Anda di halaman 1dari 28

J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K

243
ANALISIS MOTIVASI DAN PENGGUNAAN E-BANKI NG BANK
MANDIRI OLEH PEGAWAI BPPKI MANADO DENGAN
PENDEKATAN
The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Oleh : Rivaatul Adaniah Wahab
*
)

Abstrak
Persaingan di dunia perbankan menuntut bank untuk meningkatkan
pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah dan cepat.
Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi informasi.
Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh perbankan,
maka semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang
dapat diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang
paling berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau
yang dikenal dengan e-banking. Dalam rangka menjaga kepuasan
nasabah akan layanan yang diberikan, maka Bank Mandiri juga
memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking Oleh karena itu, penulis
melakukan penelitian ini yang bertujuan mengetahui pengaruh faktor yang
dapat mempengaruhi adopsi penggunaan e-banking oleh Pegawai BPPKI
Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan UTAUT yang
dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada tahun 2003, sebagai salah satu
pendekatan untuk mengukur adopsi teknologi, dalam model tersebut
variabel independennya adalah performance expectancy, effort
expectancy, social influence, dan facilitating conditions sedangkan
variabel dependennya adalah motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan penggunaan e-banking. Lokasi penelitian ini adalah kantor
BPPKI Manado dengan jenis dan metode penelitian kuantitatif deskriptif
survei. Populasinya adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah
menggunakan e-banking Bank Mandiri dengan sampel yang dipilih secara
random sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode angket (quetionnaire) dengan analisis penghitungan skor
dan kriteria interpretasi skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor
harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan upaya/effort
expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam
membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention (BI) e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya dengan
faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki pengaruh lemah
dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) yang memiliki
pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan e-banking

*
) Kandidat Peneliti pada BPPKI Manado
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


244
Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun demikian, motivasi
menggunakan ternyata memiliki pengaruh sangat kuat terhadap perilaku
penggunaan atau use behaviour (UB) menggunakan e-banking Bank
Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.

Kata Kunci : E-banking, Motivasi Penggunaan, Penggunaan E-banking,
UTAUT, Harapan Kinerja, Harapan Upaya, Pengaruh
Sosial, Memfasilitasi Kondisi.

Latar Belakang
Bank sebagai lembaga keuangan menempati posisi penting dalam
pembangunan perekonomian negara, fungsi dasarnya menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak (Kasmir, 2004:12), telah menjadikannya bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Fungsi bank di era teknologi seperti saat ini, tidak lagi hanya terbatas
untuk mendukung kelancaran mekanisme seperti transfer, penghimpunan dana
simpanan masyarakat, dan penyimpanan barang berharga, akan tetapi telah
berkembang ke bidang pemberian jasa seperti pembayaran rekening telepon,
listrik, asuransi, sampai pembeliaan pulsa. Karena itu, tidaklah mengherankan
meskipun jumlah bank dalam beberapa tahun terakhir mengalami flukturasi,
namun jumlah bank cabangnya semakin berkembang. Bertambahnya jumlah
bank cabang, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat/Syariah
(BPR/S) pastinya akan berdampak pada bertambahnya jumlah nasabah bank
sebagai konsumen layanan perbankan.

Tabel 1. Jumlah Bank Umum dan BPR/S

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Perbankan Februari 2011, Bank Indonesia, 2011.
Menurut Data Laporan Bulanan Bank Indonesia pada bulan Februari
2011, dari sekian banyak bank yang hadir di tengah masyarakat, Bank
Mandiri dengan visinya Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling
dikagumi dan selalu progresif menduduki peringkat pertama jumlah aset
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


245
terbanyak di antara bank umum lainnya dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Bank Mandiri yang merupakan hasil peleburan empat bank pemerintah (Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank
Pembangunan Indonesia) memiliki jumlah nasabah Mandiri Prioritas yang
terus tumbuh hingga di atas 55.000 nasabah pada Juni 2011 dibanding sekitar
53.000 pada Juni 2010
1
. Selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2007,
2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri juga berhasil menempati posisi sebagai
service leader perbankan nasional berdasarkan survei Marketing Research
Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan prima
2
.
Meskipun berada di posisi puncak selama beberapa tahun, Bank Mandiri
harus tetap menjaga performa layanannya agar kepercayaan dan loyalitas
masyarakat secara umum dan nasabahnya secara khusus, yang merupakan aset
bank, tetap terjaga.
Dunia perbankan tidak luput dari perkembangan teknologi informasi.
Kemajuan sebuah bank banyak dipengaruhi oleh penerapan teknologi
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam perbankan selain untuk
mempermudah proses operasional intern juga untuk meningkatkan performa
pelayanan terhadap nasabah. Persaingan di dunia perbankan menuntut bank
untuk meningkatkan pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah
dan cepat. Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi informasi.
Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh perbankan, maka
semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang dapat
diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang paling
berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau yang dikenal
dengan e-banking. Layanan ini hadir sebagai alternatif bagi nasabah yang
mendambakan fleksibilitas dalam melakukan transaksi perbankan. Layanan
ini dapat diakses dengan menggunakan telepon tetap, telepon seluler,
komputer, maupun mesin Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine
(ATM) yang terhubung dengan jaringan internet bank. Dengan hadirnya e-
banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui di mana saja
dan kapan saja dengan mudah dan cepat tanpa perlu datang langsung ke
kantor bank.
Peluang penggunaan e-banking sangat tinggi melihat jumlah pengguna
internet, telepon tetap, dan telepon seluler di dunia dan di Indonesia sendiri

1
Rindy, 2011,Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney, Harian Ekonomi Neraca, 25
November 2011, www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-
asiamoney/, Diakses 24 November 2011.
2
Bank Mandiri, 2011, Profil Perusahaan, www.bankmandiri.co.id, Diakses 2
November 2011.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


