Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Penggunaan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah Bank

Syariah Indonesia(BSI) KCP Labuan

PROPOSAL SKRIPSI

Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Pada Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :

MITA AMALIA PUTRI

201420184

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2022 M/ 143 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat mendorong seluruh
masyarakat Indonesia merubah pola kehidupannya salah satu nya perubahan pola
pikir, tingkah laku, dan tindakan. Di era yang sekarang kita dipaksa untuk berlomba-
lomba dalam bidang teknologi dan sistem informasi.
Di zaman saat ini perkembangan teknologi informasi sudah sangat pesat dan
maju, sistem teknologi informasi juga hampir semua digunakan oleh berbagai
kalangan dan juga perusahaan-perusahaan besar. Salah satunya yaitu dalam dunia
perbankan, dengan adanya teknologi informasi dapat membantu memudahkan
pekerjaan dan meringankan kepada karyawan bank.
Kemudahan dari teknologi informasi sendiri yang membuat efisien dalam
mencari segala macam informasi selain itu juga dapat memudahkan dalam
berkomunikasi, dan juga dalam sistem pelayanan di dunia perbankan, yaitu dengan
memudahkan dalam bertransaksi hanya dengan menggunakan smartphone dan ponsel.
Salah satu contoh layanan teknologi informasi yang ada diperbankan yaitu
mobile banking atau sering dikenal dengan m-banking. Dikutip dari buku Bijak bere-
Banking yang diterbitkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Mobile banking
merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi
perbankan melalui ponsel atau smartphone. Layanan mobile banking dapat juga
digunakan dengan menggunakan menu yang sudah tersedia pada SIM (Subscriber
Identity Module) Card, UUSD (Unstructured Suplementary Service Data), atau
melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah.1
Dengan adanya layanan m-banking ini dapat memudahkan nasabah dalam
melakukan transaksi, karena dengan ada nya ini nasabah dapat melakukan transaksi
dimana saja dan kapan pun tanpa harus mengantri lama ke bank. Dan tentunya
didalam aplikasi m-banking juga menyediakan beberapa fitur yang membantu dalam
berbagai transaksi, seperti dengan adanya fitur top up e-money, e-commerce, bahkan
dalam membeli suatu tiket perjalanan tersedia, dan fitur-fitur lainnya.

1
Otoritas Jasa Keuangan, “Bijak Ber-Ebangking,” Bijak Ber-Ebanking, 2015, 6,
https://www.ojk.go.id/Files/box/buku bijak ber-ebanking.pdf.
Minat nasabah terhadap m-banking pun sangat antusias dalam menerima
dengan layanan yang telah disediakan oleh pihak bank. Karena dengan adanya ini
dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi tanpa harus antri lama-lama
di bank. Dan dengan adanya m-banking membuat nasabah mengenal bagaimana
kecanggihan sistem teknologi di zaman sekarang ini.
Sistem teknologi lainnya yang ada pada layanan bank selain m-banking yaitu
electronic banking (e-banking), internet banking (i-banking), sms banking, dan juga
Automatic Teller Macine (ATM). Tetapi dalam fungsi nya ini hamper sama, yang
membedakan antara m-banking dengan i-banking yaitu jika m-banking nasabah perlu
menginstal aplikasi yang disediakan oleh pihak bank, sedangkan i-banking tidak
membutuhkan aplikasi untuk mengaksesnya.
Kepuasan nasabah terhadap layanan yang telah disediakan oleh pihak bank
memiliki respon yang sangat baik, sehingga dengan seiring berjalan nya waktu dapat
mengalami perubahan dalam sistem teknologi perbankan. Dengan itu juga akan
membuat nasabah menjadi lebih puas akan layanan yang diberikan.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat merumuskan masalah yang
akan di bahas yaitu:
1. Bagaimana gambaran penggunaan mobile banking nasabah BSI KCP
Labuan?
2. Adakah pengaruh penggunaan mobile banking terhadap kepuasan nasabah BSI
KCP Labuan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan mobile banking nasabah BSI KCP
Labuan.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan mobile banking terhadap
kepuasan nasabah Bank Syariah Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pemahaman dan pengertian bagi pembaca nantinya mengenai tentang
Pengaruh Penggunaan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah. Dan
juga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi
teoritis untuk penelitian selanjutnya dan dapat menghasilkan penelitian yang
lebih rinci dan konkrit dengan menggunakan teori yang ada didalam penelitian
ini.
2. Secara Praktis
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebagian
pengetahuan dan akademik bagi kajian dibidang ekonomi dan masukan atas
saran serta evaluasi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Nasabah
1. Pengerian Kepuasan Nasabah
Salah satu tujuan utama perusahaan jasa dalam hal ini adalah menciptakan
kepuasan nasabah. Kepuasan nasabah merupakan penilaian sesesorang tentang
kinerja produk maupun jasa, atau hasil dalam kaitannya dengan ekspetasi. Kata
kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin ‘satis’ (artinya cukup baik,
memadai) dan ‘facio’ (melakukan atau membuat). Kepuasan dapat diartikan
sebagai ‘upaya pemenuhan sesuatu’ atau membuat sesuatu memadai. Secara
umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecawa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan pada kinerja
yang diharapkan.
Salah satu kunci untuk mempertahankan konsumen adalah dengan kepuasan
konsumen. Konsumen yang sangat puas biasanya tetap setia dalam jangka waktu
yang lama, membeli lagi ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbaharui produk lama, membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan dan
produknya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan merek pesaing dan
tidak terlalu sensitive terhadap harga, menawarkan ide produk atau jasa kepada
perusahaan, dan biaya konsumen lebih murah dibandingkan konsumen baru
karena transaksi dapat menjadi hal rutin. Jadi, Kepuasan konsumen adalah
keadaan yang dicapai bila produk sesuai dengan kebutuhan atau harapan
konsumen dan bebas dari kekurangan.
Kepuasan nasabah adalah persepsi nasabah bahwa harapannya telah terpenuhi,
diperoleh hasil yang optimal bagi setiap nasabah dan pelayanan perbankan dengan
memperhatikan kemampuan nasabah dan keluarganya, perhatian terhadap
keluarganya, perhatian terhadap kebutuhan nasabah sehingga kesinambungan
yang sebaik baiknya antara puas dan hasil.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kepuasan
nasabah adalah keadaan dimana seseorang relasi merasa puas atas produk/jasa
bank, karena kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan
melebihi harapan.
2. Manfaat kepuasan nasabah
Menurut Lovelock, mengatakan bahwa kepuasan pelanggan memberikan banyak
manfaat bagi perusahaan, dan tingkat pada kepuasan pelanggan yang lebih besar.
Dalam waktu jangka panjang, akan lebih menguntungkan dalam mempertahankan
pelanggan yang baik daripada harus terus menerus mengajak dan membina
pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang pergi.
3. Cara mengukur kepuasan nasabah
Salah satu faktor menentukan kepuasan nasabah yaitu pandangan nasabah
mengenai kualitas jasa yang berfokus pada dimensi jasa, selain itu juga
dipengaruhi oleh kulaitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat sesaat.
Pengukuran terhadap pelanggan telah menjadi sesuatu yang sangat penting bagi
setiap instansi. Hal ini disebabkan karena kepuasan pelanggan dapat menjadi
umpan balik dan masukan lagi bagi pengembangan dan implementasi strategi
peningkatan peluasan pelanggan. Menurut kotler, ada beberapa cara mengukur
kepuasan mitra yaitu.
a) Sistem keluhan dan saran (complaint and sugastion System)
Perusahaan meminta keluhan dan saran dari pelanggan dengan membuka
kotak saran baik melalui surat , telpon bebas pulsa, customer hot line,
kartu komentar, kotak saran maupun berbagai saran keluhan lainnya.
b) Pembeli bayangan (Ghost shopping)
Perusahaan menempatkan orang tertentu baik orang lain maupun dari level
manajemen sendiri sebagai pembeli ke perusahaan lain atau ke perusahaan
sendiri.
c) Analis pelanggan yang lari ( lost customer analysis)
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa
hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan atau penyempurna
selanjutnya.
d) Survey kepuasan pelanggan ( costumer satisfaction surveys )
Perusahaan melakukan survey untuk mendeteksi komentar pelanggan,
diharapkan dari survey ini didapatkan umpan balik yang positif dari
konsumen. Survey ini dapat dilakukan melalui Pos,telepon, wawancara
pribadi atau pelanggan diminta Mengisi angket. Pengukuran kepuasan
pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan cara:
a) Directly Reported Satisfaction, pengukuran dilakukan menggunakan
item-item spesifik yang menannyakan langsung tingkat kepuasan yang
dirasakan pelanggan.
b) Derived satisfaction , pertanyaan yang diajukan yaitu tingkat harapan
atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk atau perusahaan pada
atribut-atribut relevan, dan persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual
produk atau perusahaan yang bersangkutan.
c) Problem analysis, responden diminta mengungkapkan masalah-masalah
yang mereka hadapi yang berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan
dan saran-saran perbaikan.
d) Importance performance Analysis, responden diminta untuk menilai
tingkat kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja
perusahaan pada masing-masing atribut tersebut.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah


Secara garis besar motivasi seseorang (nasabah) dalam mengambil suatu
produk dipengaruhi oleh faktor ekonomis dari produk tersebut, selain itu
seseorang (nasabah) juga termotivasi oleh beberapa faktor diantaranya, sebagai
berikut:
a. Produk
Layanan produk yang baik dan memenuhi selera serta harapan
konsumen.
b. Harga
Harga merupakan bagian yang melekat pada produk yang
mencerminkan seberapa besar kualitas produk tersebut.
c. Promosi
Usaha mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa tersebut pada
konsumen sasaran.
d. Lokasi
Tempat merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa lokasi
perusahaan dan konsumen atau nasabah.
e. Pelayanan dan Fasilitas
Dalam memberi layanan kepada nasabah yaitu pada umumnya nasabah
menginginkan layanan yang cepat dan akurat. Seringkali harga jasa bank
tidak menjadi masalah bagi nasabah mendapat layanan yang memuaskan
dikarenakan Bank juga memiliki fasilitas yang memadai dan tergolong
canggih.
f. Suasana
Suasana merupakan faktor pendukung karena apabila perusahaan
mengesankan maka konsumen mendapatkan kepuasan tersendiri.
B. Mobile Banking (m-banking)
1. Pengertian Mobile Banking (m-banking)
Mobile banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank
melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. Layanan mobile
banking dapat juga digunakan dengan menggunakan menu yang sudah tersedia
pada SIM (Subscriber Identity Module) Card, UUSD (Unstructured Suplementary
Service Data), atau melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh
nasabah.2 Kurniawati et al (2017), Susanto (2017), Shaikh dan Karjaluoto (2015),
Kourouthanassis dan Giaglis (2012), Widiyono (2006) menyatakan bahwa mobile
banking sebagai fasilitas bank yang memiliki kesamaan dengan internet banking
yaitu berbasis internet dengan perbedaan yaitu dalam mobile banking dimana
nasabah terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi mobile banking dan aplikasi
tersebut hanya bisa digunakan pada smartphone atau tablet.3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mobile banking (m-banking)
yaitu layanan yang dapat membantu nasabah dalam melakukan transaksi dengan
mudah, cepat dan efisien karena dapat diakses melalui suatu aplikasi yang
disediakan oleh pihak perbankan.
2. Manfaat penerapan mobile banking (m-banking)
Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan mobile banking, adalah:
a. Mudah
Untuk langsung transaksi perbankan, kita tidak perlu datang langsung ke bank
kecuali pada saat mendaftarkan nomor ponsel.
b. Praktis

2
Otoritas Jasa Keuangan.
3
Aditya Wardhana, “E-Banking,” no. October (2021).
Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap
saat, kapan saja dan dimana saja.
c. Aman
M-banking dilengkapi dengan sistem proteksi yang maksimal yang secara
otomatis sudah terprogram sejak pendaftaran. Selain menggunakan pin yang dapat
dipilih sendiri dan nomor ponsel yang didaftarkan, setiap transaksi yang dilakukan
juga akan diacak untuk menjamin keamanan para nasabah.
d. Penggunaan yang bersahabat
M-banking dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh siapa
saja, nasabah bisa memilih jenis transaksi dari menu yang telah tersedia tanpa
harus menghapal kode transaksi yang ingin dilakukan.
e. Nyaman
Nasabah seperti mempunyai ATM dalam genggaman tangan, karena berbagai
transaksi yang biasa dilakukan di ATM, kini dapat dilakukan melalui m-banking
kecuali penarikan tunai.
3. Kelebihan dan Kekurangan Mobile Banking (m-banking)
 Kelebihan Mobile Banking (m-banking)
1. Tidak perlu ke bank.
Datang ke bank pasti akan sangat membuang waktu. Apalagi
jika kondisi bank sangat penuh nasabah, Dengan menggunakan mobile
banking, kita tidak perlu membuang waktu untuk datang ke bank.
Cukup dengan membuka aplikasi mobile banking yang sudah di
download dari Google play store. Di dalam aplikasi tersebut, kita bisa
memilih fitur apa yang kita ingin gunakan, misal pengecekan saldo,
pembayaran tagihan, atau transfer.
2. Membayar tagihan dengan mudah dan tepat waktu.
Dengan mobile banking, kita bisa membayar berbagai tagihan
tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Misal melakukan pembayaran
tagihan kartu kredit, telepon, tagihan air atau PAM, asuransi, internet,
pinjaman, dan lainnya.
3. Mengecek saldo tabungan.
Aplikasi mobile banking memberikan akses pada kita untuk
mengetahui saldo tabungan setiap saat. Kita juga bisa mendaftarkan
pemberitahuan teks jika ada aktivitas keuangan seperti transaksi asing,
penarikan tunai, online, telepon atau surat pembelian.
4. Bebas biaya.
Secara umum, aplikasi mobile banking memberikan beberapa
layanan secara gratis kepada nasabahnya untuk mendorong mencoba
layanan didalamnya.
 Kekurangan Mobile Banking (m-banking)
1. Rentan penipuan
Smishing penggunaan aplikasi mobile banking rentan akan
penipuan yang disebut smishing, dimana pengguna menerima short
message service (SMS) atau telepon palsu yang menanyakan detail
rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi
keuangan.
2. Jaringan internet yang kuat.
Nasabah harus memiliki jaringan internet yang kuat untuk bisa
mengakses mobile banking, jika koneksi kurang baik, maka secara
otomatis akan kesulitan mengakses aplikasi ini.
3. Beresiko pencurian data
Fitur keamanan melalui koneksi yang terenkripsi bisa di-hack
saat smartphone hilang atau dicuri sehingga beresiko terhadap
pencurian data dan transaksi keuangan tanpa sepengetahuan kita.
4. Dibutuhkan smartphone canggih untuk mengaksesnya.
Untuk bisa mengakses aplikasi mobile banking memang
membutuhkan smartphone dengan spesifikasi tertentu.

Dalam melaksanakan aktivitas layanan m-banking, bank akan


menghadapi risiko spesifik seperti yang disebutkan di atas akibat
penyediaan dan penggunaan teknologi informasi. Untuk itu bank harus
melakukan mitigasi atas risiko yang mungkin terjadi dalam layanan m-
banking dengan memperhatikan prinsip pengendalian pengamanan
data nasabah dan transaksi m-banking.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif. Sedangkan pendekatan penelitian ini yaitu
pendekatan kuantitatif dengan survey. Karena dalam penelitian ini informasi yang
dikumpulkan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data pokok.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif merupakan proses pemecahan masalah yang sistematis dengan
menggambarkan suatu penelitian sesuai dengan kenyataan tanda adanya
subjektivitas.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor
Cabang Pembantu Labuan waktu penelitian yang dilakukan pada 10 Desember 2022.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah pengguna m-bamking Bank
Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu Labuan. Menurut Arikunto,
sampel adalah bagian dari populasi (sebaguan atau wakil populasi yang diteliti).
Karena dalam penelitian ini adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka tidak
memungkinkan peneliti mengambil sampel dari populasi yang ada. Teknik penarikan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability sampling atau
penarikan sampel secara acak dengan menggunakan teknik convenience sampling.
Responden tersebut adalah nasabah yang datang ke Bank Syariah Indonesia (BSI)
Kantor Cabang Pembantu Labuan dan bersedia menjadi responden. Penentuan jumlah
sampel atau responden ditentukan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus
Slovin.
Yaitu :

Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = standar error
D. Sumber dan Teknik Pengumplan Data
1. Sumber Data
 Data primer, data ini diperoleh langsung dari nasabah pengguna m-
banking Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu Labuan.
 Data sekunder, diperoleh secara tidak langsung dari literature dokumen,
data-data, buku-buku, media elektronik, jurnal-jurnal dan literature lainnya
yang berkaitan dengan persolana yang akan diteliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan prosedur sistematis untuk memperoleh data
yang digunakan. Untuk memperoleh data yang relvan maka dalam penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1) Kuesioner
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan
kuesioner kepada nasabah Bank Syariah Kantor Cabang Fatmawati jakarta
selatan sebagai responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang
sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Dari jawaban daftar pertanyaan
yang diajukan pada responden diolah dengan skala likert yaitu skala
kepentingan digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial.
2) Dokumentasi
Penelitian menggunakan sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akuat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dan foro kegiatan dilapangan.
E. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variable X dan Y
adapun variabelnya adalah sebagai berikut :
1. Variabel Independen (X), dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang
mempengaruhi yaitu penggunakan mobile banking (m-banking).
2. Variabel Dependen (Y), dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang
dipengaruhi yaitu kepuasan nasabah.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliable, karena kualitas
instrumen yang digunakan dalam penelitian sangan penting, untuk itu validitas dan
reabilitas instrument harus dipenuhi.
a. validitas
Validitas adalah tingkat dimana satu instrumen ukur digunakan untuk mengukur
apa yang diharapkan. Hasil dari pengujian tersebut akan diperoleh instrument data
yang valid dan tidak valid, dengan membandingkan rhitung dengan rtabel Apabila
rhitung> dari rtabel Maka instrument tersebut tidak valid, tetapi sebaliknya
apabila rhitung penelitian. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diatur oleh kuesioner
tersebut.
b. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsekuensi skor atau jawaban dari pelaksanaan satu
instrumen ke instrumen lain dan apabila dilakukan pengukuran berkali-kali
terhadap suatu unit akan menghasilkan output yang sama.44 Reliabilitas suatu
variable dikatakan cukup baik jika memiliki Cronbach Alpha>0,70.
G. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
sederhana, dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS for windows
ver. 20.0.
1. koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisiensi determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel
indevenden dapat menjelaskan variabel dependen. Uji determinasi dapat dilihat
melalui R square, nilai R square dikatakan baik jika di atas 0,5.
2. Uji F (Analisis Pengaruh Secara Parsial)
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama yaitu
variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melakukan pengujian
hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa
apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak, sedangkan apabila nilai
signifikansi ,0,05 maka Ha diterima.
3. Uji t (Analisis Pengaruh Secara Parsial)
Metode pengujian ini bertujuan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t-test ini pada dasarnya untuk
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengambilan
keputusan dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila sig t < 0,05 maka
terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika thitung >
ttable maka terdapat pengauh yang signifikan antara variabel indevenden dengan
variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai