Anda di halaman 1dari 3

KAFALAH

1. PENGERTIAN
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Al- Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam
pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin
dengan berperang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
Menurut Bank Indonesia (1999), kafalah adalah akad pemberian jaminan yang
diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan bertanggung jawab atas
pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan.
Rukun Kafalah :

Pihak penjamin (kafil)

Pihak yang dijamin (makful)

Obyek penjaminan (makful alaih)

Ijab qabul (sighat)

Jenis Kafalah ada 5, yaitu :


a. Kafalah bi nafs, yaitu jaminan dari diri si penjamin. Seperti seorang nasasbah
yang mendapat pembiayaan dengan jaminan nama baik dan ketokohan
seseorang/pemika masyarakat. Walaupun bank secara fisik tidak memegang
barang apapun tetapi bank berharap tokoh tersebut dapat mengusahakan
pembayaran ketika nasabah yang dibiayai mengalami kesulitan.

b. Kafalah bil maal, yaitu jaminan pembayaran hutang atau pelunasan hutang.
Aplikasi dalam perbankan dapat berbentuk jaminan uang muka (advance
payment) atau jaminan pembayaran (payment bond).
c. Kafalah bit taslim, jenis kafalah ini biasa dilakukan untuk menjamin
pengembalian atas barang yang disewa, pada waktu masa sewa berakhir. Jenis
pemberian jaminan ini dapat dilakukan oleh bank untuk kepentingan nasabahnya
dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan penyewaan (leasing company).
Jaminan pembayaran bagi bank dapat berupa deposito/tabungan dan bank dapat
membebankan uang jasa (fee) kepada nasabah.
d. Kafalah al munjazah, adalah jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh jangka dan
untuk kepentingan atau tujuan tertentu. Salah satu bentuknya adalah pemberian
jaminan dalam bentuk performance bonds (jaminan kepastian bagi pemilik
proyek bahwa pemenang tender akan melaksakan proyek sesuai dengan
perjanjian).
e. Kafalah al muallaqah, yaitu bentuk jaminan yang merupakan penyederhanaan dari
kafalah al munjazah, baik oleh industri perbankan maupun asuransi.
2. Landasan hukum kafalah sebagai produk perbankan syariah.
1) Landasan Syariah
Dasar hukum mengenai akad memberi kepercayaan ini dapat dipelajari dalam AlQuran pada bagian yang mengisahkan Nabi Yusuf as,

Hadits tentang kafalah:

2) Landasan Hukum Positif


Kafalah sebagai salah satu produk perbankan syariah di bidang jasa telah
mendapatkan dasar hukum yang kokoh melalui Undang-Undang terbaru tentang
perbankan syariah Nomor 21 tahun 2008, pada pasal 19 ayat 1 huruf I dan p tentang
perubahan atas UU nomor 10 tahun 1998 dan UU nomor 7 tahun 1992.
Dalam tataran teknis kafalah diatur dalam ketentuan pasal 36 huruf c poin kedua
PBI No.6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah, yang intinya menyatakan bahwa bank wajib menerapkan
prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usahanya yang meliputi
melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akan kafalah.
Landasan hukum lainnya terdapat dalam fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000
tentang kafalah.

Anda mungkin juga menyukai