BANK
NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk dan PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(Persero) Tbk.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini mengetahui pemanfaatan teknologi finansial (FinTech) pada dua bank
BUMN yaitu PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 2018 - 2019. Pemanfaatan teknologi finansial pada penelitian ini dilihat dari
pemanfaatan teknologi ATM, internet banking, dan mobile banking. Variabel dalam
penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi ATM, internet banking, dan mobile banking.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi ATM, internet banking, dan
mobile banking selama periode 2017 sampai dengan 2019 mengalami peningkatan pada
kedua bank tersebut.
Kata Kunci : Teknologi financial, pemanfaatan teknologi ATM, internet banking, dan
mobile banking.
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era digital saat
ini telah memengaruhi pola perilaku manusia dalam mengakses beragam informasi dan
berbagai fitur layanan elektronik. Salah satu perkembangan teknologi yang menjadi bahan
kajian terkini di Indonesia adalah teknologi finansial atau Financial Technology (FinTech)
dalam lembaga perbankan. Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research
Centre (NDRC), teknologi finansial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu
inovasi di bidang jasa finansial, di mana istilah tersebut berasal dari kata “financial” dan
“technology” (FinTech) yang mengacu pada inovasi finansial dengan sentuhan teknologi
modern (Sukma 2016). Konsep FinTech tersebut mengadaptasi perkembangan teknologi
yang dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan, sehingga diharapkan bisa
1
memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta modern, meliputi
layanan keuangan berbasis digital yang saat ini telah berkembang di Indonesia, yaitu payment
channel system, digital banking, online digital insurance, Peer to Peer (P2P) Lending, serta
crowd funding (Siregar 2016).
Menurut survei yang dilakukan oleh Sharing Vision pada 6 bank besar di Indonesia,
jumlah pengguna internet banking mencapai 5,7 juta orang pada 2012. Beberapa layanan
perbankan yang menerapkan FinTech untuk mempermudah nasabah dalam melakukan
transaksi keuangan perbankan antara lain transaksi dengan menggunakan mesin Anjungan
Tunai Mandiri (ATM), transaksi dengan menggunakan internet banking (i-banking), dan
transaksi dengan menggunakan mobile banking (m-banking). Anjungan Tunai Mandiri atau
yang biasa disingkat ATM merupakan mesin yang digunakan untuk membantu proses
transaksi keuangan secara cepat, praktis, dan terintegrasi.
Di Indonesia sendiri, bank pertama yang mengenalkan ATM adalah Bank Niaga pada
tahun 1987. Pertama kali ATM dikembangkan karena munculnya kebutuhan alternatif untuk
bertransaksi bagi para nasabah, selain di kantor bank. Setelah Bank Niaga, Bank BCA
menyediakan ATM pada tahun 1988, lalu disusul oleh bank-bank lain. Sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi dan juga internet, bank juga hadir untuk menyediakan
layanan, fasilitas, dan fitur terbaru yang semakin memudahkan nasabah dalam mengakses
berbagai jasa perbankan. Layanan perbankan tersebut bersifat digital, dimana nasabah dapat
mengakses berbagai jasa perbankan secara elektronik menggunakan jaringan internet dan 4
gawai yang biasa dikenal dengan internet banking (i-banking) dan mobile banking (m-
banking). Nasabah dapat menggunakan layanan tersebut secara mandiri lewat komputer
ataupun gawai yang memiliki akses internet. Dengan i-banking dan mbanking, nasabah dapat
melakukan transaksi kapan pun dan dimana pun tanpa perlu datang ke kantor cabang bank
dan ATM.
