Anda di halaman 1dari 22

PENERAPAN MODEL UTAUT2 UNTUK MENJELASKAN BEHAVIORAL

INTENTION DAN USE BEHAVIOR PENGGUNAAN MOBILE BANKING


DI KOTA MALANG

Naufal Alman Shafly


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
naufalalman49@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan pengunaan


mobile banking di Kota Malang dengan menggunakan model UTAUT2. Mobile
banking adalah sebuah layanan yang disediakan oleh bank untuk mendukung
berbagai macam transaksi perbankan. Jenis penelitian ini adalah explanatory
research yang menjelaskan hubungan dan pengaruh antara satu variabel dengan
variabel lainnya melalui pengajuan hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel
sebanyak 150 responden dengan penyebaran kuesioner online. Sampel terdiri dari
responden yang menggunakan mobile banking. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan program
SmartPLS 3.0. Hasil pengujian terhadap kedelapan hipotesis dapat disimpulkan
bahwa performance expectancy, effort expectancy, social influence, hedonic
motivation, dan price value memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention. Facilitating condition, habit dan behavioral intention memiliki pengaruh
signifikan terhadap use behavior.

Kata Kunci: UTAUT2, mobile banking, behavioral intention, use behavior

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


I. PENDAHULUAN oleh manusia untuk membantu
mempermudah penyelesaian
Industri perbankan di Indonesia pekerjaan dan untuk memunculkan
saat ini mengalami perubahan dan hal yang baru. Perkembangan
perkembangan yang sangat pesat teknologi tidak hanya merubah gaya
dikarenakan adanya perkembangan hidup manusia, namun juga cara
teknologi. Industri perbankan di berpikir di bidang bisnis.
Indonesia sangatlah penting Perkembangan teknologi informasi
peranannya dalam perekonomian. mampu mendorong munculnya
Bank merupakan salah satu lembaga peluang bisnis baru karena dianggap
keuangan yang mempunyai peranan peluang yang dinilai lebih efisien dan
penting di dalam perekonomian suatu efektif, terutama jika dilihat dari segi
Negara sebagai lembaga perantara penghematan waktu yang dipangkas
keuangan, mengacu pada Undang melalui media teknologi informasi.
Undang RI No. 10 Tahun 1998 Teknologi informasi dapat diterapkan
tentang Perbankan (pasal 1 ayat 2), sebagai pendukung dari suatu proses
peran perbankan adalah untuk bisnis, termasuk juga pada proses
menyalurkan simpanan kepada bisnis industri perbankan. Dengan
masyarakat yaitu pemilik dan adanya teknologi informasi, bank
pengguna dana, maka kegiatan bank mampu memberikan kemudahan
harus berjalan secara efisien pada pelayanan transaksi dan akses
skala makro maupun mikro. Industri informasi, serta menghubungkan
perbankan merupakan suatu industri pihak bank dengan nasabahnya
jasa yang cukup dominan di dalam melalui penggunaan internet. Dengan
menopang program-program jumlah pengguna internet yang
pembangunan ekonomi. Seiring mencapai 160.000 juta jiwa di tahun
berkembangnya bank-bank di 2013 (Kominfo, 2017), tidak menutup
Indonesia yang berpotensi, industri kemungkinan apabila jumlah
perbankan mengalami persaingan pengguna tersebut akan terus
yang ketat dalam peningkatan bertambah dari tahun ke tahun.
pelayanan penggunaan jasa akan Sekarang ini, akses internet dapat
kebutuhan masyarakat. Dengan dilakukan tidak hanya melalui
adanya hal tersebut, bank harus komputer tetapi juga dapat dilakukan
menentukan suatu kebijakan untuk melalui smartphone.
memberikan mutu pelayanan dan Penyelenggaraan kegiatan
servis yang lebih baik dan perbankan berbasis internet oleh
memuaskan agar dapat memenangkan lembaga perbankan indonesia dimulai
persaingan dalam menarik calon sejak pertengahan tahun 1998. Saat
nasabah baru dan mempertahankan ini, perkembangan pelayanan
nasabah lama. perbankan berbasis teknologi dapat
Dewasa ini, teknologi menjadi berupa internet banking, mobile
penting untuk membantu masyarakat banking, maupun penggunaan
dalam hal memudahkan kegiatannya. automatic teller machine (ATM)
Perkembangan teknologi yang cepat (Resita dan Baridwan, 2015). Sesuai
di era globalisasi saat ini telah Peraturan Bank Indonesia
memberikan banyak manfaat dalam No.9/15/PBI/2007 Tahun 2007
kemajuan di berbagai aspek sosial. mengenai layanan mobile banking,
Penggunaan teknologi digunakan termuat tentang Penerapan

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Manajemen Risiko dalam nasabah belum memiliki layanan
Penggunaan Teknologi Informasi mobile banking. Penyebab tingginya
oleh Bank Umum dan juga termuat jumlah nasabah yang masih belum
pada Undang-Undang Nomor 11 mengadopsi layanan mobile banking
Tahun 2008 tentang Informasi dan meskipun banyak manfaat yang
Transaksi Elektronik. Mobile banking diperoleh antara lain yaitu seperti
atau yang dikenal dengan istilah m- kurangnya sosialisasi oleh pihak
banking merupakan salah satu bagian bank, aplikasi mobile banking yang
e-banking yang memanfaatkan belum dipahami, dan belum percaya
mobile phone atau telepon seluler terhadap keamanan data pribadi
untuk layanan perbankan, baik (Cermati, 2015).
melalui menu yang sudah tersedia di Berdasarkan Laporan Kinerja
SIM card, melalui media short Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi
message service (SMS) atau melalui Makro dan Keuangan (2018),
menu aplikasi mobile dan web Indonesia mengalami peningkatan
browser dengan memanfaatkan jumlah kepemilikan rekening
internet pada mobile phone penduduk dewasa dari 36% di tahun
(Sulistiyarini, 2013). Dalam layanan 2014 menjadi 49% di tahun 2017,
mobile banking, nasabah dapat dengan hasil yang didapat sekitar
melakukan transaksi non-kas seperti 200.73 juta. Pengguna mobile
mengetahui saldo rekening, rincian banking BRI tercatat sebanyak 17 juta
transaksi, aktivitas transfer, nasabah (Media Indonesia, 2017).
pembayaran kartu kredit, maupun Jumlah nasabah m-banking BNI
tagihan telepon. Transaksi yang diperkirakan sebanyak 3.78 juta per
dilakukan dalam layanan mobile akhir Juni 2019. Adapun jumlah
banking dilakukan secara online atau nasabah BCA yang
terhubung langsung dengan internet, menggunakan mobile banking saat ini
maka nasabah dapat melakukan sudah berjumlah sekitar 9 juta
kegiatan perbankan dengan cepat dan pengguna (Kontan, 2019). Sementara
mudah tanpa harus mendatangi kantor itu, bank lain yaitu Bank Mandiri
bank terdekat. sampai dengan Juni 2019 jumlah
Ditinjau dari uraian di atas, pengguna layanan ini sudah mencapai
terdapat berbagai keuntungan melalui 7.4 juta nasabah (Katadata, 2017).
pemanfaatan mobile banking. Namun Sesuai data yang di dapatkan di atas,
yang terjadi, masih sedikitnya berdasarkan empat bank penyedia
nasabah yang menggunakan layanan layanan mobile banking terbesar
mobile banking. Berdasarkan survei dengan total sebanyak 37.18 juta
yang dilakukan MARS Indonesia nasabah pengguna mobile banking.
(2013), terdapat sejumlah 1.710 Perbandingan angka antara nasabah
nasabah yang berasal dari lima kota total pengguna mobile banking yaitu
besar yang ada di Indonesia (Jakarta, sekitar 19% dari kepemilikan
Bandung, Semarang, Surabaya, dan rekening penduduk dewasa, angka
Medan), hasil yang ada menunjukkan tersebut masih tergolong rendah
tingkat kepemilikan layanan mobile karena dinilai pemanfaatan mobile
banking adalah sebesar 41,2%. banking belum sepenuhnya
Tingkat kepemilikan mobile banking dimengerti dan dipergunakan dengan
yang hanya sebesar 41,2% baik oleh para nasabah.
menunjukkan bahwa sebanyak 58,8%

