oleh :
MU’TASHIM ARIF
NIM : 41502090
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini dunia telah memasuki era globalilasi. Hal ini dapat dilihat
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
maju di berbagai belahan dunia telah membawa perubahan yang besar
terhadap sektor kehidupan manusia. Teknologi sangat memudahkan
manusia tidak hanya dalam pelayanan komunikasi, melainkan juga dalam
sektor-sektor lainnya. Beberapa sektor yang mengalami perubahan akibat
dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi antara lain sektor
perekonomian, budaya, sosial, pertahanan dan keamanan serta
pendidikan. Dunia bisnis juga tidak luput dari pengaruh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu dapat kita lihat dari adanya e-
business yang berkembang dengan sangat pesat.
Teknologi informasi begitu penting dalam dunia bisnis. Tidak
terkecuali sektor perbankan di seluruh dunia yang mulai merasakan
dampak e-business ini. Berbagai cara dilakukan oleh bank dalam
memanfaatkan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini.
Di lain hal, bank yang harus berlomba-lomba untuk memenangkan
persaingan dalam merebut jumlah nasabah. Bank – bank tersebut mulai
berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut. Berbagai bank lebih meningkatkan layanan dengan
cara memberikan diferensiasi produk dan kualitas layanan yang baik 1
sehingga dapat memposisikan diri sebagai bank yang mempunyai nilai
lebih dibandingkan para pesaingnya. Bank mengembangkan layanannya
tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya,
namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan
kebutuhan nasabah yang telah berkembang searah dengan
perkembangan teknologi dan gaya hidup.
2
hal itu menjadikan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal
jumlah pengguna internet. Hal ini sudah pasti sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pengguna e-banking di Indonesia. Berdasarkan
penelitian MARS Indonesia, jumlah nasabah di Indonesia yang
menggunakan ebanking pada tahun 2011 sebesar 293.351 orang. Jumlah
ini kemudian meningkat menjadi 424.063 orang pada tahun 2013. Adapun
total transaksi e-banking pada tahun 2011 mencapai Rp 7,45 triliun dan
meningkat pada tahun 2013 menjadi p 35,51 triliun per tahun. Hal tersebut
menunjukkan bahwa layanan e-banking memberikan keuntungan bagi
bank.
Hasil survei lembaga riset keuangan internasional mengungkapkan,
35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di setiap rumah di
seluruh dunia akan beralih ke layanan m-banking. Diprediksi, nilai
transaksi m-banking akan naik dua kali lipat per tahun. Selanjutnya akan
meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011. Di Indonesia, dalam lima
tahun terakhir pemakaian m-banking oleh nasabah perbankan meningkat
signifikan dengan rata-rata peningkatan 135,3% per tahun.
Saat ini hampir seluruh bank sudah mengaplikasikan layanan
mbanking. Dibandingkan layanan e-banking lainnya, perkembangan
mbanking terbilang paling cepat. Perkembangan ini lantaran kehadiran
mbanking mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat
mengedepankan mobilitas. Andika Febrianta dan Dra.Indrawati (2015)
dari hasil penelitiannya juga membuktikan bahwa penggunaan electronic
banking khususnya mobile banking telah mempengaruhi perkembangan
yang lebih efisien dan memenuhi kepuasan nasabah. Setidaknya terdapat
3 alasan utama nasabah perbankan membutuhkan layanan m-banking,
yaitu karena praktis, transaksi cepat, serta mempermudah nasabah.
Dengan kata lain, perkembangan m-banking di Indonesia
sedemikian cepat tak lain karena layanan m-banking mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah di era modern saat ini.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan nasabah akan tetap
4
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang
masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Tujuan Pelayanan
Tujuan pelayanan secara umum adalah untuk menunjang pemasaran
terhadap nasabah atau pelanggan. Apabila tujuan telah terlaksana maka
manfaat secara umum dari pelayanan bisa didapatkan yaitu meningkatkan
loyalitas pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan ditandai dengan
pembelian secara berulang kali, sehingga perusahaan akan tetap survive
dalam jangka panjang dan meningkatkan laba perusahaan.