TINJAUAN PUSTAKA
Technology Acceptance Theory (Teori Penerimaan Teknologi)
Teori Penerimaan Teknologi (TPT) pertama kali diusulkan oleh Davis, Bagozzi, dan
Warshaw (1989) untuk menguji model konseptual dari niat pengguna, atau sejauh mana
2
sistem informasi atau teknologi baru telah selesai. TPT dirancang berdasarkan kegunaan
yang dirasakan dan kemudahan penggunaan teknologi baru. Manfaat teknologi yang
dirasakan menunjukkan keyakinan pribadi untuk meningkatkan derajat pekerjaan dilakukan
oleh teknologi atau sistem informasi baru yang spesifik. Persepsi kemudahan penggunaan
baru teknologi menyiratkan betapa mudahnya seseorang dapat belajar cara menggunakan
atau menjalankan teknologi baru atau sistem informasi (Scott dan Davis, 2015). Model ini
telah menekankan pada cara yang dirasakan mudah dari penggunaan teknologi baru, secara
langsung memengaruhi kegunaan yang dirasakan dari teknologi tersebut. Variabel-variabel
eksternal seperti faktor-faktor lingkungan di sekitar individu mengintervensi dalam
memengaruhi persepsi kemudahan penggunaan dan kegunaannya. Oleh karena itu, TPT
memiliki dasar dalam kedua faktor-faktor persepsi yang penting yaitu persepsi kegunaan dan
persepsi kemudahan penggunaan. TPT diterapkan secara luas pada penelitian yang
melibatkan teknologi informasi. Liu dan Arnett (2000) menganalisis variabel penting untuk
hadir dengan situs web yang sukses yang didasarkan pada teori TPT. Teori penerimaan
teknologi adalah teori kunci yang menopang penelitian saat ini tentang bagaimana electronic
banking mempengaruhi kinerja bank-bank yang terdaftar di Kenya (Ogutu Mary dan Fatoki
Olanrewaju, 2019).
3
informasi dan perilaku akhirnya (Venkatesh et al., 2003). UTAUT juga menyediakan fondasi
untuk pembelajaran saat ini. Teori ini membahas secara rinci tentang bagaimana teknologi
inovatif di sektor perbankan diadopsi dan digunakan oleh karyawan bank sebaik klien bank
tersebut. Model ini berusaha untuk membahas niat pengguna untuk mengadopsi teknologi
informasi dan komunikasi, serta perilaku pengguna yang berhasil. UTAUT menawarkan
manajer dengan alat pengambilan keputusan yang dapat mereka adopsi untuk memahami
pengenalan teknologi yang baru untuk memprediksi dan elaborasi perilaku pengguna dalam
menerima teknologi informasi. (Ogutu Mary dan Fatoki Olanrewaju, 2019).
4
dan mendapatkan informasi lainnya melalui website milik bank. Kegiatan ini menggunakan
jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara nasabah dengan bank tanpa harus
mendatangi kantor bank. Nasabah dapat menggunakan perangkat komputer desktop, laptop,
tablet, atau smartphone (gawai) yang terhubung ke jaringan internet sebagai penghubung
antara perangkat nasabah dengan sistem bank. Fitur layanan internet banking antara lain
informasi umum rekening tabungan/giro, rekening deposito, kartu kredit, informasi mutasi
rekening, transfer dana, baik transfer antar rekening maupun antar bank, pembelian pulsa,
pembelian tiket, penempatan deposito, layanan informasi seperti suku bunga dan kurs, dan
pembayaran, misalnya pembayaran telepon, internet, kabel TV, asuransi, listrik dan berbagai
jenis pembayaran lainnya.
PEMBAHASAN
Tabel 1
Pemanfaatan Financial Teknologi PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
Periode 2017 sd. 2019
Kode Tahun Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Saham transaksi Transaksi Transaksi Transaksi
melalui ATM Internet Banking
5
Mobile Elektronic
Banking banking
BBNI 2017 962.300.000 25.400.000 32.400.000 1.020.100.000
2018 1.288.950.000 27.500.000 96.880.000 1.413.330.000
2019 1.474.730.000 29.860.000 201.850.000 1.706.440.000
Sumber : www.bni.co.id
Tabel 2
Pemanfaatan Financial Teknologi PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.
