Anda di halaman 1dari 8

NILAI TUKAR UANG DALAM EKONOMI ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Islam

Dosen Pengampu : Asep Dadan Suganda, M.Sh.Ec

Disusun oleh Kelompok 6

Elsa Oktariani (201420165)

Genta Galih Riezki T (201420171)

Chika Cantika (201420177)

Mita Amalia Putri (201420184)

Fitriyanti( 201420191)

Alpiah (201420197)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,yang telah memberikan nikmat sehat
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan Makalah tentang Nilai Tukar Uang
dalam Ekonomi Islam. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar
kita Muhamad SAW, Keluarga, Sahabatnya, Kerabatnya, dan para pengikutnya.
Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada kedua orang tua yang telah
memberikan doa restunya dalam menuntut ilmu,dan berterimakasih juga kepada bapak
(Asep Dadan Suganda, M.Sh.Ec) selaku dosen pengampu yang telah membimbing dalam
pembuatan Makalah ini berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak tugas ini dapat
diselesaikan.
Dari sanalah semua kesuksesan berawal, semoga makalah ini berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan yang akan mendatangkan kebahagiaan dan dapat
berguna untuk kehidupan yang dijalankan.
Demikian sepatah kata pengantar yang dapat kita sampaikan, mohon maaf jika ada
kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca, kita menyadari bahwa penyusunan
Makalah ini belum sempurna baik dari materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu,
kita meminta kritik dan saran yang membangun. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Serang , 28 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Disetiap Negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara Negara yang
satu dengan Negara yang lainnya. Sehingga dalam melakukan transaksi perdagangan
dengan Negara lain dibutuhkan suatu perhitungan nilai tukar antara mata uang suatu
Negara terhadap Negara lain. Perhitungan ini sering dikenal dengan istilah Kurs
Valuta Asing (Foreign Exchange Rate), Kurs ini memberikan patikan berapa-berapa
nilai mata uang asing dilihat dari rupiah kita, sehingga memudahkan terjadinya
transaksi. Dan juga akan bias mengetahui berapa jumlah uang yang akan diterima dari
pembayaran penjualan produk dalam negeri ke Negara asing.
Surplus dalam valuta asing merupakan salah satu factor yang dapat dijadikan
ukuran bahwa suatu Negara stabil dalam perkembangan perekonomiannya namun
pada kenyataannya surplus dalam valuta asing sangat sulit dicapai apalagi di Negara
berkembang seperti Indonesia yang kurs mata uangnya rendah dibandingkan dengan
mata uang Negara lain. Mata uang Indonesia (Rupiah) dan mata uang Negara-negara
lain dapat dibandingkan sebagai komoditas, mata uang asing juga bias dibeli maupun
dijual di seluruh dunia. Kurs mata uang bisa sering mengalami perubahan baik naik
(menguat) atau turun (melemah) perubahan nilai dari kurs valuta asing dapat
disebabkan oleh banyak factor.

2. Rumusan Masalah
A. Apa definisi dari nilai tukar uang?
B. Apa definisi nilai tukar uang dalam ekonomi Islam?
C. Bagaimana nilai tukar uang dalam perspektif ekonomi Islam?

3. Tujuan
A. Mengetahui definisi nilai tukar uang.
B. Mengetahui definisi nilai tukar uang dalam ekonomi Islam.
C. Mengetahui perubahan nilai tukar uang dalam ekonomi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai Tukar Uang
Menurut Mankiw (2007), nilai tukar mata uang antara dua negara adalah harga dari
mata uang yang digunakan oleh penduduk negara-negara tersebut untuk saling
melakukan perdagangan antara satu sama lain.
Fabozzi dan Modigliani (1995) mendefinisikan nilai tukar mata uang sebagai jumlah
dari mata uang suatu negara yang dapat ditukarkan per unit mata uang negara lain,
atau dengan kata lain harga dari satu mata uang terhadap mata uang lain.
Sedangkan Abimanyu (2004) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga
mata uang relative terhadap mata uang Negara lain, dan oleh karena nilai tukar ini
mencakup dua mata uang maka titik keseimbangannya ditentukan oleh penawaran dan
permintaan dari kedua mata uang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga dari
mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain yang dipergunakan dalam
melakukan perdagangan antara dua Negara tersebut dimana nialinya ditentukan oleh
penawaran dan permintaan dari kedua mata uang.
B. Pengertian Nilai Tukar Uang dalam Ekonomi Islam
Nilai tukar adalah banyaknya barang atau jasa yang dapat ditukar atau dibeli dengan
kesatuan dan pecahan uang (Hasibuan, 2001). Nilai tukar dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Nilai tukar nominal
Dimana nilai tukar nominal menunjukkan harga relative mata uang dari dua
Negara. Nilai tukar nominal dinyatakan dalam kurs yang tetap, pemerintah
dalam hal ini bank sentral menetapkan harga valuta asing (valas) dan tetap
bersedia membeli dan menjual valas pada harga ini. Jika terjadi permintaan
pada salah satu mata uang, maka pemerintah akan langsung melakukan
intervensi dengan cara menambah penawaran dari mata uang yang
permintaannya meningkat sehingga keseimbangan tetap terpelihara.
b. Nilai tukar riil
Ini dikenal juga sebagai nisbah perdagangan (tern of rate). Jika nilai tukar riil
tinggi, artinya harga produk luar relative murah dan harga produk domestic
relative mahal. Jikanilai tukar riil turun berarti harga produk domestic akan
turun sehingga meningkatkan net ekspor. Kebijaksanaan ekonomi dapat
mempengaruhi nilai tukar riil. Jika pemerintah mengalami anggaran deficit
maka tabungan domestic menurun. Pengaruh perubahan ini menunjukkan
penawaran rupiah menjadi berkurang sehingga nilai rupiah menjadi naik
(move valuable) nilai tukar riil akan mengalami kenaikan. Karena nilai rupiah
meningkat maka harga barang domestic relative menjadi lebih mahal
dibandingkan harga barang luar., selanjutnya nilai ekspor akan menurun dan
atau nilai import akan meningkat sehingga net ekspor akan mengalami deficit.
 Perubahan nilai tukar dalam perspektif ekonomi islam
Istilah nilai tukar biasa disebut kurs. Kurs adalah perbandingan nilai tukar uang suatu
Negara dengan mata uang Negara asing atau perbandingan nilai tukarvaluta antar
Negara. Pengukuran nilai atau nilai tukar dipengaruhi oleh besarnya volume
perdagangan Negara tersebut. Pengukuran nilai kurs ini secara umum dipengaruhioleh
perubahan tingkat harga yang berlaku pada suatu Negara dibandingkan perubahan
tingkat harga pada Negara partnernya. Nilai kurs semacam ini dikenal sebagai kurs
efektif. Kurs atau nilai tukar adalah sesuatu yang penting karena :
1) Perdagangan internasional ekspor impor dapat dilakukan.
2) Pembayaran transaksi komersial dan finansial antar Negara dapat terlaksana.
3) Kerjasama lalu lintas pembayaran (LPP) antara bank devisa dunia dapat
terlaksana.
4) Transaksi jual beli valuta asing (valas) dapat dilakukan.
5) Orang dapat berpergian antar Negara.

Dalam ekonomi islam, aktivitas pertukaran mata uang atau kurs disebut aktivitas sharf.
Dimana aktivitas sharf tersebut hukumnya mubah. Sharf adalah jual beli atau pertukaran
antara satu mata uang asing dengan mata uang asing lain, seperti rupiah dengan dolar, dolar
dengan yen dan sebagainya (Arifin, 2003).

Menurut An-Nabhani dalam bukunya yang berjudul membangun sistem ekonomi alternative
perspektif islam, apabila aktivitas pertukaran tersebut sempurna, kemudian salah seorang
diantara mereka ingin menarik kembali, maka tindakan semacam ini tidak diperbolehkan bila
akad dan penyerahannya sudah sempurna. Kecuali disana terjadi penipuan yang keji (ghabu
fasihy), atau cacat maka boleh.

Nilai tukar kurs dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat perubahan nilai atau
dinamakan perubahan harga relatif (merujuk pada inflasi berarti harga nominal atau
perubahan dari seluruh harga, sedangkan perubahan harga relatif tidak semua harga barang
berubah). Dalam hal ini berada pada tingkat harga yang naik cepat, naik lebih lambat bahkan
ada yang turun. Ilustrasi kurs dapat berubah karena perubahan harga relatif. Jadi dapat
dikatakan perubahan tingkat harga maupun kurs dipengaruhi oleh banyak faktor.

Dari uraian diatas, maka perubahan nilai tukar uang dalam ekonomi islam hukumnya mubah
atau boleh dengan syarat :

a) Pada sistem kurs tetap perubahan nilai tukar uang, bank sentral harus menetapkan
harga valuta asing (valas) dan menyediakan atau tetap bersedia membeli dan menjual
valas dengan harga yang telah disepakati bersama. Jika terjadi perubahan permintaan
pada salah satu mata uang, maka pemerintah (dalam hal ini bank sentral) agar segera
melakukan intervensi dengan cara menambah penawaran dari satu mata uang yang
permintaannya meningkat sehongga keseimbangan dapat tetap terpelihara.
b) Pada sistem kurs fleksibel atau sistem kurs mengambang, pemerintah tetap
mengawasi jalannya mekanisme perubahan nilai tukar tersebut sehingga spekulasi
atau permainan nilai mata uang tidak terjadi atau dibiarkan bebas. Sehingga kurs tidak
melonjak drastic akibat tidak adanya intervensi pemerintah.

Dalam pertukaran mata uang atau kurs, harus memenuhi syarat- syarat yang telah ditetapkan
sebagaimana hadist atau dalil kebolehan pertukaran tersebut adalah: “Juallah emas dengan
perak sesuka kalian, dengan (syarat harus) kontan”. (Hr. Imam At-Tirmidzi, dari Ubadah bin
Shamit).

Dari dalil tersebut, maka syarat-syarat dari nilai tukar uang atau kurs antara lain :

1) Harus tunai, tidak dengan cara kredit.


2) Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak.
3) Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah/kuantitas yang sama.
Tapi jika dalam pertukaran antara dua jenis mata uang hanya diisyaratkan kontan dan
barangnya sama-sama ada.
Daftar Pustaka:

Achsien, H. Iggi. 2003. Investasi Syari’ah di Pasar Modal. Cet.II.


Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama

An-Nabhani, Taqyuddin. 1999. Membangun Sistem Ekonomi


Alternatif Perspektif Islam. Cet.IV. Surabaya: Penerbit Risalah Gusti.

Anda mungkin juga menyukai