Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


“SEJARAH PERADABAN MUGHAL DI INDIA”

Dosen pengampu mata kuliah: Wahdaniya, S.Pd.,M.Pd.I

Di Susun Oleh:

Kelompok V

NURFAIDA 105191100392
ABDURRAHMAN 105191104120

PENDIDIKAN AGMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alah SWT. atas limpahan rahmat dan nikmat yang
diberikan-Nya sehingga kami dapa tmenyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad
Shalalahu Alaihi Wasalam yang merupakan suritauladan kita, yang membawa kita dari zaman
yang biadab menuju zaman yang penuh dengan peradaban ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas matakuliah
sejarah peradaban Islam. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kamis elama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca .Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar dapat
meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Makassar ,28 oktober 2022

Kelompok V
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………………….4


B. Rumusan masalah………………………………………………………………………….4
C. Tuuan pembahasan ………………………………………………….…………………….5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah lahirnya kerajaan Mughal di india ………………………….…….……………..6


B. Strategi dan Kebijakan pemerintaha kerajaan Mughal …………….….……………..7
C. Kemajuan di kerajaan Mughal ..…………………………………….………………10
D. Kemunduran dan kehancuran di kerajaan Mughal ………………….……………….11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Kerajaan Mughal merupakan salah satu warisan peradaban Islam di India. Keberadaan
kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan gres bagi peradaban tua di anak benua India
yang hampir tenggelam dan punah. Sebagaimana dimengerti, India adalah sebuah kawasan
daerah berkembang dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal,
maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul.
Di kalangan masyarakat Arab, India diketahui selaku Sind atau Hind. Sebelum kehadiran
Islam, India sudah memiliki hubungan perdagangan dengan masyarakat Arab. Pada saat Islam
hadir, hubungan jual beli antara India dan Arab masih diteruskan. Akhirnya India pun perlahan-
lahan bersinggungan dengan agama Islam. India yang sebelumnya berperadaban Hindu,
sekarang kian kaya dengan peradaban yang dipengaruhi Islam. Oleh alasannya adalah itu
menjadi penting untuk menulis secara ringkas eksistensi Kerajaan Mughal di India yang identik
dengan Hindu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan mughal di india ?
2. Bagaimana bentuk taktik dan kebijakan kerajaan mughal ?
3. Bagaimana bentuk kemajuan kerajaan mughal ?
4. Bagaimana bentuk kemunduran dan kehancuran kerajaan mughal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah berdirinya kerajaan mughal di india
2. 2.Mengetahui bentuk seni manajemen dan kebijakan kerajaan mughal
3. Mengetahui bentuk kemajuan kerajaan mughal
4. Mengetahui bentuk kemunduran dan kehancuran kerajaan mughal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya Kerajaan Mughal di India.

India menjadi wilayah Islam pada masa Dinasti Umayyah tepatnya pada kurun Khalifah al-
Walid. Penaklukan kawasan ini dijalankan oleh pasukan Umayyah yang dipimpin oleh
panglima Muhammad Ibn Qosim. Kemudian pasukan Ghaznawiyah dibawah pimpinan Sultan
Mahmud membuatkan kedudukan Islam di daerah ini dengan berhasil menaklukan seluruh
kekuasaan Hindu dan mengadakan pengislaman sebagian masyarakat India pada tahun 1020
M. Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India,
seperti dinasti Khalji (1296-1316 M), dinasti Tuglag (1320-1412), dinasti Sayyid (1414-1451),
dinasti Lodi (1451 1526). Jadi Mughal bukan kerajaan Islam yang pertama di India.
Kerajaan Mughal ialah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari kala ke- 16
sampai periode ke- 19. Dinasti ini diresmikan oleh Zaharuddin Babur yang ialah keturunan
Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol.

Babur adalah nama kecil dari Zaharuddin, yang artinya singa, ia lahir pada hari Jum’at 24
Februari 1483. Ayahnya bernama Umar Mirza menjadi amir di Fergana, turunan eksklusif dari
Miransyah putra ketiga dari Timur Lenk. Sedangkan ibunya berasal dari keturunan Jengkuai,
anak kedua dari Jengis Khan. Pada usia 11 tahun, Babur kehilangan ayahnya dan sekaligus
mengambil alih kepemimpinan ayahnya dalam usia yang masih sangat muda. namun demikian
dia sangat pemberani sehingga kelihatan lebih matang dari usianya. Dia menerima latihan sejak
dini, sehingga memungkinkannya untuk menjadi seorang pejuang dan penguasa besar.
Ia berusaha menguasai Samarkand yang ialah kota terpenting dia Asia Tengah pada saat
itu. Pertama kali dia mengalami kekalahan untuk mewujudkan cita-citanya. Kemudian berkat
bantuan Ismail I, Raja Safawi, sehingga pada tahun 1494, Babur berhasil menaklukan kota
Samarkand, dan pada dengan Tahun 1504 menaklukan Kabul, ibukota Afganistan. Dari Kabul
Babur melanjutkan ekspansi ke India yang pada ketika itu dipimpin oleh Ibrahim Lodi.
Ibrahim Lodi (cucu sultan lodi), sultan Delhi terakhir, memenjarakan sejumlah aristokrat
yang menentangnya. Ketika itu kewibawaan kesultanan sedang merosot, alasannya adalah
ketidak mampuannya memimpin, atas dasar itulah Alam Khan keluarga Lodi yang lain
mencoba menggulingkannya dengan meminta tunjangan Zahiruddin Babur (1482-1530 M).
Permintaan itu langsung diterima oleh Babur dan bersama pasukannya menyerang Delhi. Pada
tanggal 21 April 1526 M terjadilah pertempuran yang sangat dasyat di Panipat. Ibrahim Lodi
beserta ribuan pasukannya terbunuh, dan Babur langsung mengikrarkan kemenangannya dan
mendirikannya pemerintahannya.
Babur dan di Afganistan, kelompok yang setia pada keluarga Ibrahim Lodi mengangkat
saudara kandung Ibrahim, Mahmud Lodi menjadi Sultan. Sultan Mahmud Lodi bergabung
dengan raja-raja Hindu tersebut. Kali ini mempunyai arti harus berhadapan dengan pasukan
koalisi, tetapi Babur tetap dapat mengalahkan pasukan koalisi itu dalam peperangan bersahabat
Gogra tahun 1529 M. Akan namun dia tidak lama menikmati hasil perjuangannya. Ia
meninggal dunia pada tanggal 26 Desember 1530 M pada usia 48 tahun setelah memerintah
selama 30 tahun. Setelah Babur meninggal, Zahirudin Babur digantikan oleh anaknya,
Nashiruddin Humayun (1530-1539M).
Humayun dalam menjalankan roda pemerintahanya banyak menghadapi tantangan.
Sepanjang masa pemerintahanya negara tidak pernah aman. Ia selalu berperang melawan
lawan. Diantara tantangan yang timbul yakni Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang
memisahkan diri dari Delhi. Pemberontakan ini mampu dipadamkan, Bahadur Syah melarikan
diri dan Gujarat dapat dikuasai. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Syer Khan di
Kanauj, dalam peperangan ini Humayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke
Kandahar dan berikutnya ke Persia dia mengenal tradisi Syi’ah, bahkan sering dibujuk untuk
memasukinya, begitu juga dengan anaknya Jalaluddin Muhammad Akbar. Di sini pula dia
membangun kekuatan militer yang sudah hancur, dan berkat sumbangan Syah Tahmasph yang
menawarkan pasukan militer sebanyak 14.000 tentara, maka pada tahun 1555, Humayun
menjajal merebut kembali kekuasaannya dengan menyerbu Delhi yang pada dikala itu
diperintah Sikandar Sur. Akhirnya, ia bisa menaklukan kota ini dan dia memerintah kembali
pada tahun 1556 M.
Kemudian Humayyun digantikan oleh anaknya, Abu al-Fath Jalal al-Din Muhammad
Akbar. Lebih dikenal dengan sebutan Akbar, dilahirkan di Amarkot, 15 Oktober 1542 M. dan
memerintah (1556-1605 M) dari usia 14 tahun. Akbar sebagai wali sultan yang masih muda
maka diangkatlah Bairam Khan. Bairam seorang yang cakap, tetapi bukan orang yang
bijaksana. Akbar adalah seorang pria yang memiliki naluri kerajaan yang berpengaruh
”seorang raja katanya, harus selalu sangat-sunguh kepada penaklukan; kalau tidak, maka
negeri tetangganyalah yang hendak mengangkat senjata terhadapnya. Prinsip tersebut
membuat Akbar bertekad menjadi penguasa tertinggi di India yang tak mampu digugat. Pada
tahun 1605 M. Akbar meninggal dunia. Masa kepemimpinan Akbar yaitu puncak kejayaan
kerajaan Mughal, tidak cuma dalam bidang politik dan militer saja, tetapi juga dibidang
ekonomi, pendidikan, seni dan budaya, manajemen, dan keagamaan. Kemajuan yang sudah
diraih Akbar masih dapat dipertahankan oleh tiga sultan selanjutnya, yaitu Jehangir (1605-
1628M), Syah Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M). tiga Sultan penerus
Akbar ini memang terhitung raja-raja yang besar dan berpengaruh. Setelah itu, pertumbuhan
kerajaan Mughal tidak mampu dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.

