Anda di halaman 1dari 19

Jual beli

Sesuai Syariat Islam


Pengertian dan
Dasar Hukum Jual Beli

Menurut bahasa jual beli berasal dari


kata artinya menukar sesuatu dengan
sesuatu. Menurut istilah jual beli adalah
suatu transaksi tukar menukar barang
atau harta yang mengakibatkan
pemindahan hak milik sesuai dengan
syarat dan rukun tertentu. Dasar hukum
jual beli bersumber dari Al-Qur'an dan
Al-Hadits, didalam Al-Qur'an
sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS
al-Baqarah/2: 275
QS al-Baqarah/2: 275
Dalil di atas menjelaskan bahwa jual beli yang
menghasilkan sebuah riba tidak diperbolehkan dalam
agama Islam. Allah Swt sangat melaknat orang yang
berbuat riba. Dalam hadits yang diriwatkan Imam Ahmad,
seseorang yang mengetahui bahwa yang dilakukannya
mengandung unsur riba maka dosanya lebih besar dari
berzina sebanyak 36 kali. Pandangan Islam mengenai
perekonomian tidak terlepas dari pendapatan yang
dihasilkan dari usaha sendiri dengan rasa kejujuran tanpa
ada sedikitpun rasa riba dalam hatinya.
Syarat dan
Rukun Jual Beli
Rukun Jual Beli

Jual beli dinyatakan sah apabila memenuhi rukun


dan syarat jual beli. Rukun jual beli berarti sesuatu
yang harus ada dalam jual beli, Apabila salah satu
rukun jual beli tidak terpenuhi, maka jual beli tidak
dapat dilakukan. Adapun rukun dan syarat jual beli
sebagai berikut:
1. Ada penjual dan pembeli.
2. Ada barang atau harta yang diperjual-belikan.
3. Ada uang atau alat pembayaran yang sah,
yangdigunakan sebagai penukar barang
4. Ada lafal ijab qabul, yaitu sebagai bukti akan
adanya kerelaan dari kedua belah pihak.
Syarat Sah Jual beli

Rasulullah Muhammad saw. melarang


jual beli yang mengandung unsur
tipuan. Oleh karena itu seorang
pedagang dituntut untuk berlaku jujur
dalam menjual dagangannya.
Adapun syarat sah jual beli dibagi
menjadi dua yakni syarat sah dilihat
dari segi barang yang diperjual belikan
dan syarat penjual-pembeli.
Syarat barang yang diperjual-belikan

1. Barang itu suci, artinya bukan barang najis.


2. Barang itu bermanfaat.
3. Barang itu milik sendiri atau milik orang
lain yang telahmewakilkan untuk
menjualnya.
4. Barang itu dapat diserah terimakan
kepemilikannya.
5. Barang itu dapat diketahui jenis, ukuran,
sifat dan kadarnya.
Syarat Penjual dan Pembeli
1. Berakal sehat, orang yang tidak sehat pikirannya atau
idiot (bodoh), maka akad jual belinya tidak sah.
2. Atas kemauan sendiri, artinya jual beli yang tidak ada
unsur paksaan.
3. Sudah dewasa (baligh), artinya akad jual beli yang
dilakukan oleh anak-anak jual belinya tidak sah, kecuali
pada hal-hal yang sifatnya sederhana atau sudah
menjadiadat kebiasaan. Seperti jual beli es, permen dan
lain-lain.
4. Keadaan penjual dan pembeli itu bukan orang pemboros
terhadap harta, karena keadaan mereka yang demikian
itu hartanya pada dasarnya berada pada tanggungjawab
walinya.
Jual Beli yang Terlarang
1. Jual beli yang harganya di atas/di bawah
harga pasar dengan cara menghadang
penjual sebelum tiba di pasar.

2. Membeli barang yang sudah dibeli atau


dalam proses tawaran orang lain.

3. Jual beli barang untuk ditimbun agar


dapat dijual dengan harga yang sangat
Jual beli yang sah
mahal, sedangkan masyarakat sangat
membutuhkan.
tapi terlarang
4. Jual beli untuk alat maksiat, misalnya jual
beli senjata tajam untuk menyakiti orang
lain. Sebagaimana firman Allah Swt.
dalam Q.S. Al-Maidah/5: 2.
5. Jual beli dengan cara menipu, misalnya
membeli parsel buah dari sisi depan maupun
samping terlihat bagus akan tetapi pada
kenyataannya kejelekan buah
tersebutdisembunyikan di sisi bawah oleh
penjual.

6. Jual beli barang yang bukan miliknya atau


hasil curian.
Jual beli yang sah
Seperti sabda Rasulullah saw. yang
diriwayatkan oleh at- Tirmidzi:
tapi terlarang
َ ‫ْس ِع ْن َد‬
‫ك‬ َ ‫ال تَبِ ْع َما لَي‬
"Jangan menjual sesuatu yang tidak ada
padamu" Jual beli terlarang dan tidak sah
Khiyar
Khiyar menurut bahasa artinya
memilih yang terbaik, sedangkan
menurut istilah khiyar ialah
memilih antara melangsungkan
akad jual beli atau membatalkan
atas dasar pertimbangan yang
matang dari pihak penjual dan
pembeli.
1. Jual beli sperma binatang.
2. Menjual anak ternak yang masih
dikandungan dan belum jelas
wujudnya.
3. Menjual kembali barang yang
dibeli sebelum diserahkan kepada
pembelinya.
4. Menjual buah-buahan yang belum
nyata wujudnya nanti. Jual beli ini
Jual beli terlarang
dilarang dengan alasan
mengandung unsur ketidakpastian dan tidak sah
yang mungkin akan rusak sebelum
panen.
5. Menjual daging bangkai binatang.
6. Menjual khamr atau minuman
keras dan sejenisnya (narkoba,
narkotika, dll).
Hukum khiyar adalah boleh sejauh memenuhi persyaratan-
persyaratan yang ditentukan. Khiyar akan dihukumi haram dan
dilarang apabila ditujukan untuk penipuan.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

َ ‫ار بِ ُك ِّل ِس ْل َع ِة ِإ ْنتَ ْعتَهَا ثَاَل‬


ٍ َ‫ث لَي‬
‫ال (رواه البيهقى وابن ماجه‬ ِ َ ‫ي‬ ‫خ‬ ْ
‫ال‬ َ ‫اَ ْن‬
ِ‫ت ب‬
Artinya: Engkau berhak khiyar dalam tiap-tiap barang yang engkau
beli selama tiga malam. (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah)
Memilih untuk
melangsungkan

akadKhiyar
atau membatalkan
jual beli Jenis-jenis Khiyar
sebelum keduanya
Majlis
berpisah dari
tempat akad.
khiyar yang dijadikan
syarat waktu akad jual beli,
maksudnya si pembeli atau
si penjual boleh memilih
Khiyar
antara meneruskan atau
mengurungkan jual belinya Jenis-jenis Khiyar
Syarat
selama persyaratan itu
belum dibatalkan setelah
mempertimbangkan dalam
dua atau tiga hari.
Memilih melangsungkan
Khiyar
akad jual beli atau
mengurungkannya Jenis-jenis Khiyar
Syarat
bilamana terdapat bukti
cacat pada barang.

Anda mungkin juga menyukai