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Dalam mengukur faktor-faktor model UTAUT menjadi UTAUT2.
yang memengaruhi niat perilaku dan Tiga konstruk ditambahkan dalam
perilaku penggunaan suatu sistem UTAUT2 yaitu hedonic motivation,
teknologi, banyak bentuk metode dan price value, dan habit. Tujuan dari
model yang digunakan. Salah satu model UTAUT2 adalah
metodenya adalah Unified Theory of mengidentifikasi tiga konstruk
Acceptance and Use of Technology penting dari penelitian penerimaan
(UTAUT). UTAUT merupakan dan penggunaan teknologi baik untuk
model penerimaan dan penggunaan umum maupun konsumen dengan
teknologi yang menyatukan fitur-fitur mengenalkan beberapa hubungan
terbaik dari delapan teori penerimaan baru (Venkatesh et al., 2012).
teknologi lainnya. UTAUT Model UTAUT2 berguna
dikembangkan oleh Venkatesh et al. sebagai alat untuk mengukur
(2003). Model UTAUT dipengaruhi penerimaan dan penggunaan
langsung oleh empat konstruk utama teknologi informasi terutama pada
yaitu performance expectancy, effort behavioral intention dan use behavior
expectancy, social influence, dan dari aplikasi mobile banking.
facilitating condition. Penggunaan Behavioral intention dinilai melalui
model UTAUT dinilai terbukti hingga kinerja aplikasi mobile banking
70% lebih berhasil dalam (performance expectancy),
menjelaskan varian niat kemudahan penggunaan aplikasi
menggunakan teknologi mobile banking (effort expectancy),
dibandingkan kedelapan teori yang persepsi terhadap sosial sekitar
lain (Venkatesh et al., 2003). (social influence), kesenangan dalam
Model UTAUT2 merupakan penggunaan aplikasi mobile banking
pengembangan lebih lanjut dari (hedonic motivation) dan nilai
model UTAUT, di mana UTAUT2 manfaat yang didapatkan dari aplikasi
mempelajari penerimaan dan mobile banking (price value) sebagai
penggunaan dari sebuah teknologi alat untuk mengukur niat perilaku
dalam konteks konsumen (Venkatesh penggunaan mobile banking. Use
et al., 2012) yaitu model terbaru yang behavior dinilai melalui kenyamanan
menutupi kekurangan dengan adanya penggunaan sistem mobile banking
tiga konstruk yang menjelaskan (facilitating condition) dan kebiasaan
kekurangan dari model UTAUT penggunaan aplikasi mobile banking
dalam segi konsumen. Tujuan dari (habit) sebagai alat untuk mengukur
model UTAUT2 adalah perilaku penggunaan mobile banking.
mengidentifikasi tiga konstruk Variabel-variabel penelitian yang
penting dari penelitian penerimaan diambil bertujuan untuk memperoleh
dan penggunaan teknologi baik untuk pemahaman yang lebih baik terhadap
umum maupun konsumen, merubah penerimaan dan penggunaan
beberapa hubungan yang sudah ada teknologi dari sisi teknologi dan
pada konsep model UTAUT, dan konsumen mobile banking di Kota
mengenalkan hubungan baru Malang. Model UTAUT2
(Venkatesh et al., 2012). Semakin menyediakan alat yang berguna bagi
pesatnya perkembangan teknologi para manajer yang perlu menilai
menjadi alasan diperlukannya kemungkinan keberhasilan dari segi
pengembangan baru dari model teknologi dan konsumen pada
UTAUT, dengan pengembangan aplikasi mobile banking yang

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


membantu untuk memahami (TPB)
penerimaan dengan tujuan untuk  Combined TAM and TPB (C-
mendesain intervensi yang TAM-TPB)
ditargetkan pada pengguna yang  Model of PC Utilization
mungkin cenderung kurang dalam (MPCU)
menerima dan menggunakan aplikasi  Innovation Diffusion Theory
mobile banking. Model UTAUT2 (IDT), dan
dapat memberikan konstribusi untuk  Social Cognitive Theory (SCT).
memperoleh pemahaman yang lebih UTAUT disusun atas empat
baik terhadap penerimaan dan faktor penentu langsung yang bersifat
penggunaan mobile banking di Kota signifikan terhadap minat
Malang. pemanfaatan dan penggunaan sistem
Berdasarkan pemaparan di atas, informasi, yaitu: ekspektasi kinerja,
peneliti mengambil judul Penerapan ekspektasi usaha, faktor sosial serta
Model UTAUT2 untuk Menjelaskan kondisi yang memfasilitasi
Behavioral Intention dan Use (Venkatesh et al., 2003). UTAUT
Behavior Penggunaan Mobile terbukti hingga 70% lebih berhasil
Banking di Kota Malang. Peneliti dalam menjelaskan varian niat
ingin membahas mengenai model menggunakan teknologi
UTAUT2 untuk menjelaskan dibandingkan kedelapan teori yang
penggunaan mobile banking di Kota lain (Venkatesh et al., 2003).
Malang. Model UTAUT2 merupakan
pengembangan lebih lanjut dari
II. KAJIAN PUSTAKA model UTAUT, dimana UTAUT2
Model UTAUT2 (Unified Theory of mempelajari penerimaan dan
Acceptance and Use of Technology) penggunaan dari sebuah teknologi
Model UTAUT adalah model dalam konteks konsumen (Venkatesh
penerimaan dan penggunaan et al., 2012). Tujuan dari model
teknologi yang dikemukakan oleh UTAUT2 adalah mengidentifikasi
Venkatesh et al. (2003). Tersusun atas tiga konstruk penting dari penelitian
teori-teori dasar mengenai penerimaan dan penggunaan
penerimaan dan perilaku penggunaan teknologi baik untuk umum maupun
teknologi, UTAUT menyatukan konsumen, merubah beberapa
karakteristik terbaik yang berasal dari hubungan yang sudah ada pada
delapan teori lainnya sehingga Model konsep model UTAUT, dan
tersebut telah dikembangkan mengenalkan hubungan baru
sedemikian rupa oleh Venkatesh et al. (Venkatesh et al., 2012). Tiga
(2003) dengan ulasan dan konsolidasi konstruk ditambahkan yaitu motivasi
model-model sebelumnya yang telah hedonis, nilai harga, dan kebiasaan,
ada. Berikut kedelapan teori memperluas UTAUT ke UTAUT2
terkemuka yang disatukan di dalam (Pertiwi & Ariyanto, 2017)
UTAUT:
 Theory of Reasoned Action Performance Expectancy
(TRA) (Ekspektasi Kinerja)
 Technology Acceptance Model Performance Expectancy atau
(TAM) Ekspektasi Kinerja merupakan
 Motivational Model (MM) tingkat kepercayaan individu bahwa
 Theory of Planned Behavior melalui penggunaan sistem dapat