14
a. Internet Banking
Internet banking merupakan pelayanan jasa bank yang
memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan
komunikasi-komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui
jaringan internet, dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.
a. Mudah
- Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
- Hanya dengan mengunakan perintah melalui computer dan atau alat
komunikasi yang anda gunakan dapat langsung melakukan transaksi
perbankan tanda datang ke Bank.
b. Aman
- Produk elektronik banking dilengkapi dengan security user ID dan PIN
untuk menjamin keamanan atas transaksi yang dilakukan
(X1)
RELIABILITY
(X2)
ASSURANCE
(X3)
TANGIBLE
(Y)
KEPUASAN
(X4) NASABAH
RESPONSIVENESS
(X5)
EFFICIENCY
(X6)
EMPATHY
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
n=N
1+ Ne2
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = standar error
2. Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan oleh
seseorang dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Dalam hal
ini penulis memperoleh data atau informasi yang diambil dari buku-buku,
jurnal, surat kabar, internet dan lainnya sebagai bahan penunjang
penelitian yang berkaitan dengan pembahasan ini.
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
26
5. Sangan Tidak Setuju (STS) 1
c) Skor Ideal Skor Ideal merupakan skor yang digunakan untuk menghitung
skor, menentukan rating scale dan jumlah seluruh jawaban. Untuk
menghitung jumlah skor ideal (kriterium) dari seluruh item, digunakan
rumus berikut, yaitu.
Rumus Skala
5 x 90 = 450 SS
4 x 90 = 280 S
3 x 90 = 270 R
2 x 90 = 180 TS
1 x 90 = 90 STS
STS TS R S SS
Tabel Rating Scale
Nilai jawaban Skala
281 – 450 SS
271 – 281 S
181 – 270 R
91 – 180 TS
0 – 90 STS
P= f x 100%
n
Keterangan :
p : presentase
f : frekuensi dari setiap jawaban angket
n : jumlah skor ideal
100 : bilangan tetap
28
2. Wawancara (interview)
Adapun metode wawancara yang digunakan adalah metode
wawancara mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan. (M. Burhan Bungin, 2007, p. 108)
3. Studi Pustaka
Peneliti mencari data dari buku-buku teks, artikel-artikel dan
sumber media cetak maupun elektronik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual normal. Untuk mendeteksi
normalitas dapat dilakukan dengan dua cara apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji statistik yang digunakan antara lain, normal probability
plots (Normal P-Plot).
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas untuk mengetahui penyimpangannya
dengan melihat adanya pengaruh linear antar variabel independen
dalam model regresi. Metode pengujian yang digunakan dengan
melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi.Jika VIF < 10
dan Tolerance mendekati > 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas
antar variabel bebas.
30
a. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya36. Autokorelasi terjadi jika terdapat kesalahan observasi
yang ada berkorelasi satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi, melalui metode Durbin-Watson dimana secara umum
dapat diambil patokan yaitu:
1. Jikaangka D-W dibawah -2, berartiautokorelasipositif.
2. Jikaangka D-W diatas +2, berartiautokorelasi negatif.
3. Jikaangka D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada
autokorelasi.
3. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
beasr variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Uji
determinasi dapat dilihat melalui R square, nilai R square dikatakan
baik jika di atas 0,5.
d. Analisis Jalur
Analisis jalur adalah sebuah metode untuk mempelajari efek
langsung (direct effect) maupun efek tidak langsung (indirect effect)
dari variabel.38 Analisis jalur (path analysis) sebenarnya merupakan
pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi
akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai
kedekatan dengan regresi berganda. Dengan kata lain, regresi
berganda merupakan bentuk khusus analisis jalur. Analisis jalur ingin
menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel
eksogen dan endogen sekaligus, sehingga memungkinkan pengujian
terhadap variabel mediating/intervening atau variabel antara. Analisis
jalur digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya yaitu
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat
variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Beberapa istilah dan
definisi dalam analisis jalur adalah sebagai berikut:
1) Dalam analisis jalur hanya menggunakan lambang variabel, yaitu X.
