SYARIAH
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Skripsi
Oleh:
NIM. 17.52.31.055
2020
BAB I
PENDAHULUAN
memposisikan diri sebagai pelaku aktif dalam memainkan dan mendukung berbagai
kemiripan akan tetapi tidak sama dengan produk bank konvensional. Meskipun
media perangkat seluler dan internet, serta ditawarkannya berbagai fitur-fitur yang
Metode konvensional dari perbankan yang masih diterapkan hingga saat ini
yaitu dengan keharusan nasabah untuk datang ke bank ketika ingin melakukan
transaksi perbankan yang dirasa kurang efisien dari sisi waktu karena menyita
nasabah (R & Rukhviyanti, 2015). Pelayanan dari pihak bank memberikan kebebasan
Personal Data Assistant (PDA) dari layanan mobile banking dapat membuka
Mobile banking atau biasa disebut m-Banking adalah salah satu bagian dari e-
dilakukan oleh setiap nasabah yang memiliki ponsel dalam bertransaksi kapanpun
dengan harapan bahwa nasabah akan merasa lebih puas menggunakan berbagai
macam jasa.
mobile banking menjadi salah satu peluang perbankan dalam berinovasi. Keberadaan
mobile banking akan mampu memanjakan nasabah dalam berbagai hal. Misalnya
apabila ingin melakukan transaksi berupa transfer uang, maka nasabah tidak harus
datang langsung antre ke bank atau ATM (kecuali untuk mengambil uang tunai).
Penerapan dari sistem layanan mobile banking ini juga mampu memberikan
keuntungan bagi perusahaan yakni efesiensi dalam waktu dan biaya, serta sampu
membidik segmen pasar melalui biaya yang relatif murah. Penggunaan teknologi
informasi sanggup mencetuskan value bagi nasabah baik dari sisi internal ataupun
eksternal.
connected, yaitu hanya dengan memencet PIN pada ponsel. Nasabah dapat
menggunakan berbagai transaksi baik finansial maupun non finansial. Transfer dana
antar rekening atau antar bank, pembayaran pengeluaran rutin bulanan seperti listrik,
pulsa, merupakan bentuk dari transaksi finansial. Sedangkan untuk transaksi non
finansialnya berupa informasi saldo, ganti pin, dan mutasi rekening (Sudaryanti et al.,
2018).
akan tetapi pada bank syariah juga sudah mampu menyediakan pelayanan tersebut.
Mobile banking dianggap mampu memberikan performa pelayanan yang terbaik bagi
para nasabah. Wujud inovasi pelayanan tersebut diharapkan mampu menekan dan
mengurangi dari sisi biaya transaksi dan antrian yang mungkin terjadi di beberapa
banking karena mereka merupakan pengadopsi awal atas produk dan layanan yang
baru ini dibandingkan generasi lainnya. Sebagai user atau pengguna, generasi
APJII terlihat bahwa generasi millennials sadar akan teknologi, yang menyatakan
bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 50% dengan rentan usia
model yang dapat digunakan salah satunya yaitu model Technology Acceptance
Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989) (Rahayu, 2016). Dua kata
kunci dari metode ini, yaitu: (a) manfaat yang dirasakan, merupakan sejauh mana
seseorang meyakini penggunaan suatu sistem informasi dapat meningkatkan kinerja,
(b) kemudahan penggunaan yang didefinisikan sebagai tingkat dimana nasabah akan
cenderung menolak sesuatu hal yang dianggap sulit, justru mereka lebih menerima
dengan sejauh mana individu mampu percaya bahwa penggunaan sistem tersebut
menjadi faktor kendala. Beberapa nasabah masih cenderung takut untuk memulai
transaksi pada mobile banking. Padahal apabila sedikit dikaji gambaran mengenai
mobile banking ini begitu memudahkan, karena nasabah seolah-olah dapat berada di
kebebasan dalam bertransaksi selama ada pasda menu transaksi (Rema & Setyohadi,
2016).
mereka memiliki keyakinan dalam diri bahwa apa yang dilakukannya merupakan hal
yang benar. Di sisi lain penyelenggaraan mobile banking yang erat kaitannya dengan
perkembangan teknologi informasi, yaitu pada faktor risiko yang mungkin dapat
dilihat dari beberapa kasus. Dikutip dari sebuah berita yang berjudul: 2 Pria
Kasus tersebut bermula dari laporan korban yang mengaku kehilangan uang dari via
rekening di salah satu bank dan memiliki e-banking, namun tidak pernah digunakan.