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


membantu dirinya guna memperoleh Chou (2014), pengaruh sosial
manfaat dalam aktivitasnya mengacu pada bagaimana orang lain
(Venkatesh et al., 2003). Menurut mempengaruhi keputusan perilaku
Jogiyanto (2007), ekspektasi kinerja seseorang. Pengaruh sosial terkait
adalah seberapa tinggi seseorang dengan tekanan eksternal (dari orang-
percaya bahwa menggunakan suatu orang penting dalam hidup seseorang,
sistem akan membantu dia untuk seperti keluarga, teman, dan
mendapatkan keuntungan- supervisor di tempat kerja).
keuntungan kinerja di pekerjaanya. Berdasarkan penelitian yang menguji
Menurut Venkatesh et al. (2003) dan mengembangkan model UTAUT
variabel ini tersusun atas 5 variabel (penelitian Venkatesh et al., 2003;
dari beberapa model sebelumnya Chen et al., 2003) dapat disimpulkan
yaitu: perceived usefulness, extrinsic bahwa faktor sosial budaya
motivation, job- fit, relative merupakan prediktor niat dalam
adventage, dan outcome expectations. mengadopsi dan menggunakan sistem
teknologi informasi melalui pengaruh
Effort Expectancy (Ekspektasi sosial sekitar pengguna
Usaha)
Effort Expectancy atau Facilitating Condition (Kondisi
Ekspektasi Usaha didefinisikan yang Memfasilitasi)
sebagai kemudahan penggunaan Facilitating Condition atau
suatu sistem dapat mengurangi upaya Kondisi yang Memfasilitasi
berupa tenaga dan waktuseseorang merupakan tingkat kenyamanan
dalam beraktivitas (Venkatesh et al., individu untuk menggunakan sistem
2003). Ekspektasi usaha diartikan yang didukung oleh infrastruktur
sebagai kemudahan penggunaan teknis dan organisasi (Al-Qeisi et al.,
sistem yang dirasakan pengguna 2014). Venkatesh et al. (2003),
(Mufti dan Akhirina, 2014). menyimpulkan kondisi yang
Kemudahan tersebut akan memfasilitasi memiliki pengaruh
menimbulkan kepercayaan seseorang positif pada niat perilaku penggunaan
bahwa sistem tersebut memiliki sistem informasi namun tidak
manfaat sehingga timbul rasa nyaman dipengaruhi secara signifikan.
apabila menggunakannya dalam Teori sikap dan perilaku (theory
bekerja (Hamzah, 2009). Davis et al. of attitude and behavior) dari Triandis
(1989) menyimpulkan bahwa (1980), menyatakan bahwa
kemudahan dalam pengoperasian pemanfaatan teknologi informasi oleh
sistem akan berpengaruh terhadap pekerja dipengaruhi oleh perasaan
penggunaan sistem itu sendiri. individual terhadap penggunaan
komputer personal, normal sosial
Social Influence (Faktor Sosial dalam tempat kerja yang
Budaya) memperhatikan penggunaan
Social Influence atau Faktor komputer personal, kebiasaan
Sosial Budaya merupakan pengaruh sehubungan dengan penggunaan
sosial yang menunjukkan sejauh komputer, konsekuensi individual
mana persepsi individu atas sesuatu yang diharapkan dari penggunaan
yang dipercaya orang lain atas komputer personal, dan kondisi yang
penggunaan sistem baru (Adiwibowo memfasilitasi dalam penggunaan
et al., 2012). Menurut Wang dan teknologi informasi.

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Hedonic Motivation (Motivasi Venkatesh et al. (2012) menunjukkan
Hedonis) bahwa ada pengaruh yang signifikan
Hedonic Motivation atau dari kebiasaan konsumen pada
Motivasi Hedonis adalah sejauh mana penggunaan teknologi pribadi ketika
seseorang mendapat kesenangan dari mereka menghadapi lingkungan yang
teknologi yang sedang pengguna beragam dan selalu berubah. Menurut
gunakan (Brown dan Venkatesh, Lally et al. (2009) melalui The
2005). Selanjutnya Venkatesh et al. European Journal of Social
(2012) menyatakan bahwa orang Psychology, hasil dari penelitian ini
tidak hanya peduli terhadap kinerja, menunjukkan bahwa jumlah waktu
tetapi juga perasaan yang diperoleh yang diperlukan agar sebuah tindakan
dari penggunaan suatu teknologi dan menjadi kebiasaan yaitu sangat
menemukan bahwa motivasi hedonis bervariasi dengan mengamati
adalah faktor terkuat kedua yang pembentukan kebiasaan 96 orang
mempengaruhi niat perilaku terhadap selama periode 12 minggu. Hasil
adopsi teknologi. yang di dapatkan oleh peneliti
menemukan yaitu rata-rata yang
Price Value (Nilai Harga) diperlukan untuk membentuk sebuah
Price Value atau Nilai Harga kebiasaan adalah sekitar 76 hari.
adalah persepsi seseorang terhadap
biaya yang dia habiskan dalam Behavioral Intention (Niat
menggunakan teknologi menuju Perilaku)
manfaat yang dirasakannya (Dodds et Menurut Venkatesh et al. (2003),
al., 1991). Nilai harga dalam Behavioral Intention atau niat
penelitian ini dapat disebut pula perilaku didefinisikan sebagai
sebagai seberapa berharganya keinginan seseorang dalam
teknologi yang digunakan menggunakan teknologi informasi
dibandingkan dengan biaya yang dengan tujuan yang diharapkannya.
dikeluarkan. Ketika manfaat yang Minat pemanfaatan suatu sistem
dirasakan lebih besar dari biaya yang merupakan niat pengguna
dikeluarkan, konsumen menunjukkan menggunakan sistem secara terus
kesediaan untuk mengadopsi menerus dengan asumsi bahwa
teknologi tertentu (Venkatesh et al., mereka mempunyai akses terhadap
2012). Beberapa penelitian telah sistem tersebut (Venkatesh et al.,
dilakukan sebelumnya terkait dengan 2003).
adopsi teknologi mobile yang Sedangkan Fishbein dan Ajzen
berhubungan antara nilai harga dan (1975) berpendapat, Behavioral
niat perilaku (Yu, 2012). Intention adalah suatu ukuran tentang
kekuatan tujuan seseorang untuk
Habit (Kebiasaan) melakukan tindakan khusus (model
Habit atau Kebiasaan TRA). Behavioral Intention
menunjukkan sejauh mana pengguna ditentukan oleh Attitude seseorang
cenderung menggunakan teknologi dan Subjective Norm. Attitude adalah
secara otomatis karena pembelajaran perasaan positif atau negatif
sebelumnya dengan kebiasaan seseorang tentang penentuan tujuan
menggunakan teknologi sebagai dan target perilaku. Subjective Norm
indikatornya (Putranto dan merupakan persepsi seseorang
Pramudiana, 2013). Penelitian tentang pendapat umum tentang harus