246
sangat banyak. Berdasarkan data International Telecommunication Union
(ITU) tahun 2008, jumlah pengguna telekomunikasi bergerak di seluruh dunia
telah mencapai 4 miliar dan pengguna telekomunikasi telepon tetap sejumlah
1,2 miliar (Volgesang, dalam Pudjiastuti, 2010:2). Sedangkan perkiraan
jumlah pengguna internet mencapai 2,08 miliar pada akhir 2010, yang pada
tahun lalu hanya 1,86 miliar. Perkiraan jumlah pelanggan ponsel seluruh
dunia mencapai 5,28 miliar pada akhir 2010, sedangkan pada akhir 2009
hanya 4,66 miliar.
3
Pada awal 2000 hanya ada 500 juta pelanggan mobile
secara global dan 250 juta pengguna internet sedangkan pada awal 2011,
jumlah ini menjamur dan mencapai lebih dari lima miliar pengguna ponsel
dan dua miliar pelanggan ke internet.
4
Jumlah langganan internet broadband
dunia melewati setengah miliar pertama kalinya pada 2010 mencapai 555 juta,
sedangkan jumlah pelanggan mobile broadband melonjak 940 juta.
5

Sementara itu, berdasarkan Data Sekretaris Jendral Telekomunikasi
Internasional PBB Union (ITU), sambungan telepon tetap menurun berturut-
turut selama tahun keempat dan berada di bawah 1,2 miliar.
6

Sedangkan di Indonesia, data dari Bidang Telekomunikasi Kominfo
juga menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna telepon
seluler rata-rata meningkat 32% sedangkan pengguna telepon tetap rata-rata
meningkat sampai 56%.

Gambar 1. Grafik Pengguna Telepon Tetap dan Telepon Seluler

Tabel 2. Jumlah Pengguna Telepon Tetap dan Telepon seluler di Indonesia

2006 2007 2008 2009 2010
Seluler 63.803.015 93.386.881 140.578.243 163.676.961 188.790.531
Tetap 6.014.031 8.470.132 21.703.843 26.385.654 27.318.832
Sumber: Laporan Tahunan 2010 Bidang Telekomunikasi Kominfo, 2011:13.

Data pengguna Internet baik yang menggunakan modem maupun
melalui hp di Indonesia untuk tahun 2006-2010 versi IDC, PT Telkom, dan
Nokia Siemens Network menunjukkan pada tahun 2006, pengguna internet di

3
Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun 2011 Mencapai 2
Milyar,http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/pengguna-internet-di-dunia-pada-
tahun.html, Diakses 2 November 2011.
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Ibid.
-
200.000.000
2006 2007 2008 2009 2010
Seluler
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


247
Indonesia mencapai 20 juta, pada tahun 2007 mencapai 25 juta, tahun 2008
mencapai 31 juta, tahun 2009 mencapai 40,4 juta, dan tahun 2010 mencapai
48,7 juta.
7

Dalam rangka menjaga kepuasan nasabah akan layanan yang diberikan,
maka Bank Mandiri juga memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking
dimana terdiri dari Mandiri Mobile (perlu aplikasi yang diunduh terlebih
dahulu menggunakan telepon selular/komputer tablet serta teknologi
3G/GPRS/WiFi), Mandiri Internet (menggunakan PC/laptop, modem +
jaringan telepon atau GPRS), Mandiri Short Message Service atau Mandiri
SMS (menggunakan SMS), Mandiri Call (menggunakan telepon atau ponsel),
dan Mandiri ATM (menggunakan mesin ATM) yang berjumlah 2.500 dan
tersebar di lokasi-lokasi yang strategis di seluruh provinsi di Indonesia.
Keberhasilan e-banking Mandiri dapat diukur dari intensitas
penggunaannya oleh nasabah. Namun, semakin populernya promosi Bank
Mandiri akan layanan e-banking tidak secara otomatis membuat nasabah
tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini. Oleh karena itu,
perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nasabah
untuk termotivasi dan akhirnya menggunakan teknologi e-banking Bank
Mandiri, agar pihak bank dapat melakukan evaluasi dan perbaikan layanan
jika diperlukan sehingga nasabah dapat terdorong untuk menggunakan
layanan e-banking yang ditawarkan.
Analisis motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri dapat
dilakukan dengan pendekatan The Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology (UTAUT). Pendekatan yang diperkenalkan oleh Venkatesh pada
tahun 2003 ini adalah salah satu model untuk menganalisis proses adopsi
teknologi informasi. UTAUT menggambarkan hubungan antara faktor
behavioral intention dan use behavior dengan performance expectancy, effort
expectancy, social influence, facilitating conditions yang juga bisa dimediasi
oleh faktor gender, age, experience, voluntariness of use. Penelitian ini, hanya
akan dititikberatkan pada hubungan behavioral intention dan use behavior
dengan performance expectancy, effort expectancy, social influence,
facilitating conditions dalam bentuk pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh pegawai Balai
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI)
Manado.


7
Sulaiman Zuhdi Manik, 2011, Melindungi Anak Dari Pornografi, http://www.pkpa-
indonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=252:melindungi-anak-dari-
pornografi-&catid=64: pkpa-aceh, Diakses 2 November 2011.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


248
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor harapan
kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya atau effort
expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI), memfasilitasi
kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi menggunakan
(behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado
dan bagaimana pula pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention)
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap perilaku
penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai
BPPKI Manado.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat
disimpulkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor
harapan kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya atau effort
expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI), memfasilitasi
kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi menggunakan
(behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado
dan juga mengetahui pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention)
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap perilaku
penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai
BPPKI Manado.

Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh mengenai motivasi dan
penggunaan e-banking dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah
sebagai bahan evaluasi bagi pihak perbankan untuk lebih meningkatkan
peran faktor-faktor tersebut dalam rangka memotivasi nasabah Bank
Mandiri untuk menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri.

Landasan Teori
1. E-banking
Electronic banking atau yang lebih dikenal dengan e-banking
merupakan layanan inovasi dalam dunia perbankan yang merupakan adopsi
teknologi informasi. E-banking adalah sebuah pengiriman layanan perbankan
otomatis secara langsung kepada pelanggan elektronik melalui saluran
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


249
komunikasi.
8
Bank menyediakan layanan e-banking untuk memenuhi
kebutuhan nasabah akan alternatif media untuk melakukan transaksi
perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang. Dengan e-banking, nasabah
tidak perlu lagi banyak waktu untuk antri di kantor-kantor bank, karena saat
ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun
dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik (Kadir, 2005:22-23).

a. Teknologi E-banking
Pengguna e-banking adalah nasabah yang telah memiliki rekening
Tabungan atau Giro pada bank yang menyediakan layanan e-banking
tersebut. Jenis layanan e-banking terdiri dari:
1) Mobile Banking
Mobile banking adalah jenis layanan e-banking dimana nasabah dapat
melakukan transaksi finansial dan non finansial dengan tampilan menu yang
lebih jelas dan menarik dimana aplikasi harus diunduh terlebih dahulu
menggunakan handset telepon selular/komputer tablet serta teknologi
3G/GPRS/WIFI.
9
Dengan layanan mobile banking ini nasabah dapat
melakukan transaksi umum perbankan, antara lain informasi saldo, mutasi
rekening, informasi nilai tukar, pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,
telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket
pesawat, saham).
2) Internet Banking
Internet banking adalah jenis layanan e-banking dimana nasabah
dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial)
melalui personal computer/lap-top, modem+ line telephone atau GPRS
10

yang terhubung dengan jaringan internet bank. Keuntungan
menggunakan internet banking antara lain nasabah dapat mengakses
rekening mereka 24 jam sehari 7 hari seminggu dan dapat melakukan
transaksi dari belahan dunia manapun (selama ada akses ke Internet).
Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi
saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran tagihan (misal:
kartu kredit, telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi

8
Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010 /03/01/e-banking/, Diakses 2 November 2011.
9
Bank Mandiri, 2011, Mandiri Mobile www.bankmandiri.co.id/ article/
mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011.
10
Bank Mandiri, 2011, Mandiri Internet, www.bankmandiri.co.id/article/888824538651.asp,
Diakses 2 November 2011.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


250
ulang, tiket pesawat, saham).
11
Menurut panduan intrnet banking Bank
Mandiri, untuk menggunakan layanan ini, maka perangkat minimal yang
perlu disiapkan antara lain; a). Perangkat Keras (hardware) yaitu PC
Pentium 133 Mhz, atau lebih tinggi dan Modem 28.8 kbps (disarankan 56
kbps). b). Perangkat lunak (software) yaitu Operating System Windows
98, Windows 2000 atau Windows NT dan Browser Microsoft Internet
Explorer 5.00 atau Netscape Navigator 4.5. c). Koneksi Internet yaitu
Internet Account pada salah satu ISP (Penyedia Jasa Internet) seperti
Radnet, CBN, Indosatnet, dsb dan Instant Access seperti Telkomnet
Instant atau ISP lainnya.
3) SMS Banking
SMS banking adalah jenis layanan e-banking yang dapat diakses
langsung melalui telepon selular/handphone dengan menggunakan
SMS.
12
Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi
saldo, mutasi rekening, pembayaran (kartu kredit), dan pembelian (pulsa
isi ulang).
4) Phone Banking/Call Banking
Panduan phone banking pada website Bank Mandiri menjelaskan
phone banking adalah jenis layanan e-banking yang diberikan untuk
kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon, melakukan
transaksi perbankan semudah Anda menekan tombol telepon. Jenis
transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi saldo, mutasi
rekening, informasi nilai tukar; pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,
telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket
pesawat, saham).
5) Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine (ATM)
ATM adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank
untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu
dilayani oleh seorang teller manusia. Banyak ATM juga mengijinkan
penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli
perangko.
13
ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti
restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan kantor-kantor bank itu
sendiri.

11
Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic Banking, h. 1.
12
Ibid., h. 2.
13
Facebook, 2011, ATM, http://id-id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2
November 2011.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


251
Bank sebagai penyedia layanan e-banking semestinya
mempertimbangkan resiko
14
dalam hal keamanan nasabah karena dalam
transaksi e-banking sering terjadi transaksi berskala tinggi maka harus
mempertimbangkan terjadinya :
1) Pelanggaran privasi konsumen anti pencucian uang, anti-terorisme, atau
konten, waktu.
2) Kerugian dari penipuan kalau lembaga gagal untuk memverifikasi identitas
individu
3) Kemungkinan pelanggaran undang-undang atau peraturan yang berkaitan
dengan privasi konsumen
4) Negatif persepsi publik, ketidakpuasan pelanggan, dan potensi kewajiban
yang dihasilkan dari kegagalan untuk memproses pembayaran pihak ketiga
sebagaimana diarahkan
5) Rahasia akses tidak sah ke informasi pelanggan selama transmisi atau
penyimpanan.

b. Keuntungan E-Banking
Penggunaan e-banking dalam transaksi perbankan memiliki beberapa
keuntungan
15
antara lain:
1) Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor
cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini memerlukan biaya
yang tidak kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan
mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada
phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah
dapat menggunakan telepon untuk melakukan transaksi perbankannya.
Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi karena
menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank
kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari
seluruh dunia.
2) Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile),
akan merasa lebih nyaman untuk melakukan transaksi perbankannya tanpa
harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat.
Dia dapat menggunakan satu bank saja.

14
Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, loc.cit.
15
Budi Rahardjo, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam Internet Banking,
Materi Seminar di Banking Research and Regulation Directorate Bank Indonesia,
Internet Banking: Implementasi dan Tantangannya Ke Depan, Tanggal 13 Agustus
2001, h. 1-2.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


252
3) Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan
perbankan melalui e-banking dapat lebih murah daripada membuka kantor
cabang.
4) Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar
berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin ATM.
5) New business model. E-banking memungkinan adanya bisnis model yang
baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan
cepat.

2. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
UTAUT adalah model yang dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada
tahun 2003 dimana digunakan untuk menyelidiki penerimaan sistem dan
teknologi baru. Model analisis ini merupakan penggabungan dari delapan
model analisis adopsi teknologi sebelumnya yaitu Theory of Reasoned Action
(TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivational Model (MM),
Theory of Planned Behavior (TPB), A Combined Theory of Planned
Behavior/Technology Acceptance Model, Model of PC Utilization (MPU),
Innovation Diffusion Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory (SCT).
16

Model pendekatan UTAUT dapat digambarkan sebagai berikut:


Gambar 2. Model UTAUT (Venkatesh, V. ,dkk. 2003: 447)


16
Sedana dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better Understanding on The
Acceptance and Use of Learning Management System Case Study: Experiential E-Learning
of Sanata Dharma University, Proceedings of The International Conference On Advance
Computer Science and Information Systems, h. 415-420.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


253
1. Harapan Kinerja (Performance Expectacy)
Harapan Kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang
percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia untuk
mencapai keuntungan dalam hal kinerja pekerjaan. (Venkatesh, V. ,dkk.
2003:447). Dari model yang berbeda, penulis mengidentifikasi 5
konstruksi yang dapat digunakan untuk mengukur jenis harapan kinerja,
yaitu kegunaan yang dirasakan (TAM/TAM2 dan C-TAM-TPB),
motivasi ekstrinsik (MM), kesesuaian pekerjaan (MPCU), keuntungan
relatif (IDT), dan harapan akan hasil (SCT). Dalam semua model,
harapan kinerja adalah prediktor terkuat dari niat perilaku.
2. Harapan Upaya (Effort Expectacy)
Harapan Upaya didefinisikan sebagai tingkat kemudahan yang
berhubungan dengan penggunaan sistem. (Venkatesh, V. ,dkk.
2003:450). Dalam perbandingan beberapa model, tiga konstruksi
mencerminkan gagasan harapan usaha, yaitu kemudahan penggunaan
yang dirasakan (TAM/TAM2), kompleksitas (MPCU), dan kemudahan
penggunaan (IDT). Seperti yang ditunjukkan pada penelitian
sebelumnya, harapan upaya memiliki berpengaruh besar bagi niat
perempuan dan pekerja yang lebih tua untuk menggunakan sistem.
3. Pengaruh Sosial (Social Influence)
Pengaruh sosial didefinisikan sebagai tingkat dimana individu
merasa bahwa orang-orang yang penting baginya percaya sebaiknya dia
menggunakan sistem baru. (Venkatesh, V., dkk. 2003:451). Konsep yang
menangkap pengaruh sosial sebagai penentu langsung dari niat perilaku
adalah bagian dari TRA, TAM2, TPB / DTPB, C-TAM-TPB, MPCU, dan
IDT.
4. Memfasilitasi Kondisi (Facilitating Conditions)
Memfasilitasi kondisi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan
seorang individu terhadap ketersediaan infrastruktur teknik dan
organisasional ada untuk mendukung penggunaan sistem. (Venkatesh, V .
dkk. 2003:453) Sehubungan dengan definisi ini, model yang
menggunakan gagasan memfasilitasi kondisi antara lain: kontrol perilaku
yang dirasakan (TPB / DTPB, C-TAM-TPB), memfasilitasi kondisi
(MPCU), dan kompatibilitas (IDT).

c. Motivasi
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158)
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Henry G.
Tarigan (1986:103) motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


254
seseorang karena motivasi adalah bentuk proses penggiatan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan (Gino, 1999:23). Sedangkan
secara psikologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi berarti
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Depdikbud, 2001:756).
Menurut Egsenck (Slameto, 2003:170) motivasi merupakan suatu
proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsisten, serta arah
umum dari tingkah laku manusia. Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi
belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelak perasaan tidak suka itu.
Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi yang menimbulkan perubahan
energi dalam diri manusia akan mempengaruhi kejiwaan, perasaan, dan
emosi. Pengaruh inilah yang berfungsi sebagai daya penggerak baik dari
dalam diri maupun dari luar yang akan menciptakan serangkaian usaha dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
itu dapat tercapai. Tanpa adanya motivasi, seorang manusia enggan
melakukan apapun termasuk mencapai tujuan hidupnya. Ada beberapa teori
yang berkembang terkait dengan motivasi. Teori-teori tersebut antara lain
17
:
1. Hierarki Kebutuhan Abraham Aslow
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan
milik Abraham Aslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia
terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, dan
kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan
persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan
diri sendiri).

2. Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland ini berfokus pada tiga kebutuhan yang
didefinisikan sebagai berikut: Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk
melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. Kebutuhan
berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian
rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. Kebutuhan

17
Wikipedia, 2011, Motivasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4, Diakses
28 November 2011.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


255
berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang
ramah dan akrab.
3. Penentuan Tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat
untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.
Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan
berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
4. Harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan
bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya
tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

Prinsip Motivasi
Menurut Kenneth H. Hover (Hamalik, 2005:114), beberapa prinsip
motivasi antara lain; a). Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih
efektif daripada motivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya adalah karena
kepuasan yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalam
diri individu sendiri. b). Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap
orang lain. c). Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang
motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak dicapainya
maka perbuatannya kearah itu akan besar daya dorongnya. d). Bisa
diaplikasikan dalam wujud nyata. (Hamalik, 2005:109)

Fungsi Motivasi
Motivasi dalam kehidupan manusia memiliki beberapa fungsi antara
lain; a). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi di sini merupakan penggerak dari
kegiatan yang akan dikerjakan. b). Menentukan arah perbuatan, yakni arah
tujuan yang hendak dicapai. Motivasi di sini memberikan arah dan kegiatan
yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. c). Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Hamalik, 2001:162). d). Mendorong,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar (Hamalik, 2003:156).


Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian terkait penggunaan e-banking telah dilakukan
sebelumnya. Penelitian tersebut diantaranya; 1). Marietta Christiyanti
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