Periode 2017 sd. 2019
Kode Tahun Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Saham transaksi Transaksi Transaksi Transaksi
melalui ATM Internet Mobile Banking Elektronic
Banking banking
BBRI 2017 2.084.581.000 311.467.000 277.389.000 2.673.437.000
2018 2.322.043.000 574.933.000 317.576.000 3.214.552.000
2019 3.723.537.000 1.169.416.000 370.492.000 5.263.445.000
Sumber : www.bri.co.id
Tabel 1 dan 2 menunjukkan pemanfaatan financial teknologi yang diukur dari jumlah
transaksi melalui ATM, Internet Banking, Mobile Banking dan E-Banking pada PT. PT.
BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk dan PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(Persero) Tbk. Mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah transaksi tertinggi yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi ATM terjadi pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. tahun 2019 yaitu sebesar 3723,54 atau sejumlah 3.723.540.000 transaksi jika
menggunakan nilai asli. Hal ini menunjukkan bahwa BRI sebagai salah satu bank terbesar di
Indonesia terus memberikan kemudahan dalam melayani nasabah. Mesin ATM BRI yang
sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga menjadi faktor bagi nasabah untuk
menggunakan mesin ATM sebagai pilihan dalam melakukan berbagai macam transaksi
keuangan perbankan.
6
PT. PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk dalam meningkatkan
financial teknologinya juga mengeluarkan Produk-produk antara lain adalah BNI
Mobile Payment, aplikasi BNI BISA, BNI Digital Loan, hingga bank guarantee
online. Dengan produk-produk tersebut BNI memberikan kenyamanan yang lengkap
secara digital, mulai dari sistem pembayaran yang bersifat cardless karena hanya
menggunakan telepon genggam, aliran informasi pertanian bagi nasabah dan debitur
BNI yang bermatapencaharian di sektor Pertanian dan Perkebunan hanya
menggunakan 1 aplikasi, hingga kemudahan mendapatkan jaminan bank tanpa harus
berlama-lama bertemu dengan customer service. Sementara itu masyarakat yang
hendak menyampaikan aplikasi pinjaman, cukup mengunjungi alamat
situs eform.bni.co.id untuk mendapatkan manfaat dan kemudahan produk BNI Digital
Loan.
Sehingga pembayaran mobile yang dikembangkan BNI. Menunjukkan untuk
bertransaksi di masa depan tidak diperlukan lagi uang tunai dan bahkan kartu kredit
atau debit, cukup menggunakan telepon genggam.
Upaya BNI untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi telah terlihat
melalui transaksi yang hanya tinggal scan (memindai QR Code yang ada pada penjual
oleh telepon genggam pembeli), selanjutnya langsung tercetak notifikasi transaksi
untuk ke penjual (merchant).
KESIMPULAN
Pemanfaatan Finansial teknologi setiap tahunnya di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengalami peningkatan hal ini
menunjukkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan teknologi untuk mencapai pelayanan
perbankan yang efektif dan efisien.
7
DAFTAR PUSTAKA
Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Bijak Ber-eBanking. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia. 2016. PBI No 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik.
_______________________. 2017. PBI Nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi
Finansial.
Rauf S., et al., 2014. “Internet Banking as Determinant of Pakistan Banking Sector
Profitability: ROA & ROE Model”, European Journal of Business and
Management, Vol. 1: 107-114.
Ronaldo Egan dan Hudi Prawoto, 2013. “Pengaruh Internet Banking Terhadap Kinerja
Perbankan Di Indonesia (Studi Empiris pada Bank yang Listing Di BEI)”, Jurnal
Akuntansi Bisnis, Vol. 11, No. 22: 1689-1699.
Siregar, A. 2016. “Financial technology tren bisnis keuangan ke depan.” Infobanknews.
2016.
Sukma, D. 2016. “Fintechfest, mempopulerkan teknologi finansial di Indonesia.” Arena
LTE. 2016
www.bni.co.id
www.bri.co.id