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


atau tidaknya melakukan suatu dikenal dengan sebutan m-banking
perilaku seperti dibicarakan banyak adalah salah satu bagian dari e-
orang. banking yang memanfaatkan telepon
genggam untuk layanan perbankan,
Use Behavior (Perilaku baik melalui menu yang sudah
Penggunaan) tersedia di SIM card, melalui media
Use Behavior atau perilaku short message service (SMS) atau
penggunaan dapat didefinisikan melalui menu aplikasi mobile
sebagai seberapa sering pengguna banking dan web browser dengan
menggunakan teknologi informasi. memanfaatkan internet pada mobile
Suatu teknologi informasi akan phone (Sulistiyarini, 2013). Melalui
digunakan apabila pengguna adanya layanan m-banking, transaksi
memiliki minat menggunakan sistem perbankan yang biasanya dilakukan
informasi tersebut, dikarenakan secara manual, artinya kegiatan yang
keyakinan seseorang menggunakan sebelumnya dilakukan nasabah
suatu sistem dapat meningkatkan dengan mendatangi bank, kini dapat
kinerja pekerjaannya (Venkatesh et dilakukan tanpa harus mengunjungi
al., 2012). gerai bank, hanya dengan
Use Behavior dalam banyak menggunakan handphone nasabah
penelitian empiris lainnya dan juga dapat menghemat waktu dan biaya.
penelitian terdahulu dalam penelitian Layanan m-banking memberikan
ini, digunakan sebagai variabel kemudahan kepada para nasabah
dependen antara lain; Alazzam et al. untuk melakukan transaksi perbankan
(2005), Harsono dan Suryana (2014), seperti cek saldo, transfer antar
Pertiwi dan Ariyanto (2017), Sutant, rekening, dan lain-lain. Dengan
et al. (2018), dan Ramirez-Correa et fasilitas ini semua orang yang
al. (2019). Perilaku penggunaan memiliki ponsel dapat dengan mudah
teknologi informasi sangat bertransaksi.
bergantung pada evaluasi pengguna
dari sistem tersebut. Jadi, dengan kata Model Hipotesis
lain, penggunaan sistem yang baik H1 : Performance Expectancy (X1)
adalah indikator keberhasilan dalam memiliki pengaruh positif dan
penerimaan teknologi informasi. signifikan terhadap Behavioral
Bentuk pengukuran variabel Use Intention penggunaan mobile
Behavior adalah seberapa sering banking di Kota Malang
intensitas waktu penggunaan yang H2 : Effort Expectancy (X1)
dihabiskan dan persepsi penerimaan memiliki pengaruh positif dan
pengguna terhadap teknologi yang signifikan terhadap Behavioral
digunakan. Intention penggunaan mobile
banking di Kota Malang.
Mobile Banking H3 : Social Influence (X3)
Menurut Riswandi (2005), memiliki pengaruh positif dan
mobile banking merupakan suatu signifikan terhadap Behavioral
layanan inovatif yang ditawarkan Intention penggunaan mobile
oleh bank yang memungkinkan banking di Kota Malang
pengguna kegiatan transaksi H4 : Facilitating Condition (X4)
perbankan melalui smartphone. memiliki pengaruh positif dan
Mobile banking atau yang lebih signifikan terhadap Use Behavior

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


penggunaan mobile banking di menjelaskan bahwa ukuran sampel
Kota Malang penelitian harus paling tidak antara 30
H5 : Hedonic Motivation (X5) hingga 500 responden. Dalam
memiliki pengaruh positif dan penelitian ini, jumlah ukuran sampel
signifikan terhadap Behavioral didasarkan pada aturan Roscoe. Oleh
Intention penggunaan mobile karena itu, jumlah variabel dalam
banking di Kota Malang kuesioner dikalikan dengan 10 (Hair,
H6 : Price Value (X6) memiliki et al,, 2012). Dengan pendapat yang
pengaruh positif dan signifikan dijelaskan di atas, ukuran sampel
terhadap Behavioral Intention minimum penelitian ini ditetapkan
penggunaan mobile banking di adalah 10 dikalikan dengan 9
Kota Malang variabel, dengan tambahan 60 sampel
H7 : Habit (X7) memiliki pengaruh menjadi total sebanyak 150 sampel.
positif dan signifikan terhadap
Use Behavior penggunaan IV. HASIL PENELITIAN
mobile banking di Kota Malang 1) Outer Model
H8 : Behavioral Intention (X8)
memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Use Behavior
penggunaan mobile banking di
Kota Malang

Gambar 2: Outer Model


a. Convergent Validity
Validitas konvergen (convergent
validity) adalah pengukuran untuk
Gambar 1: Model Hipotesis mengetahui validitas dengan melihat
factor loading pada variabel laten
III. METODE PENELITIAN dengan indikator-indikatornya. Nilai
Berdasarkan tujuan, masalah yang diharapkan agar suatu instrumen
penelitian, dan metode pengumpulan dikatakan valid ialah > 0.7 tetapi
data, jenis penelitian ini adalah diatas 0.5 masih dapat ditoleransi
explanartory research. Lokasi (Hussein, 2015).
penelitian adalah tempat atau area di
mana penelitian berlangsung, di mana Tabel 1
ia menyediakan gambaran umum Convergent Validity
yang mewakili variabel yang diteliti
melalui data yang diperoleh. Lokasi
penelitian untuk penelitian ini adalah
di Kota Malang. Populasi dalam
penelitian ini adalah pengguna
aplikasi mobile banking. Roscoe

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Pengujian validitas dapat


menggunakan validitas diskriminan
(discriminant validity) dengan
melihat nilai tabel loading factor
masing-masing item lebih besar
daripada nilai tabel (Hussein, 2015).
Berdasarkan data, keseluruhan
indikator telah memenuhi kriteria
validitas diskriminan. Hal ini
Sumber : Data Primer Diolah, 2020 disebabkan setiap nilai loading dari
setiap indikator dari sebuah variabel
Berdasarkan tabel diatas laten memiliki nilai loading yang
menujukkan bahwa ke sembilan paling besar dengan nilai loading lain
variabel telah memenuhi convergent terhadap variabel laten lainnya.
validity yang dapat dikatakan valid
ialah > 0.7. Dari ketentuan tersebut c. Reliability
yang telah disebutkan, maka dapat Reliabilitas merupakan tingkat
dikatakan bahwa semua variabel telah ketepatan atau konsistensi dari suatu
memenuhi kriteria convergent instrumen penelitian. Suatu instrumen
validity. dikatakan reliabel apabila memiliki
Composite Reliability > 0.7,
b. Discriminant Validity Cronbach’s Alpha > 0.6 dan Average
Variance Extracted > 0.5, untuk
Tabel 2 semua konstruk (Hussein, 2015).
Discriminant Validity
Tabel 3
Reliability

Sumber : Data Primer Diolah, 2020


Hal ini dapat disimpulkan dapat
disimpulkan bahwa keselurahan
variabel memenuhi kreteria reliabel
dengan nilai yang sesuai kriteria dan
dapat diterima.

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


2) Inner Model b. Predictive relevance (Q2)
Tabel 5
Predictive Relevance (Q2)

Sumber : Data Primer Diolah, 2020


Berdasarkan hasil perhitungan,
Gambar 2: Inner Model dapat diketahui bahwa nilai Q2 adalah
a. Coefficient of Determination (R2) sebesar 0.8847, maka dapat
Pengujian inner model atau disimpulkan bahwa model struktural
model struktural dilakukan untuk pada penelitian ini sudah baik
melihat hubungan antar variabel, nilai dikarenakan nilai dari predictive
signifikansi dan R2 dari model relevance sudah mendekati 1.
penelitian. Model struktural
dievaluasi dengan menggunakan R- c. Goodness of Fit (GoF)
square untuk variabel dependen uji t GoF = √AVE x R²
serta signifikansi dari koefisien GoF = √0.7169111111x 0.6567
parameter jalur struktural. Menilai GoF = 0.6861454122
model dengan SmartPLS dimulai
dengan melihat R-square untuk setiap Hasil perhitungan sebesar
variabel laten dependen 0.6861454122 atau 68.62%, hal ini
mengindikasikan bahwa keragaman
Tabel 4 data yang mampu dijelaskan oleh
Coefficient of Determination (R2) model tersebut adalah sebesar 68.62%
dan sisanya sebesar 31.38%
dijelaskan oleh variabel lain yang
Sumber : Data Primer Diolah, 2020 belum terkandung dalam model dan
error.
Nilai R2 untuk Behavioral
Intention sebesar 0.6066, yang artinya 3) Pengujian Hipotesis Penelitian
60.66% dipengaruhi oleh
Performance Expectancy (X1), Effort Tabel 6
Expectancy (X2), Social Influence Hasil Path Coefficient
(X3), Hedonic Motivation (X5), dan
Price Value (X6). Selanjutnya, R2
pada Use Behavior sebesar 0.7068
yang artinya 70.68% dari Use
Behavior dipengaruhi oleh variabel
Facilitating Condition (X4), Habit
(X7), dan Behavioral Intention (Z).

