Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang dipilih untuk masa jabatan paling lama lima tahun
sesuai dengan anggaran koperasi. Sepertiga anggota pengurus koperasi dapat dipilih dari orang-
orang yang bukan anggota koperasi, sedangkan sisanya sebesar dua pertiga adalah harus benar-
benar berasal dari anggota koprasi. Pengurus koprasi bertanggung jawab langsung kepada rapat
anggota. Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha
koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan
rapat anggota.
1. Pengurus Harian :
Ketua
Memipmin rapat anggota tahunan dan melaporkan laporan pertanggung jawaban akhir
tahun pada anggota
Megambil keputusan atas hal-hal yang dianggap penting bagi kelancaran kegiatan
koperasi
Sekretaris
Bendahara
Pengisian saldo
2. Pengurus Lengkap
Humas
Administrasi
Akuntan
Bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba, arus kas,
dan lain-lain
Kasir
Administrasi organisasi
Berikutnya buku daftar pengurus, buku daftar pengurus koperasi adalah buku yang harus
mencatat nama orang-orang yang dipilih dalam Rapat Anggota untuk menjadi Pengurus
Koperasi yang bersangkutan. Seperti halnya pada buku daftar anggota, para pengurus harus
bertanda tangan pada daftar pengurus Koperasi yang bersangkutan. Hal Ini sangat perlu, sebab
pengurus bertindak untuk dan atas nama Koperasi baik di dalam maupun diluar pengadilan,
misalnya dalam penanda tanganan kntrak kerja, dan sebagainya. Berikutnya adalah buku daftar
anggota badan pemeriksa. Untuk dapat menjalankan usahanya, tentu saja anggota memilih
Pengurus dan untuk melakukan pengontrolan atas jalannya usaha tersebut perlu adanya badan
pemeriksa
Pembicaraan dalam Rapat Anggota, Rapat Pengurus maupun Rapat Badan Pemeriksa,
harus dicatat isi dan jalan pembicaraannya Buku catatan Rapat dikenal sebagai buku Notulen
Rapat. Buku catatan rapat ini penting artinya untuk dapat mengetahui apakah yang
dilaksanakan sesuai dengan apa yang dibicarakan didalam rapat tersebut. Buku notulen rapat
ini sangat penting contohnya apabila terjadi hal-hal yang berlainan dengan keputusan rapat,
bagaimana cara mengatasinya, harus dengan sesuai keputusan tersebut. Dari buku
notulen/catatan rapat untuk menjadi buku keputusan rapat harus ditanda tangani oleh penulis
dan ketua rapat serta disahkan dalam rapat berikutnya dengan tanda tangan Ketua Pengurus.
Buku simpanan anggota, semua Simpanan Anggota tersebut harus dicatat didalam buku
Simpanan Anggota, sebab pada koperasi di Indonesia Simpanan Pokok ini merupakan modal
utama daripada Koperasi. Selain Simpanan Pokok, simpanan-simpanan lainnya juga harus
dicatat dalam buku Simpanan Anggota tersebut. Berikutnya buku tamu, buku tamu adalah buku
yang mencatat tentang nama, maksud kunjungan dan juga jabatan seseorang yang bertamu
pada Koperasi. Buku Tamu Koperasi memperlihatkan tanggapan masyarakat terhadap
Koperasi yang bersangkutan. Makin banyak tamu, makin besar tanggapan dan perhatian
masyarakat terhadap Koperasi tersebut.
Lalu sejajar dengan buku tamu adalah Buku Anjuran. Maksud diadakannya Buku
anjuran pada Koperasi adalah untuk dapat dijadikan landasan bagi koperasi yang bersangkutan
didalam memperbaiki gerak dan langkahnya, baik didalam kegiatan usaha maupun didalam
kegiatan organisasinya. Buku anjuran ini diisi oleh para pejabat yang mengunjungi Koperasi
tersebut dan berisikan anjuran menurut bidangnya masing-masing.
Yang terakhir adalah buku saran. Sama dengan Buku Anjuran, tetapi anjuran atau saran
yang ditulis berasal dari para anggota. Di banyak koperasi Buku Saran ini diwujudkan dalam
bentuk kotak saran. Maksud dan tujuan diadakan Buku saran atau kotak saran ini adalah untuk
dapat mengetahui pendapat dari pada anggota atas pelayanan Koperasi terhadapnya dan
untuk menampung saran-saran anggota kearah perbaikan jalannya organisasi maupun usaha
koperasi.
Pada dasarnya pada administrasi usaha Koperasi ada semacam tata-cara Pembukuan
Koperasi yang membedakan antara Koperasi yang satu dengan yang lainnya berdasarkan cara
mana yang lebih sesuai dengan usaha Koperasi yang bersangkutan. Di samping itu juga atas
dasar besar kecilnya luas uasaha daripada koperasi tersebut. Bagi Koperasi-Koperasi yang
masih kecil dapat digunakan tata-cara pembukuan yang paling sederhana. Pada dasrnya perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Bukti-bukti Pembukuan : Di dalam administrasi usaha,
suatu hal yang sangat penting adalah adanya bukti-bukti pada setiap transaksi yang dilakukan
Koperasi. Bukti-bukti tersebut seperti misalnya : Kwitansi, Bon-bon pembelian atau penjualan,
faktur, perintah pengiriman barang, dan masih banyak lagi. Bukti-bukti ini diperlukan untuk
menjaga jangan sampai pengeluaran oleh bagian keuangan dilakukan sekehendak sendiri dan
tidak dapat dipertanggung-jawabkan oleh bagian yang mengeluarkannya. Namun, pada
administrasi organisasi dipegang oleh Sekretaris, administrasi usaha ini harus dipegang oleh
orang-orang yang mempunyai kecakapan khusus dibidang pembukuan. Apabila usaha koperasi
itu masih kecil, pencatatan di bidang usaha ini dipegang oleh Bendahara koperasi.