256
dan Dr. Henny Medyawati
18
pada tahun 2010 meneliti tentang penerapan
e-banking nasabah pada lima bank di Kota Bekasi dengan menggunakan
pendekatan Technology of Acceptance Model (TAM). Salah satu
kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sikap atas penggunaan e-
banking berpengaruh signifikan terhadap penggunaan nyata dan
penerimaan e-banking. 2). Gilang Rizky Amijaya
19
pada tahun 2010
melakukan penelitian yang berfokus pada pengaruh persepsi teknologi
informasi, kemudahan dalam menggunakan, resiko, dan fitur layanan
terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam menggunakan internet
banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut
memiliki pengaruh terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam
menggunakan internet banking. Penelitian ini juga menggunakan
pendekatan TAM. 3). Yee dan Yeow
20
pada tahun 2009 menggunakan
model UTAUT untuk mengeksplorasi niat perilaku menggunakan
internet banking di Malaka dan Kuala Lumpur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa niat responden dalam menggunakan internet
banking banyak dipengaruhi oleh faktor harapan akan kinerja internet
banking. 4).Titis Widyastuti
21
pada tahun 2008 melakukan penelitian
tentang pengaplikasian mobile banking dengan menggunakan pendekatan
TAM. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perilaku adopsi teknologi
dipengaruhi oleh tujuan penggunaan yang dipengaruhi oleh persepsi
manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan sistem. 5). Lydia Ari
Widyarini dan A Yan Wellyan Toni Putro pada tahun 2008 melakukan
penelitian internet banking dengan pendekatan TAM dimana hasilnya
adalah bahwa pengaruh persepsi kemudahan menggunakan internet
banking terhadap niat menggunakan internet banking tidak signifikan,

18
Marieta Christianty dan Henny Medyawati, 2010, Analysis Technology Acceptance
Model (TAM) On Application E-Banking (Empirical Study of Bank Costumer in
Bekasi, Skripsi, Gunadarma University, Jakarta.
19
Gilang Rizky Amijaya, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan,
Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan
Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA), Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
20
Mornizan Yahya dkk, 2011, Determinants of UTAUT in Measuring User Acceptance
of E-Syariah Portal in Syariah Courts in Malayasia, Universiti Teknologi MARA,
Malaysia.
21
Titis Widyastuti, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Pengaplikasian Layanan Mobile
Banking (Studi Kasus Di Kota Yogyakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


257
persepsi daya guna (usefullness) internet banking berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat menggunakan internet banking, persepsi
kemudahan menggunakan internet banking berpengaruh terhadap daya
guna (usefullness) internet banking, persepsi risiko berpengaruh
signifikan terhadap niat menggunakan internet banking, dan kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan internet banking.
Penelitian-penelitian mengenai e-banking dan jenis layanannya yang
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti banyak menggunakan
pendekatan TAM, namun dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan
UTAUT sebagai hasil kolaborasi model TAM dan beberapa model adopsi
teknologi lainnya yang dikembangkan oleh Venkatesh.

Kerangka Berpikir
E-banking Bank Mandiri yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah semua jenis layanan perbankan online yang ditawarkan oleh pihak
Bank Mandiri, meliputi Mandiri Mobile, Mandiri Internet, Mandiri SMS,
Mandiri Call, dan Mandiri ATM. Sedangkan pegawai BPPKI Manado
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pegawai tetap Balai
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI)
Manado. Motivasi Pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-
banking Bank Mandiri mewakili niat menggunakan (behavioral
intention) yang merupakan salah satu variabel dependen dalam model
UTAUT. Motivasi inilah yang akan mempengaruhi perilaku penggunaan
(use behavior) e-banking Bank Mandiri Pegawai BPPKI Manado yang
direalisasikan dalam bentuk penggunaan nyata e-banking Bank Mandiri.
1. Pengaruh faktor harapan kinerja (performance expectancy) terhadap
motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri
Pegawai BPPKI Manado.
Harapan kinerja (performance expectancy) terkait dengan adanya
keuntungan dalam hal kinerja yang bisa dicapai atau diperoleh dengan
menggunakan teknologi e-banking. Niat perilaku diwakili dengan munculnya
motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking Bank
Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa dengan menggunakan
e-banking transaksi perbankan dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat,
dan fleksibel maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk
menggunakan e-banking dalam melakukan transaksi perbankannya.
2. Pengaruh faktor harapan upaya (effort expectancy) terhadap motivasi
menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri Pegawai
BPPKI Manado.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


258
Harapan upaya (effort expectancy) terkait dengan kemudahan dalam
penggunaan teknologi e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku diwakili dengan
munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa pengoperasian
teknologi e-banking itu mudah, aman, dan proses untuk setiap transaksi cepat,
maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-
banking Bank Mandiri.
3. Pengaruh faktor sosial (social influence) terhadap motivasi
menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri Pegawai
BPPKI Manado.
Pengaruh sosial (social influence) terkait dengan orang-orang yang
berada di sekitar pegawai BPPKI Manado. Niat perilaku diwakili dengan
munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank Mandiri. Jika orang-orang di sekitar pegawai BPPKI Manado seperti
teman, keluarga, atau pihak bank menyarankan atau mengajak pegawai
BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking Bank Mandiri, dan pegawai
BPPKI Manado tersebut tertarik, maka akan timbul motivasi untuk
menggunakan e-banking Bank Mandiri.
4. Pengaruh faktor memfasilitasi kondisi (facilitating conditions) terhadap
motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri
Pegawai BPPKI Manado.
Faktor memfasilitasi kondisi (facilitating conditions) terkait dengan
infrastruktur teknik maupun organisasional dari e-banking itu sendiri dalam
menunjang penggunaan e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku diwakili
dengan munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-
banking Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado memiliki informasi
yang cukup tentang teknologi e-banking Bank Mandiri yang dapat diperoleh
melalui website e-banking Bank Mandiri, atau pernah memiliki pengalaman
menggunakan e-banking bank lain, atau sudah memiliki pengalaman dalam
menggunakan teknologi yang mendukung penggunaan e-banking, maka akan
timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank Mandiri.
5. Pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention) terhadap
perilaku menggunakan (use behavior) e-banking Bank Mandiri Pegawai
BPPKI Manado.
Niat perilaku (behavioral intention) diwakili oleh munculnya motivasi
untuk menggunakan e-banking Bank Manadiri, sedangkan perilaku
penggunaan (use behavior) berkaitan dengan realisasi motivasi tersebut dalam
bentuk perilaku nyata penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh pegawai
BPPKI Manado dalam melakukan transaksi perbankannya.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


259

















Gambar 3. Model Kerangka Konsep Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah kantor Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Manado.