Sumber : Data Primer Diolah, 2020

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


H1 : Performance Expectancy statistik sebesar 2.632 dan signifikan
mempunyai pengaruh positif atau p < 0.05. Hal ini memiliki makna
secara langsung dan signifikan jika Social influence atau faktor sosial
terhadap Behavioral Intention budaya penggunaan yang dirasakan
oleh pengguna aplikasi mobile
Berdasarkan data pada tabel 6, banking berpengaruh positif dan
dapat diketahui Performance signifikan terhadap Behavioral
Expectancy memiliki pengaruh positif Intention
terhadap Behavioral Intention
dengan koefisien jalur sebesar 0.251 H4 : Facilitating Condition
dan t statistik sebesar 3.112 dan mempunyai pengaruh positif
signifikan atau p < 0.05. Hal ini secara langsung dan signifikan
memiliki makna jika Performance terhadap Use Behavior
Expectancy atau ekspektasi kinerja
penggunaan yang dirasakan oleh Berdasarkan data pada tabel 6,
pengguna aplikasi mobile banking dapat diketahui Facilitating
berpengaruh positif dan signifikan Condition memiliki pengaruh positif
terhadap Behavioral Intention. terhadap Use Behavioral dengan
koefisien jalur sebesar 0.133 dan t
H2: Effort Expectancy mempunyai statistik sebesar 2.463 dan signifikan
pengaruh positif secara langsung atau p < 0.05. Hal ini memiliki makna
dan signifikan terhadap Behavioral jika Facilitating Condition atau
Intention kondisi yang memfasilitasi
penggunaan yang dirasakan oleh
Berdasarkan data pada tabel 6, pengguna aplikasi mobile banking
dapat diketahui Effort Expectancy berpengaruh positif dan signifikan
memiliki pengaruh positif terhadap terhadap Use Behavior.
Behavioral Intention dengan
koefisien jalur sebesar 0.238 dan t H5 : Hedonic Motivation
statistik sebesar 2.820 dan signifikan mempunyai pengaruh positif
atau p < 0.05. Hal ini memiliki makna secara langsung dan signifikan
jika Effort Expectancy atau ekspektasi terhadap Behavioral Intention
usaha penggunaan yang dirasakan
oleh pengguna aplikasi mobile Berdasarkan data pada tabel 6,
banking berpengaruh positif dan dapat diketahui Hedonic Motivation
signifikan terhadap Behavioral memiliki pengaruh positif terhadap
Intention. Behavioral Intention dengan
koefisien jalur sebesar 0.224 dan t
H3: Social Influence mempunyai statistik sebesar 3.261 dan signifikan
pengaruh positif secara langsung atau p < 0.05. Hal ini memiliki makna
dan signifikan terhadap Behavioral jika Hedonic Motivation atau
Intention motivasi hedonis penggunaan yang
dirasakan oleh pengguna aplikasi
Berdasarkan data pada tabel 6, mobile banking berpengaruh positif
dapat diketahui Social Influence dan signifikan terhadap Behavioral
memiliki pengaruh positif terhadap Intention
Behavioral Intention dengan
koefisien jalur sebesar 0.145 dan t

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


H6: Price Value mempunyai aplikasi mobile banking yang dipakai
pengaruh positif secara langsung responden dirasa dapat dapat
dan signifikan terhadap Behavioral membantu responden dalam
Intention. meningkatkan produktivitas dan
mampu menyelesaikan sesuatu yang
Berdasarkan data pada tabel 6, dikerjakan menjadi lebih cepat, maka
dapat diketahui Price Value memiliki akan meningkatkan kemungkinan
pengaruh positif terhadap Behavioral responden untuk terus menggunakan
Intention dengan koefisien jalur aplikasi mobile banking tersebut.
sebesar 0.227 dan t statistik sebesar Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
3.170 dan signifikan atau p < 0,05. kepercayaan pengguna dalam
Hal ini memiliki makna jika Price menggunakan sistem mobile banking
Value atau nilai harga penggunaan untuk mencapai hal-hal yang
yang dirasakan oleh pengguna diinginkan dengan cepat, maka akan
aplikasi mobile banking berpengaruh semakin tinggi pula niat perilaku
positif dan signifikan terhadap penggunaan seseorang untuk
Behavioral Intention. menggunakan aplikasi mobile
banking. Hasil dari hipotesis ini
didukung oleh penelitian yang
H8 : Behavioral Intention dilakukan Harsono dan Suryana
mempunyai pengaruh positif (2014), Alazzam et al., (2005), serta
secara langsung dan signifikan Pertiwi dan Ariyanto (2017).
terhadap Use Behavior.
Pengaruh Effort Expectancy
Berdasarkan data pada tabel 6, terhadap Behavioral Intention
dapat diketahui Behavioral Intention
memiliki pengaruh positif terhadap Berdasarkan hasil pengujian
Use Behavioral dengan koefisien hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
jalur sebesar 0.354 dan t statistik variabel Effort Expectancy (X2)
sebesar 3.674 dan signifikan atau p < memiliki pengaruh yang signifikan
0.05. Hal ini memiliki makna jika terhadap variabel Behavioral
Behavioral Intention atau niat Intention (Z). Mayoritas responden
perilaku penggunaan yang dirasakan merasa bahwa penggunaan mobile
oleh pengguna aplikasi mobile banking dirasa mudah dan dapat
banking berpengaruh positif dan mudah dimengerti oleh responden.
signifikan terhadap Behavioral Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
Intention. kemudahan penggunaan mobile
banking dapat mempengaruhi niat
4) Pembahasan Hasil Penelitian perilaku penggunaan seseorang untuk
Pengaruh Performance Expectancy menggunakan aplikasi mobile
terhadap Behavioral Intention banking. Hasil dari hipotesis ini
didukung oleh penelitian yang
Berdasarkan hasil pengujian dilakukan Harsono dan Suryana
hipotesis, dapat disimpulkan bahwa (2014) dan Alazzam et al. (2005).
variabel Performance Expectancy
(X1) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel
Behavioral Intention (Z). Apabila

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Pengaruh Social Influence yang dilakukan Harsono dan Suryana
terhadap Behavioral Intention (2014) dan Sutanto et al. (2018).

Berdasarkan hasil pengujian Pengaruh Hedonic Motivation


hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terhadap Behavioral Intention
variabel Social Influence (X3)
memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan hasil pengujian
terhadap variabel Behavioral hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
Intention (Z). Mayoritas responden variabel Hedonic Motivation (X5)
merasa bahwa keputusan untuk memiliki pengaruh yang signifikan
menggunakan mobile banking terhadap variabel Behavioral
dipengaruhi usulan untuk Intention (Z). Mayoritas responden
menggunakan aplikasi oleh seseorang merasa bahwa rasa nyaman dan
yang penting dan dihargai. Kondisi senang akan didapatkan dalam
tersebut menunjukkan bahwa niat menggunakan aplikasi mobile
perilaku dalam menggunakan aplikasi banking. Kondisi tersebut
mobile banking dipengaruhi oleh menunjukkan bahwa kenyamanan
orang yang penting dan dihargai. dan kesenangan pengguna
Hasil dari hipotesis ini didukung oleh berpengaruh terhadap niat perilaku
penelitian yang dilakukan Harsono penggunaan seseorang untuk
dan Suryana (2014), Ramírez-Correa menggunakan aplikasi mobile
et al. (2019), dan Alazzam et al. banking. Hasil dari hipotesis ini
(2005). didukung oleh penelitian yang
dilakukan Harsono dan Suryana
Pengaruh Facilitating Condition (2014), Sutanto et al. (2018), dan
terhadap Use Behavior Ramírez-Correa et al. (2019).

Berdasarkan hasil pengujian Pengaruh Price Value terhadap


hipotesis, dapat disimpulkan bahwa Behavioral Intention
variabel Facilitating Condition (X4)
memiliki pengaruh yang signifikan Berdasarkan hasil pengujian
terhadap variabel Use Behavior (Y). hipotesis, dapat disimpulkan bahwa
Mayoritas responden merasa bahwa variabel Price Value (X6) memiliki
kebutuhan yang diperlukan dan pengaruh yang signifikan terhadap
sistem aplikasi yang sesuai dengan variabel Behavioral Intention (Z).
teknologi yang digunakan merupakan Harga administrasi yang terjangkau
suatu hal yang penting. Fasilitas dan memiliki nilai manfaat yang baik
tersebut menunjukkan bahwa dirasakan oleh responden. Kondisi
seseorang merasa memiliki tersebut menunjukkan bahwa harga
kebutuhan yang diperlukan untuk administrasi yang terjangkau dan nilai
menggunakan aplikasi yang didukung manfaat yang baik dari aplikasi
oleh sistem aplikasi yang kompatibel mobile banking berpengaruh terhadap
dengan teknologi yang digunakan. niat perilaku penggunaan seseorang
Kondisi tersebut berpengaruh untuk menggunakan aplikasi mobile
terhadap perilaku penggunaan banking. Hasil ini bertolak belakang
seseorang dalam menggunakan dari penelitian yang telah dilakukan
aplikasi mobile banking. Hasil dari oleh Harsono dan Suryana (2014),
hipotesis ini didukung oleh penelitian Sutanto et al. (2018), dan Ramírez-

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Correa et al. (2019). Sedangkan hasil perilaku penggunaan dalam
dari hipotesis ini didukung oleh menggunakan aplikasi mobile
penelitian yang dilakukan oleh Merhi banking. Hasil dari hipotesis ini
et al. (2019). didukung oleh penelitian yang
dilakukan Harsono dan Suryana
Pengaruh Habit terhadap Use (2014), Sutanto et al. (2018), serta
Behavior Pertiwi dan Ariyanto (2017).

Berdasarkan hasil pengujian V. KESIMPULAN DAN SARAN


hipotesis, dapat disimpulkan bahwa 1) Kesimpulan
variabel Habit (X7) memiliki Berdasarkan perhitungan analisis
pengaruh yang signifikan terhadap jalur, dapat disimpulkan bahwa lima
variabel Use Behavior (Y). variabel independen (Performance
Penggunaan mobile banking telah Expectancy, Effort Expectancy,
menjadi kebiasaan dan kegiatan yang Social Influence, Hedonic Motivation,
dilakukan tanpa berpikir bagi dan Price Value) memiliki pengaruh
mayoritas responden. Kondisi yang positif dan signifikan terhadap
tersebut menunjukkan bahwa Behavioral Intention. Dapat
penggunaan aplikasi mobile banking disimpulkan pula bahwa dua variabel
yang memunculkan kebiasaan bagi independen dan satu variabel
pengguna berpengaruh terhadap mediator (Facilitating Condition,
perilaku penggunaan seseorang dalam Habit, dan Behavioral Intention)
menggunakan aplikasi mobile memiliki pengaruh yang positif dan
banking. Hasil dari hipotesis ini signifikan terhadap Use Behavior.
didukung oleh penelitian yang Konsumen masih merasa bahwa
dilakukan Harsono dan Suryana Performance Expectancy masih
(2014), Sutanto et al. (2018), dan cukup dalam hal meningkatkan
Ramírez-Correa et al. (2019). produktivitas pengguna, maka dari itu
pentingnya untuk menambahkan fitur
yang sekiranya dapat menunjang gaya
Pengaruh Behavioral Intention hidup pengguna. Meskipun memiliki
terhadap Use Behavior pengaruh yang signifikan, konsumen
masih merasa bahwa teman dan orang
Berdasarkan hasil pengujian tua tidak terlalu berperan penting
hipotesis, dapat disimpulkan bahwa dalam mengusulkan penggunaan
variabel Behavioral Intention (Z) mobile banking. Peningkatan promosi
memiliki pengaruh yang signifikan dan kualitas mungkin akan menjadi
terhadap variabel Use Behavior (Y). rekomendasi aplikasi mobile banking
Adanya niatan untuk menggunakan oleh pengguna aktif kepada yang
aplikasi mobile banking di waktu belum menggunakan aplikasi mobile
yang akan datang dan penggunaan banking. Oleh karena itu, pentingnya
yang dirasa normal dirasakan oleh peningkatan tersebut guna
mayoritas responden. Kondisi meningkatkan angka perbandingan
tersebut menunjukkan bahwa niat antara nasabah total pengguna
perilaku penggunaan untuk dibangingkan dengan nasabah yang
menggunakan pada waktu yang akan belum menggunakan aplikasi mobile
datang dan penggunaan yang dirasa banking dan peningkatan efektivitas
normal berpengaruh terhadap target market bank melalui faktor

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Social Influence. Melalui Social meningkatkan keamanan
Influence akan memberikan pengguna agar terciptanya
kemungkinan yang lebih tinggi bagi user experience yang baik
responden untuk adanya niat bagi pengguna aplikasi mobile
penggunaan pada aplikasi mobile banking.
banking.  Meningkatkan promosi
Sementara itu, dalam hal mobile banking agar nasabah
Facilitating Condition, bank yang yang sekiranya belum
mempunyai layanan mobile banking menggunakan mobile banking
harus lebih fokus pada bantuan, menjadi tertarik untuk
dalam hal ini berbentuk technical menggunakan layanan
support dan peningkatan keamanan aplikasi mobile banking.
agar menanggulangi pengguna yang
mengalami kesulitan, dan Bagi Peneliti Selanjutnya
meningkatkan keamanan pengguna  Peneliti selanjutnya
agar terciptanya user experience yang diharapkan untuk dapat
baik. menambahkan jenis-jenis
variabel yang sebelumnya
2) Saran tidak ada dalam penelitian ini,
Bagi Bank yang Mempunyai namun masih memiliki kaitan
Layanan Mobile Banking dengan variabel yang diteliti
 Memprioritaskan dan seperti variabel mediator yaitu
menambahkan fitur yang age, gender dan experience.
sekiranya berguna untuk  Penelitian selanjutnya
pengguna dalam diharapkan untuk dapat
meningkatkan produktivitas, menambahkan jangkauan riset
membantu dalam aktivitas di seluruh indonesia atau di
keseharian pengguna dan negara lain untuk
dalam penggunaan aplikasi mendapatkan hasil yang lebih
mobile banking dapat menggambarkan penggunaan
menunjang gaya hidup mobile banking secara umum.
pengguna seperti dengan
membuat fitur yang mudah DAFTAR PUSTAKA
digunakan dalam melakukan
transaksi. Adiwibowo, Lili, Hurriyati, Ratih,
 Memperhatikan dan dan Maya Sari. (2012)
meningkatkan user interface Analisis Perilaku Pengguna
agar tercipta kenyamanan dan Teknologi Informasi Pada
kesenangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi Berstatus
pengguna aplikasi mobile BHMN (Studi Penerapan
banking. Teknologi Informasi Pada
 Pentingnya secara aktif FPEB-Universitas
memberikan bantuan berupa Pendidikan Indonesia).
technical support melalui Tersedia di:
beberapa alternatif saluran file.upi.edu/Direktori/FPEB/
komunikasi pelanggan agar PRODI.../Ar
menanggulangi pengguna tikel_Penelitian_TAM.pdf
yang mengalami kesulitan dan

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


(Diakses: 02 Januari 2020 Pemakai Terhadap Minat
pukul 15.43) Pemanfaatan Sistem
Informasi (Studi Empiris
Akour, H. (2010) Determinants of pada Pemerintahan
mobile learning acceptance: Kabupaten di Pulau
An empirical investigation in Madura). Simposium
higher education. (Order No. Nasional Teknologi
3408682, Oklahoma State Informasi. Universitas Gajah
University). ProQuest Mada. Yogyakarta.
Dissertations and Theses,
379. Badan Pusat Statistik Kota Malang
(2019) Kota Malang Dalam
Alazzam, Malik Bader., Al-Sharo, Angka 2019. Kota Malang:
Yasser Mohammad., and Al- Badan Pusat Statistik
azzam, Majed Kamel (2005)
Developing (UTAUT2) Bandyopadhyay, Kakoli and
Model of Adoption Mobile Fraccastoro, Katherine A.
Health Application in (2007) The Effect of Culture
Jordan E- on user Acceptance of
Government. Journal of Information Technology.
Theoritical and Applied Communications of the
Information Technology, Association for Information
Vol. 96 No. 12. Systems, 23(19): 23-29.
Al-Gahtani., Said S., Hubona, Baptista, Goncalo., and Oliviera,
Geoffrey., and Wang, Jijie Tiago (2015) Understanding
(2007) Information mobile banking: The unified
technology (IT) in Saudi teory of acceptance and use
Arabia: Culture and the of technology combined with
acceptance and use of IT. cultural moderators.
Information & Management, Computers in Human
44(8): 681-691. Behavior.
Al-Qeisi, Kholoud., Dennis, Charles., Brown, S. A., and Venkatesh, V.
Alamanos, Eleftherios., and (2005) Model of Adoption of
Jayawardhena, Chanaka Technology in the
(2014) Website design Household: A Baseline
quality and usage behavior: Model Test and Extension
Unified Theory of Incorporating Household
Acceptance and Use of Life Cycle. MIS Quarterly,
Technology. Journal of 29 (4), pp: 399-426.
Business Research, 67(11),
2282–2290. Cheng, Y., Yu T., Huang, C., Chien,
Y., and Chin-Cheh, Y.
Ardi Hamzah (2009) Pengaruh (2011) The Comparison of
Ekspektasi Kinerja, Three Major Occupations
Ekspektasi Usaha, Faktor for User Acceptance of
Sosial sesuaian Tugas dan Information Technology:
Kondiisi yang Memfasilitasi

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Applying the UTAUT Model. science, vol. 40, no. 3, pp.
iBusiness, 3, pp:147-158. 414-433.
Davis, Fred D., Bagozzi, Richard., Hall, James A. (2001) Sistem
Warshaw, Paul R. (1989) Informasi Akuntansi. Edisi 3.
User Acceptance of Salemba Empat: Jakarta
Computer Technology: A
Comparison of Two Harsono, Listyo D., Suryana, Lisady
Theoritical Models. A. (2014) Factors Affecting
Management Science, the Use Behavior of Social
35(8):982-1003. Media Using UTAUT2
Model. Proceedings of the
Dodds, W. B., Monroe, K. B., and First Asia-Pasific
Grewal, D. (1991) Effects of Conference on Global
Price, Brand, and Store Business, Economics,
Information on Buyers. Finance and Social Sciences,
Journal of Marketing Singapore, August 1-3.
Research, 28 (3), pp: 307-
319. Hussein, Ananda Sabil (2015)
Penelitian Bisnis dan
Escobar-Rodriguez, Tomas., Manajemen menggunakan
Carvajal-Trujillo, and Elena Partial Least Square (PLS)
(2014) Online purchasing dengan SmartPLS 3.0.
tickets for low cost carriers: Modul Ajar, Universitas
An application of the unified Brawijaya.
theory off acceptance and
use of technology (UTAUT) https://cermati.com/artikel/mengenal
model. Tourism -mobile-banking-apa-
Management, 43:70-88. keunggulan-dan-
kekurangannya (Diakses: 17
Ferdinand, Augusty (2014) Metode Maret 2020 pukul 19.02)
Penelitian Manajemen. BP
Universitas Diponegoro. https://antaranews.com/berita/13305
Semarang. 46/ekonomi-kota-malang-
tumbuh-573-persen-pada-
Fishbein, M. A., and Ajzen, Icek. 2019 (Diakses: 17 Maret
(1975) Belief, Attitude, 2020 pukul 19.20)
Intention and behavior: An
introduction to theory and https://databoks.katadata.co.id/datap
research. Addison-Wesley. ublish/2017/05/08/berapa-
pengguna-mobile-banking-
Hair, J. F., Sarstedt, Marko., Ringle, bank-mandiri (Diakses: 02
Christian M., and Mena, Januari 2020 pukul 18.32)
Jeannette A. (2012) An
Assessment Of The Use Of https://forbes.com/worlds-best-
Partial Least Squares banks/#2fcf35471295
Structural Equation (Diakses: 10 Januari 2020
Modeling In Marketing pukul 18.34)
Research. Journal of the
academy of marketing

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


https://keuangan.kontan.co.id/news/tr Laporan Kinerja Tahun 2018 (2018)
ansaksi-mobile-banking- Deputi Koordinasi Ekonomi
perbankan-makin-ramai? Makro dan Keuangan
(Diakses: 01 November Republik Indonesia.
2019 pukul 17.04)
Laudon, Kenneth C and Laudon, Jane
https://kominfo.go.id/content/detail/1 P. (2014) Sistem Informasi
2640/siaran-pers-no- Manajemen: Mengelola
53hmkominfo022018- Perusahaan Digital. Edisi
tentang-jumlah-pengguna- 13. Jakarta: Penerbit
internet-2017-meningkat- Salemba Empat.
kominfo-terus-lakukan-
percepatan-pembangunan- Latan, Hengky and Ghozali, Imam
broadband/0/siaran_pers (2015) Partial least Squares:
(Diakses: 10 November Concepts, Techniques and
2019 pukul 17.06) Applications using
SmartPLS 3. Edition: 2nd.
https://kompasiana.com/alyarndsr/5d Diponegoro University
2b4a9d0d823029dd16ed42/ Press.
meningkatnya-perilaku-
konsumtif-dengan- Limayem, M., Hirt, S.G., and
teknologi-masa- Cheung, C.M.K. (2007) How
kini?page=all. Diakses pada habit limits the predictive
tanggal 10 November 2019 power of intention: The case
pada pukul 17.06. of information systems
https://forbes.com/worlds- continuance. MIS Quarterly
best-banks/#2fcf35471295 (31:4), pp. 705-737.
(Diakses: 10 Januari 2020
MARS Indonesia (2013) 34%
pukul 17.54)
Nasabah Sudah Melek
https://mediaindonesia.com/read/deta Internet Banking. Tersedia
il/131597-bri-terus- di:
upayakan-kenaikan- http://www.marsindonesia.c
transaksi-digital. (Diakses: om/newsletter/34-nasabah-
10 Januari 2020 pukul 17.24) sudah-melek-
internetbanking (Diakses: 10
Jogiyanto, Hartono. (2007) Sistem November 2019 pukul
Informasi Keperilakuan. 10.01)
Penerbit Andi.
Merhi, Mohamed., Hone, Kate.,
Lally, Phillippa, Jaarsveld, Cornelua Tarhini, Ali (2019) A cross-
H. M. Van, Potts, Henry W. cultural study of the
W. and Wardle, Jane (2010) intention to use mobile
How are habits formed: banking between Lebanese
Modelling habit formation in and British consumers:
the real world. European Extending UTAUT2 with
Journal of Social Psychology security, privacy and trust.
Eur. J. Soc. Psychol. 40, Technology in Society,
998–1009. Volume 59, Article 101151.