Sehingga kemungkinannya korban tersebut sering melakukan transaksi secara cash,
sehingga e-banking nya tidak pernah digunakan, hingga SIM card nya mati,” tutur
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada hari Jumat, 9 Agustus
2019.
generasi millennials dalam penggunaan mobile banking. Oleh karena itu penulis
Dari uraian latar belakang diatas, dapat dikemukakan bahwa masalahnya adalah
zaman dan mobile banking hadir untuk memfasilitasi para nasabahnya. Namun disisi
pengguna mobile banking yang semakin tumbuh, juga rentan dalam terjadinya suatu
Agar penulis dapat lebih fokus dalam satu permasalahan, maka diperlukan batasan
dalam penelitian ini. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi
banking syariah.
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
Suatu hasil dari penelitian dapat memberikan berbagai kontribusi positif apabila
pendidikan. Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
beberapa manfaat yang dapat diambil dari adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Menjadi suatu bahan untuk menetapkan strategi yang tepat dalam meningkatkan
2. Bagi Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur terkait penelitian-
3. Bagi Pembaca
banking.
Agar pembahasan mengacu pada acuan yang jelas, maka metode penulisan yang
yang terbagi atas lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Telaah Pustaka, Bab III
Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Analisis Data, serta Bab V Penutup.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai penjelasan latar belakang masalah yang menguraikan alasan
dan motivasi dari penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah sebagai inti
Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang menjadi dasar penelitian berupa teori
yang relevan atau penelitian terdahulu serta fenomena-fenomena yang ada, sehingga
dijadikan sebagai rujukan atas perumusan hipotesis dan analisis dari penelitian ini.
Setelah hal tersebut diuraikan, kemudian digambarkan pada kerangka pemikiran dan
Pada bab ini menjelaskan mengenai prosedur dan rencana dalam penelitian yang
hendak dilakukan oleh penulis berisi tentang variabel penelitian dan definisi
operasional variabel, populasi dan sampel, menguraikan jenis dan sumber data
Pada bab ini berisi mengenai gambaran umum dari objek penelitian. Penyajian dari
hasil penelitian dapat berwujud teks dan tabel yang diperoleh dari pelaksaan
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir, pada bab ini memuat secara singkat
Arora, S., & Sandhu, S. (2018). Usage based upon reasons: the case of electronic banking
services in India. International Journal of Bank Marketing, 36(4), 680–700.
https://doi.org/10.1108/IJBM-03-2017-0060
Hadi, S., & Novi, N. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan
Mobile Banking. Optimum: Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan, 5(1), 55.
https://doi.org/10.12928/optimum.v5i1.7840
Herlambang, A. D., & Dewanti, A. (2018). Minat Nasabah Dalam Menggunakan Layanan
Mobile Banking. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 12(1), 48.
https://doi.org/10.32815/jitika.v12i1.227
Maulana, R., Mailany, M., Syariah, P., Aceh, D. B., & Informasi, P. T. (2018). Pengaruh
Penggunaan Mobile Banking Terhadap. 2, 146–155.
Sudaryanti, D. S., Sahroni, N., & Kurniawati, A. (2018). Analisa Pengaruh Mobile Banking
Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek. Jurnal
Ekonomi Manajemen, 4(November), 96–107.
Penggunaan Layanan Mobile Banking Di Bandung. Bisnis Dan Iptek, 10(2), 139–149.