Anda di halaman 1dari 13

JUAL BELI YANG

DILARANG SYARIAH

Kel 9
Sofia Najdi Suryana
Mutashim Arif
Ahmad Nur Aziz

Jual Beli Yang


Dilarang
Dalam Islam
Hukum syara
jual beli

Riba

Ghubun

GHARAR

Maysir

Ghisy dan
Tadlis

Jual Beli Yang Dilarang Dalam


Islam
Islam adalah agama yang syamil, yang mencangkup segala permasalahan
manusia, tak terkecuali dengan jual beli. Jual beli telah disyariatkan dalam
Islam dan hukumnya mubah atau boleh, berdasarkan Al Quran, sunnah,
ijma dan dalil aqli. Allah Swt membolehkan jual-beli agar manusia dapat
memenuhi kebutuhannya selama hidup di dunia ini.

Berikut ini beberapa jenis jual beli yang dilarang dalam syariah
ialah:
1. Jual beli yang menyebabkan jauh/melalaikan ibadah.
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. (Q.S Al
munafiqun [63]: 9)
2. Jual barang-barang yang diharamkan
3. Jual beli (bai) al-inah
4. Jual beli mulamasah

RIBA

Riba secara bahasa penambahan,


petumbuhan, kenaikan, dan
ketinggian. Sedangkan menurut
terminologi syara ialah akad satu
ganti khusus tanpa diketahui
perbandingannya dalam penilaian
syariaat ketika berakad atau
bersama dengan mengakhirkan
kedua ganti atau salah satunya.

Jenis jenis riba yaitu:

Riba fadl

Riba An Nasiah

GHARAR
Gharar atau al-gharar secara bahasa berartial-mukhatharah
(pertaruhan) dan al-jahalah(ketidak jelasan). Secara istilah jual beli
gharar adalah jual beli atau akad yang mengandung unsur penipuan
karena tidak adanya kejelasan suatu barang baik dari sisi harga,
kwalitas, kwantitas, maupun keberadaannya.

Hukum jual beli gharar dilarang dalam Islam.


Alloh SWT berfirman dalma al-quran yang
artinya:

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta


sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang batil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui (Qs. al- Baqarah : 188)

Bentuk-bentuk Jual Beli Gharar:

Gharar karena barangnya belum ada (al-ma'dum).

Gharar karena barangnya tidak bisa diserah terimakan ( al-majuz an


taslimihi )

Gharar karena ketidak jelasan (al-jahalah) pada barang, harga dan akad
jual belinya

Ghisy/Tadlis (penipuan)
Ghisysy merupakan suatu cara menyembunyikan cacat barang atau
dengan cara menampilkan barang yang bagus dan menyelipkan
diselanya barang yang jelek. Kecurangan Perbuatan yang disengaja
untuk menimbulkan kerugian pada pihak lain, misalnya seseorang
yang membuat pernyataan palsu, menyembunyikan atau
menghilangkan bukti yang penting.
QS. Al-Muthafifiin ayat 1-3
Kecelakaan besarlah bagi orangorang yang curang. (yaitu) orangorang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka
minta dipenuhi, dan apabila
mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka
mengurangi.

Maysir

Kata maysir dalam arti harfiahnya


adalah memperoleh sesuatu dengan
sangat mudah tanpa kerja keras atau
mendapat keuntungan tanpa bekerja.
Oleh karena itu disebut berjudi.

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras,


maysir, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung (QS AlMaidah 5:90).

Ghubun

Ghubun secara bahasa artinya pengurangan. Dalam istilah ilmu fiqih,


artinya tidak wujudnya keseimbangan antara obyek akad (barang) dan
harganya. Seperti lebih tinggi atau lebih rendah dari harga
sesungguhnya.

Hukum syara jual beli

Jual beli secara etimologis, berarti menukar harta dengan harta.


Sedangkan menurut terminologi jual beli adalah persetujuan saling
mengikat antara penjual (yakni pihak yang menyerahkan/menjual
barang) dan pembeli (sebagai pihak yang membayar/membeli barang
yang di jual).

Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS.
Al-Baqarah 2:275).

Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad saw juga bersabda,

Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu


rezeki(H.R.Ahmad).

Misalnya jika pada suatu saat para pedagang menimbun beras,


sehingga stok beras di pasarab sedikit yang mengakibatkan harganya
pun melambung tinggi, maka pemerintah boleh memaksa para
pedagang untuk menjual beras yang ditimbunnya.

Jual beli hukumnya haram.

Misalnya jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syaratnya dan jual
beli yang mengandung unsur penipuan.

Jual beli hukumnya wajib.

Jual beli hukumnya makruh.

Apabila barang yang diperjual belikan itu hukumnya makruh seperti


rokok dan makanan berbau.

Kesimpulan
Konsep jual beli yang dilarang berbagai jenis sesuai dengan cabangcabangnya dan sifatnya. Hal ini dapat dibagi kedalam : ditinjau dari sudut
rusak syarat akad, ditinjau dari sudut rusak syarat sah.
Faktor yang menyebabkan jula beli dilarang dalam Islam adalah adanya
unsur kezhaliman (Al-Zhulum) yang meliputi masalah Jual beli ghisy,
gharar, riba, ghubun, maysir, tadlis.

Anda mungkin juga menyukai