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Mufti, Abdul., Destiawati, Fitriani., Perbankan. Jakarta
dan Akhirina, Tri Yani Sekretariat Negara.
(2014) Evaluasi Penerimaan
Jejaring Sosial Google+ Resita, Indri Nur dan Baridwan, Zaki
Pada Siswa Sekolah (2015) Determinan Individu
Menengah Atas Di Wilayah terhadap Penggunaan
Jakarta Selatan. Journal of Mobile Banking:
Information Systems. 2/10, Pendekatan Technology
75-82 Acceptance Model (TAM)
(Studi pada Masyarakat
Putranto, Aristya, dan Pramudiana Pengguna Mobile Banking
Yudi (2013) Pengaruh di Kabupaten Lamongan).
Faktor-Faktor dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Modifikasi Unified Theory of Fakultas Ekonomi dan
Acceptance and Use of Bisnis. Universitas
Technology 2 terhadap Brawijaya.
Perilaku Konsumen dalam
Mengadopsi Layanan Wifi Riswandi, Budi Agus (2005) Aspek
PT. XYZ area Jakarta. E- hukum internet banking.
Proceeding of Management, Jakarta. RajaGrafindo
2(2): 1085. Persada.

Pertiwi, Ni Wayan Dewi Mas Yogi., Sekaran, Uma dan Bougie, R. (2017)
dan Ariyanto, Dodik (2017) Metode Penelitian untuk
Penerapan Model UTAUT2 Bisnis Pendekatan
Untuk Menjelaskan Minat Pengembangan-Keahlian.
dan Perilaku Penggunaan Jakarta. Salemba Empat.
Mobile Banking di Kota
Siagian, Sondang P. (2012) Teori
Denpasar. E-Jurnal
Motivasi dan Aplikasinya.
Akuntansi.
Jakarta. Rineka Cipta.
Ramirez-Correa, Patricio., Rondán-
Sugiyono (2017) Metode Penelitian
Cataluñab, Francisco Javier.,
Kuantitatif, Kualitatif, dan
Arenas- Gaitánb, Jorge. and
R&D. Bandung : Alfabeta,
Martín-Velicia, Félix (2019)
CV.
Analysing the acceptation of
online games in mobile S. Sutanto, I. Ghozali, and R.
devices: An application of Handayani (2018) Faktor-
UTAUT2. Journal of faktor yang Memengaruhi
Retailing and Consumer Penerimaan dan
Services, Elsevier, vol. Penggunaan Sistem
50(C), pages 85-93. Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD)
Republik Indonesia. 1998. Undang-
dalam Perspektif The Unites
Undang No. 10 Tahun 1998
Theory of Acceptance and
tentang Perubahan atas
Use of Technology 2 di
Undang-Undang No. 7
Kabupaten
Tahun 1992 tentang
Semarang. Jurnal Akuntansi

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


dan Auditing, vol. 15, no. 1, Venkatesh, Viswanath, and Michael
pp. 37-68. G. Morris (2000) Why don't
men ever stop to ask for
Sulistiyarini, Suci (2013) Pengaruh directions? Gender, social
Minat Individu Terhadap influence, and their role in
Penggunaan Mobile technology acceptance and
Banking: Model Kombinasi usage behavior. MIS
Technology Acceptance Quarterly, 115-139.
Model (TAM) dan Theory Of
Planned Behavior (TPB). Venkatesh, Viswanath and Zhang, X.
Jurnal ilmiah mahasiswa (2010) Unified Theory of
FEB Universitas Brawijaya Acceptance and Use of
Malang, vol 1 No 2. Technology; U.S. Vs. China.
Journal of Global
Tenenhaus, M.Vinsi, V., Chatelin, Information Technology
Y.M. and Lauro, C. (2005) Management, 13 (1), pp: 5.
PLS Path Modeling.
Computational Statistics & Venkatesh, Viswanath., Morris,
Data Analysis, 48(1): 159- Michael G., Davis, Gordon
364. B., and Davis, Fred D.
(2003) User Acceptance of
Thompson, Ronald., Higgins, Information Technology:
Christopher., and Howell, Toward A Unified View1.
Jane (1991) Personal MIS Quarterly, 27 (3), pp:
Computing Toward a 425-478.
Conceptual Model of
Utilization. MIS Quarterly, Venkatesh, Viswanath., Thong,
(15:1). James Y. L., and Xu, Xin
(2012) Consumer
Triandis, H.C. (1980) Values, Acceptance and Use of
Attitudes, and Interpersonal Information Technology:
Behavior. Nebraska Extending the Unified
Symposium on Motivation. Theory of Acceptance and
University of Nebraska Use of Technology1. MIS
Press, Lincoln. Quarterly, 36 (1), pp: 157-
178.
Van Der Heijden, Hans (2004) User
Acceptance of Hedonic Verplanken, Bas., and Orbell, Sheina
Information System. MIS (2003) Reflections on Past
Quarterly 28(4): 695-704. Behavior: A Self-Report
Index of Habit Strength.
Venkatesh, Viswanath and Davis, F.D
Journal of Applied Social
(2000) A Theoritical
Psychology, 33(6): 1313-
Extension of the Technology
1330.
Acceptance Model: Four
Longitudinal Field Studies. Wang, Edward Shih-Tse and Chou,
Management Science, 46 Nicole Pei-Yu (2014)
(2), pp:186-204. Consumer Characteristics,
Social Influence, and System

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com


Factors on Online Group-
Buying Repurchasing
Intention. Journal of
Electronic Commerce
Research, Vol. 15, No 2,
2014.
Widnyana, I. I. D. G. P., dan
Yadnyana I. K. (2015)
Implikasi Model UTAUT
Dalam Menjelaskan Faktor
Niat Dan Penggunaan
SIPKD Kabupaten Tabanan.
E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol.
11, No. 2, 515-530.
Wulandari, Ni Putu Ary., dan I Ketut
Yadnyana (2016) Penerapan
Model Unified Theory of
Acceptance and Use of
Technology untuk
Menjelaskan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Minat
Penggunaan E-Filing di
Kota Denpasar. E-Jurnal
Akuntansi Universitas
Udayana 14(2): 1270-1297.
Ying, Leong Lai., Hew, Teck-Soom.,
Tan, Garry Wei-Han., and
Ooi, Keng-Boon (2013)
Predicting the determinants
of the NFC-enabled mobile
credit card acceptance: A
neural networks approach.
Expert Systems with
Applications, 40(14): 5604-
5620.
Yu, Chian-Son (2012) Factor
Affecting Individuals to
Adopt Mobile Banking:
Empirical Evidence From
the UTAUT Model. Journal
of Electronic Commerce
Research, 13(2): 104-121.

Naufal Alman Shafly, Universitas Brawijaya, naufalalman49@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai