Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FIQHI

NAMA : FIFI WULANDARI FIRMAN


NIM : 105191103620

1. Pengertian Muamalah
Muamalah secara bahasa artinya saling bertindak, saling berbuat, atau saling mengamalkan.
Sedangkan menurut istilah, muamalah menggambarkan hubungan manusia antar manusia. Atau
dapat disebut sebagai segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur manusia dengan
manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial agar tercipta hubungan
antar masyarakat yang harmonis.

2. Hal-hal yang termasuk muamalah


 Syirakh : merupakan suatu akad dimana dua pihak yang melakukan kerja sama dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, syirakh juga bisa dimaknai dengan
mencampurkan dua bagian menjadi satu, sehingga tidak bisa dibedakan antara satu dengan
yang lainnya.
 Jual beli : suatu kegiatan atau kesepakatan dalam menukar barang dengan tujuan untuk
dimiliki selamanya.
 Murabahah : transanksi atau pembayaran angsuran yang diketahui oleh kedua pihak.
 Sewa menyewa : suatu imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah
diberikan.
 Hutang piutang : menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan suatu saat
akan dikembalikan.

3. Pengertian jual beli


Dalam islam, jual beli disebut dengan al bai’ . Al ba”i memiki pengertian secara bahasa yaitu
memindahkan kepemilikan sebuah benda dengan akad saling mengganti. Bisa pula, al bai’
dimaknai dengan tukar menukar barang.
Sementara itu menurut istilah ada banyak pengertian jual beli. Dari mazhab hanafi
mendefinisikan jual beli sebagai pertukaran harta benda dengan memakai cara tertentu.
Sedangkan menurut mazhab syafi’i, jual beli merupakan pertukaran harta benda dengan harta
benda lain, keduanya dapat dikelola, dan disertai ijab kabul sesuai cara yang diperbolehkan
dalam syariat.
4. Macam-macam jual beli
 Jual beli yang sah

Jual beli ini merupakan transaksi yang sah karena memenuhi rukun dan syarat jual beli sesuai
syariat Islam

 Jual beli terlarang

Jual beli terlarang adalah transaksi jual yang yang rukun dan syaratnya tidak terpenuhi. Dengan
begitu, maka transaksi dinilai tidak sah. Berbaga bentuk transaksi jual beli terlarang ini adalah:

a. Jual beli sistem ijon. Jual beli ijon yaitu jual beli hasil tanaman yang masih belum tampak
nyata buah atau panennya. Misalnya jual beli padi, buah-buahan, atau bunga yang masih muda
dan belum tentu bisa dirasakan panennya.

b. Jual beli barang haram. Jual beli ini memiliki objek transaksi yang dilarang dalam Islam
seperti darah, bangkai, daging babi, dan sebagainya.

c. Jual beli sperma hewan. Jual beli sperma dlarang dalam Islam karena sperma tidak bisa
diketahui kadar dan tidak diterima bentuknya.

d. Jual beli anak binatang di perut induknya. Anak binatang yang belum lahir tidak boleh
ditransaksikan. Hal ini disebabkan tidak ada kepastian apakah anak tersebt lahir dalam keadaan
hidup atau justru mati.

e. Jual beli barang belum sepenuhnya dimiliki. Barang-barang yang belum sepenuhnya dimiliki
penjual tidak boleh ditransaksikan. Oleh sebab itu, pastikan barang yang dijual sudah dimiliki
penuh saat ditransaksikan.

f. Jual beli yang tidak pasti (gharar). Jual beli gharar mengandalkan spekulasi. Dengan begitu,
pihak yang bertransaksi hanya bisa menebak kemungkinan hasil dari transaksi. Misalnya yaitu
jual beli buah-buahan sebelum nyata kemunculannya.

3. Jual beli yang sah, namun terlarang menurut agama

Dalam Islam juga terdapat jual beli yang sah memenuhi rukun dan syaratnya, namun tidak
diperbolehkan sesuai syariat. Jenis jual beli ini terdiri dari:

a. Jual beli ketika dilangsungkan khutbah dan shalat Jumat. Larangan ini terutama
diperuntukkan bagi laki-laki muslim yang seharusnya ikut shalat Jumat ketimbang berdagang.
Larangan tersebut meruju pada surah Al Jumuah ayat 9 dalam Al Quran.
b. Jual beli tapi dengan menghadang penjual sebelum masuk pasar. Cara ini membuat penjual
tidak tahu harga pasar dari barang yang dijualnya. Pembeli bisa mendapatkan harga murah
dengan cara licik tersebut.

c. Jual beli untuk menimbun barang. Jual beli yang diniatkan untuk menimbun barang agar
harga bisa menjadi lebih mahal akibat langkanya stok barang, jug tidak diperbolehkan. Nabi
Muhammad bersabda,“Tidaklah akan menimbun barang kecuali orang-orang yang durhaka"
(HR. Muslim).

d. Jual beli dengan mengurangi timbangan. Cara curang dalam berdagang salah satunya dengan
mengurangi takaran barang saat transaksi. Jual beli ini akan mendzalimi pembeli dan dilarang
karena terjadi penipuan.

e. Jual beli mengecoh. Jual beli ini melibatkan unsur penipuan. Contohnya mencampurkan
barang berkualitas bagus dan buruk dalam satu tempat agar pembeli terkecoh saat memilih
barang yang hendak dibeli.

f. Jual beli barang yang sudah dipesan orang lain. Jika suatu barang dalam status sudah sepakat
dipesan atau ditawar seseorang, maka tidak sah diberikan pada pembeli lain sebelum
kesepakatan sebelumnya batal. Nabi Muhammad bersabda,“Janganlah seseorang menjual
sesuatu yang telah dibeli orang lain." (HR. Muttafaq Alaih).

Anda mungkin juga menyukai