B. Strategi dan Kebijakan Pemerintahan Kerajaan Mughal.

Selama kurun pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-
raja yang sempat memerintah adalah :
a. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530).
Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan
untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi
bahaya pihak-pihak musuh, terutama dari golongan Hindu yang tidak menggemari berdirinya
Kerajaan Mughal. Orang-orang Hindu secepatnya menyusun kekuatan gabungan, tetapi Babur
sukses mengalahkan mereka dalam suatu peperangan. Sementara itu dinasti Lodi berupaya
bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lody. Pada
peperangan di dekat Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lody pada tahun 1529. Setahun
kemudian ialah pada tahun 1530 Babur meninggal dunia.

b. Humayun (1530-1556). Sepeninggal Babur


Tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bemama Humayun. Humayun memerintah
selama lebih dari seperempat abad (1530-1556 M). Pemerintahan Humayun dapat dibilang
selaku kurun konsolidasi kekuatan kala I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari
serangan lawan, Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia sukses mengalahkan
pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang berencana melepaskan diri dari Delhi.
Pada tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh
Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia. Di pengasingan dia kembali menyusun
kekuatan. Pada ketika itu Persia dipimpin oleh penguasa Syafawiyah yang bernama Tahmasp.
Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun
sukses menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan
kekuatan Khan Syah. Setahun lalu, ialah pada tahun 1556 Humayun meninggal.

c. Akbar (1556-1605). Pengganti Humayun


Adalah raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya diketahui selaku abad
kebangkitan dan kejayaan Mughal selaku suatu dinasti Islam yang besar di India. Ketika
mendapatkan tahta kerajaan ini Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga seluruh persoalan
pemerintahan dipercayakan terhadap Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Di awal kala
pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah
yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar
yaitu pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan
pemberontak berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan
tersebut sehingga terjadilah pertempuran dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M.
Himu mampu dikalahkan dan ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan
Gwalior mampu dikuasai sarat . Setelah Akbar akil balig cukup akal beliau berupaya
menyingkirkan Bairam Khan yang telah mempunyai imbas sangat berpengaruh dan terlampau
memaksakan kepentingan fatwa Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi mampu dikalahkan
oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah dilema-problem dalam negeri mampu diatasi,
Akbar mulai menyusun program perluasan. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor,
Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh,
Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam sebuah
pemerintahan militeristik. Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal
selaku suatu kerajaan besar. Dua gerbang India adalah kota Kabul sebagai gerbang ke arah
Turkistan, dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh pemerintahan
Mughal. Menurut Abu Su’ud, dengan keberhasilan ini Akbar berencana ingin mendirikan
Negara bangsa (nasional). Maka kebijakan yang dijalankannya tidak begitu menonjolkan spirit
Islam, namun bagaimana mempersatukan aneka macam etnis yang membangun dinastinya.
Keberhasilan Akbar memulai periode kemajuan Mughal di India

d. Jahangir (1605-1627).
Kepemimpinan Jihangir yang disokong oleh kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan
lawan dan gerakan pemberontakan sukses dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup dengan
aman dan hening. Pada masa kepemimpinannya, Jahangir sukses menundukkan Bengala (1612
M), Mewar (1614 M) Kangra. Usaha-perjuangan pengawalan wilayah serta penaklukan yang
beliau lakukan mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.

e. Syah Jihan (1628-1658).


Tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai berkembang pada
pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi cobaan terhadap politik toleransi Mughal. Dalam
masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama abad pemerintahannya,
Raja Jujhar Singh Bundela berusaha memberontak dan mengacau keselamatan, tetapi berhasil
dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela lalu diusir. Pemberontakan yang paling andal tiba dari
Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bab Selatan. Pemberontakan
ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan
Jahan dieksekusi mati. Pada kurun ini para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah.
Di samping mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik bawah
umur untuk dibaptis masuk agama Nasrani. Tahun 1632 Shah Jahan berhasil menghalau para
pemukim Portugis dan mencabut hak-hak istimewa mereka. Shah Jahan meninggal dunia pada
1657, sehabis menderita sakit keras. Setelah kematiannya terjadi perang kerabat.

f. Aurangzeb (1658-1707).
Aurangzeb menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal selaku entitas Muslim India
nyaris hancur akibat perang kerabat. Maka pada era pemerintahannya diketahui selaku kurun
pengembalian kedaulatan umat Islam. Periode ini merupakan kurun konsolidasi II Kerajaan
Mughal selaku suatu kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berupaya mengembalikan
supremasi agama Islam yang mulai kabur akhir kebijakan politik keagamaan Akbar.

g. Bahadur Syah (1707-1712).


Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu
mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Raja-raja sehabis Aurangzeb mengawali
kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal. Bahadur Syah mengambil alih kedudukan
Aurangzeb. Lima tahun kemudian terjadi perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar
dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan selaku raja Mughal oleh
Jenderal Zulfiqar Khan walaupun Jehandar yaitu yang paling lemah di antara putra Bahadur.
Penobatan ini ditentang oleh Muhammad Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri. Dalam
pertempuran yang terjadi pada tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai pemenang. Ia
menduduki tahta kerajaan hingga pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh
persekutuan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian mengangkat
Muhammad Syah (1719-1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku Asyfar di bawah
pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah berbarengan dengan terjadinya
kudeta ini selain memperlemah kerajaan juga menciptakan pemerintahan sentra tidak terurus
secara baik. Akibatnya pemerintahan tempat berupaya untuk melepaskan loyalitas dan
integritasnya kepada pemerintahan pusat.

h. Jehandar ( Syah Alam ) (1712-1713).

Pada kurun pemerintahan Syah Alam (1760-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh
pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari
serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap
diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan. Akbar II (1806-1837 M) pengganti
Syah Alam, menunjukkan konsesi terhadap EIC untuk membuatkan jual beli di India
sebagaimana yang diharapkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan
Inggris harus menjamin penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi
permulaan masuknya pengaruh Inggris di India.

C. KEMAJUAN KERAJAAN MUGHAL


1. Politik dan Pemerintahan.
Akbar membentuk sitem pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan tersebut,
pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan). Sedang daerah
distrik dipercayakan terhadap Faudjar (komandan). Jembatan-jembatan sipil juga diberi
jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran, pejabat-pejabat itu mesti mengikuti latihan
kemiliteran.
J Akbar juga menerapkan politik Sulukhul (toleransi universal). Politik ini mengandung
pemikiran bahwa semua rakyat India sama kedudukanya. Mereka tidak mampu dibedakan
berdasarkan etnis dan agama. Politik ini mampu membuat kerukunan penduduk India yang
sungguh beragam.
J Untuk undang-undang kerajaan, Sultan Akbar menciptakan Din Ilahi adalah suatu pandangan
dan perilaku keagamaan resmi kerajaan yaitu komponen-bagian agama Islam, Hindu, Persia
Kristen dan sebagainya yang mesti dianut oleh setiap orang.
J Pada kala pemerintahan Aurangzeb sudah terdapat jalinan kerjasama dengan negara-negara
Islam diluar India. Sejumlah penguasa Islam telah mengirim duta atau perwakilan negara
mereka ke Delhi, contohnya Syarif Makkah, raja-raja Persia, Balkh, Bukhara dan Kasgar; para
gubernur Turki Basrah, Yaman dan Hadmarut, para pemimpin negeri Maghiribi dan Raja
Arbesinia

2. Bidang ekonomi dan perdagangan.


Untuk mengurus ekonomi pertanian pemerintah juga menertibkan ihwal organisasi
pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat setempat, yang
dinamakan muqaddam, yang mana kedudukannya mampu diwariskan, beliau memiliki
tanggung jawab menyetorkan penghasilan untuk menyingkir dari tindak kejahatan. Kaum
petani dilindungi hak kepemilikan tanah dan pewarisan, namun bila tidak loyal maka pejabat
setempat berhak menyitanya.

3. Bidang Pendidikan dan Iptek.


Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan khusus untuk tempat pengajian
ilmu, ia juga berusaha mempesona simpati para ulama dengan menghibahkan sejumlah
madrasah dan perpustakaan.

4.Bidang Seni dan Budaya.


Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada periode sultan Syah Jahan yang ditandai
dengan banyak sekali karya budaya fisik, seperti karya arsitektur monumental Taj Mahal, yang
merupakan bangunan indah, yang dimaksudkan selaku tanda cinta kasihnya kepada istri
tersayang Mumtaz Mahal. Taj Mahal juga salah satu keajaiban dunia dan merupakan lambang
peradaban dan kebudayaan Islam kala Lampau di India. Selain itu juga Shah Jahan sudah
membangun Masjid Mutiara, Masjid Jami’ di Delhi, serta takhta Merak, yakni singgasana yang
dibuat dari emas, perak, intan, serta permata cemerlang.
karya seni yang menonjol yaitu karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa
Persia maupun India. Penyair India yang terkenal yakni Malik Muhammad Jayazi, seorang
sastrawan sufi menciptakan karya besar berjudul Padmavat, suatu karya yang mengandung
pesan kebajikan jiwa manusia. Pada era Aurangzeb, muncul seorang sejarawan yang
berjulukan Abu Fadl dengan karyanya bernamma Akbar Nama dan Aini Akhbari, yang
memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figure pemimpinnya.

D. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN MUGHAL


Setelah satu setengah kurun dinasti Mughal berada dalam kejayaannya, para pelanjut
Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah diraih oleh pendahulu-
pendahulunya. Kejayaan Mughal hilang dengan akhir hayat Aurangzeb Satu persatu penguasa
daerah melepaskan diri dari pemerintahan sentra di Delhi.
Pengganti Aurangzeb adalah Mu’azzam, sesudah dia meninggal tahta digantikan anaknya
Azhim al-syah. Akan namun di perihal Zulkifar Khan, anak ‘Asad Khan (wazir Aurangzeb.
Azaim al-syah meninggal tahun 1712 M. ia digantikan oleh anaknya Jihandar Syah, tetapi
beliau disingkirkan oleh adiknya sendiri Faruq Syah pada tahun 1713M. Makara dalam dua
tahun saja telah terjadi empat kali pergeseran sultan. Sehingga dapat dibayangkan bagaimana
keadaan kerajaan Mughal ketika itu.
Konflik-konflik yang berkepanjangan mengakibatkan pengawasan kepada tempat lemah.
Pemerintahan kawasan satu persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat. Bahkan
cenderung memperkuat posisi pemerintahannya masing-masing.. disintegrasi mulai terjadi,
satu persatu tempat kekuasaan Mughal mulai melepaskan diri. Keadaan ini diperparah lagi
dengan hadirnya ancaman gres yang lebih besar lengan berkuasa, adalah hadirnya perusahaan
Inggris (EIC) yang memiliki senjata modern melawan pemerintahan Mughal. Peperangan
berlarut-larut. Akhirnya, Syah Alam membuat perjanjian damai dengan melepaskan daerah
Oudh, Bengal dan Orisa kepada Inggris.
Pada saat tiga sultan berkuasa yakni, Syah Alam, Akbar II dan Bahadur Syah, Inggris diberi
iman untuk membuatkan usahanya. Dengan jaminan memberikan kemudahan kehidupan Istana
dan keluarganya.pada saat terjadinya krisis EIC mengalami kerugian dan Inggrispun mulai
menyelenggarakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan condong berangasan.
Karena rakyat merasa frustasi, maka terjadilah pemberontakan rakyat dibawah pimpinan sultan
Bahadur Syah pada bualan Mei 1857 M.
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah, karena Inggris mendapat pemberian
dari beberapa penguasa Hindu dan Muslim. Inggris kemudian menjatuhkan eksekusi yang
kejam terhadap pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah ibadah banyak yang
dihancurkan, dan Bahadur Syah, sultan Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M). dengan
demikian, berakhirlah sejarah kekuasaaan kerajaan Mughal di India.
Ada beberapa aspek yang menyebabkab kekuasaan kerajaan Mughal itu mundur pada satu
setengah kurun terakhir, dan menenteng terhadap kehancurannya pada tahun 1858 M, yaitu:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuasaan militer sehingga operasi militer Inggris di
kawasan-daerah pantai tidak mampu dipantau oleh kekuatan maritime Mughal. Begitu juga
tidak terampilnya dalam mengoperasikan persenjataan bikinan Mughal sendiri.
2. Kemerosotan watak dan hidup mewah dikalangan elite politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunaan uang negara.
3. Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb sehingga konflik antar agama terjadi sungguh
sulit teratasi oleh sultan-sultan sesudahnya
4. Semua Sultan peawaris tahta kerajaan pada paro terakhir yaitu orang-orang lemah dalam
bidang kepemimpinan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerajaan Mughal yakni kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke- 16
sampai abad ke- 19. Dinasti ini didirikan oleh Zaharuddin Babur yang ialah keturunan
Timur Lenk, penguasa Islam asal Mongol
Raja-raja mughal
1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530).
2. Humayun (1530-1556). Sepeninggal Babur
3. Akbar (1556-1605). Pengganti Humayun
4. Jahangir (1605-1627).
5. Syah Jihan (1628-1658).
6. Aurangzeb (1658-1707).
7. Bahadur Syah (1707-1712).
8. Jehandar (1712-1713).

Kemajuan Kerajaan Mughal dalam berbagai bidang


1. Politik dan Pemerintahan.
2. Bidang ekonomi dan jual beli.
3. Bidang Pendidikan dan Iptek.
4. Bidang Seni dan Budaya.
Kemunduran kerajaan mughal
1. Terjadi stagnasi
2. Kemerosotan tabiat dan hidup
3. Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb
4. Semua Sultan peawaris tahta kerajaan pada paro terakhir yakni orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bacaanmadani.com/2017/08/sejarah-berdirinya-kerajaan-islam
https://perpustakaancerdas.wordpress.com/2016/12/11/makalah-peradaban-islam-pada-kala-
kerajaan-mughal-di-india/
Ali K, Sejarah Islam dari awal hingga runtuhnya dinasti Usmani Tarikh
pramoderen (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 1996), h. 351.
Iklan

Anda mungkin juga menyukai