ARTIKEL PENELITIAN
Disusun Oleh :
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN LAYANAN M-BANKING DAN
ATM TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH
LATAR BELAKANG
Uang merupakan salah satu benda yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Uang digunakan manusia untuk melakukan transaksi-transaksi bagi kelangsungan
hidupnya. Jadi, uang memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Kita
tidak bisa tahu apa yang akan terjadi di masa depan, sehingga menabung merupakan
pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan baik yang sudah direncanakan
maupun kebutuhan yang terjadi secara mendadak. Menabung merupakan langkah
menyisihkan sebagian uang atau dana untuk disimpan. Walaupun terdengar mudah,
menabung sering disepelekan karena berbagai alasan. Padahal dengan kebiasaan
menabung atau menyimpan uang, dapat membawa banyak manfaat yang besar bagi
kehidupan. Pada zaman yang modern ini, kebanyakan orang menyimpan uangnya di
bank dengan alasan lebih aman walaupun masih ada beberapa orang yang tidak
percaya pada bank dan menyimpan uangnya di rumah.
Salah satu lembaga keuangan yang memegang peran penting dalam menjaga
kestabilan sistem keuangan adalah bank. Di masa sekarang, sudah banyak masyarakat
yang membuat rekening di bank dan menggunakan bank untuk berbagai transaksi
keuangannya. Banyak manfaat yang didapat saat membuat rekening di bank. Bank
menawarkan banyak layanan jasa, salah satunya yaitu menerima simpanan uang dari
nasabah. Jika dibandingkan menyimpan uang di rumah dengan di bank, menyimpan
uang di bank merupakan keputusan yang lebih tepat dan aman. Terlalu banyak resiko
yang harus ditanggung apabila menyimpan uang di rumah, contohnya adanya
tindakan kriminal berupa pencurian, lupa menaruh uang, atau uang yang rusak.
Pelayanan merupakan faktor yang penting dalam menarik daya pikat nasabah.
Biasanya nasabah akan memilih bank yang memiliki tingkat pelayanan yang baik dan
memuaskan. Oleh karena itu, sekarang bank berlomba-lomba menyediakan dan
memberikan pelayanan yang terbaik untuk menarik lebih banyak nasabah. Salah
satunya yaitu bank menawarkan kemudahan bertransaksi bagi nasabahnya. Nasabah
tidak harus lagi datang ke bank untuk setor atau mengambil uang dari tabungannya.
Karena berbagai jenis ATM sudah tersebar di berbagai tempat. Dengan begitu
nasabah dapat lebih nyaman dalam bertransaksi dan tidak harus mengantri di kantor
bank.
Era digital merupakan istilah untuk menggambarkan kemunculan digital, jaringan
internet khususnya teknologi informasi komputer. Pada era digital, masyarakat
memiliki gaya hidup baru yang tidak lepas dari perangkat serba elektronik.
Penggunaan teknologi digital ini dapat membantu sebagian besar kebutuhan manusia,
informasi dapat diperoleh serta disebarluaskan dengan cepat dan mudah. Saat ini,
berbagai macam teknologi digital yang semakin maju telah banyak bermunculan dan
masyarakat dapat menikmati fasilitas teknologi digital ini dengan bebas.
M-Banking menjadi salah satu fasilitas bank yang bisa dikatakan wajib dimiliki di
zaman serba digital seperti saat ini. Dengan M-Banking, nasabah bisa melakukan
berbagai transaksi keuangan seperti transaksi di ATM. M-Banking dapat memberikan
kemudahan bagi nasabah karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun tanpa
dibatasi waktu. Selain itu, manfaat penggunaan M-Banking dari sisi keamanan yaitu
dapat mengurangi resiko penipuan. Karena nasabah yang telah melakukan transaksi
pada rekeningnya akan mendapat SMS berupa bukti transaksi.
Mengenai penjelasan yang terkait dengan latar belakang di atas, akan ada
permasalahan-permasalahan yang muncul. Maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Perbedaan Pengaruh Penggunaan Layanan M-Banking dan
ATM Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan, maka rumusan masalah yang
akan dibahas adalah :
1. Bagaimana pengaruh penggunaan layanan M-Banking terhadap tingkat kepuasan
nasabah?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan layanan ATM terhadap tingkat kepuasan
nasabah?
3. Bagaimana perbedaan pengaruh penggunaan layanan M-Banking dan ATM
terhadap tingkat kepuasan nasabah?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian
yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan layanan M-Banking terhadap tingkat
kepuasan nasabah
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan layanan ATM terhadap tingkat
kepuasan nasabah
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan layanan M-Banking dan
ATM terhadap tingkat kepuasan nasabah
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai perbedaan dari pengaruh penggunaan layanan M-Banking dan ATM
terhadap tingkat kepuasan nasabah, serta juga diharapkan sebagai sarana
pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis yang dipelajari di perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang bank, M-Banking, ATM,
dan kepuasan nasabah
b. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
teori mengenai perbedaan pengaruh penggunaan layanan M-Banking dan
ATM terhadap tingkat kepuasan nasabah, bagi yang ingin melanjutkan
penelitian ini.
KAJIAN TEORI
Bank
1. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
2. Jenis-Jenis Bank
Menurut Ratih, Indawati, dan Nasib (2019: 23-28), Jenis bank dapat
digolongkan berdasarkan fungsi, status, kedudukan dan kegiatan operasional.
Berikut akan akan dijelaskan jenis-jenis bank:
1) Menurut Fungsinya
a) Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas
dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan
mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau
keduanya
b) Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau
menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga
dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
c) Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank penunjang yang memiliki
keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan
yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah
yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dalam sertifikat bank
Indonesia, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya.
2) Menurut Kepemilikannya
a) Bank Milik Pemerintah, adalah bank di mana baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank
dimiliki oleh pemerintah pula.
b) Bank Milik Swasta Nasional, bank jenis ini seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.
c) Bank Milik Koperasi, kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh
badan hukum koperasi, contohnya adalah Bank Umum Koperasi
Indonesia.
d) Bank Milik Campuran, kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh
pihak asing dan pihak swasta nasional.
e) Bank Milik Asing, bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada
di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.
Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
3) Menurut Status atau Kedudukan
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari jumlah produk, modal, maupun kualitas
pelayanannya.
a) Bank Devisa, bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau
yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
b) Bank Non-Devisa, bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan kegiatan seperti halnya bank devisa. Jadi bank non-devisa
hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas negara.
4) Menurut Kegiatan Operasionalnya
a) Bank Konvensional, bank yang dalam operasionalnya menerapkan
metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi
kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode
bagi hasil.
b) Bank Syariah, bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara Islam.
3. Fungsi dan Tujuan Bank
Simatupang (2019: 141) mengemukakan bahwa perbankan di Indonesia
mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata berorientasi ekonomi,
tetapi juga berorientasi pada hal-hal yang nonekonomis seperti masalah
menyangkut stabilitas nasional yang mencakup antara lain stabilitas politik dan
stabilitas sosial. Bank tidak cukup hanya menjalankan kegiatannya saja yaitu
menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat, tetapi juga mempunyai
tujuan yang jelas demi kepentingan pembangunan nasional. Meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan stabilitas nasional
merupakan sasaran perbankan dalam melakukan kegiatan sebagaimana fungsinya
tersebut diatas. Keberhasilan perbankan dalam memainkan peranannya dalam
pembangunan nasional tentu akan dapat mewujudkan kehidupan rakyat yang
lebih baik dari sebelumnya.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang
terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun
teoritis. Dikatakan sebagai kegiatan ilmiah karena penelitian dengan aspek ilmu
pengetahuan dan teori. Terencana karena penelitian harus direncanakan dengan
memperhatikan waktu, dana, dan aksesibilitas terhadap tempat dan data (Raco J. R,
2010: 5). Metode penelitian berkaitan dengan teknik, alat, prosedur dan
langkah-langkah apa saja yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Sesuai
dengan judul penelitian yang diambil, metode yang ditetapkan peneliti adalah metode
deskriptif.
Metode deskriptif memecahkan masalah yang sedang diteliti dengan
menggambarkan keadaan orang, suatu lembaga, ataupun masyarakat berdasarkan
fakta-fakta yang ada atau apa adanya. Penelitian ini mendeskripsikan peristiwa yang
terjadi saat ini dan merupakan masalah faktual. Dengan metode penelitian ini, peneliti
dapat menggunakan proses pengumpulan data untuk memberikan deskripsi tentang
fenomena atau peristiwa yang sedang diteliti.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan
hasil penelitian (Penelitian Kualitatif, n.d). Penelitian kualitatif tidak menggunakan
pengukuran secara statistik melainkan lebih fokus terhadap informasi dari responden,
sehingga diharapkan penelitian lebih objektif.
Sumber Data
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan data sebagai bahan analisis utama. Sumber
data merupakan subyek dari mana data tersebut dapat diperoleh. Terdapat dua jenis
data yang digunakan dalam penelitian menurut sumbernya, yakni data primer dan data
sekunder. Perbedaan kedua data tersebut terletak dari cara memperolehnya. Data
primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung
atau melalui perantara berupa buku, artikel, arsip, bukti yang telah ada.
Penulis menggunakan dua sumber data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan
data sekunder :
1. Sumber Data Primer
Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah
disiapkan kepada responden.
2. Sumber Data Sekunder
Untuk mendukung sumber pertama dalam pembahasan penelitian ini, peneliti
menggunakan artikel, jurnal, dan literatur yang terkait sebagai sumber data
sekunder.
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 14 responden, terdapat 4 orang menyatakan
jarang menggunakan layanan M-Banking, 4 orang sering menggunakan layanan
M-Banking, dan 6 orang selalu menggunakan layanan M-Banking. Hal ini
menggambarkan bahwa sebagian besar responden dengan persentase 42,9% selalu
menggunakan layanan M-Banking.
Tabel 2
Kepuasan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Penggunaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Kepuasan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Saran
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
maka penulis mengajukan beberapa saran yang bermanfaat. Untuk pihak bank
diharapkan untuk terus berupaya menjaga dan mengembangkan kualitas layanan pada
mesin ATM maupun layanan M-Banking agar dapat mengurangi atau menghilangkan
kekurangan serta keluhan yang dirasakan oleh nasabah. Dan diharpkan dapat terus
menjaga maupun meningkatkan kepuasan nasabah terhadap layanan yang diberikan
oleh pihak bank.
Dikarenakan keterbatasan wawasan dan jangkauan yang dimiliki oleh penulis,
penelitian ini masih banyak kekurangan. Harapan kepada peneliti selanjutnya agar
lebih baik lagi dan lebih memperluas jangkauan penelitiannya sehingga akan
didapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN
Raco, J. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan
Keunggulannya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Pujihastuti, Isti. 2010. Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis dan
Pengembangan Wilayah. 2(1): 44.
Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Lembaran Negara RI Tahun 1998, No. 10. Sekretariat Negara. Jakarta.
Penelitian Kualitatif. (n.d). Dalam Wikipedia. Diakses melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif, 22 November 2020.
Ratih, Indawati, dan Nasib. 2019. Keuangan dan Perbankan. Bandung: CV. Sadari
(Anggota IKAPI JABAR).
Putri, R. Meita dan Imam Yahya. 2019. Pengaruh Perubahan Biaya Transaksi Kartu
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) Pada Tabungan Faedah Terhadap Minat
Bertransaksi Nasabah Di Brisyariah Kc Semarang. 7(1): 57.
Lubis, D. Sari. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan ATM bagi
Nasabah Perbankan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam IAIN Padangsidimpuan). 3(1): 37.
Kurniawati H. Astika, Wahyu Agus, dan Alfi Arif. 2017. Analisis Minat Penggunaan
Mobile Banking Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Yang
Telah Dimodifikasi (Analysis Behavioral Intention to Uses of Mobile Banking
Technology Acceptance Model (TAM) Approach Modified). Jurnal Ekonomi
Bisnis dan Akuntansi. 4(1): 24.
Pratama A., Fadli, Femilia, dkk. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat
Dalam Menggunakan Mobile Banking (Studi Empiris Pada Nasabah Perbankan
Konvensional Di Kota Palu). Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral,
Akuntabel, Objektif. 2(1): 205.
Simatupang H. Bachtiar. 2019. Peranan Perbankan Dalam Meningkatkan
Perekonomian Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma. 6(2): 141.
Aprilia, Fadilla. 2019. Analisis Efisiensi Penggunaan Kartu ATM/Debit Gerbang
Pembayaran Nasional (GPN). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung.
Kepuasan. (n.d). Dalam Wikipedia. Diakses melalui
https://ms.wikipedia.org/wiki/Kepuasan, 22 November 2020.
Murni. 2011. Peranan Atm (Anjungan Tunai Mandiri) Dalam Meningkatkan
Pelayanan Jasa Perbankan Pada Pt. Bank Riau Capem Panam Pekanbaru.
Skripsi. Fakultas Syari’Ah Dan Ilmu Hukum, Perbankan Syari’Ah, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.
Syaipullah. 2011. Pengaruh Kemanfaatan Kartu ATM Terhadap Kepuasan Nasabah
Pada PT. Bank Mandiri Cabang Ahmad Yani Pekanbaru. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Ilmu Sosial, Manajemen, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim, Riau.
Wibiadila, Ikbar. 2016. Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko, dan Kualitas
Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Akuntansi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Sani M. Iqbal, Saparuddin Siregar, dan Marliyah. 2019. Faktor-Faktor
Mempengaruhi Transaksi Non Tunai Mobile Banking di Bank Muamalat Medan.
3(2): 197.