume perdagangan yang besar 2. Penerapan standar inti mata uang emas bisa berjalan jika masyarakat masih percaya dengan uang kertas yang dijamin sepenuhnya dengan emas oleh pemerintah. Namun di masa resesi masyarakat tidak percaya lagi dengan uang sehingga akan menukar uang kertas mereka dengan uang sehingga sistem moneter akan hancur. 3. Implikasi dilepaskan standar emas menyebabkan keseimbangan harga internasional secara otomatis tidak terwujud 4. Perubahan jumlah cadangan emas yang tidak langsung terkait dengan nilai nominal uang yang beredar membuka peluang terjadinya spekulasi yang berakibat munculnya fluktuasi nilai uang baik secara internal maupun eksternal STANDART PERAK (SILVER STANDARD) • Secara operasional sama dengan standart perak. • Klasifikasi juga sama dengan standart emas yaitu dibagi menjadi: 1. Standart mata uang perak (the silver coin standart) 2. Standart inti perak (the silver bullion standart) 3. Standart inti perak yang dikendalikan (the managed silverbullion standart) 4. Standart pertukaran perak (the silver exchange standart) STANDART KEMBAR (BIMETALISM STANDARD) • Perekonomian dengan standar kembar uang yang dipakai untuk transaksi adalah emas dan perak • Untuk itu ditetapkan nilai perbandingan antara emas dan perak. Nilai perbandingan ini dikenal dengan mint ratio • Implikasi yang ditimbulkan adalah: 1. Nilai komoditi emas dan perak sebagai barang sama dengan nilai emas dan perak sebagai uang dan disebut dengan full bodied money 2. Adanya kebebasan bagi masarakat untuk melebur mata uang emas dan perak untuk dijadikan perhiasan atau barang lainnya. Keadaan ini muncul karena berlakunya hukum Gresham yaitu Bad Money Drives Out Good Money, artinya uang yang buruk akan mendorong keluar uang yang baik. Misalnya: ditemukan tambang perak baru yang akan menyebabkan stok perak bertambah, sehingga mempengaruhi perbandingan nilai antara emas dan perak. Akibat lebih lanjut banyak orang melebur uang emas untuk ditukar dengan perak karena akan diperoleh keuntungan. Akhirnya timbul persoalan mata uang perak akan mendominasi perekonomian dan uang emas menghilang dari peredaran. STANDART KEPERCAYAAN (FIAT STANDART) • Yaitu nilai uang yang beredar di masyarakat tidak dijamin dengan sejumlah tertentu cadangan emas atau perak tetapi semata-mata oleh kepercayaan masyarakat • Ada dua bentuk yaitu: 1. Uang kepercayaan (Fiat Money) 2. Uang Giral (Deposit Money) 1. UANG KEPERCAYAAN (FIAT MONEY) Yaitu uang representasi atau uang kertas yang tidak dijamin 100% dengan emas atau perak, yang sah sebagai alat tukar perdagangan dan sebagai penyimpan nilai
2. UANG GIRAL (DEPOSIT MONEY)
Yaitu simpanan atau deposito di bank yang dapat ditarik dengan cek. Masyarakat yang menerima pembayaran dengan cek juga percaya bahwa cek tersebut bernilai dan dapat dicairkan di bank dengan sejumlah tertentu seperti yang tercantum pada cek tersebut. SOAL-SOAL TUGAS 1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan standar emas ! Dan sejauh mana kemungkinan penerapan standar emas pada perekonomian modern sekarang? 2. Jelaskan fenomena berkembangnya kartu kredit dan ATM dalam perekoniomian modern sekarang! Dan tergolong pada standar moneter yang mana, coba jelaskan!