Lembaga
Keuangan
Syariah
SEJARAH PERKEMBANGAN LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
03
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi F041700005 Safira, SE.Ak, M.Si
Abstract Kompetensi
Modul 3 membahas sejarah Memiliki kemampuan memahami
perkembangan entitas dan lembaga sejarah perkembangan entitas dan
keuangan syariah, meliputi pengenalan lembaga keuangan syariah.
entitas syariah, sejarah lahirnya entitas
syariah pertama di dunia dan lndonesia
dan perkembangan entitas syariah
terkini.
Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keuangan memiliki fungsi
utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat
ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau
masyarakat.
Perusahaan merupakan kombinasi dan berbagai sumber daya ekonorni (resources)
seperti alam, tenaga kerja, modal, dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi
barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai tujuan perusahaan antara lain:
untuk memperoleh keuntungan maksimal, menjamin kelangsungan hidup perusahaan,
memenuhi kehutuhan masyarakat, menciptakan kesempatan kerja, dan heberapa ahli
manajemen keuangan mengemukakan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan
nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Secara umum
perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. pertama perusahaan keuangan (financial enterprise) dan
b. kedua, perusahaan bukan keuangan (non financial enterprise).
Perusahaan bukan keuangan merupakan perusahaan manufaktur yang
menghasilkan produk berupa barang rnisalnya: mobil, baja. komputer dan atau perusahaan
yang menyediakan jasa-jasa non keuangan misalnya: transportasi dan pembuatan program
komputer. Sedangkan perusahaan keuangan, umurnnya lebih dikenal dengan istilah
lembaga keuangan (financial institution), yaitu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa
yang berkaitan dengan keuangan.
Lembaga keuangan syariah yang berwujud dalam sebuah institusi adalah ketika
Rasulullah Muhammad SAW mendirikan Baitulmal saat pemerintah Islam dibentuk di
Madinah. Baitulmal di zaman Rasulullah merupakan lembaga penyimpanan kekayaan
Negara. Pada saat itu, Baitulmal memiliki fungsi menerima pendapatan dan mengeluarkan
pembelanjaan Negara. Pada abad ke 7 Rasulullah SAW mendirikan Baitul Maal, sebagai
penyimpanan ketika adanya pembayaran wajib zakat dan usur (pajak pertanian dari
muslim), perluasan wilayah atau jizia yaitu pajak perlindungan dari non muslim, dan kharaj
yaitu pajak pertanian dari non muslim. Kewajiban mengeluarkan zakat mendorong
pemerintah membuat laporan pertanggungjawaban periodik terhadap baitul maal yang
mereka kelola, dan mendorong pengusaha untuk mengklasifikasikan hartanya sesuai
ketentuan zakat dan membayarkan zakatnya jika telah memenuhi ketentuan nisab dan haul.
Rasulullah SAW adalah seorang saudagar, melakukan jual beli dan mengelola usaha,
Pada masa Khulafaurrasyidin, Baitul maal berkembang dalam hal jumlah kekayaan
yang dikelola dan fungsi yang dijalankan. Lembaga ini kemudian dikembangkan secara
administrasi dan dibentuk dewan-dewan untuk ketertiban administrasi. Selanjutnya, mulai
Dinasti Abasiyah, fungsi Baitul maal bertambah dengan mengeluarkan kebijakan moneter.
Hingga pada saat runtuhnya Dinasti Usmaniyah di Turki, nama Baitul maal tidak muncul lagi
sebagai pusat pengaturan fiscal dan moneter Negara.
Setelah IDB beroperasi, berbagai bank syariah tumbuh dan berkembang di berbagai
Negara termasu di Indonesia dengan pendirian Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992.
Keberadaan IDB banyak memebantu perkembangan bank syariah di berbagai Negara.
Selain mendapat dukungan dari IDB, berbagai lembaga internasional telah didirikan dalam
Soemitro, Andri, 2016, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi Kedua, Kencana,
Jakarta.
Sudarsono, Heri. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia : Yogyakarta.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga M dan Ahim Abdurahim, 2014, Akuntansi Perbankan Syariah :
Teori dan Praktik Kontemporer, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.