Untuk membedakan X yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan
menggunakan indeks (subscript). Contoh: X1, X2, X3, X4, ……. Xk.
2) Membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel yang menjadi
pengaruh (exogenous variabel) dan variabel yang dipengaruhi
(endogenous variabel).
32
Substruktur I :
Gambar
Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4, X5, X6 terhadap Y
Bila dirumuskan kedalam persamaan akan didapat model sebagai
berikut:
Y =
Keterangan :
Y = Kepuasan Nasabah
X1 = Reliability
X2 = Assurance
X3 = Empathy
X4 = Tangible
X5 = Responsiveness
X6 = Efficiency
€1 = Residual Error
33
Substruktur II :
Hubungan Kausal X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan Y terhadap Z
Z =
Keterangan :
Z = Loyalitas Nasabah
Y = Kepuasan Nasabah
X1 = Reliability
X2 = Assurance
X3 = Empathy
X4 = Tangible
X5 = Responsiveness
X6 = Efficiency
€2 = Residual Error
Tabel
Operasional Variabel Penelitian
Efficiency 1. Akses cepat. 2, 5, 8
2. Proses login cept.
3. Mutasi cepat.
Empathy 1. Memberikan transaksi yang 3, 18
dibutuhkan.
2. Mudah dihubungi.
DAFTAR PUSTAKA
Sekaran Uma. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku II, Ed. IV. Jakarta:
Salemba Empat, 2006.
Tjiptono Fandy & Greforius Chandra. Service, Quality & Satisfaction. Edisi
3.
Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2011.
https://kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-indonesia-
nomor-
enam-.
http://www.brisyariah.co.id.
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/684100/electronic-funds-
transfer.
Electronic Banking.
http://www.apjii.com/.
http://www.marsindonesia.com/ .
39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
No. Pernyataan SS S R TS STS
1. Mobile Banking BRIS memberikan
kemudahan dan memproses setiap
transaksi dengan tepat.
2. AplikasiMobile Banking BRIS dapat
diakses dengan cepat.
3. Mobile Banking BRIS memberikan
beragam transaksi perbankan yang
dibutuhkan nasabah.
4. Mobile Banking BRIS memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan.
5. Proses login Mobile Banking BRIS cep
6. Mobile Banking BRIS dapat digunakan
dimanapun.
7. Nasabah dapat dengan mudah
menghubungi BRIS apabila terdapat
keluhan.
8. Mutasi rekening dapat dilakukan denga
n
cepat di Mobile Banking BRIS
9. Keluhan terhadap Mobile Banking BRI
S
ditanggapi dengan cepat.
40
10. Animasi, grafik gamabr tidak
memperlambat proses inti dan tidak
mengganggu saat menggunakan Mobil
e
11. Mobile Banking BRIS dapat digunakan
selama 24 jam.
12. Transaksi dengan Mobile Banking BRI
S
tepat waktu.
13. Tampilan aplikasi Mobile Banking BRI
S
didesain secara jelas, menarik dan
informatif.
14. Dengan menggunakan layanan Mobile
Banking BRIS tidak perlu mengantri.
15. Penanganan keluhan terhadap Mobile
Banking BRIS tidak dibeda-bedakan ol
eh
16. Bank memberikan keamanan dan menj
aga
kerahasiaan saat bertransaksi dengan
layanan Mobile Banking BRIS
17. Mobile Banking BRIS memberikan
konfirmasi layanan atas kebehasilan at
Bacalah pertanyaan-pertanyaan secara seksama sebelum anda mengisi
kuesioner ini.