Jenis/Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui
jumlah pegawai BPPKI Manado yang menggunakan e-banking Bank
Mandiri, dan untuk mengetahui apakah munculnya motivasi
menggunakan (behavioral intention) dan perilaku penggunaan e-banking
Bank Mandiri oleh pegawai BPPKI Manado (use behavior) dapat
dipengaruhi oleh faktor performance expectancy, effort expectancy,
social influence, dan facilitating conditions.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif survei. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pendapat pegawai BPPKI Manado
terkait pengaruh antara faktor performance expectancy, effort
Performance Expectacy/PE
Transaksi lebih mudah (LM)
Transaksi lebih cepat (LC)
Transaksi lebih fleksibel (LF)

Effort Expectacy/EE
Mudah digunakan (TM)
Aman digunakan (TA)
Proses cepat (TC)

Motivasi Menggunakan
E-Banking Bank Mandiri
oleh
Pegawai BPPKI Manado
(BI)


Penggunaan
E-Banking
Bank Mandiri
oleh
Pegawai BPPKI
Manado (UB)

Social I nfluency/SI
Teman (T)
Pihak Bank (B)
Keluarga (K)

Facilitating Conditions/FC

Website (W)
Pengalaman (PL)
Pengetahuan (PT)


J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


260
expectancy, social influence, dan facilitating conditions terhadap
motivasi menggunakan dan perilaku penggunaan e-banking Bank
Mandiri.

Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah
menggunakan e-banking Bank Mandiri yang berjumlah 25 orang. Untuk
sampelnya berdasarkan Surachmad (1994:100) yangg menyatakan bahwa
jika ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,
pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran sampel
diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:


Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah minimal 13 orang.
Berdasarkan rumus di atas, secara random peneliti mendapatkan 18
sampel dari 25 populasi yang ada.

Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian adalah motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan perilaku menggunakan (use behavior) e-banking Bank
Mandiri sebagai variabel dependennya dan performance expectancy,
effort expectancy, social influence, serta facilitating conditions sebagai
variabel independen.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain; 1). Library research dengan membaca beberapa buku
literatur, jurnal-jurnal penelitian, dan artikel-artikel yang berkaitan
dengan teori motivasi, penggunaan e-banking, dan pendekatan adopsi
teknologi informasi UTAUT. 2). Field research dengan menggunakan
metode angket (quetionnaire) yaitu serangkaian daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden (Bungin, 2009:123).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket tertutup dengan
tujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor-faktor
performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan
facilitating conditions terhadap motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan perilaku penggunaan (use behavior).

Metode Analisis Data
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


261
Pertanyaan dalam angket yang disebar menggunakan skala Guttman
yang juga biasa disebut dengan scalogram yaitu skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas dan konsisten, misalnya Ya-Tidak
(Riduwan, 2010:91).
Analisis data dilakukan dengan menghitung skor jawaban dalam
penelitian dimana jawaban Ya bernilai 1 dan Tidak bernilai 0. Hasil
perhitungan skor ini akan diukur berdasarkan kriteria interpretasi skor sebagai
berikut:
Angka 0% - 20% = Sangat lemah
Angka 21% - 40% = Lemah
Angka 41% - 60% = Cukup
Angka 61% - 80% = Kuat
Angka 81% - 100% = Sangat kuat
Dengan menggunakan kriteria interpretasi skor di atas akan ditemukan
pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan
facilitating conditions motivasi menggunakan (behavioral intention) dan
perilaku penggunaan (use behavior) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai
BPPKI Manado.

Analisis Dan Hasil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 18 responden yang
terdiri dari 11 responden laki-laki dan 7 responden perempuan, diperoleh
identitas responden sebagai berikut:

Tabel 3. Cross Table Identitas Responden
Usia (Tahun)
Pendidikan
Total
SMA DI DIII S1 S2
L P L P L P L P L P
21 - 25 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2
26 - 30 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 4
31 - 35 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2
36 - 40 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
41 - 45 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3
46 - 50 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
51 - 55 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
Lebih dari 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 4 1 1 0 1 2 6 2 0 1 18
Sumber: Diolah oleh penulis
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


262

Berdasarkan tahun menjadi nasabah Bank Mandiri, diperoleh data
bahwa sebanyak 1 responden mulai menjadi nasabah Bank Mandiri sejak
tahun 2000, 1 responden di tahun 2001, 1 responden di tahun 2003, 1
responden di tahun 2006, 3 responden di tahun 2009, 10 responden di tahun
2010, dan 1 responden di tahun 2011.
Pegawai BPPKI Manado yang menjadi nasabah Bank Mandiri tersebut
ada yang mengenal Bank Mandiri ketika datang ke kantor cabang Bank
Mandiri, ada yang mulai mengenal setelah agen direct sales Bank Mandiri
datang ke tempat kerjanya, melaui rekomendasi teman/keluarga, melalui
media elektronik, tetapi yang paling banyak adalah melalui iklan/penawaran.
Terkait dengan alasan menjadi nasabah Bank Mandiri, sebanyak 9
responden menjawab untuk tabungan, 15 responden menjawab untuk rekening
gaji, dan sebanyak 3 responden menjadi nasabah untuk melakukan transaksi
perbankan. Keinginan para responden menjadi nasabah Bank Mandiri selain
untuk memenuhi kebutuhan, juga didukung oleh kelebihan yang dimiliki oleh
Bank Mandiri dibandingkan dengan bank umum lainnya. Adapun kelebihan-
kelebihan tersebut antara lain karena Bank Mandiri merupakan salah satu
bank terpercaya dengan pelayanan yang cepat dan nyaman. Selain itu Bank
Mandiri juga memiliki fitur elektronik dan ATM yang banyak dengan letak
yang mudah dijangkau serta aman dan mudah digunakan untuk bertransaksi.
Namun kelebihan tersebut tidak serta merta membuat responden hanya
menggunakan Bank Mandiri, terbukti sebanyak 4 responden juga menjadi
nasabah di BNI, 14 responden di BRI, 2 responden di BCA, 1 responden di
CIMB Niaga, 1 responden di Bank Muamalat Indonesia, dan 1 responden di
Bank Mega. Kondisi inilah yang harus diantisipasi dan diminimalisir oleh
pihak Bank Mandiri, salah satu caranya dengan memberikan layanan yang
lebih baik lagi misalnya dengan layanan e-banking. Dalam penelitian ini, 18
responden yang dijadikan sampel telah menggunakan e-banking Bank
Mandiri meskipun hanya 1 atau 2 layanan, dimana sebanyak 1 responden
menggunakan Mandiri Mobile, 3 responden menggunakan Mandiri Internet,
13 responden menggunakan Mandiri SMS, 3 responden menggunakan
Mandiri Call, dan yang paling banyak dan digunakan oleh semua responden
adalah Mandiri ATM. Motivasi awal responden menggunakan e-banking
Bank Mandiri antara lain transaksi yang lebih mudah dan lebih cepat.
Variabel inilah yang akan diteliti lebih jauh untuk mengukur sejauh mana
faktor tersebut dapat menimbulkan motivasi menggunakan dan perilaku
penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.

J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


263


Tabel 4. Hasil Faktor Harapan Kinerja/Performance Expectacy (PE)
No
Harapan Kinerja/Performance Expectacy (PE)
Total Skor
1a
Transaksi Lebih Mudah (LM)

17
1b
Transaksi Lebih Cepat (LC)

17
1c
Transaksi Lebih Fleksibel (LF)

17
Total Skor 51
Sumber: Diolah oleh penulis

Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :



Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh harapan
kinerja/performace expectacy (PE) terhadap motivasi menggunakan e-banking
Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika
dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa
pengaruhnya sangat kuat. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa masing-masing
indikator Transaksi Lebih Mudah (LM), Transaksi Lebih Cepat (LC), dan
Transaksi Lebih Fleksibel (LF) memberikan kontribusi yang sama atau tidak
ada indikator yang menurut responden lebih menonjol pengaruhnya terhadap
penerimaan harapan kinerja dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk
menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi performa e-banking (mudah, cepat, dan
fleksibel) maka semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang dapat
timbul.
Tabel 5. Hasil Faktor Harapan Upaya/Effort Expectacy (EE)
No
Harapan Upaya/Effort Expectacy (EE) Total
Skor
2a
Teknologi Mudah (TM)
18
2b
Teknologi Aman (TA)
15
2c
Teknologi Cepat (TC)
18
Total Skor 51
Sumber: Diolah oleh penulis
Jumlah skor ideal untuk item No. 2 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


264



Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh harapan
upaya/effort expectacy (EE) terhadap motivasi menggunakan e-banking Bank
Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika dikaitkan
dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa pengaruhnya sangat
kuat. Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa indikator Teknologi Mudah (TM) dan
Teknologi Cepat (TC) lebih dominan memberikan kontribusi pada
penerimaan harapan upaya dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk
menggunakan e-banking Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator
Teknologi Aman (TA). Hal ini disebabkan sebelum menggunakan layanan e-
banking Bank Mandiri, beberapa responden pernah mendapatkan atau
mendengarkan beberapa kasus yang terjadi terkait keamanan layanan e-
banking salah satunya adalah kasus pembobolan ATM. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa semakin canggih teknologi e-banking (mudah,
aman, dan cepat) maka semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang
dapat timbul.

Tabel 6. Hasil Faktor Pengaruh Sosial/Social Influence (SI)
No
Pengaruh Sosial/Social I nfluence (SI)

Total Skor
3a
Teman (T)
3
3b
Pihak Bank (B)
10
3c
Keluarga (K)
4
Total Skor 17
Sumber: Diolah oleh penulis

Jumlah skor ideal untuk item No. 3 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :



Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh faktor
pengaruh sosial/social influence (SI) terhadap motivasi menggunakan e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 32%.
Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa
pengaruhnya lemah. Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa indikator Pihak Bank
(B) sangat dominan memberikan kontribusi pada penerimaan pengaruh sosial
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


265
dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Teman (T) dan Keluarga (K)
meskipun pengaruhnya sangat lemah. Hal ini disebabkan sebagian besar
pegawai BPPKI Manado mengenal Bank Mandiri dan layanan e-banking dari
iklan/penawaran oleh pihak bank dan media elektronik dan bukan dari
ajarakan atau saran teman dan keluarga. Iklan/penawaran apalagi jika
ditampilkan melalui media elektronik memang lebih menarik dibandingkan
dengan sekedar ajakan teman atau keluarga apalagi jika tidak dibarengi
dengan bukti nyata manfaat penggunaannya. Dengan demikan dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak pengaruh sosial (teman, pihak bank, dan
keluarga) tidak mempengaruhi timbulnya motivasi penggunaan e-banking.

Tabel 7. Hasil Faktor Memfasilitasi Kondisi/Facilitating Conditions (FC)
No
Memfasilitasi Kondisi/Facilitating Conditions (FC)

Total Skor
4a
Website (W)
3
4b
Pengalaman (PL)
13
4c
Pengetahuan (PT)
16
Total Skor 32
Sumber: Diolah oleh penulis

Jumlah skor ideal untuk item No. 4 (skor tertinggi) = 3 x 18 = 54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :



Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh faktor
memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) terhadap motivasi
menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah
sebesar 59%. Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan
bahwa pengaruhnya cukup. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa indikator website
(W) sangat kecil kontribusinya pada penerimaan faktor memfasilitasi kondisi
dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Penglaman (PL) dan
Pengetahuan (PT). Hal ini disebabkan sebagian besar pegawai BPPKI
Manado tidak memiliki akses internet sehingga informasi tentang e-banking
Bank Mandiri hanya diperoleh dari pihak bank, teman, keluarga,
iklan/penawaran media elektronik maupun media cetak, dan di tempat kerja.
Sedangkan tingginya kontribusi Pengalaman (PL) terhadap penerimaan faktor
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


266
disebabkan sebagian besar responden sudah menggunakan layanan e-banking
bank lain sebelum menggunakan e-banking Bank Mandiri misalnya ATM
bank lain. Sejalan dengan hal tersebut, tingginya kontribusi Pengetahuan (PT)
terhadap penerimaan faktor memfasilitasi kondisi disebabkan sebagian besar
pegawai BPPKI Manado sudah memiliki pengetahuan tentang penggunaan
teknologi dasar layanan e-banking Bank mandiri seperti SMS dan ATM.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak infrastruktur
teknik dan organisasional yang dapat memfasilitasi kondisi (website,
pengalaman, dan pengetahuan) penggunaan e-banking, maka kemungkinan
semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang dapat ditimbul.
Untuk pengaruh motivasi menggunakan/behavioral intention (BI)
terhadap perilaku menggunakan/use behavior (UB) e-banking Bank
Mandiri Pegawai BPPKI Manado, dari hasil penelitian diperoleh skor 16,
sedangkan skor tertinggi adalah 17 (karena jumlah responden 17 orang).
Sehingga persentase pengaruhnya dapat dihitung sebagai berikut:



Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
motivasi menggunakan/behavioral intention (BI) terhadap perilaku
menggunakan/use behavior (UB) e-banking Bank Mandiri Pegawai
BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika dikaitkan dengan kriteria
interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa pengaruhnya sangat kuat. Halnya ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Stoner dalam Riduwan
(2010:177) bahwa motivation is the factors that cause, channel, and sustain
an individuals behaviour yang dapat diartikan bahwa motivasi merupakan
faktor-faktor penyebab yang berhubungan dengan sesuatu dalam perilaku
sesorang baik fisik maupun rohani. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi motivasi sesorang maka semakin besar kemungkinan
motivasi tersebut terealisasi dalam tindakan nyata.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan upaya/effort
expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam
membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention (BI) e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya dengan
faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki pengaruh
lemah dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) yang
memiliki pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


267
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun
demikian, motivasi menggunakan ternyata memiliki pengaruh sangat
kuat terhadap perilaku penggunaan atau use behaviour (UB)
menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.
Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan penulis berdasarkan
hasil penelitian adalah pihak Bank Mandiri sebagai penyedia layanan e-
banking Bank Mandiri hendaknya mempertahankan dan meningkatkan
performa layanan e-banking nya agar pengaruh harapan kinerja dan
harapan upaya dapat lebih meningkat lagi. Sedangkan untuk pengaruh
sosial dan memfasilitasi kondisi, pihak Bank Mandiri hendaknya dapat
melakukan sosialisasi lebih luas lagi ke masyarakat agar calon pengguna
tidak hanya mendapatkan informasi dari pihak bank saja tetapi juga dapat
melalui teman maupun keluarga. Selain itu, website Bank Mandiri juga
harus disosialisasikan lebih luas agara lebih banyak calon pengguna
layanan yang tertarik dan berusaha untuk mengakses website tersebut
meskipun masih jarang yang memiliki akses internet.

DAFTAR PUSTAKA

Amijaya, Gilang Rizky, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang
Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Nasabah Bank BCA), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic Banking, Bank
Indonesia, Jakarta.
Bank Mandiri, 2011, Mandiri Internet www.bankmandiri.co.id/
article/888824538651.asp, Diakses 2 November 2011.
--------------------, 2011, Mandiri Mobile www.bankmandiri.co.id/
article/mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011.
--------------------, 2011, Profil Perusahaan, www.bankmandiri.co.id,
Diakses 2 November 2011.
Bungin, Burhan, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakatan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Ed.
1, Cet. 4, Kencana, Jakarta.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


268
Christianty, Marieta dan Henny Medyawati, 2010, Analysis Technology
Acceptance Model (TAM) On Application E-Banking (Empirical
Study of Bank Costumer in Bekasi, Skripsi, Gunadarma
University, Jakarta.
Depdikbud, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. 2011. Laporan Bulanan
Statistik Perbankan Indonesia Bulan Februari 2011. Laporan
Teknis Intern. Vol 9 (3). Bank Indonesia, 162 hlm.
Facebook, 2011, ATM, http://id-
id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2 November
2011.
Gino, dkk, 1999, Belajar dan Pembelajaran I: S1/Semester III/ 2 SKS,
UNS Press, Surakarta.
Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara,
Jakarta.
--------------------, 2003, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem,PT Bumi Aksara, Jakarta.
-------------------, 2005, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. 4, PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni, 2005, Pengenalan Teknologi
Informasi, Ed. II, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan, Cet. Kelima, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2011. Laporan Tahunan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2010. Biro
Perencanaan, Jakarta.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


269
Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking,
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/01/e-banking/, Diakses 2
November 2011.
Manik, Sulaiman Zuhdi, 2011, Melindungi Anak Dari Pornografi,
http://www.pkpaindonesia.org/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=252:melindungi-anak-dari-pornografi-&catid=64:
pkpa-aceh, Diakses 2 November 2011.
Pudjiastuti, Utami, 2010, Analisis Penetapan Pasar yang Bersangkutan
Dalam Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 26/KPPU-L/2007,
FE UI, Jakarta.
Rahardjo, Budi, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam Internet
Banking, Materi Seminar di Banking Research and Regulation
Directorate Bank Indonesia, Internet Banking: Implementasi dan
Tantangannya Ke Depan, Tanggal 13 Agustus 2001.
Riduwan, 2010, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-Karyawan dan
Peneliti Pemula, Cet. Keenam, Alfabeta, Bandung.
Rindy, 2011, Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney, Harian
Ekonomi Neraca, 25 November 2011,
www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-
asiamoney/, Diakses 24 November 2011.
Sardiman, A.M, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Surachmad, Winarno, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung.
Sedana, dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better
Understanding on The Acceptance and Use of Learning Management
System Case Study: Experiential E-Learning of Sanata Dharma
University, Proceedings of The International Conference On Advance
Computer Science and Information Systems, h. 415-420.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
J URNAL PENELI TI AN KOMUNI KASI DAN OPI NI PUBLI K


270
Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun 2011
Mencapai 2 Milyar http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/
pengguna-internet-didunia-pada-tahun.html, Diakses 2 November 2011.
Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa,
Angkasa, Bandung.
Venkatesh, V. et al, 2003, User Acceptance of Information Technology:
Toward A Unified View, MIS Quarterly, Vol. 27. No. 3, h. 425-
478.
Widyastuti, Titis, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap
Pengaplikasian Layanan Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota
Yogyakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Wikipedia, 2011, Motivasi,
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4, diakses 28
November 2011.
Yahya, Mornizan dkk, 2011, Determinan ts of UTAUT in Measuring
User Acceptance of E-Syariah Portal in Syariah Courts in
Malayasia, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai